Mengapa Pesawat Terbang Tidak Dapat Terbang di Lapisan Troposfer? Ini Penjelasan Lengkapnya

Travel Bestie
05 Jun 2025 - Waktu baca 5 menit

Kalau kamu pernah naik pesawat dan melihat layar informasi ketinggian saat penerbangan, mungkin kamu menyadari bahwa pesawat biasanya terbang di ketinggian 30.000–40.000 kaki, atau sekitar 9.000–12.000 meter. Tapi, pernah nggak kamu bertanya, mengapa pesawat terbang tidak dapat terbang di lapisan troposfer untuk waktu lama, padahal lapisan ini adalah bagian atmosfer yang paling dekat dengan permukaan Bumi?

Untuk kamu yang tertarik memahami lebih dalam tentang jalur penerbangan dan atmosfer, Simak penjelasan mengenai alasan mengapa pesawat terbang tidak dapat terbang di lapisan troposfer berikut!

Mengenal Troposfer: Lapisan Atmosfer Paling Dinamis

Sebelum membahas lebih jauh tentang mengapa pesawat terbang tidak dapat terbang di lapisan troposfer, kamu perlu tahu dulu apa itu troposfer. Troposfer adalah lapisan atmosfer paling bawah yang langsung bersentuhan dengan permukaan Bumi, dengan ketinggian rata-rata sekitar 8 hingga 15 kilometer, tergantung pada posisi geografisnya.

Lapisan ini menyimpan sekitar 75% dari seluruh massa atmosfer dan hampir semua uap air. Artinya, segala jenis cuaca, mulai dari awan, kabut, hujan, badai, sampai petir, semuanya terjadi di lapisan ini. Tak heran kalau troposfer dikenal sebagai lapisan paling dinamis dan tidak stabil dalam atmosfer Bumi.

Namun, justru karena alasan itulah mengapa pesawat tidak terbang di lapisan troposfer secara optimal selama fase jelajah.

5 Alasan Utama Mengapa Pesawat Terbang Tidak Dapat Terbang di Lapisan Troposfer

1. Cuaca Ekstrem dan Turbulensi

Troposfer adalah pusat dari segala fenomena cuaca. Awan tebal, badai petir, angin kencang, dan turbulensi ringan hingga berat lebih sering terjadi di lapisan ini. Jika pesawat terbang terlalu lama di dalam troposfer, penumpang akan lebih sering mengalami turbulensi yang mengganggu kenyamanan bahkan berisiko pada keselamatan.

Ini menjadi salah satu alasan paling kuat mengapa pesawat tidak terbang di troposfer selama perjalanan panjang, karena kondisi cuacanya yang tidak dapat diprediksi secara akurat dan cenderung berubah-ubah dengan cepat.

2. Tekanan Udara dan Hambatan Aerodinamis

Di troposfer, tekanan udara jauh lebih tinggi dibanding lapisan atmosfer yang lebih tinggi seperti stratosfer. Hal ini menyebabkan pesawat mengalami hambatan udara yang lebih besar (drag), sehingga memaksa mesin bekerja lebih keras dan mengonsumsi bahan bakar lebih banyak.

Dengan kata lain, pesawat lebih boros bahan bakar jika terbang di troposfer. Untuk efisiensi operasional, pesawat komersial memilih untuk menjauh dari lapisan ini saat berada dalam fase jelajah.

3. Kepadatan Udara Tinggi = Tidak Efisien untuk Jelajah

Selain tekanan, kepadatan udara di troposfer juga lebih tinggi. Meskipun kondisi ini menguntungkan saat pesawat lepas landas atau mendarat karena menghasilkan daya angkat lebih besar, kepadatan tersebut menjadi tantangan saat pesawat ingin mempertahankan kecepatan tinggi dan stabil.

Inilah alasan penting lainnya mengapa pesawat terbang tidak dapat terbang di lapisan troposfer untuk waktu lama. Lapisan ini lebih cocok untuk fase awal dan akhir penerbangan, bukan untuk jelajah antar kota atau antar negara.

4. Lalu Lintas Udara Padat di Troposfer

Troposfer juga menjadi tempat beroperasinya pesawat kecil, helikopter, drone, dan bahkan pesawat militer. Kepadatan lalu lintas ini meningkatkan risiko tabrakan udara dan konflik rute. Maka dari itu, pesawat komersial lebih memilih untuk naik ke stratosfer demi menghindari kerumunan udara di lapisan bawah.

5. Kondisi Udara Tidak Stabil

Perubahan suhu yang cepat dan vertikal di troposfer membuat lapisan ini sangat tidak stabil bagi penerbangan jangka panjang. Ketidakstabilan ini juga mempengaruhi sistem navigasi dan kontrol pesawat. Maka dari itu, mengapa pesawat tidak terbang di lapisan troposfer jadi masuk akal dari segi keselamatan dan kenyamanan.

Discover flight with Traveloka

Fri, 13 Jun 2025

Lion Air

Bali / Denpasar (DPS) ke Jakarta (CGK)

Mulai dari Rp 996.700

Wed, 11 Jun 2025

Citilink

Medan (KNO) ke Jakarta (CGK)

Mulai dari Rp 1.176.300

Wed, 11 Jun 2025

Lion Air

Surabaya (SUB) ke Jakarta (CGK)

Mulai dari Rp 895.300

Lalu, Di Mana Pesawat Komersial Sebenarnya Terbang?

Jika pesawat komersial tidak ideal untuk terbang lama di lapisan troposfer, maka ke mana mereka sebenarnya pergi saat mencapai ketinggian jelajah?

Jawabannya adalah lapisan stratosfer, lapisan atmosfer yang berada tepat di atas troposfer. Sebagian besar pesawat komersial beroperasi di ketinggian antara 10.000 hingga 12.000 meter (atau sekitar 33.000–40.000 kaki), area yang termasuk dalam zona bawah stratosfer. Di ketinggian inilah pesawat dapat terbang lebih efisien, stabil, dan aman, jauh dari gangguan atmosfer bawah.

Alasan Mengapa Pesawat Terbang di Stratosfer

Stratosfer memiliki karakteristik yang sangat ideal untuk penerbangan jangka panjang, di antaranya:

Cuaca lebih stabil

Tidak seperti troposfer yang penuh dengan pergerakan udara vertikal dan fenomena cuaca, stratosfer relatif tenang. Angin cenderung horizontal dan minim turbulensi, sehingga memberikan kenyamanan lebih bagi penumpang.

Tidak ada awan hujan atau badai

Hampir semua awan terbentuk di troposfer karena adanya kandungan uap air yang tinggi. Sementara di stratosfer, kelembaban sangat rendah, sehingga hampir mustahil terjadi hujan atau badai. Ini menjadi alasan kuat mengapa pesawat terbang tidak dapat terbang di lapisan troposfer dalam jangka panjang, karena risiko cuaca ekstrem jauh lebih tinggi di bawah sana.

Hambatan udara lebih rendah

Karena tekanan dan kepadatan udara di stratosfer lebih rendah, hambatan aerodinamis pada badan pesawat menjadi lebih kecil. Ini memungkinkan pesawat melaju lebih cepat tanpa harus mengeluarkan tenaga berlebih.

Konsumsi bahan bakar lebih hemat

Dengan hambatan lebih rendah, mesin tidak perlu bekerja sekeras saat berada di troposfer. Efeknya, pesawat bisa menghemat bahan bakar secara signifikan, yang tentu saja menjadi keuntungan besar bagi maskapai penerbangan.

Ruang udara lebih lega dan aman

Karena pesawat kecil, drone, atau penerbangan militer lebih sering beroperasi di troposfer, maka lalu lintas udara di stratosfer relatif lebih sepi. Ini membuat pengaturan jalur penerbangan lebih mudah dan risiko tabrakan jauh lebih rendah.

Semua keunggulan ini menjadikan stratosfer sebagai "jalur udara utama" untuk penerbangan komersial. Dengan berada di lapisan ini, pesawat bisa memberikan pengalaman terbang yang lebih tenang, minim guncangan, efisien, dan tentunya lebih aman, baik dari sisi penumpang maupun dari perspektif teknis dan operasional maskapai.

Jadi, kalau kamu bertanya mengapa pesawat terbang tidak dapat terbang di lapisan troposfer, jawabannya bukan karena tidak bisa sama sekali, tetapi karena lapisan di atasnya, stratosfer, menawarkan jauh lebih banyak keuntungan.

Apakah Pesawat Pernah Terbang di Troposfer?

Tentu saja iya. Setiap pesawat selalu melewati troposfer saat lepas landas dan mendarat, karena troposfer menyentuh permukaan bumi. Namun, pesawat hanya berada di lapisan ini dalam waktu singkat, kemudian naik ke ketinggian optimal saat mencapai fase jelajah.

Jadi, pernyataan bahwa pesawat tidak bisa terbang di lapisan troposfer bukan berarti pesawat dilarang masuk ke lapisan ini. Tapi lebih karena pertimbangan teknis dan keamanan yang menjadikannya bukan pilihan utama untuk terbang jauh.

Dari penjelasan di atas, kamu sekarang bisa memahami mengapa pesawat terbang tidak dapat terbang di lapisan troposfer dalam waktu lama. Faktor-faktor seperti cuaca ekstrem, kepadatan udara tinggi, tekanan udara, dan lalu lintas penerbangan menjadi alasan utama mengapa pilot lebih memilih rute di lapisan stratosfer.

Dengan terbang lebih tinggi, penerbangan menjadi lebih hemat bahan bakar, lebih aman, dan jauh lebih nyaman untuk penumpang. Informasi ini penting buat kamu yang suka traveling atau sekadar ingin tahu lebih dalam tentang dunia penerbangan.

Siap Terbang? Traveloka Jadi Solusi Terbaik

Sekarang kamu sudah makin paham, kan, mengapa pesawat terbang tidak dapat terbang di lapisan troposfer dan kenapa stratosfer jadi pilihan utama dalam dunia penerbangan? Pengetahuan ini bukan cuma menarik, tapi juga bisa bikin kamu makin yakin dan nyaman saat naik pesawat di perjalanan berikutnya.

Nah, kalau kamu sedang merencanakan liburan atau perjalanan bisnis, pastikan semua kebutuhan traveling kamu terpenuhi dalam satu genggaman lewat aplikasi Traveloka. Mulai dari tiket pesawat dengan harga terbaik, booking hotel nyaman sesuai gaya dan budget, hingga tiket atraksi seru di berbagai destinasi, semuanya bisa kamu temukan dengan mudah.

Dengan tampilan yang user-friendly, proses transaksi yang aman, dan banyak promo menarik setiap hari, Traveloka siap jadi partner andalan setiap petualanganmu, kapanpun dan kemanapun kamu pergi.

Yuk, wujudkan perjalanan impian kamu sekarang juga bersama Traveloka. Karena setiap momen berharga dimulai dari langkah pertama yang tepat!

Dalam Artikel Ini

• Mengenal Troposfer: Lapisan Atmosfer Paling Dinamis
• 5 Alasan Utama Mengapa Pesawat Terbang Tidak Dapat Terbang di Lapisan Troposfer
• 1. Cuaca Ekstrem dan Turbulensi
• 2. Tekanan Udara dan Hambatan Aerodinamis
• 3. Kepadatan Udara Tinggi = Tidak Efisien untuk Jelajah
• 4. Lalu Lintas Udara Padat di Troposfer
• 5. Kondisi Udara Tidak Stabil
• Lalu, Di Mana Pesawat Komersial Sebenarnya Terbang?
• Alasan Mengapa Pesawat Terbang di Stratosfer
• Cuaca lebih stabil
• Tidak ada awan hujan atau badai
• Hambatan udara lebih rendah
• Konsumsi bahan bakar lebih hemat
• Ruang udara lebih lega dan aman
• Apakah Pesawat Pernah Terbang di Troposfer?
• Siap Terbang? Traveloka Jadi Solusi Terbaik

Penerbangan yang Ditampilkan dalam Artikel Ini

Fri, 13 Jun 2025
Lion Air
Bali / Denpasar (DPS) ke Jakarta (CGK)
Mulai dari Rp 996.700
Pesan Sekarang
Wed, 11 Jun 2025
Citilink
Medan (KNO) ke Jakarta (CGK)
Mulai dari Rp 1.176.300
Pesan Sekarang
Wed, 11 Jun 2025
Lion Air
Surabaya (SUB) ke Jakarta (CGK)
Mulai dari Rp 895.300
Pesan Sekarang

Aktivitas yang Disebutkan dalam Artikel Ini

London Standard Fitness Pass

Kota Westminster
Rp 224.402
Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan