Mengulik Kisah Sejarah Nusantara di Museum Bahari di Jakarta

Mas Bellboy
09 Aug 2024 - Waktu baca 4 menit

Sedang berlibur ke Jakarta dan ingin merasakan liburan yang berbeda? Museum Bahari bisa kamu jadikan opsi wisata yang seru! Museum Bahari yang terletak di Jakarta Utara adalah salah satu destinasi museum yang menarik untuk dikunjungi.

Museum Bahari

Source: Shutterstock

Sesuai namanya, museum ini menampilkan koleksi yang berkaitan dengan kebaharian dan kehidupan nelayan Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Berlokasi di Jakarta Utara, museum ini adalah salah satu museum tertua di Indonesia, berusia 300 tahun, dan awalnya didirikan oleh VOC Belanda.

Koleksi Museum Bahari Jakarta sangat beragam dengan total 126 benda sejarah kelautan. Di antara koleksi tersebut yang paling menonjol adalah kapal-kapal dan perahu-perahu tradisional dari masa lampau. Selain puluhan miniatur yang dipamerkan, terdapat 19 perahu asli dan 107 miniatur, foto-foto sejarah, serta berbagai biota laut lainnya yang menjadi bagian dari koleksi museum ini.

Ingin mengenal lebih dalam tentang Museum Bahari? Traveloka punya ulasannya untuk kamu!

Alamat dan Jam Operasional Museum Bahari

Alamat: Jalan Pasar Ikan Nomor 1 RT/RW 11/4, Penjaringan, Jakarta Utara, DKI Jakarta.
Museum Bahari beroperasi dengan jadwal sebagai berikut:

- Hari Operasional: Selasa hingga Minggu

- Jam Operasional: Pukul 08.00 hingga 16.00 WIB

- Hari Libur: Setiap hari Senin

Sejarah Museum Bahari

Sejarah Museum Bahari

Source: Museum

Museum Bahari memiliki sejarah yang berakar dari masa kekuasaan Belanda di Indonesia. Museum ini didirikan di bangunan bekas komplek gudang milik Hindia Belanda di tepi Sungai Ciliwung. Bagian tertua dari museum ini mulai dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Christoffel van Swoll.

Komplek gudang ini terbagi menjadi dua bagian. Westzijdsche Pakhuizen atau komplek gudang sisi barat yang dibangun antara tahun 1652 hingga 1771. Bagian lainnya adalah Oostzijdsche Pakhuizen atau komplek gudang sisi timur. Gudang-gudang di sisi barat terdiri dari empat bangunan, tiga di antaranya kini digunakan sebagai bagian dari museum.

Fungsinya dahulu adalah untuk menyimpan, memilah, menjemur, dan mengemas rempah-rempah seperti pala, tembakau, kopra, kayu putih, cengkeh, kayu manis, dan lada. Selain itu, berbagai komoditas kopi, teh, dan barang-barang lain juga disimpan di sini sebelum dikirim ke berbagai pelabuhan di Asia dan Eropa.

Seiring berjalannya waktu, beberapa gudang di komplek ini direnovasi untuk menambah jarak antara tembok kota dan gudang-gudang. Renovasi ini ditandai dengan tanggal-tanggal yang tertulis di beberapa pintu museum, serta dilakukan perbaikan, perluasan, dan penambahan.

Belanda menggunakan komplek ini juga untuk menyimpan logam dengan melindunginya menggunakan pelindung kayu tebal dari hujan, badai laut tropis, dan serangga seperti rayap. Pelindung ini juga berfungsi sebagai tempat patroli bagi penjaga karena jalan di sepanjang tembok kota yang sempit.

Ada juga menara bernama Menara Syahbandar yang terletak sekitar lima puluh meter dari Museum Bahari. Menara ini dulunya sebuah menara pengawas yang dibangun di atas sisa-sisa benteng tua Culemborg digunakan sebagai tempat observasi dan penanda sejak tahun 1839 untuk mengawasi jalanan Batavia.

Menara Syahbandar ini selanjutnya tidak digunakan lagi setelah tahun 1886 ketika pelabuhan baru di Tanjung Priok mulai beroperasi.

Museum Bahari Setelah Indonesia Merdeka

Setelah kemerdekaan Indonesia, bangunan yang sebelumnya digunakan oleh PLN dan PTT sebagai gudang. Namun, masih mempertahankan struktur aslinya sejak zaman VOC. Baru pada tahun 1977, Museum Bahari diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin. Museum ini dilengkapi dengan menara-menara kawal VOC di dalamnya.

Tembok kota yang masih ada, mulai dari depan Museum Bahari, berasal dari benteng Zeeburg dan berlanjut sedikit ke barat. Hanya tembok tersebut yang tersisa dari kompleks tembok yang mengelilingi Batavia pada abad ketujuh belas dan kedelapan belas. Hanya Zeeburg dan Culemborg yang masih berdiri dari dua puluh tiga benteng yang pernah ada hingga saat ini.

Pada 16 Januari 2017, Museum Bahari Jakarta mengalami kebakaran yang terjadi pada pukul 08.55 pagi yang mengakibatkan kerusakan pada sejumlah koleksi museum dan beberapa bagian bangunan.

Meskipun mengalami kejadian tragis tersebut, Museum Bahari tetap menjadi salah satu tujuan populer bagi wisatawan. Museum ini menyimpan berbagai koleksi langka, termasuk meriam VOC, rangka perahu Phinisi, dan koleksi rempah-rempah Nusantara.

Museum Bahari terbagi menjadi tujuh area, mencakup Ruang Masyarakat Nelayan Indonesia, Ruang Teknologi Menangkap Ikan, Ruang Teknologi Pembuatan Kapal Tradisional, Ruang Biota Laut, Ruang Pelabuhan Jakarta 1800–2000, Ruang Navigasi, dan Pelayaran Kapal Uap Indonesia–Eropa.

Selain itu, museum juga menampilkan perlengkapan pelayaran seperti jangkar, teropong, alat navigasi, model mercusuar, dan berbagai jenis meriam.

Koleksi biota laut dan ikan dari perairan Indonesia, serta sejarah adat istiadat masyarakat nelayan Nusantara, juga menjadi fokus dari museum ini. Pada 7 Desember 2017, UNESCO menetapkan sebuah kapal yang dipajang di Museum Bahari, yaitu kapal Phinisi, sebagai warisan budaya dunia.

Koleksi dan Barang Peninggalan di Museum Bahari

Barang Peninggalan di Museum Bahari

Source: Kemdikbud

1. Meriam VOC

Museum Bahari dikenal sebagai tempat yang menghimpun koleksi maritim dari berbagai daerah di Indonesia. Salah satu koleksi unggulannya adalah meriam VOC, senjata artileri besar berbentuk tabung yang menggunakan bubuk mesiu dan bahan pendorong lainnya.

Meriam ini digunakan dalam pertempuran dan merupakan salah satu peninggalan tertua di museum. Terdapat enam meriam yang dipamerkan di Gedung A, lengkap dengan lambang VOC dan huruf inisial.

2. Rempah-Rempah Nusantara

Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya akan rempah-rempah yang memberikan ciri khas pada masakan Indonesia. Di Museum Bahari, pengunjung dapat menemukan koleksi 35 jenis rempah-rempah Nusantara dari total 600 jenis yang ada.

Rempah-rempah ini memiliki sejarah panjang dan berfungsi sebagai pertanda masa penjajahan Belanda di Indonesia. Selain sebagai bumbu masakan, rempah-rempah juga digunakan untuk pengobatan dan kosmetik.

3. Kerangka Perahu Phinisi

Koleksi lainnya adalah kerangka perahu Phinisi yang menunjukkan proses pembuatan perahu tersebut dimulai dari kerangka yang kokoh sebelum pembentukan badan perahu. Perahu Phinisi terbuat dari kayu jati dan memiliki proses pembuatan yang khas menjadi salah satu keunikan budaya Indonesia.

4. Kapal Jukung Barito

Kapal Jukung Barito berasal dari Kalimantan Selatan dan memiliki proses pembuatan yang unik, dimulai dari satu batang pohon yang dibolongi di bagian tengahnya untuk pembentukan perahu. Proses ini terdiri dari dua tahap, yaitu Bakal Jukung dan Bangon Jukung. Kapal ini umumnya digunakan oleh pedagang di Pasar Apung, Kalimantan Selatan.

5. Perahu Gelati

Perahu Gelati, yang juga dikenal sebagai Jung Raje oleh orang Madura, menjadi primadona lainnya di Museum Bahari. Perahu ini memiliki peran penting di Selat Bali dan terbuat dari kayu jati dengan ukuran panjang 12 meter dan lebar 2,6 meter, serta dapat menampung 18 orang.

Fasilitas Museum Bahari

Museum Bahari mungkin tidak memiliki sebanyak fasilitas seperti tempat wisata lainnya, tetapi seperti tempat wisata pada umumnya, museum ini menyediakan beberapa fasilitas berikut:

1. Area parkir wisata

2. Toilet

3. Mushola

4. Warung wisata

5. Pusat informasi

6. Spot foto yang menarik

Tertarik ingin mengunjungi Museum Bahari? Gunakan Traveloka untuk teman perjalananmu. Di Traveloka, kamu bisa booking tiket pesawat dari jauh-jauh hari, booking hotel atau penginapan yang dekat dengan destinasi wisata, dan mengunjungi atraksi serta aktivitas seru yang ada di kota tujuanmu!

Penginapan dan Hotel di Jakarta

Cari Hotel dengan prom...

Lihat Harga

Dalam Artikel Ini

• Alamat dan Jam Operasional Museum Bahari
• Sejarah Museum Bahari
• Museum Bahari Setelah Indonesia Merdeka
• Koleksi dan Barang Peninggalan di Museum Bahari
• 1. Meriam VOC
• 2. Rempah-Rempah Nusantara
• 3. Kerangka Perahu Phinisi
• 4. Kapal Jukung Barito
• 5. Perahu Gelati
• Fasilitas Museum Bahari
Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan