7 Masjid Jakarta yang Populer untuk Jadi Tujuan Wisata Religi

Mas Bellboy
09 Jul 2024 - Waktu baca 4 menit

Kamu yang tinggal di Jakarta, sudah pernah wisata religi ke masjid di Jakarta yang bersejarah? Banyak loh, orang dari luar kota datang ke Jakarta dengan tujuan untuk melihat masjid ikonik tersebut.

Kegiatan wisata religi ini tidak hanya bermanfaat untuk memperdalam ilmu agama, tetapi juga mempelajari sejarah dan menikmati keindahan arsitektur. Simak dulu rekomendasi masjid di Jakarta yang ikonik dan bersejarah di bawah ini:

Masjid di Jakarta

Source : shutterstock

Rekomendasi Masjid di Jakarta

1. Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal dinobatkan sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara. Masjid di Jakarta ini dinamakan istiqlal yang mempunyai arti merdeka dan bisa menjadi simbol bagi Indonesia. Akhirnya, Masjid Istiqlal dibangun pada tahun 1961 dan baru selesai pada tahun 1978.

Arsitek Masjid Istiqlal adalag Frederich Silaban. Ia memilih gaya arsitektur modern, dengan dinding dan lantai berlapis marmer serta ornamen geometrik dari baja anti karat. Bangunan masjid terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Bangunan utama mempunyai kubah besar berwarna putih. Ruangannya sangat luas, bisa menampung sekitar 200.000 jamaah.

Masjid Istiqlal pun menjadi salah satu daya tarik wisata di Jakarta karena ikonik. Siapa pun boleh masuk ke dalam dan menikmati keindahan masjid.

Alamat: Jl. Taman Wijaya Kusuma, Ps. Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta

2. Masjid Agung At-Tin

Ada lagi masjid ikonik, bersejarah, dan juga menjadi tujuan wisata religi di Jakarta, yaitu Masjid At-Tin. Masjid ini berada di kawasan Taman Mini Indonesia Indah, diibangun Yayasan Ibu Tien Soeharto. Masjid ini memang dibangun oleh keluarga besar Soeharto untuk mengenang mantan ibu negara.

Desain bangunan Masjid At-Tin mempunyai bentuk seperti kubus dengan empat menara kecil beratap kubah. Arsitekturnya terinspirasi dari Timur Tengah dan gaya Nusantara. Salah satu ciri khas dari masjid ini adalah lekukan berbentuk anak panah pada setiap sudut dinding.

Bagian dalam masjid terdiri dari tiga lantai. Di area lantai dua, terdapat dinding yang terbuat dari kayu jati. Dinding ini bisa digeser dan menjadi batas yang mengelilingi ruang utama. Area salatnya sengaja dibuat lega, luas, dan terlihat megah. Kalau melihat ke atas, terdapat kaca di bawah kubah. Saat ada sinar matahari, kubah seperti memancarkan lampu.

Alamat: Jl. Taman Mini I No.3, RW.3, Pinang Ranti, Kec. Makasar, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta

3. Masjid Agung Sunda Kelapa

Masjid Agung Sunda Kelapa adalah masjid besar pertama di Jakarta, tepatnya di daerah Menteng. Walaupun sempat mengalami kendala saat proses pembangunan, masjid ini masih tetap digunakan sampai saat ini untuk ibadah umat muslim dan juga wisata religi.

Lokasi masjid tepat berada di belakang Gedung Bappenas. Pintu masuknya mudah dikenali, berupa gapura yang bertuliskan Masjid Agung Sunda Kelapa. Berbeda dengan masjid bersejarah di Jakarta, bagian atap masjid tidak memiliki kubah, sehingga bagian atapnya terlihat datar. Ternyata, sengaja dibangun tanpa kubah.

Alasannya, agar bagian dalam masjid tidak terdapat tiang yang bisa menghalangi jamaah. Maka dari itu, bagian dalam masjid pun luas dan lapang, karena tidak ada tiang.

Alamat: Jl. Taman Sunda Kelapa No.16, Menteng, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta

4. Masjid Cut Meutia

Ada lagi masjid di Jakarta yang bangunan unik dan ikonik, yaitu Masjid Cut Meutia. Bangunan masjid ini merupakan peninggalan sejarah dari zaman kolonial Belanda. Setelah Indonesia merdeka, Gedung ini pernah digunakan sebagai kantor Walikota Jakarta Pusat, Kantor Pos, Kantor Perusahaan Daerah Air Minum, dan Kantor Dinas Perumahan Jakarta.

Desain bangunannya sangat khas Belanda, sehingga tidak mempunyai kubah seperti masjid pada umumnya. Karena mengikuti bangunan asli, uniknya kiblat di dalam Masjid Cut Meutia pun dibuat miring 15 derajat dari sisi tembok bangunan.

Sampai sekarang, Masjid Cut Meutia resmi menjadi gedung dilindungi atau gedung cagar budaya.

Alamat: Jl. Taman Cut Mutiah No.1, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta

5. Masjid Ramlie Musofa

Buat kamu yang suka wisata religi dan menikmati keindahan masjid, tidak ada salahnya berkunjung ke masjid di Jakarta yang disebut sebagai Taj Mahalnya Jakarta. Yaitu, Masjid Ramlie Musofa.

Masjid Ramlie Musofa dibangun sebagai lambang cinta umat islam kepada Allah SWT. Bangunan masjid mirip seperti Taj Mahal, didominasi dengan warna putih gading dan kubah yang megah.

Masjid ini dibangun oleh mualaf etnis Tionghoa, Haji Ramli Rasidin. Di bagian depan, nama masjid ditulis dalam tiga bahasa, yaitu bahasa Arab, bahasa Indonesia, dan bahasa Mandarin. Sebagai tempat ibadah dan masjid untuk wisata religi, fasilitasnya pun bersih serta terawat.

Alamat: Jl. Danau Sunter Utara Raya Selatan No.12C - 14A, RT.13/RW.16, Sunter Agung, Kec. Tj. Priok, Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta

6. Masjid Raya Jakarta Islamic Centre

Jakarta Islamic Centre adalah kompleks terpadu pengembangan islam yang terdiri dari masjid, gedung Pendidikan, serta area bisnis seperti hotel, perkantoran, dan convention hall.

Bangunan Masjid Raya Jakarta Islamic Centre mempunyai banyak arti, di antaranya sifat keperkasaan, kemegahan, dan keindahan. Masjid di Jakarta ini terlihat megah karena bangunannya tinggi menjulang. Bahkan, kubah masjid terbentang sepanjang 68 m. Saat masuk, bangunan masjid terdiri dari dua lantai.

Lantai dua digunakan sebagai ruang salat. Kamu bisa melihat kubah besar dengan ornamen dua belas lampu gantung berbentuk kipas Betawi. Bagian kubah juga dikelilingi kaca berbentuk tanda panah ke atas. Ini mempunyai makna hubungan manusia dengan Allah SWT.

Alamat: Jl. Kramat Jaya Raya No.1, RT.6/RW.1, Tugu Utara, Kec. Koja, Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta

7. Masjid Jami An-Nawier

Masjid Jami An-Nawier disebut sebagai masjid bersejarah terbesar di Jakarta Barat. Masyarakat sekitar mungkin lebih mengenalnya sebagai Masjid Jami Pekojan.

Nama An-Nawier mempunyai arti bercahaya. Pendirinya berharap agar masjid memberikan cahaya bagi umat islam di Indonesia. Dahulu, kawasan Pekojan dihuni oleh bangsa Koja dan bangsa Arab.

Masjid Jami An-Nawier Pekojan mempunyai desain arsitektur bergaya Timur Tengah, Tionghoa, Jawa, dan Eropa. Setiap bagian masjid pun mempunyai maknanya masing-masing. Contohnya, tiang yang berjumlah 17 bermakna jumlah rakaat dalat lima waktu. Lalu, 33 pilar di dalam masjid bermakna jumlah bacaan tasbih, takbir, dan tahmid.

Ada makna dari lima pintu masjid dari arah barat ke timur yang artinya rukun islam. Terakhir, makna enam jendela di baian selatan mempunyai makna rukun iman.

Alamat: Jl. Pekojan Raya No.71, RT.3/RW.1, Pekojan, Kec. Tambora, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Wisata religi dengan mengunjungi masjid di Jakarta yang bersejarah bisa menjadi kegiatan bermanfaat. Sambil menikmati suasana Jakarta, coba pesan tiket pesawat, booking hotel, dan pesan paket wisata yang menarik dari aplikasi Traveloka yang praktis dan mudah!

Penginapan dan Hotel di Jakarta

Cari Hotel dengan prom...

Lihat Harga

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan