Ketika mengunjungi suatu tempat, pasti tidak terlepas dari berbagai aturan yang ada di daerah tersebut. Termasuk ketika berada di pura. Ada etika mengunjungi pura di Bali yang harus kamu taati.
Karena bagaimanapun, pura di Bali masih warga setempat gunakan untuk melaksanakan peribadatan. Oleh karena itu, perhatikan tata krama dan etika berikut ketika berada di pura.
Seperti yang sudah tertulis sebelumnya, pura berfungsi sebagai tempat ibadah yang mana sebagai tempat suci atau lokasi seseorang bisa berkomunikasi dengan Tuhan.
Selayaknya memasuki area “suci” atau tempat ibadah, ada hal-hal yang perlu kamu perhatikan. Lalu, apa saja hal tersebut?
Sumber: Unsplash @svtokan
Mayoritas, pura terdiri atas tiga bagian.
Pertama ada Hutama Mandala atau halaman yang letaknya di tengah. Halaman ini hanya boleh diakses oleh orang yang sembahyang. Karena fungsinya untuk sembahyang, di sini tersimpan peralatan kesenian, arca, patung, atau stupa lambang dewa kepercayaan masyarakat.
Kemudian, Madya Mandala. Ini adalah halaman tempat pertunjukan kesenian seperti barong dan lokasi untuk memasak berbagai kebutuhan pura. Sama seperti halaman Hutama Mandala, areal ini hanya boleh dimasuki oleh orang yang sembahyang.
Terakhir, Nista Mandala. Ini merupakan halaman terluar. Halaman yang boleh dikunjungi siapa pun. Meski boleh dimasuki, di sini tetap ada peraturan yang harus ditaati.
Berikut tata cara memasuki pura yang perlu kamu perhatikan:
Sumber: Unsplash @rubenhutabarat
Di sekitar pura, banyak warga menyewakan pakaian atau kain bali dan selendang untuk masuk ke pura. Namun, benarkah hal ini wajib?
Sebenarnya, masuk pura bagian luar tidak harus mengenakannya. Namun, pakaian harus sopan. Celana atau rok harus di bawah lutut. Baju atasan menutup hingga lengan, bukan tank top.
Oleh karena itu, banyak tempat sewa baju untuk memasuki pura. Gunanya untuk menutup aurat yang terbuka dan dinilai kurang sopan memasuki tempat suci.
Meski begitu, kain bali dan selendang juga memiliki makna filosofis. Sehingga ada baiknya kamu tetap mengenakannya meski tidak wajib.
Makna dari kain bali dan selendang berwarna kuning (salempot) adalah sebagai penghormatan terhadap kesucian pura. Selain itu, busana khusus tersebut juga sebagai simbol pengikat niat buruk atau jahat dalam diri.
Jadi, bagi yang mengenakan pakaian tertutup, cukup pakai selendang. Sementara yang berpakaian terbuka, akan diminta meminjam kain sarung Bali dan selendang untuk menutup aurat.
Baca juga: 9 Pura di Bali Terindah dan Populer
Sumber: Unsplash @fgiorgio
Ketika mengunjungi pura, perhatikan langkah kaki karena kamu tidak boleh menginjak canang atau sesajen di sana. Sesajen ini bisa dengan mudah kamu temui, seperti di depan bangunan, arca, atau bawah pohon. Umumnya berupa dupa dan bunga yang terbungkus daun pisang.
Sesajen ini, menurut kepercayaan sebagai simbol penghormatan untuk alam semesta dari masyarakat.
Apabila kamu tidak sengaja menginjak atau melangkahinya, segera minta maaf. Lalu, jangan duduk lebih tinggi dari tempat sesajian berada dan tempat pendeta.
Sumber: Unsplash @jeremybishop
Tidak semua pura bebas wisatawan kunjungi. Beberapa pura di Bali masih sangat sakral bagi masyarakat sekitar sehingga tidak sembarangan orang boleh masuk. Di pura inilah, kamu perlu menjaga baik-baik tingkah laku, perkataan, dan pakaian.
Karena perkataan kasar bisa menimbulkan emosi negatif dan mengganggu konsentrasi warga yang hendak sembahyang. Selain itu, perhatikan bagian mana yang terlarang dan tidak. Jangan masuk ke area pura yang memang terlarang untuk kamu kunjungi.
Jadi, ada area pura yang benar-benar terlarang untuk orang asing kunjungi. Namun dengan syarat khusus kamu bisa memasukinya, seperti mengenakan pakaian adat Bali. Umumnya, larangan ini tertulis di batu yang masyarakat sebut awig-awig.
Sumber: Unsplash @adityanara1
Sewaktu kamu berkunjung pada saat ibadah berlangsung, sebaiknya diam dan ikuti atau tunggu hingga selesai. Selama masa menunggu, kamu bisa menyaksikan keunikan adatnya. Hal ini akan menambah pengalamanmu selama berada di Bali.
Ibadah ini bisa terjadi kapan saja. Jadi, jika kamu berpapasan dengan ritual keagamaan, sebaiknya jangan mengganggu prosesi ibadah. Bahkan jika itu kamu ingin mengabadikannya dengan foto. Kamu perlu meminta izin terlebih dahulu.
Ketika mengambil gambar pun, kamu tidak boleh memakai flash camera. Selain itu, usahakan untuk mengambil gambar bukan dari depan pendeta. Atau melintas di depan prosesi ibadah yang berlangsung.
Ibadahnya sendiri ada bermacam-macam. Salah satunya Nyepi.
Sama seperti kamu yang harus menghormati prosesi ibadah dengan tidak mengganggunya, kamu pun harus menghargai juga ibadah Nyepi dengan turut berdiam diri di rumah atau tempat tinggal juga memadamkan lampu pada malam hari serta tidak memakai peralatan listrik.
Buat kamu yang tinggal di hotel, kamu memang masih boleh menyalakan lampu atau peralatan listrik, tetapi pasanglah secara temaram. Umumnya, hotel sudah menyediakannya. Kamu tinggal mengaturnya.
Di sisi lain, ada larangan untuk tidak menyentuh atau menaiki ornamen secara sembarangan. Hal ini untuk menjaga segala sesuatu tetap baik. Karena bagaimanapun, pura peninggalan leluhur harus dijaga dan dilestarikan agar tidak rusak.
Buang sembarangan di sini bukan hanya sampah, tetapi meludah; buang air kecil; dan buang hajat lain tidak boleh berada di area pura. Selain menjaga kebersihan, hal ini guna menjaga kesucian dan kesakralan tempat ibadah.
Di sisi lain, hal ini akan masyarakat nilai sebagai tidak sopan, tidak tahu adab, juga mengotori lingkungan jika terjadi. Oleh karena itu, usahakan cari lokasi toilet terdekat untuk melakukannya. Karena biasanya, toilet ada di luar pura.
Sumber: Unsplash @adityanara1
Jadi, ada beberapa pura yang menetapkan aturan khusus. Seperti Pura Luhur Batukaru yang melarang anak-anak yang belum tanggal giginya untuk memasuki pura atau melakukan sembahyang di sini.
Lalu, ada juga aturan saat mengunjungi pura di Bali, Dalem Ped yang melarang pengunjung dengan pakaian kotak-kotak (poleng) untuk memasuki area pura. Karena pakaian ini dianggap memade-made Ida Bhatara.
Intinya, di mana pun, harus menjaga sopan santun, berpakaian yang sopan, dan bersih hati juga pikirannya. Sehingga dengan begitu, kamu tidak akan kesulitan menerapkan etika mengunjungi pura di Bali di atas. Dengan memperhatikan hal-hal di atas, tentu kamu juga yang akan merasakan hal positifnya, seperti mendapat penilaian baik dari masyarakat.
Untuk kamu yang ingin datang ke pura di Bali, kini kamu bisa mendapatkan tiketnya dengan mudah plus dapat diskon promo menarik dari Traveloka. Caranya hanya dengan download aplikasinya dan booking tiket pesawat ke Bali murah sekarang juga!