Pariwisata merupakan salah satu industri terbesar di dunia yang memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian global dan lokal. Namun, di balik manfaat ekonomi yang besar, industri pariwisata juga memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan budaya lokal.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai apa itu pariwisata berkelanjutan, tujuan yang ingin dicapai, manfaat yang dapat diperoleh, serta contoh implementasi pariwisata berkelanjutan di berbagai destinasi. Baca selengkapnya di artikel Traveloka berikut!
Pariwisata berkelanjutan adalah konsep pariwisata yang mempertimbangkan dampak jangka panjang dari kegiatan pariwisata terhadap lingkungan, masyarakat, dan ekonomi. Konsep ini menekankan pentingnya mempertahankan keseimbangan antara kepentingan ekonomi dengan kelestarian alam dan budaya lokal.
Pariwisata berkelanjutan juga berusaha untuk meminimalkan dampak negatif dari kegiatan pariwisata, seperti polusi, kerusakan alam, dan pergeseran budaya, sembari memaksimalkan manfaat yang diperoleh oleh masyarakat setempat dan lingkungan.
Dalam praktiknya, pariwisata berkelanjutan melibatkan partisipasi aktif dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, pelaku industri pariwisata, hingga wisatawan itu sendiri. Wisatawan, misalnya, didorong untuk lebih sadar akan dampak perjalanannya dan memilih destinasi serta aktivitas yang mendukung keberlanjutan.
Pariwisata berkelanjutan memiliki beberapa tujuan utama yang berkaitan dengan keberlanjutan lingkungan, sosial, dan ekonomi. Tujuan-tujuan ini meliputi:
Salah satu tujuan utama pariwisata berkelanjutan adalah menjaga kelestarian lingkungan alam. Kegiatan pariwisata yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti deforestasi, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Oleh karena itu, pariwisata berkelanjutan berusaha untuk memastikan bahwa sumber daya alam yang ada di destinasi wisata dikelola dengan bijaksana, sehingga dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Selain itu, konsep ini juga mendorong penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah yang baik, dan praktik ramah lingkungan lainnya di sektor pariwisata.
Pariwisata seringkali berdampak besar pada masyarakat lokal. Sayangnya, dalam beberapa kasus, masyarakat setempat tidak mendapatkan manfaat ekonomi yang adil dari industri ini, bahkan terkadang terpinggirkan oleh arus wisatawan dan pembangunan infrastruktur.
Pariwisata berkelanjutan bertujuan untuk menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat lokal, seperti melalui pekerjaan, perdagangan, dan pelestarian budaya. Masyarakat setempat didorong untuk terlibat aktif dalam pengelolaan destinasi wisata sehingga mereka dapat merasakan manfaat langsung dari sektor ini.
Budaya dan warisan lokal sering kali menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Namun, tanpa pengelolaan yang baik, pariwisata dapat menyebabkan pergeseran budaya, homogenisasi, dan hilangnya tradisi lokal.
Pariwisata berkelanjutan berfokus pada upaya melestarikan keunikan budaya lokal, seperti seni, adat istiadat, dan arsitektur, sembari memberikan penghormatan kepada masyarakat setempat. Pelibatan komunitas dalam pengelolaan destinasi wisata juga menjadi bagian penting dari tujuan ini.
Wisatawan masa kini semakin peduli dengan dampak perjalanannya. Mereka mencari pengalaman yang lebih bermakna dan autentik, serta ingin memastikan bahwa kunjungannya memberikan dampak positif.
Pariwisata berkelanjutan bertujuan untuk memberikan pengalaman berkualitas bagi wisatawan, di mana mereka dapat menikmati keindahan alam dan budaya lokal tanpa merusaknya. Ini termasuk destinasi yang dikelola dengan baik, panduan yang ramah lingkungan, dan akomodasi yang mendukung keberlanjutan.
Implementasi pariwisata berkelanjutan membawa berbagai manfaat, baik bagi lingkungan, masyarakat lokal, maupun wisatawan itu sendiri. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari pariwisata berkelanjutan:
Dengan menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan, kerusakan lingkungan yang sering kali terjadi akibat kegiatan pariwisata dapat diminimalkan. Contohnya, destinasi wisata alam yang dikelola dengan baik akan tetap asri dan mampu menjaga keseimbangan ekosistemnya, sehingga generasi mendatang dapat menikmati keindahannya.
Pengelolaan limbah yang lebih baik, penggunaan energi yang efisien, dan pengurangan jejak karbon dari industri pariwisata juga menjadi bagian dari manfaat ini.
Pariwisata berkelanjutan memberikan kesempatan bagi masyarakat lokal untuk memperoleh penghasilan tambahan, baik melalui pekerjaan di sektor pariwisata maupun melalui bisnis yang mendukung wisatawan, seperti kerajinan tangan atau produk lokal. Dengan adanya keterlibatan aktif masyarakat dalam pengelolaan wisata, kesejahteraan ekonomi dapat meningkat dan tingkat kemiskinan di daerah tersebut dapat berkurang.
Pariwisata berkelanjutan membantu melindungi dan melestarikan tradisi, bahasa, dan warisan budaya lokal. Ketika budaya lokal dihormati dan dilibatkan dalam industri pariwisata, hal ini tidak hanya memberikan nilai tambah bagi wisatawan, tetapi juga memperkuat identitas dan kebanggaan masyarakat setempat terhadap budaya mereka.
Wisatawan yang terlibat dalam pariwisata berkelanjutan dapat merasakan pengalaman yang lebih autentik dan bermakna. Dengan lebih dekat dengan alam dan budaya setempat, mereka tidak hanya sekadar menjadi konsumen, tetapi juga menjadi bagian dari upaya konservasi dan pelestarian. Ini menciptakan pengalaman yang lebih memuaskan dan menyentuh bagi wisatawan, yang sering kali lebih mereka hargai daripada wisata konvensional.
Berikut adalah beberapa contoh nyata dari implementasi pariwisata berkelanjutan di berbagai destinasi di seluruh dunia:
Desa Penglipuran di Bali adalah contoh destinasi wisata yang berhasil menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan. Desa ini dikenal karena arsitektur tradisionalnya yang dipertahankan dengan baik, serta upaya komunitas untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Pengunjung diajak untuk menghormati budaya lokal dan menjaga kebersihan selama kunjungannya.
Desa Penglipuran Package
10.0/10
Bangli
Rp 70.000
Rp 59.500
Yellowstone National Park telah menjadi salah satu contoh sukses dari pengelolaan pariwisata berkelanjutan. Dengan kebijakan yang ketat terkait pengunjung dan aktivitas wisata, taman ini mampu menjaga keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya, termasuk spesies langka. Program pendidikan dan konservasi juga ditawarkan untuk meningkatkan kesadaran wisatawan tentang pentingnya menjaga alam.
Costa Rica adalah negara yang dikenal sebagai pionir dalam pariwisata berkelanjutan. Negara ini memprioritaskan pelestarian alam melalui ekowisata, di mana lebih dari 25% dari wilayahnya dilindungi sebagai taman nasional atau cagar alam. Wisatawan dapat menikmati berbagai aktivitas ramah lingkungan, seperti hiking, birdwatching, dan mengunjungi hutan hujan tropis, sambil mendukung konservasi alam dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Geopark Gunung Sewu di Jawa Tengah dan Yogyakarta adalah salah satu destinasi yang memadukan keindahan alam dengan edukasi geologi. Destinasi ini telah diakui sebagai UNESCO Global Geopark dan merupakan contoh pariwisata berkelanjutan yang berfokus pada pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat lokal melalui ekowisata.
Sebagai salah satu kota paling hijau di dunia, Copenhagen menerapkan konsep pariwisata berkelanjutan dengan sangat baik. Kota ini mempromosikan transportasi ramah lingkungan, seperti bersepeda dan transportasi umum berbasis listrik. Selain itu, Copenhagen memiliki banyak hotel dan restoran yang menggunakan energi terbarukan dan bahan makanan organik.
Menerapkan pariwisata memang sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan pariwisata di masa depan. Nah, buat kamu yang ingin berpergian dan melihat sisi lain dunia, kamu bisa melakukan pemesanan secara online melalui Traveloka baik itu tiket pesawat, hotel, hingga ragam aktivitas di kota maupun negara lain. Selamat berlibur!
Tags:
pariwisata berkelanjutan