Surabaya, kota pahlawan yang selalu berdenyut dengan semangat sejarah, tak hanya menyimpan jejak perjuangan di darat, tetapi juga di laut. Di tengah hiruk pikuk kota, berdiri megah sebuah saksi bisu kejayaan maritim Indonesia, sebuah kapal selam yang kini menjadi monumen kebanggaan. Ia adalah KRI Pasopati 410, kapal selam pertama yang dimiliki oleh Republik Indonesia, yang kini berlabuh abadi sebagai Monumen Kapal Selam Surabaya.
Monumen Kapal Selam ini lebih dari sekadar tumpukan besi tua. Ia adalah kapsul waktu yang membawa kita kembali ke masa-masa perjuangan merebut kemerdekaan, khususnya dalam operasi militer Trikora yang heroik. Melangkah masuk ke dalamnya adalah sebuah pengalaman imersif, di mana setiap sudut, setiap panel, dan setiap instrumen menceritakan kisah keberanian para pahlawan bahari yang rela bertaruh nyawa demi kedaulatan bangsa.
Bagi Anda yang berjiwa petualang dan haus akan pengetahuan sejarah, mengunjungi Monumen Kapal Selam adalah agenda wajib. Sensasi berada di dalam lambung kapal selam asli, membayangkan ketegangan misi bawah laut, hingga memahami kecanggihan teknologi pada masanya, akan membuka wawasan baru tentang kekuatan maritim Indonesia di masa lampau. Ini adalah kesempatan langka untuk merasakan langsung sejarah yang hidup.
Jadi, jika Anda merencanakan perjalanan ke Surabaya, jangan lewatkan kesempatan emas ini. Monumen Kapal Selam bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga sebuah pelajaran berharga tentang patriotisme dan inovasi. Siapkan diri Anda untuk menyelami kedalaman sejarah dan mengenal lebih dekat Monumen Kapal Selam yang menjadi kebanggaan Indonesia.
Baca juga: Makanan Khas Surabaya
Monumen Kapal Selam Surabaya adalah penjelmaan fisik dari KRI Pasopati 410, sebuah kapal selam kelas Whiskey buatan Uni Soviet. Kapal ini dibangun pada tahun 1952 dan resmi menjadi bagian dari Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) pada 29 Januari 1962. KRI Pasopati 410 adalah salah satu dari 12 kapal selam yang dibeli Indonesia dari Uni Soviet pada era kepemimpinan Presiden Soekarno, sebagai bagian dari upaya modernisasi kekuatan militer Indonesia untuk mendukung operasi Trikora (Tri Komando Rakyat) dalam merebut kembali Irian Barat.
Selama masa baktinya, KRI Pasopati 410 aktif dalam berbagai operasi militer, terutama dalam mendukung operasi Trikora. Kapal selam ini memainkan peran penting dalam strategi pertahanan dan penyerangan bawah laut, menjadi tulang punggung kekuatan maritim Indonesia yang ditakuti lawan. Setelah puluhan tahun mengabdi dan menjalankan berbagai misi, KRI Pasopati 410 akhirnya dipensiunkan pada tahun 1989. Berkat inisiatif para purnawirawan Angkatan Laut dan dukungan pemerintah, kapal ini kemudian diabadikan sebagai museum dan monumen, yang dibuka untuk umum pada tahun 1998, sebagai pengingat akan sejarah gemilang Angkatan Laut Indonesia.
Waktu Terbaik untuk Berkunjung
Monumen Kapal Selam Surabaya umumnya buka setiap hari, sehingga Anda bisa mengunjunginya kapan saja. Namun, untuk pengalaman yang lebih nyaman, disarankan untuk datang di luar jam-jam puncak kunjungan, seperti pagi hari sesaat setelah dibuka atau sore hari menjelang tutup. Ini akan membantu Anda menghindari keramaian, terutama saat musim liburan sekolah atau akhir pekan. Cuaca Surabaya yang cenderung panas bisa menjadi pertimbangan; datang di pagi atau sore hari akan lebih nyaman.
Persiapan Fisik dan Pakaian
Meskipun Monumen Kapal Selam tidak memerlukan persiapan fisik yang ekstrem, Anda akan banyak berjalan dan menaiki tangga di dalam kapal. Oleh karena itu, kenakan pakaian yang nyaman dan sepatu yang mudah untuk berjalan. Hindari sepatu berhak tinggi. Suhu di dalam kapal selam bisa sedikit pengap, jadi kenakan pakaian yang ringan. Bagi pengunjung yang memiliki klaustrofobia atau kesulitan bergerak di ruang sempit, perlu diperhatikan bahwa lorong dan kompartemen di dalam kapal cukup sempit dan rendah.
Akomodasi dan Penginapan di Surabaya
Sebagai kota metropolitan besar, Surabaya menawarkan berbagai pilihan akomodasi dan penginapan yang sangat lengkap. Anda bisa menemukan segala jenis hotel, mulai dari budget hotel yang ramah di kantong, hotel bintang tiga dengan fasilitas dasar, hingga hotel berbintang lima yang mewah.
Monumen Kapal Selam terletak di pusat kota, sehingga sangat mudah dijangkau dari berbagai area penginapan. Memesan hotel jauh-jauh hari, terutama jika bepergian pada musim liburan atau akhir pekan, akan memastikan Anda mendapatkan pilihan terbaik yang sesuai dengan anggaran dan preferensi Anda.
Transportasi Menuju Surabaya dan Monumen Kapal Selam
Perjalanan ke Surabaya dapat dimulai dengan terbang ke Bandar Udara Internasional Juanda (SUB). Untuk mencari tiket pesawat ke Surabaya, pastikan Anda membandingkan harga dan jadwal untuk mendapatkan penawaran terbaik. Setelah tiba di Bandar Udara Juanda, Anda bisa melanjutkan perjalanan darat menuju Monumen Kapal Selam.
Ada berbagai pilihan transportasi dari bandara. Anda bisa menggunakan tiket bus shuttle yang melayani rute ke pusat kota Surabaya, taksi, atau layanan taksi daring. Monumen Kapal Selam terletak di Jalan Pemuda, yang merupakan area strategis dan mudah diakses. Bagi Anda yang datang dari kota-kota lain di Jawa, layanan tiket kereta yang tiba di Stasiun Gubeng atau Stasiun Pasar Turi Surabaya juga merupakan pilihan yang sangat nyaman. Dari stasiun, Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan taksi atau angkutan umum lainnya.
Sat, 19 Jul 2025
Citilink
Jakarta (CGK) ke Surabaya (SUB)
Mulai dari Rp 794.000
Sat, 19 Jul 2025
Citilink
Jakarta (HLP) ke Surabaya (SUB)
Mulai dari Rp 877.500
Thu, 24 Jul 2025
Lion Air
Bali / Denpasar (DPS) ke Surabaya (SUB)
Mulai dari Rp 572.000
Memasuki Lambung Kapal Selam Asli
Pengalaman utama di Monumen Kapal Selam adalah memasuki lambung KRI Pasopati 410 yang asli. Anda akan disambut dengan tangga yang mengarahkan Anda ke dalam perut kapal. Di dalamnya, Anda akan merasakan suasana yang otentik: lorong-lorong sempit, pintu-pintu kedap air yang kokoh, serta deretan panel kontrol, tombol, dan instrumen yang memenuhi setiap kompartemen. Ini memberikan gambaran nyata tentang bagaimana para kru kapal selam bekerja dan hidup di bawah air dalam ruang yang terbatas.
Mengamati Berbagai Ruang Kompartemen
Di dalam kapal selam, Anda akan melewati berbagai ruang kompartemen yang memiliki fungsi berbeda. Mulai dari ruang torpedo di bagian depan, ruang kendali yang penuh dengan peralatan navigasi dan komunikasi, ruang mesin yang kompleks, hingga ruang istirahat kru yang sederhana. Setiap kompartemen dilengkapi dengan penjelasan singkat dalam bahasa Indonesia dan Inggris, membantu Anda memahami fungsi dan sejarahnya. Anda bisa membayangkan bagaimana para prajurit Angkatan Laut menjalankan tugas-tugas vital di setiap bagian kapal.
Menyimak Sejarah Melalui Diorama dan Audio Visual
Selain menjelajahi fisik kapal, Monumen Kapal Selam juga dilengkapi dengan fasilitas edukasi yang modern. Ada diorama yang menggambarkan operasi Trikora dan peran kapal selam dalam perjuangan. Anda juga bisa menonton film dokumenter berdurasi sekitar 10 menit yang diputar di ruang audio visual. Film ini menceritakan sejarah KRI Pasopati 410 dari awal pembelian, partisipasinya dalam operasi militer, hingga akhirnya menjadi monumen. Ini adalah cara yang efektif untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konteks sejarah kapal selam ini.
Berfoto di Berbagai Spot Menarik
Monumen Kapal Selam menawarkan spot-spot foto yang unik dan menarik. Anda bisa berfoto di depan kapal selam yang gagah, di dalam lorong-lorong sempitnya, atau di depan kokpit yang penuh instrumen. Penerangan di dalam kapal mungkin agak redup, jadi siapkan mode kamera yang sesuai. Area luar monumen juga memiliki taman dan kolam yang bisa menjadi latar belakang foto Anda. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengabadikan momen di salah satu ikon sejarah Surabaya ini.
Untuk dapat menikmati pengalaman edukatif dan historis di Monumen Kapal Selam Surabaya, pengunjung akan dikenakan harga tiket masuk yang sangat terjangkau. Berdasarkan informasi terkini, tiket masuk Monumen Kapal Selam biasanya berkisar antara Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per orang. Harga ini dapat berubah sewaktu-waktu, namun umumnya masih dalam kisaran tersebut, menjadikannya destinasi wisata yang sangat ramah di kantong.
Fasilitas yang tersedia di area Monumen Kapal Selam cukup memadai untuk kenyamanan pengunjung. Terdapat area parkir yang luas untuk kendaraan roda dua maupun roda empat. Fasilitas toilet dan mushola juga tersedia. Di sekitar monumen, Anda bisa menemukan beberapa warung makan atau penjual makanan ringan, serta toko souvenir yang menjual replika kapal selam, gantungan kunci, atau barang-barang lain bertema militer dan Surabaya.
Proses Pemindahan yang Luar Biasa
Salah satu fakta unik dan paling menakjubkan tentang Monumen Kapal Selam adalah proses pemindahannya dari laut ke lokasi saat ini di daratan. KRI Pasopati 410 yang berbobot ribuan ton harus dipotong menjadi beberapa bagian besar di dermaga, kemudian diangkut melalui jalur darat dengan menggunakan truk trailer khusus, dan dirakit kembali di lokasi monumen. Proses ini membutuhkan rekayasa yang sangat kompleks dan menjadi cerita tersendiri tentang dedikasi untuk melestarikan peninggalan sejarah ini.
Julukan "Black Shark"
KRI Pasopati 410, seperti kapal selam lainnya di kelasnya, dikenal dengan julukan "Black Shark" atau "Hiu Hitam" oleh para kru dan lawan. Julukan ini merujuk pada bentuknya yang ramping dan warnanya yang gelap, serta kemampuannya bergerak senyap dan mematikan di bawah air, seperti predator lautan. Julukan ini menambah aura misteri dan kegagahan pada kapal selam legendaris ini.
Terhubung Langsung dengan Kali Mas
Meskipun kini berada di daratan, lokasi Monumen Kapal Selam Surabaya sebenarnya sangat dekat dengan Sungai Kali Mas, yang merupakan salah satu jalur air penting di Surabaya, Jawa Timur. Dahulu, area ini adalah bagian dari dermaga dan perairan yang sibuk. Kedekatan lokasi monumen dengan Kali Mas memberikan konteks historis tentang fungsi strategis Surabaya sebagai kota pelabuhan dan markas Angkatan Laut.
Monumen Kapal Selam Surabaya adalah sebuah permata sejarah yang tak ternilai harganya. Monumen ini bukan hanya sebuah kapal selam tua, melainkan simbol keberanian, inovasi, dan patriotisme yang mengalir dalam darah Angkatan Laut Indonesia. Mengunjungi Monumen Kapal Selam adalah kesempatan langka untuk merasakan langsung sejarah, memahami perjuangan para pahlawan, dan mengapresiasi teknologi maritim di masa lalu.
Indonesia
Aa trans surabaya
Genteng
Rp 6.000.000
Rp 2.000.000
Dengan perencanaan yang matang, termasuk mencari tiket pesawat menuju Surabaya, menemukan hotel yang nyaman di pusat kota, hingga mempertimbangkan tiket bus shuttle atau layanan transportasi lainnya untuk mencapai lokasi, Anda akan menikmati setiap detik petualangan Anda. Jadi, tunggu apa lagi? Segera rencanakan perjalanan Anda dan selami kedalaman sejarah di Monumen Kapal Selam Surabaya!
Pesan tiket pesawat, tiket kereta api, tiket bus, hingga hotel hanya dengan satu aplikasi. Yuk, nikmati mudahnya liburan dengan Traveloka!