Keunikan Museum Dirgantara Mandala Sebagai Destinasi Wisata Keluarga

Mas Bellboy
09 Aug 2024 - Waktu baca 4 menit

Museum Dirgantara yang terletak di kompleks Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, adalah tujuan menarik bagi penggemar kedirgantaraan dan sejarah penerbangan di Indonesia. Di sini, pengunjung dapat menyaksikan kisah sukses dan pencapaian gemilang dalam bidang dirgantara Indonesia melalui koleksi pesawat bersejarah, peralatan militer, dan barang-barang penting lainnya.

Museum Dirgantara

Source: Shutterstock

Museum ini memberikan wawasan yang mendalam tentang perkembangan industri dirgantara nasional. Saat berkunjung ke Yogyakarta, pastikan untuk mampir ke Museum Dirgantara Mandala untuk memperkaya pengetahuan dengan melihat koleksinya. Tak hanya koleksinya yang cukup banyak, kamu pun juga bisa berswafoto di depan beberapa replika pesawat. Kamu juga bisa memasukkan foto-foto di museum ini di akun media sosialmu.

Tertarik untuk mengetahui sekilas tentang salah satu museum yang bersejarah di Indonesia ini? Traveloka punya ulasannya untuk kamu!

Sejarah Museum Dirgantara Mandala

Museum Pusat TNI AU "Dirgantara Mandala" didirikan sebagai tempat untuk mengabadikan dan mendokumentasikan semua kegiatan dan peristiwa bersejarah di lingkungan TNI AU. Museum ini diresmikan pada tanggal 4 April 1969 oleh Panglima Angkatan Udara, Laksamana Roesmin Noerjadin.

Awalnya, museum ini berlokasi di Jalan Tanah Abang Bukit, Jakarta. Namun, museum kemudian dipindahkan ke Yogyakarta karena dianggap sebagai tempat penting dalam sejarah TNI AU dan pusat kegiatan TNI AU

Pertimbangan untuk pemindahan tersebut antara lain karena koleksi museum, terutama pesawat udara, terus berkembang sehingga gedung lama di Kesatrian AKABRI Bagian Udara tidak lagi mencukupi. Selain itu, lokasi museum yang sulit dijangkau oleh pengunjung juga menjadi faktor pertimbangan.

Pimpinan TNI AU kemudian memilih gedung bekas pabrik gula di Wonocatur Lanud Adisutjipto yang pada masa pendudukan Jepang digunakan sebagai gudang logistik. Pada tanggal 17 Desember 1982, Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi, menandatangani sebuah prasasti yang menegaskan penggunaan gedung tersebut sebagai museum.

Langkah ini didukung dengan surat perintah dari Kepala Staf TNI AU No.Sprin/05/IV/1984 tanggal 11 April 1984 yang menginstruksikan rehabilitasi gedung tersebut untuk persiapan sebagai gedung permanen Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala.

Pada tanggal 29 Juli 1984, Marsekal TNI Sukardi, Kepala Staf TNI AU, meresmikan penggunaan gedung yang telah direnovasi sebagai Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala. Museum ini memiliki luas area museum sekitar 4,2 hektare dan luas bangunan yang digunakan sekitar 8.765 meter persegi.

Koleksi Kendaraan Tempur di Museum Dirgantara

Museum ini menampilkan sejumlah foto tokoh-tokoh sejarah serta diorama peristiwa sejarah yang terkait dengan Angkatan Udara Indonesia. Koleksi pesawat tempur dan replikanya yang mengesankan kebanyakan berasal dari masa Perang Dunia II dan perjuangan kemerdekaan. Beberapa di antaranya termasuk:

Pesawat Ki-43 buatan Jepang
Pesawat PBY-5A (Catalina)
Replika pesawat WEL-I RI-X (pesawat pertama hasil produksi Indonesia)
Pesawat A6M5 Zero Sen buatan Jepang
Pesawat pembom B-25 Mitchell, B-26 Invader, TU-16 Badger
Helikopter Hillier 360 buatan AS
Pesawat P-51 Mustang buatan AS
Pesawat KY51 Cureng buatan Jepang
Replika pesawat Glider Kampret buatan Indonesia
Pesawat TS-8 Dies buatan AS
Pesawat Lavochkin La-11, Mig-15, MiG-17, dan MiG-21 buatan Rusia
Rudal SA-75

Museum Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala juga menerima tambahan koleksi berupa Prototype Bom sejumlah 9 buah buatan Dislitbangau yang bekerjasama dengan PT. Pindad dan PT. Sari Bahari. Bom-bom ini termasuk bom latih (BLA/BLP) dan bom tajam (BT) yang memiliki daya ledak tinggi, digunakan sebagai senjata oleh Pesawat Sukhoi Su-30, F-16, F-5, Sky Hawk, Super Tucano, dan lainnya.

Benda Peninggalan di Museum Dirgantara Mandala

Benda Peninggalan di Museum Dirgantara Mandala

Source: Kemdikbud

Di Museum Dirgantara Mandala, kamu dapat menikmati berbagai fasilitas yang menyajikan pengalaman belajar yang mendalam tentang sejarah penerbangan militer Indonesia.

1. Koleksi Pesawat dan Replika

Museum ini menampilkan pesawat tempur asli dan replika yang mencerminkan sejarah penerbangan militer Indonesia. Pengunjung dapat melihat pesawat bersejarah seperti Pesawat Ki-43 buatan Jepang dan PBY-5A Catalina, serta pesawat lain yang ikut terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

2. Diorama Peristiwa Sejarah

Diorama yang dipamerkan menggambarkan peristiwa sejarah penting yang berkaitan dengan Angkatan Udara Indonesia. Ini membantu pengunjung memahami peran yang dimainkan oleh Angkatan Udara dalam sejarah bangsa.

3. Rudal dan Senjata Udara

Selain pesawat, museum ini juga menampilkan koleksi rudal dan senjata udara lainnya yang pernah digunakan oleh Angkatan Udara Indonesia. Pengunjung dapat melihat berbagai jenis senjata militer yang digunakan dalam pertahanan udara.

4. Foto dan Dokumen Sejarah

Museum ini menyimpan sejumlah besar foto dan dokumen sejarah yang terkait dengan perkembangan Angkatan Udara Indonesia. Ini memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang sejarah militer dan perkembangan dirgantara di Indonesia.

5. Perpustakaan Sejarah

Museum Dirgantara Mandala juga dilengkapi dengan perpustakaan yang mengoleksi buku-buku dan dokumen sejarah terkait dengan TNI-AU dan penerbangan. Ini menjadi sumber pengetahuan yang berharga bagi peneliti dan pecinta sejarah.

Lokasi dan Rute Menuju ke Museum Dirgantara Mandala

Alamat Museum Dirgantara: Komplek Pangkalan TNI AU Lanud Adisutjipto, Yogyakarta. Telp. 0274 – 484 453.

Jam Kunjungan: Senin – Minggu, 08.30 – 15.00.

Untuk mencapai Museum Dirgantara Yogyakarta, ada beberapa opsi transportasi yang bisa dipilih:

1. Kendaraan Pribadi

Kamu dan keluarga dapat menggunakan kendaraan pribadi ke Museum Dirgantara Mandala ini. Gunakan jalan tol dan berkendaralah menuju museum dengan mengikuti dengan Lanud Adisutjipto serta mengikuti rambu petunjuk menuju SD Angkasa Lanud Adisutjipto yang terletak di sepanjang jalan raya Janti.

2. Kendaraan Umum (Bus atau Kereta Api)

Alternatif lainnya adalah menggunakan kendaraan umum seperti bus atau kereta api. Kamu dapat menaiki bus Trans Jogja dan berhenti di halte "Jembatan Layang Janti." Dari sana, perjalanan ke museum bisa dilanjutkan.

3. Pesawat

Bagi kamu yang datang dari luar kota atau pulau, pilihan terbaik adalah dengan menggunakan pesawat udara. Pendaratan dilakukan di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta. Setelah itu, kamu bisa menuju ke arah barat sekitar 3 kilometer dengan mengikuti petunjuk menuju SD Angkasa.

Jika ditelisik kembali, negeri kita punya banyak museum yang sangat bersejarah, seperti Museum Dirgantara Mandala ini. Museum ini tidak hanya cocok untuk siswa sekolah, namun kita juga akan mendapat wawasan baru tentang sejarah penerbangan udara di Indonesia.

Ingin mengunjungi Museum Dirgantara Mandala dan melihat koleksinya? Kamu bisa memanfaatkan Traveloka untuk perjalananmu!

Di Traveloka, kamu bisa booking tiket pesawat sesuai dengan jam dan jadwal keberangkatanmu sendiri, booking hotel atau penginapan yang dekat dengan destinasi wisata dan juga memiliki pemandangan yang cantik, hingga menonton atraksi dan aktivitas seru yang hanya ada di kota tersebut. Liburan dengan Traveloka? Don’ t worry, no rugi!

Penginapan dan Hotel di Yogyakarta

Cari Hotel dengan prom...

Lihat Harga

Dalam Artikel Ini

• Sejarah Museum Dirgantara Mandala
• Koleksi Kendaraan Tempur di Museum Dirgantara
• Benda Peninggalan di Museum Dirgantara Mandala
• 1. Koleksi Pesawat dan Replika
• 2. Diorama Peristiwa Sejarah
• 3. Rudal dan Senjata Udara
• 4. Foto dan Dokumen Sejarah
• 5. Perpustakaan Sejarah
• Lokasi dan Rute Menuju ke Museum Dirgantara Mandala
• 1. Kendaraan Pribadi
• 2. Kendaraan Umum (Bus atau Kereta Api)
• 3. Pesawat
Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan