Mengenal Sejarah Makam Sunan Gunung Jati, Ada Banyak Misteri!

Mas Bellboy
01 Mar 2024 - Waktu baca 4 menit

Berlokasi di pinggir pantai utara Jawa, Cirebon terkenal sebagai Kota Udang dengan potensi laut yang sangat besar. Tak heran jika Cirebon memiliki daya tarik wisata kuliner yang menggiurkan. Lanskap sejarah di Cirebon juga sangat kaya dimana Anda bisa menemukan tiga keraton bersejarah, yaitu Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan.

Kekayaan sejarahnya tak hanya pada pusat pemerintahan zaman dahulu melainkan juga menjadi kawasan penting dalam penyebaran agama Islam. Bukti penyebaran Islam bisa Anda temukan di kawasan makam Sunan Gunung Jati. Selain belajar sejarah Islam, beberapa situs di sini pun amat menarik untuk diamati. Yuk simak dahulu informasi lengkapnya di sini!

Kisah Sunan Gunung Jati

Shutterstock.com

Sunan Gunung Jati lahir di Cirebon pada tahun 1448 M dan menghabiskan masa mudanya untuk menuntut ilmu di Mesir, Baghdad, dan Mekah. Perjuangan beliau dalam menyebarkan Islam di Pulau Jawa sebenarnya adalah jalan untuk melanjutkan ayahnya, Syarif Abdullah seorang mubaligh sekaligus musafir tanah air.

Sedangkan Ibu Sunan Gunung Jati adalah Nyai Rara Santang (Syarifah Muda'im) yaitu putri dari Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi. Meski Prabu Siliwangi sendiri tidak mau masuk Islam, tapi ia tidak menghalangi cucunya untuk menyiarkan agama Islam.

Sunan Gunung Jati mendirikan Kesultanan Pakungwati di Cirebon yang membuat beliau menjadi Raja pertama dengan gelar Sultan. Langkah tersebut tentu dianggap sebagai raja tandingan Pajajaran dan hendak ditangkap oleh pasukan prajurit yang dipimpin Ki Jayabaya.

Usaha penangkapan tersebut tidak berhasil, bahkan para prajurit sekaligus Ki Jayabaya memutuskan untuk masuk Islam dan menjadi pengikut Sunan Gunung Jati. Bertambahnya pasukan tersebut membuat Kesultanan Pakungwati mulai menambah pengaruh menuju beberapa daerah termasuk Surantaka, Wanagiri, dan lainnya.

Dalam berdakwah, Sunan Gunung Jati terkenal memiliki cara unik agar diterima masyarakat yakni menggunakan pendekatan sosial budaya. Beliau juga menjalin hubungan baik dengan tokoh walisongo lainnya di kawasan Masjid Demak hingga menjadi tokoh penting dalam pembangunan masjid tersebut.

Langkah-langkah yang diambil Sunan Gunung Jati ini membuatnya tidak hanya menjadi seorang pendakwah tetapi juga politikus dan budayawan. Perjuangan tersebut beliau tempuh hingga tutup usia pada tahun 1568 M dengan usia 120 tahun.

Sunan Gunung Jati kemudian dimakamkan di puncak Bukit Sembung yang berlokasi di pinggiran Kota Cirebon. Jasanya yang amat berharga dan kedekatannya dengan Tuhan membuat orang-orang berbondong-bondong untuk datang berziarah.

Daya tarik religi

Terdapat 9 pintu utama, yakni Pintu Pasujudan, Gapura, Krapyak, Ratna Komala, Jinem, Rararoga, Kaca, Bacem, dan Teratai. Masing-masing pintu memiliki akses khusus dan dijaga ketat oleh petugas keamanan sehingga peziarah perlu berhati-hati. Peziarah umum biasanya diperbolehkan sampai pintu ke-4 yang berada di serambi muka Pesambangan.

Selanjutnya, pintu ke-5 hingga 9 hanya diperuntukkan bagi keturunan Sunan Gunung Jati dari keraton Kasepuhan dan Kacirebonan. Setelah pintu ke-9 tersebut barulah terletak Makam Sunan Gunung Jati yang menjadi pusat dari kompleks ini. Lokasi tersebut berada di puncak Gunung Sembung dengan ketinggian mencapai 20 meter.

Selain keberadaan makam Sunan Gunung Jati tersebut, kompleks religi ini juga memiliki beberapa bagian menarik yang perlu diketahui. Termasuk keberadaan makam Putri Ong Tien Nio, putri keturunan Cina yang menjadi istri Sunan Gunung Jati. Area makam sang putri didominasi oleh ornamen-ornamen khas China sebagaimana tempat beliau berasal.

Ada pula kawasan 7 sumur yang biasanya menjadi lokasi para peziarah untuk mandi dan mengharapkan keberkahan airnya. Masing-masing sumur tersebut memiliki filosofi dan khasiat yang berbeda-beda. Mulai dari untuk memulihkan kesehatan, urusan asmara dan penghasilan, kesejahteraan hidup, dan masih banyak lagi.

Fasilitas sekitar makam

Shutterstock.com

Selalu dipadati peziarah terutama saat ritual Grebeg Syawal dan Grebeg Rayagung membuat fasilitas sekitar makam Sunan Gunung Jati sangat nyaman.

Terdapat area parkir untuk kendaraan pribadi maupun bus yang bisa digunakan oleh rombongan. Banyak toilet tersedia, mushola yang nyaman, serta aneka warung penjual makanan dan souvenir.

Kepercayaan yang dianut para wisatawan

Sunan Gunung Jati merupakan tokoh penting bagi penyebaran agama Islam di Indonesia, sehingga mayoritas peziarah beragama Islam. Meski demikian, ada pula penganut agama lain yang datang berkunjung yang beragama Buddha maupun Konghucu.

Para peziarah Tionghoa biasanya berdatangan untuk mendoakan Putri Ong Tien Nio keturunan Kaisar Dinasti Ming, istri Sunan Gunung Jati dari Tiongkok. Mereka biasanya datang melalui Lawang Mergu, tepatnya di sebelah barat serambi muka.

Peninggalan di lokasi wisata

Akulturasi budaya yang kental membuat kompleks makam Sunan Gunung Jati menyimpan banyak peninggalan bersejarah. Termasuk aneka keramik unik dan ornamen yang bergambar bunga, burung, maupun gambar khas Tionghoa.

Konon keramik tersebut dipercaya merupakan barang milik Putri Ong Tien Nio yang ia bawa dari Tiongkok.

Lokasi, jam operasional, rute perjalanan terbaik, tiket masuk

Shutterstock.com

Kompleks makam Sunan Gunung Jati berlokasi di Jl. Alun-alun Ciledug No. 53, Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Para peziarah biasanya datang bersama rombongan dengan menggunakan bus sehingga hanya perlu berjalan kaki dari parkiran menuju makam.

Jika Anda berniat menggunakan kendaraan umum, kompleks makam ini bisa dijangkau dengan mudah karena lokasinya hanya berjarak 4,5 km dari Stasiun Cirebon. Lanjutkan perjalanan dengan kendaraan lain menuju Jalan Pasundan hingga lokasi makam yang ditandai dengan gerbang masuk berupa tugu merah bata.

Sebagaimana kompleks makam walisongo lainnya, makam Sunan Gunung Jati selalu terbuka selama 24 jam setiap hari. Anda juga tidak dikenakan tarif masuk karena tidak perlu membeli tiket masuk. Hanya saja, Anda mungkin perlu bersedekah melalui juru kunci makam atau melalui kotak infaq yang tersedia.

Tips saat lakukan wisata religi ke makam

Kenakan pakaian yang sopan mengingat lokasinya merupakan kompleks untuk ziarah
Pastikan memilih pakaian dengan bahan yang menyerap keringat agar tetap nyaman selama berada di antara kerumunan
Siapkan uang kecil untuk bersedekah atau membayar biaya kamar mandi jika perlu
Jaga barang bawaan Anda terutama saat berada di tengah keramaian
Hati-hati saat berjalan dan pastikan untuk tidak terlepas dari rombongan, terutama jika Anda bersama anak.

Cirebon memang memiliki daya tarik wisata yang menarik dimana Anda bisa menemukan banyak tempat untuk dikunjungi. Mulai dari situs bersejarah, pesona alam, wisata kuliner, hingga wisata religi seperti makam Sunan Gunung Jati ini. Tidak akan cukup sehari untuk menjelajah semua objek wisata tersebut sehingga Anda mungkin perlu menginap.

Jangan khawatir, sebab Anda bisa memesan akomodasi dengan mudah di Traveloka. Ada banyak pilihan jenis akomodasi yang tersedia mulai dari hotel mewah hingga hotel murah. Kamu bahkan bisa memilih akomodasi yang dekat dengan lokasi wisata. Jadi tunggu apalagi? segera rencanakan liburan Anda ke Cirebon dengan memesan hotel di Traveloka.

Penginapan dan Hotel di Cirebon

Cari Hotel di Cirebon ...

Lihat Harga

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan