Ingin merasakan nuansa Bali yang sesungguhnya? Kamu wajib datang ke desa wisata Penglipuran. Ada banyak aktivitas seru mengenal budaya Bali asli di sini.
Bali memang terkenal dengan keindahan alam dan budayanya. Kamu yang ingin merasakan liburan di Bali dengan sensasi yang berbeda bisa mencoba menjelajahi desa wisata yang ada di Bali. Salah satunya adalah Desa Penglipuran.
Desa wisata Penglipuran Bangli ini mempunyai daya tarik dan keunikan tersendiri. Tidak hanya menikmati keindahan alamnya saja, di sini kamu juga bisa belajar budaya Bali.
Apa saja aktivitas seru dan keunikan desa wisata ini? Simak penjelasan lengkapnya di sini.
Sumber: Website Desa Penglipuran
Sejarah desa Penglipuran sudah ada sejak 700 tahun yang lalu dan termasuk salah satu desa tertua di Bali. Desa ini termasuk desa adat Bali yang masih memegang teguh budaya dan tradisi. Kamu yang ingin menikmati suasana Bali dan belajar budaya asli Bali, bisa datang ke desa wisata ini.
Desa Penglipuran juga mempunyai keunikan dan daya tarik tersendiri. Salah satunya adalah tata ruang desa yang mengusung konsep Tri Mandala. Ada 3 wilayah yang terbagi di sini, yaitu Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala.
Selain tata konsep desanya, desa ini juga dikelilingi oleh hutan bambu yang masih asri. Selain itu, desa ini juga masih memiliki ritual adat keagamaan yang sangat kental.
Tahukah kamu bahwa desa Penglipuran Bali merupakan desa terbersih di dunia? Desa ini mendapatkan Kalpataru dari ISTA di tahun 2017. Selain itu, desa ini juga masuk ke dalam top 100 Sustainable Destinations versi Green Destinations Foundation.
Karena termasuk desa terbersih di dunia, kamu pasti akan merasa nyaman selama berlibur di sini. Namun, kamu sebagai wisawatan juga harus menjaga kebersihan selama liburan di sini, ya.
Sumber: Website Desa Penglipuran
Desa Penglipuran sendiri ada di Kabupaten Bangli, Bali. Lokasinya tepat ada di tengah-tengah Pulau Bali. Letak desa ini ada di ketinggian sekitar 600 mdpl sehingga membuat udaranya sejuk.
Untuk sampai ke lokasi ini kamu bisa menggunakan kendaraan roda 4 ataupun roda 2. Namun kamu hanya bisa sampai di depan gerbang desa saja. Karena desa ini mempunyai peraturan tidak boleh ada kendaraan bermotor yang masuk ke desa.
Peraturan ini dibuat untuk menjaga kebersihan dan kelestarian desa. Tanpa adanya kendaraan bermotor udara akan tetap bersih dan tidak berpolusi. Transportasi yang bisa kamu gunakan selama berada di desa ini adalah sepeda dan berjalan kaki.
Kamu yang ingin masuk ke desa ini juga harus membayar tiket masuk. Tiket masuk Desa Penglipuran ini berbeda-beda sesuai dengan jenis turis dan usia. Selain tiket masuk, kamu juga bisa mengambil paket menginap selama berlibur di sini.
Adapun harga tiket masuk ke desa ini yaitu:
Kategori | Wisatawan Indonesia | Wisatawan Asing |
Dewasa | Rp25.000 | Rp50.000 |
Anak-anak | Rp15.000 | Rp30.000 |
|
|
|
Kamu juga bisa booking tiket Desa Penglipuran di Traveloka yang sudah termasuk tiket masuk dengan paket makan siang. Adapun menu yang ditawarkan sajian nikmat ikan mujair nyatnyat makanan khas Kintamani Bali. Booking tiketnya di Traveloka:
Desa Penglipuran Package
Bangli
Rp 70.000
Rp 59.500
Bagaimana, apakah kamu tertarik untuk mengunjungi desa ini ketika berlibur ke Bali? Kamu bisa cek alamat dan jam buka desa ini jika ingin berkunjung ke sini.
Nama Tempat | Desa Penglipuran |
Alamat | Jalan Penglipuran, Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali |
Jam Buka | 08.15 - 18.30 WITA |
|
|
Selama berada di desa wisata ini kamu bisa melakukan banyak aktivitas seru yang bakal bikin liburanmu memorable. Adapun rekomendasi aktivitas seru tersebut yaitu:
Sumber: Website Desa Penglipuran
Aktivitas seru pertama yang bisa kamu lakukan adalah belajar budaya desa Penglipuran. Kamu bisa berkeliling desa untuk mempelajari budaya desa ini.
Berjalan menyusuri desa ini memang sangat menyenangkan. Udaranya yang bersih dan sejuk membuat kamu tidak akan merasa lelah berjalan.
Selain belajar budayanya, kamu juga bisa belajar kerajinan tangan desa ini. Desa ini ada sebuah sentra wirausaha di mana kamu bisa ikut belajar menganyam dan membuat kerajinan.
Sumber: Website Desa Penglipuran
Selain belajar budaya, di desa ini kamu juga bisa bersepeda keliling desa. Jangan khawatir, ada penyewaan sepeda di sini.
Tidak hanya berkeliling desa saja, kamu juga bisa berkeliling hutan bambu yang ada di sekitar desa. Desa Penglipuran memang dikelilingi oleh hutan bambu yang masih sangat asri. Kamu bisa menikmati keindahan desa dan hutan bambu ini dengan bersepeda.
Sumber: Website Desa Penglipuran
Ada aturan unik di desa ini yang wajib dipatuhi oleh warganya, yaitu tidak boleh melakukan poligami maupun poliandri. Jika warga ketahuan melakukan hal ini, maka warga tersebut akan dihukum dan ditempatkan di Karang Memadu.
Arti Karang Memadu sendiri adalah tempat untuk poligami atau poliandri. Lokasi dari Karang Memadu sendiri ada di ujung desa. Namun sampai saat ini tempat ini masih kosong karena tidak ada satu pun warga desa yang melanggar aturan ini.
Sumber: Website Desa Penglipuran
Fasilitas desa Penglipuran sebenarnya sangat lengkap. Bahkan kamu juga bisa menginap di homestay yang ada di sini, lho.
Kamu yang ingin merasakan sensasi tinggal di desa adat Bali ini bisa mencoba untuk menginap selama semalam di sini. Selain tinggal di homestay, kamu juga bisa tinggal bersama warga. Jika kamu suka camping, kamu juga bisa mendirikan tenda di sekitar hutan bambu.
Sumber: Website Desa Penglipuran
Selain keindahan dan kebersihannya apa keunikan yang ada di desa Penglipuran ini? Tentu saja kulinernya. Selain melakukan berbagai aktivitas seru yang sudah dijelaskan, kamu juga wajib mencoba kuliner khasnya.
Salah satu kuliner khas desa ini adalah Tipat cantok dan loloh cemcem. Tipat cantok merupakan ketupat yang disajikan dengan sayuran rebus bersama dengan bumbu kacang. Bentuknya hampir mirip dengan ketoprak tapi mempunyai cita rasa yang khas.
Sedangkan loloh cemcem adalah minuman khas Penglipuran yang terbuat dari daun kloncing atau cemcem. Minuman ini sangat bagus untuk kesehatan pencernaan.
Baca juga: 9 Kuliner Khas Bali yang Wajib Kamu Coba
Sumber: Website Desa Penglipuran
Ketika berkunjung ke desa ini tidak lengkap rasanya tidak mengunjungi Tugu Pahlawan Penglipuran. Tugu ini didirikan untuk memperingati gugurnya Pahlawan Anak Agung Anom Mudita. Tidak hanya itu, tugu ini juga merupakan simbol perjuangan masyarakat Bangli mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Sumber: Website Desa Penglipuran
Desa Penglipuran juga mengadakan festival tahunan yang sangat meriah. Biasanya festival ini diadakan di akhir tahun atau sekitar bulan Desember. Kamu yang datang pada bulan ini bisa melihat festival desa ini.
Dalam festival desa akan ada banyak pertunjukan budaya yang menarik. Selain itu, ada juga upacara adat yang sakral.
Menarik bukan berlibur di desa wisata Penglipuran ini? Kamu bisa langsung pesan tiket pesawat ke Bali di Traveloka, jadi lebih praktis dan mudah. Ayo download aplikasi Traveloka sekarang juga agar liburanmu lebih nyaman!