7 Peninggalan Penting Kerajaan Pajajaran 

Informasi 7 Peninggalan Penting Kerajaan Pajajaran
Mas Bellboy
25 Mar 2025 - Waktu baca 4 menit

Kerajaan Pajajaran atau yang juga dikenal sebagai Kerajaan Sunda, merupakan sebuah kerajaan Hindu yang pernah berkuasa di wilayah barat Pulau Jawa pada abad ke-8 hingga abad ke-16 Masehi. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja atau yang lebih dikenal sebagai Prabu Siliwangi, pada abad ke-15 hingga awal abad ke-16. Kerajaan ini memiliki sistem pemerintahan yang teratur dan wilayah kekuasaan yang luas, meliputi sebagian besar wilayah Jawa Barat saat ini.

Hotel dan Penginapan Terbaik di Bogor

Temukan hanya di Trave...

Lihat Harga

Kerajaan ini juga dikenal dengan kebudayaannya yang maju, terutama dalam bidang pertanian dan seni. Meskipun telah lama runtuh, jejak kejayaan Kerajaan Pajajaran masih bisa ditemukan dalam berbagai bentuk peninggalan sejarah, seperti prasasti, situs arkeologi, manuskrip kuno, serta artefak budaya yang tetap dijaga hingga kini.

Peninggalan Kerajaan Pajajaran yang Bersejarah

Berikut ini adalah tujuh peninggalan penting dari Kerajaan Pajajaran yang memiliki nilai historis tinggi dan layak dikunjungi.

1. Situs Batu Tulis

Situs Batu Tulis merupakan kompleks prasasti peninggalan dari Kerajaan Pajajaran yang paling terkenal dan terletak di Kota Bogor, Jawa Barat. Situs ini diberi nama "Batutulis" sebab terdapat batu bertulis yang memuat inskripsi dalam aksara Sunda Kuno di dalamnya. Prasastinya dipahat pada sebuah batu andesit besar dan berisi tulisan dalam aksara Sunda Kuno dan bahasa Sunda Kuno.

Prasasti yang terdapat di situs ini dipercaya ditulis oleh Prabu Surawisesa, putra Prabu Siliwangi, sebagai penghormatan kepada ayahnya yang dianggap sebagai raja terbesar dalam sejarah Pajajaran. Dari segi sejarah, Situs Batutulis menjadi bukti autentik keberadaan Kerajaan Pajajaran dan sistem penulisan aksara Sunda yang berkembang pada masa itu.

Selain wisata sejarah, situs ini juga menjadi destinasi wisata alam karena memiliki keindahan alam yang asri dan suasana yang tenang. Sehingga memberikan nuansa sakral bagi pengunjung yang ingin berziarah atau sekadar melihat peninggalan sejarah secara langsung.

2. Prasasti Pasir Muara/Prasasti Kebon Kopi II

Prasasti Kebon Kopi II atau Prasasti Pasir Muara berada tidak jauh dari Prasasti Kebon Kopi I. Prasasti ini ditemukan di Kampung Pasir Muara, desa Ciaruteun Ilir, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada abad ke-19 ketika dilakukan penebangan hutan untuk lahan perkebunan kopi. Sayangnya, prasasti ini kini sudah hilang karena dicuri pada tahun 1940-an. Pakar sejarah F. D. K. Bosch, yang sempat mempelajarinya, menyatakan bahwa prasasti ini ditulis dalam aksara kawi dalam bahasa Melayu Kuno, yang isinya menyatakan seorang "Raja Sunda menduduki kembali tahtanya" sekitar tahun 932 M. Bosch mengungkapkan penggunaan bahasa Melayu sebagai tanda pengaruh Sriwijaya di kawasan Jawa Barat.

3. Senjata Kujang

Kujang adalah senjata tradisional masyarakat Sunda yang diperkirakan berasal dari masa Kerajaan Pajajaran. Senjata ini memiliki bentuk yang unik dan terbuat dari besi atau baja. Secara historis, Kujang bukan hanya digunakan sebagai senjata perang, tetapi juga memiliki nilai simbolis yang kuat dalam kehidupan masyarakat Sunda.

Kujang dianggap sebagai benda sakral yang mencerminkan kewibawaan dan kebijaksanaan seorang pemimpin. Selain itu, kujang juga kerap menjadi lambang keberanian dan kekuatan masyarakat Sunda.

Wisatawan bisa melihat senjata kujang di beberapa museum di Jawa Barat, seperti Museum Sri Baduga di Bandung, yang menampilkan koleksi Kujang dari masa Pajajaran. Wisatawan yang berkunjung ke museum-museum tersebut bisa melihat langsung berbagai jenis Kujang dan memahami nilai filosofis di balik penggunaannya dalam budaya Sunda.

4. Babad Pajajaran

Babad Pajajaran adalah manuskrip kuno yang berisi catatan sejarah, legenda, dan kisah para raja yang memerintah di Kerajaan Pajajaran. Naskah ini menjadi sumber penting dalam memahami sejarah kerajaan dan pengaruhnya terhadap budaya Sunda.

Babad ini menjadi salah satu warisan sastra tertua dari masyarakat Sunda yang hingga kini masih dipelajari oleh akademisi dan sejarawan. Di dalam manuskripnya digambarkan kisah heroik Prabu Siliwangi serta berbagai kebijakan yang diterapkan dalam pemerintahannya.

Banyak nilai moral dan ajaran yang masih relevan hingga kini, menjadikannya sumber inspirasi bagi masyarakat Sunda modern. Sebagai daya tarik wisata, Babad Pajajaran dapat ditemukan di berbagai museum dan perpustakaan yang menyimpan naskah kuno.

Wisatawan dapat mempelajari isi Babad Pajajaran di berbagai perpustakaan dan museum di Jawa Barat.

5. Tugu Perjanjian Portugis

Tugu Perjanjian Portugis atau Padrao Sunda Kelapa adalah sebuah monumen yang menandai perjanjian antara Kerajaan Pajajaran dan Portugis pada abad ke-16, juga bukti adanya hubungan antara Kerajaan Pajajaran dan bangsa Eropa pada masa itu.

Padrao ini terbuat dari batu setinggi 165 cm. Menurut sejarah, pada tahun 1521, Raja Samio (Surawisesa) dari Sunda meminta bantuan Portugis yang berhasil menguasai Malaka untuk melawan serangan dari Demak dan Cirebon. Permintaan tersebut dilaksanakan oleh bangsa Portugis dengan imbalan berupa seribu kantong lada. Perjanjian antara Raja Surawisesa dengan utusan Portugis bernama Henrique Leme tersebut ditulis pada dua lembar kertas. Untuk melengkapinya, didirikanlah tugu peringatan atau Padrao di tempat didirikannya benteng oleh bangsa Portugis. Tempat tersebut adalah kawasan Sunda Kelapa, tepatnya di tepi sebelah timur muara Sungai Ciliwung.

Prasasti ini ditemukan ketika melakukan penggalian untuk membangun fondasi gudang di sudut Prinsenstraat (sekarang Jalan Cengkih) dan Groenestraat (Jalan Kali Besar Timur I), Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat. Sekarang, Padrao tersebut disimpan di Museum Nasional Republik Indonesia, sedangkan replikanya dipamerkan di Museum Sejarah Jakarta.

6. Carita Parahyangan

Carita Parahyangan adalah naskah kuno yang berisi kumpulan cerita sejarah dan mitologi yang berkaitan dengan Kerajaan Pajajaran. Naskah ini ditulis dalam bahasa Sunda Kuno dan aksara Sunda Kuno. Carita Parahyangan menjadi salah satu sumber utama dalam memahami budaya dan kepercayaan masyarakat Sunda kuno.

Bagi pecinta sastra dan sejarah, mengunjungi museum atau perpustakaan yang menyimpan naskah Carita Parahyangan menjadi pengalaman yang menarik.

7. Keraton Pakuan

Keraton Pakuan adalah pusat pemerintahan Kerajaan Pajajaran yang dahulu berdiri di wilayah yang kini menjadi Kota Bogor. Keraton ini menjadi simbol kejayaan kerajaan dan tempat tinggal para raja Sunda.

Meskipun kini hanya tersisa beberapa reruntuhan, situs ini tetap memiliki daya tarik bagi wisatawan yang ingin menelusuri jejak kejayaan Pajajaran. Pemerintah setempat telah berupaya menjaga dan mengembangkan situs ini sebagai bagian dari wisata sejarah.

Bagi wisatawan yang tertarik dengan sejarah Sunda, Keraton Pakuan adalah tempat yang wajib dikunjungi. Dengan pemandangan alam sekitar yang indah dan nilai historis yang tinggi, situs ini menjadi destinasi edukatif yang menarik.

Peninggalan-peninggalan Kerajaan Pajajaran ini menjadi bukti sejarah yang sangat berharga tentang keberadaan dan kejayaan Kerajaan Pajajaran. Dengan mengunjungi situs-situs ini, kalian dijamin akan mendapat banyak wawasan baru tentang sejarah dan budaya Sunda yang masih hidup hingga kini.

Untuk liburan mendatangi peninggalan Kerajaan Pajajaran, kalian bisa mulai bersiap dengan menentukan rute mana yang akan didatangi terlebih dahulu. Setelah itu, segera cari transportasi dan akomodasi terbaik di Traveloka. Cek promo menarik yang bisa digunakan, seperti promo tiket pesawat, kereta api, bus, hingga tiket travel & shuttle. Manfaatkan kode kupon Traveloka dan promo bank, seperti promo BCA, untuk mendapatkan potongan harga terbaik. Yuk!

Hotel dan Penginapan Terbaik di Jawa Barat

Temukan hanya di Trave...

Lihat Harga

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan