Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur dikenal dengan budaya dan tradisinya yang masih sangat kental. Alamnya indah, tapi kekayaan budayanya tak kalah memikat. Masyarakat Sumba masih menjaga berbagai upacara adat, dari ritual panen, upacara kematian, hingga tarian tradisional yang penuh makna. Setiap perayaan selalu diiringi pakaian adat berwarna-warni dan simbol-simbol leluhur yang sakral.

Salah satu tradisi paling unik di Sumba adalah tradisi Pasola. Ini adalah pertarungan berkuda yang dilakukan sebagai bagian dari upacara adat menyambut musim tanam. Para penunggang saling melempar tombak kayu sambil menunggang kuda dengan kecepatan tinggi, menciptakan suasana yang menegangkan sekaligus meriah. Banyak wisatawan dalam negeri dan luar negeri yang ingin melihatnya secara langsung.

Jika kamu punya rencana ke Sumba, mengapa tidak berkunjung saat tradisi Pasola berlangsung. Untuk mengenal lebih dalam tradisi khas Sumba ini, simak ulasannya berikut ini.

Baca juga: 15 Tempat Wisata Sumba Terpopuler yang Wajib Dikunjungi

Pasola adalah tradisi kuno masyarakat Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Menurut cerita turun-temurun, Pasola bermula dari kisah cinta segitiga antara Rabu Kabba, Ubu Dulla, dan Teda Gaiparona yang menimbulkan konflik besar di masa lalu. Untuk meredam perselisihan, masyarakat mengadakan pertarungan berkuda sebagai bentuk persembahan kepada leluhur dan penghormatan kepada Marapu, roh nenek moyang mereka. Sejak saat itu, Pasola dipercaya membawa kemakmuran, pengampunan, dan hasil panen yang melimpah bagi masyarakat Sumba.

Nah, biasanya tradisi ini digelar pada Februari dan Maret di area Sumba Barat. Tanggal pastinya tidak sembarangan, melainkan ditentukan oleh para rato (tetua adat) dengan melihat perhitungan bulan dan tanda-tanda alam. Selain itu, sebelum acara dimulai, masyarakat juga harus mematuhi berbagai pantangan adat seperti tidak mengadakan pesta atau membangun rumah.

Pasola diselenggarakan di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, tepatnya di beberapa kecamatan di Sumba Barat dan Sumba Barat Daya seperti di Lamboya, Kodi, Wanukaka, dan Laboya Barat. 

Dari Jakarta, wisatawan bisa mulai dengan penerbangan ke Bandara Umbu Mehang Kunda (Waingapu), Sumba Timur. Setelah mendarat di Waingapu, gunakan transportasi darat seperti travel atau sewa mobil menuju wilayah Sumba Barat, ke kecamatan seperti Lamboya, Wanukaka, atau Gaura, tergantung di mana Pasola akan digelar.

Tidak ada tiket khusus yang dijual untuk menontonnya, sehingga bisa dibilang gratis untuk menonton Pasola. Apalagi, acara ini merupakan bagian dari ritual adat masyarakat Sumba. 

Di sisi lain, kamu mungkin perlu menyiapkan biaya untuk akomodasi dan transportasi lokal menuju lokasi berlangsungnya Pasola. Bisa juga mencari tur atau paket perjalanan khusus untuk menonton Pasola.

Daya tarik tradisi ini terletak pada keseruan dan ketegangan yang bisa dirasakan oleh wisatawan. Bayangkan saja, lebih dari seratus pemuda menunggang kuda dengan lincah di padang luas, saling berhadapan lalu melemparkan lembing kayu ke arah lawan. Walau ujung lembingnya tumpul, ketegangan terasa nyata karena mereka memacunya dengan kecepatan tinggi. Suasana semakin meriah dengan sorak-sorai warga dan penonton yang berdiri di sekeliling arena.

Bagi wisatawan, menyaksikan Pasola bukan cuma melihat adu ketangkasan, tapi juga merasakan langsung semangat tradisi Sumba yang masih sangat hidup. Kalau yang suka budaya, melihat langsung Pasola benar-benar menyadarkan betapa kaya budaya Tanah Air ini. Rasanya seperti menghadiri festival tradisional besar yang sarat energi dan makna adat. 

Baca juga: 7 Kampung Adat Sumba yang Wajib Masuk Itinerary

Berikut aktivitas yang bisa dilakukan wisatawan saat tradisi Pasola dan saat berkunjung ke Sumba Barat:

Tentu saja menikmati keseruan pertandingan antar pemuda Sumba yang menunggang kuda sambil saling melempar lembing kayu di padang sabana luas. 

Saat perayaan Pasola, biasanya warga menyajikan makanan khas Sumba seperti daging se’i atau jagung bose yang bisa dicicipi oleh wisatawan.

Suasana desa penuh warna dengan pakaian adat khas Sumba menjadi latar sempurna untuk foto-foto kenangan yang unik dan berkesan.

Selain mengikuti rangkaian Pasola, kamu juga bisa menjelajahi keindahan Sumba Barat yang menawan. Ada Pantai Nihiwatu dengan pasir putih dan ombaknya yang cocok untuk berselancar, Bukit Wairinding yang merupakan salah satu wisata bukit terindah di Indonesia dengan hamparan padang rumput luas, hingga Desa Adat Ratenggaro yang penuh rumah tradisional beratap tinggi.

Tradisi Pasola selalu dilaksanakan di area outdoor, tepatnya di bentangan padang luas seperti padang sabana. Saat acara berlangsung, biasanya banyak pedagang lokal yang menjual makanan dan minuman di sekitar lapangan, sehingga penonton bisa menikmati jajanan khas Sumba sambil menonton pertandingan. Namun, fasilitas umum seperti toilet dan tempat untuk beristirahat biasanya masih sangat minim, jadi sebaiknya penonton mempersiapkan kebutuhan pribadi sebelum datang ke lokasi.

Baca juga: 7 Rekomendasi Pantai di Sumba yang Wajib Dikunjungi

Buat perjalanan liburan semakin nyaman dengan menginap di hotel-hotel terbaik di Sumba, terutama di daerah yang menyelenggarakan Pasola.

Kalau lagi cari tempat menginap yang tenang tapi tetap dekat dengan spot wisata keren di Sumba Barat, Bobocabin Umarato, Sumba bisa banget jadi pilihan. Lokasinya ada di Rua Wanokaka, salah satu area tempat berlangsungnya tradisi Pasola, jadi pas banget buat yang mau sekalian nonton acara adat khas Sumba ini.

Soal harga, nggak perlu khawatir! Ada banyak pilihan kamar, mulai dari Deluxe Cabin yang ramah di kantong sampai Executive Cabin, dengan harga mulai dari Rp800 ribuan. Semua kamar sudah dilengkapi AC dan Wifi, loh.

Kalau ingin liburan mewah di ujung barat Sumba, ARYA Sumba Resort - Kodi bisa jadi pilihan. Berada di kawasan Kodi yang juga menjadi tempat dilakukannya tradisi Pasola, resort ini menawarkan suasana tenang dengan pemandangan alam yang memukau. Fasilitasnya lengkap dan mewah. Kamar tipe Deluxe Double Room-nya luas dan nyaman, bahkan ada balkon untuk bersantai sambil menikmati angin laut. Harganya memang premium, sekitar Rp6 jutaan per malam, tapi sepadan buat pengalaman menginap yang mewah dan berkesan di Sumba Barat.

Satu lagi pilihan mewah saat berlibur di salah satu hotel terbaik di dunia. NIHI Sumba merupakan hotel bintang lima yang terletak di Desa Hobawawi, Wanukaka, Sumba Barat. Resort kelas dunia ini menawarkan vila-vila eksklusif dengan kolam renang pribadi dan pemandangan langsung ke pantai Nihiwatu yang memesona. Setiap sudutnya didesain untuk memberikan kenyamanan premium, lengkap dengan fasilitas spa, restoran fine dining, hingga berbagai aktivitas outdoor seru.

Morika Villa berada di kawasan Wanokaka, Sumba Barat. Suasananya tenang dan jauh dari keramaian. Cocok untuk pasangan yang ingin liburan romantis atau bulan madu. Ada kolam renang, layanan spa, dan hidangan lezat yang bisa dinikmati di vila. Dengan pelayanan ramah dan pemandangan indah, Morika Villa jadi pilihan ideal untuk liburan santai di Sumba.

Lambo Homestay berlokasi di Lamboya, Sumba Barat, dan bisa jadi pilihan akomodasi terjangkau untuk wisatawan yang ingin menonton tradisi Pasola. Dengan harga sekitar Rp500 ribu, kamu bisa menginap di kamar yang nyaman dan bersih. Letaknya strategis dekat pantai-pantai indah seperti Kerewei, Marosi, dan Nihiwatu, serta menawarkan suasana sederhana tapi nyaman untuk beristirahat.

Baca juga: Air Terjun Tanggedu, Jadi Salah Satu Wisata Favorit di Sumba!

Merencanakan liburan untuk menonton tradisi Pasola jadi makin mudah jika kamu memesan semuanya di Traveloka. Perjalanan liburan kini bisa diakses hanya dengan klik di ponsel atau laptop. Pesan promo tiket pesawat, tiket kereta api, tiket bus, atau tiket travel dan shuttle sebagai transportasi selama liburan. Selain itu, pakai juga kode kupon Traveloka hingga promo bank, seperti promo BCA, untuk mendapatkan potongan harga. Booking segera di Traveloka!