Bagi siapa pun yang berkunjung ke Singapura, efisiensi transportasi menjadi kunci utama. LRT, sebagai bagian dari jaringan transportasi publik, memegang peran penting dalam menghubungkan perumahan dan pusat kota. Tidak hanya praktis, tapi juga hemat waktu dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi.
Melalui Peta LRT Singapore 2025, kamu bisa melihat jalur terbaru, titik transit penting, hingga rute yang terintegrasi dengan MRT. Dengan begitu, perjalanan kamu akan terasa lebih terarah dan nyaman, tanpa kebingungan berpindah antar moda transportasi.
Peta LRT Singapore 2025 menjadi panduan penting bagi siapa pun yang ingin menjelajahi kota dengan transportasi umum. LRT (Internal Rapid Transit) merupakan bagian dari jaringan MRT yang menghubungkan area-area vital di Singapura.
Dengan peta ini, kamu bisa melihat jalur terkini yang sudah aktif sekaligus rencana pengembangan untuk memudahkan mobilitas. Keunggulan dari LRT adalah integrasinya yang baik antara LRT dan MRT, sehingga memudahkan penumpang berpindah jalur tanpa kebingungan.
Tarif LRT di Singapura tahun 2025 dimulai dari sekitar S$1,10 untuk perjalanan singkat, lalu bisa meningkat hingga S$2,50–S$3,00 untuk rute panjang dengan banyak pemberhentian. Kalau dikonversi dengan kurs rata-rata Rp 11.000 per dolar Singapura, harga tiketnya setara Rp 12.000 sampai Rp 33.000 per sekali jalan.
Sistem tarif ini berbasis jarak, sehingga semakin jauh kamu melintas antar stasiun, semakin besar pula biaya yang perlu dibayar. Buat wisatawan, tarif ini masih sangat terjangkau mengingat efisiensi dan kenyamanan transportasi di Singapura.
Apalagi dengan sistem pembayaran menggunakan kartu EZ-Link atau Singapore Tourist Pass, perjalanan jadi lebih praktis tanpa perlu beli tiket setiap kali masuk stasiun. Jadi, kamu bisa menikmati perjalanan dengan biaya hemat sekaligus bebas repot.
Menggunakan LRT di Singapura tidak serumit yang dibayangkan, bahkan bagi wisatawan baru sekalipun. Dengan panduan sederhana ini, perjalananmu akan terasa lebih terarah, praktis, dan menyenangkan.
Langkah pertama adalah mencari stasiun LRT terdekat dari lokasi kamu. Gunakan aplikasi peta digital atau lihat papan penunjuk jalan yang biasanya sudah terintegrasi di area publik, sehingga kamu bisa sampai ke stasiun dengan mudah tanpa kebingungan.
Setelah sampai di stasiun, kamu bisa membeli tiket single-journey untuk sekali jalan atau menggunakan kartu transportasi seperti EZ-Link dan Singapore Tourist Pass. Kartu ini lebih praktis karena bisa digunakan berkali-kali tanpa harus mengantri setiap kali naik kereta.
Untuk masuk ke area peron, cukup tap kartu atau tiketmu di mesin pemindai otomatis. Pastikan saldo kartu mencukupi, karena jika saldo kurang, sistem akan menolak akses dan kamu perlu melakukan top-up terlebih dahulu.
Sebelum naik, cek peta rute yang ada di dalam stasiun untuk memastikan arah perjalananmu benar. Sistem LRT Singapura terdiri dari beberapa jalur berwarna, jadi penting untuk mengetahui jalur mana yang harus diikuti agar tidak salah turun di stasiun.
Saat sudah berada di dalam kereta, ikuti aturan seperti tidak makan dan minum, memberi kursi pada penumpang lansia, serta menjaga ketertiban. Fasilitas pendukung seperti eskalator, lift, dan jalur khusus disediakan untuk memudahkan semua penumpang, termasuk yang berkebutuhan khusus.
LRT di Singapura, umumnya mulai beroperasi sejak sekitar pukul 05.30 pagi dan layanan biasanya ditutup sekitar tengah malam tiap harinya, kecuali ada jadwal khusus atau perpanjangan layanan saat musim libur atau event besar.
Informasi resmi dari Land Transport Authority (LTA) menyebutkan bahwa sebagian besar jalur kereta umum memiliki first train di pagi hari dan last train mendekati jam 12 malam. Frekuensi kereta juga bervariasi tergantung waktu.
Pada jam puncak, interval bisa sangat pendek (misalnya setiap 2-3 menit), sedangkan di luar jam sibuk menjelang malam atau dini hari, interval bisa lebih lama. Bagi pengguna LRT, artinya kamu harus merencanakan waktu keberangkatan agar tidak ketinggalan kereta terakhir, terutama jika harus transit ke jalur lain.
Meskipun naik LRT di Singapura terlihat mudah, ada beberapa detail kecil yang sering terlupakan penumpang. Padahal, hal-hal sederhana ini bisa membuat perjalananmu jadi lebih nyaman, lancar, dan bebas repot.
Banyak orang baru sadar saldo kartu EZ-Link atau NETS FlashPay mereka kurang tepat saat sudah berdiri di depan gerbang tiket. Akibatnya, kamu harus mundur lagi untuk top-up, yang tentu memakan waktu dan kadang bikin panik jika kereta sudah hampir tiba.
Jadi, biasakan cek saldo terlebih dahulu melalui mesin top-up atau aplikasi resmi sebelum masuk stasiun.
Budaya transportasi di Singapura sangat tertib, salah satunya aturan tidak tertulis di eskalator: berdirilah di sisi kiri. Sisi kanan harus dibiarkan kosong untuk orang yang sedang terburu-buru. Meski terlihat sepele, melanggar kebiasaan ini bisa membuatmu jadi pusat perhatian atau bahkan ditegur penumpang lain.
Singapura dikenal sangat disiplin soal aturan transportasi. Meskipun sekadar membawa botol air mineral terlihat biasa, minum di dalam kereta bisa membuatmu terkena denda besar.
Selain itu, menjaga kebersihan di area umum adalah bagian dari budaya mereka. Jadi, simpan makanan atau minumanmu dengan baik, lalu nikmati setelah keluar dari stasiun.
Bergantung hanya pada papan petunjuk di stasiun kadang bikin bingung, apalagi jika harus transit di stasiun besar seperti Dhoby Ghaut atau City Hall. Dengan aplikasi transportasi di ponsel, kamu bisa lebih cepat menemukan jalur yang tepat, tahu estimasi waktu perjalanan, bahkan mengecek tarif langsung.
Simpan juga peta offline agar tetap bisa diakses ketika sinyal internet melemah di dalam terowongan MRT. Hal sederhana ini bisa menghemat banyak waktu dan mengurangi kebingungan.
Banyak penumpang baru tidak sadar bahwa setiap jalur punya jam operasional berbeda. Jika kamu sibuk jalan-jalan atau belanja hingga larut malam, bisa saja ketinggalan kereta terakhir. Ini berarti kamu harus mencari alternatif transportasi lain yang lebih mahal, seperti taksi atau ride-hailing.
Untuk menghindarinya, selalu cek jam kereta terakhir di aplikasi resmi atau papan pengumuman stasiun. Bahkan lebih aman lagi kalau kamu set alarm sebagai pengingat, agar tidak panik di menit-menit terakhir.
Wed, 15 Oct 2025
AirAsia Indonesia
Jakarta (CGK) ke Singapore (SIN)
Mulai dari Rp 640.900
Sat, 11 Oct 2025
Citilink
Jakarta (CGK) ke Singapore (SIN)
Mulai dari Rp 722.600
Sat, 18 Oct 2025
Scoot
Jakarta (CGK) ke Singapore (SIN)
Mulai dari Rp 766.400
Daripada ribet mencari transportasi setelah mendarat, lebih baik kamu booking Airport Transfer di Traveloka sebelum berangkat. Layanan ini memberi kepastian penjemputan, kenyamanan kendaraan, serta fleksibilitas waktu yang bisa disesuaikan dengan jadwal penerbanganmu.
Selain kenyamanan, Traveloka juga menawarkan banyak promo yang bikin perjalanan jadi lebih hemat. Ada potongan harga untuk pemesanan online, voucher diskon musiman, hingga opsi cicilan tanpa kartu kredit untuk yang ingin lebih fleksibel. Ditambah sistem konfirmasi instan dan harga yang jelas sejak awal.
Dengan semua keuntungan ini, Airport Transfer lewat Traveloka jadi solusi cerdas untuk setiap perjalananmu di Singapura.