0

Mas Bellboy

22 Dec 2021 - 5 min read

Menjelajahi Keindahan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda di Bandung

Menjelajahi Keindahan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda di Bandung

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda - Jika kamu sedang berjalan-jalan atau berlibur ke daerah Jawa Barat, tepatnya daerah Bandung, sepertinya kamu harus mengunjungi salah satu kawasan asri konservasi terpadu alam sekunder dengan berbagai tanaman dan jenis pinus (Pinus Merkusii) yang bernama Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Kawasan ini terletak di Sub-Daerah Aliran Sungai Cikapundung dan DAS Citarum yang membentang dari Curug Dago, Dago Pakar, hingga Curug Maribaya.

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ini berada di atas lahan seluas 526.98 hektar yang berada di di Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Sementara, sebagian kawasan lainnya masuk ke Desa Mekarwangi, Desa Cibodas, Desa Langensari, dan Desa Wangunharja, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Pada awalnya, Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda merupakan hutan lindung yang dinamai Hutan Lindung Pulosari yang dibangun oleh Pemerintahan Hindia Belanda yang diresmikan pada tahun 1922. Setelah Indonesia merdeka, kawasan ini menjadi aset Republik Indonesia yang dikelola oleh Djawatan Kehutanan. Kemudian pada 23 agustus 1965, Hutan Lindung Pulosari berganti nama menjadi Kebun Raya Rekreasi Ir. H. Djuanda. Dinamakan Ir. H. Djuanda, bertujuan untuk mengenang jasa-jasa seorang tokoh Jawa Barat Ir. H. Raden Djoeanda Kartawidjaja yang merupakan Perdana Menteri Indonesia yang ke-10.

Sempat berganti status menjadi Taman Wisata Curug Dago, akhirnya pada tanggal 14 Januari 1985 yang bertepatan dengan hari lahir Ir. H. Djuanda, kawasan ini berganti status menjadi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, yang mana kawasan ini menjadi Taman Hutan Raya pertama di Indonesia.

Kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dihuni oleh setidaknya 2.500 pohon yang didominasi oleh Pohon Pinus, Bambu, dan berbagai tumbuhan bawah seperti Tekkan. Sedangkan berbagai habitat fauna yang menghuni kawasan ini juga terdiri dari beragam spesies, diantaranya musang, tupai, kera, serta berbagai jenis burung seperti kepodang, kutilang, dan ayam hutan.

Memiliki ribuan jenis spesies yang beragam ini membuat kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dimanfaatkan sebagai tempat untuk penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya, dan budaya. Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang membentang dari kawasan Pakar dan Maribaya ini memiliki panorama alam yang sangat menakjubkan, ditambah dengan suasana udara yang sejuk dan rindang, tak heran jika Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dijadikan sebagai tujuan pariwisata dan rekreasi.

Bukan hanya memiliki berbagai jenis flora dan fauna yang beragam, kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda juga menyimpan keindahan lain dari beragam spot menarik. Di sini, kamu bisa menjelajahi keindahan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dari beragam objek wisata yang bisa dikunjungi. Berikut ini beberapa objek wisata menarik di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang bisa kamu jelajahi.

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

1. Gua Belanda

Kamu bisa mengunjungi Gua Belanda yang hanya berjarak 500 meter dari pintu masuk Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Gua ini merupakan Gua buatan manusia peninggalan pada masa kolonial Belanda. Gua Belanda ini sudah dibangun sejak 1901, yang mana awalnya digunakan sebagai kebutuhan pembangkit listrik tenaga air oleh perusahaan. Hingga akhirnya pada tahun 1941, gua ini dijadikan markas oleh militer Belanda, juga sebagai gudang penyimpanan senjata, pusat komunikasi, hingga digunakan sebagai penjara. Saat berada di Gua Belanda, kamu bisa menemukan 15 lorong dan 2 pintu masuk setinggi 3.2 meter dengan luas pelatarannya 0.6 hektar dan luas seluruh gua berikut lorongnya adalah 547 meter.

2. Gua Jepang

Tak jauh dari lokasi Gua Belanda yang hanya berjarak 300 meter, kamu bisa berkunjung ke Gua Jepang. Gua ini dibangun pada tahun 1942 oleh militer Jepang dan konon juga memanfaatkan tenaga masyarakat Indonesia yang dipekerjakan secara paksa yang dikenal dengan sebutan Romusha. Gua yang dimanfaatkan sebagai barak militer dan perlindungan ini memiliki 4 pintu masuk dan 2 lubang penjagaan. Di sini terdapat bungker berjumlah 18 yang penampakannya masih sama seperti keadaan aslinya. Bungker yang dibagun dengan jarak masing-masingnya 13 meter ini berfungsi sebagai tempat pengintaian, tempat penembakan, ruang pertemuan, gudang, dan dapur.

3. Tebing Keraton

Taman Hutan Raya Juanda - Tebing Keraton

Tebing Keraton

Objek wisata di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang satu ini sangat terkenal di kalangan kawula muda, terutama pengguna Sosial Media. Keindahan Tebing Keraton yang berada di ketinggian 1.200 mdpl akan membuat siapapun terpesona karena dari atas tebing kamu akan disuguhi pemandangan hijaunya Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang terhampar luas. Jika dilihat dari ketinggian, kamu bisa menikmati pemandangan hamparan luas jalur patahan Lembang yang begitu rimbun, serta kabut tipis yang menyelimutinya.

Waktu terbaik yang menjadi favorit bagi wisatawan adalah saat matahari terbit ataupun tenggelam. Karena pada waktu ini, kamu akan disuguhi pemandangan hamparan panorama Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang eksotis dengan cahaya matahari. Pemandangannya yang indah ini membuat Tebing Keraton banyak diburu oleh wisatawan yang ingin berswa foto. Tak heran, jika Tebing ini juga dikenal dengan “Bukit Instagram” karena banyaknya wisatawan yang mengunggah foto-foto yang berlatar panorama Tebing Keraton.

4. Curug Omas

Taman Hutan Raya Juanda - Curug Omas

Curug Omas

Curug Omas yang memiliki ketinggian sekitar 30 meter dan memiliki kedalaman airnya mencapai 10 meter ini juga dikenal dengan nama Curug Maribaya karena lokasinya yang terletak di kawasan Wisata Maribaya, Lembang, Bandung. Curug Omas merupakan titik bertemunya 2 aliran sungai, yaitu Sungai Cikawari dan Sungai Cigulung, yang kemudian menyatu menjadi aliran Sungai Cikapundung Hulu.

Saat berada di objek wisata Curug Omas, para pengunjung akan disuguhi pemandangan air terjun yang jernih serta udara sekitar yang sangat sejuk. Ditambah lagi dengan area sekitar yang asri, menjadikan suasana di lokasi ini semakin membuat hati dan pikiran menjadi rileks. Selain Curug Omas, kamu juga bisa berkunjung ke curug lain yang lokasinya tidak jauh dari Curug Omas. Kamu bisa mengunjungi Curug Cigulung yang memiliki ketinggian 15 meter, Curug Cikawari dengan ketinggian 14 meter, dan Curug Cikoleang yang memiliki ketinggian 16 meter. Ketiga Curug ini tentunya memiliki panorama yang tak kalah menawan dari Curug Omas.

5. Curug Dago

Taman Hutan Raya Juanda - Curug Dago

Curug Dago

Air terjun lain yang memiliki panorama yang menakjubkan di sekitar kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda adalah Curug Dago. Curug Dago yang berada di ketinggian 800 mdpl dan dengan tinggi air 12 meter ini terbentuk dari aliran lava letusan Gunung Tangkuban Perahu pada 125 ribu dan 48 ribu silam. Tak jauh dari lokasi, terdapat juga kaldera yang merupakan peninggalan dari letusan Gunung Sunda.

Tak hanya menyuguhkan pemandangan memikat dari air terjun, di Curug Dago juga terdapat 2 prasasti, yaitu Prasasti Chulalongkom dan Prasasti Prajadhipok yang merupakan peninggalan Raja Siam. Kedua Prasasti ini menampakkan ukuran tulisan menggunakan aksara Thailand yang membuat Prasasti ini nampak begitu indah.

Untuk mengunjungi semua tempat di sekitar Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dan melakukan kegiatan seru lainnya, kamu bisa menemukannya di Traveloka melalui Traveloka Xperience. Lokasi Bandung yang kaya akan kuliner-kuliner khas serta memiliki beragam tempat makan menarik, tidak boleh dilewatkan untuk dicicipi. Temukan juga tempat penginapan yang nyaman dengan harga terbaik dan lokasi yang strategis hanya di Traveloka.

Download Traveloka sekarang juga dan jelajahi seluruh destinasi terbaik di dunia!

Hotel & Penginapan Terbaik dekat Taman Hutan Raya Juanda

Temukan lebih banyak pilihan hotel dan penginapan dekat Taman Hutan Raya Juanda dengan penawaran terbaik di Traveloka

Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan