Jeju Fire Festival adalah festival budaya Korea Selatan yang telah menjadi salah satu atraksi musim dingin Jeju yang selalu dinanti. Para warga setempat memulai upacara dengan membakar ladang untuk menyambut datangnya musim semi. Festival ini juga menampilkan berbagai pertunjukan; mulai dari pawai obor, pertunjukan api, dan banyak lagi.
Apa saja rangkaian acaranya serta kapan festival ini berlangsung bisa kamu dapatkan informasinya di sini!
Hingga tahun 1970-an, sebagian besar rumah tangga di Jeju, Korea Selatan, memelihara dua atau tiga ekor sapi. Mereka memeliharanya untuk membajak tanah dan mengangkut hasil panen dari ladang ke rumah atau pasar.
Ada tradisi bagi pekerja ternak di setiap kota untuk bergiliran dan menggiring semua ternak ke daerah perbukitan untuk digembalakan selama musim dingin. Penggembala sapi yang bertanggung jawab atau shweteuri akan menggiring ternak melewati ladang berbukit untuk menemukan rumput berkualitas.
Untuk tujuan ini, orang membakar ladang di antara akhir musim dingin dan awal musim semi untuk memperbaharui tanaman hijau dan memusnahkan hama.
Selama periode bangae, ladang yang terbakar di seluruh area perbukitan Jeju menjadi pemandangan yang spektakuler. Tradisi ini berakar dari kearifan nenek moyang Korea yang hidup berdampingan dengan alam.
Festival api Jeju adalah festival api terbesar di dunia yang menafsirkan kembali tradisi peternakan sapi Jeju melalui pengertian modern. Akar Jeju festival berasal dari tradisi "bangae", yaitu membakar ladang antara akhir musim dingin dan awal musim semi.
Festival api Jeju telah memenangkan banyak penghargaan, di antaranya yaitu:
Festival ini merupakan salah satu atraksi terpopuler di Jeju dengan lebih dari 300.000 pengunjung setiap tahunnya.
Dari tahun 1997 hingga 1999, festival ini berlangsung di Nabeup-ri, Aewol-eup atau Deokcheon-ri, Gujwa-eup di Kota Jeju. Pada tahun 2000, Saebyeol Oreum yang kemudian terpilih.
Saebyeol Oreum merupakan kerucut vulkanik yang memiliki ketinggian 519,3 m, tinggi 119 m, keliling 2713 m, dan luas total 522.216 m2. Kerucut vulkanik berukuran sedang ini memiliki kawah berbentuk tapal kuda dengan pemandangan yang indah dan unik.
Jeju fire festival akan berlangsung setiap bulan Maret. Pada saat itu, langit malam akan terang dengan warna merah menyala.
Baca Juga: Itinerary & Budget: 7D 6N di Korea Selatan
Festival api di Pulau Jeju atau festival api Jeongwol Daeboreum adalah hari libur nasional yang dirayakan pada bulan purnama pertama dalam kalender lunar Korea.
Pada malam pembukaan festival akan diadakan upacara pembakaran Daljip. Daljip adalah bangunan kayu yang dibangun setiap tahun di puncak bukit. Pada puncak upacara, bangunan tersebut dibakar dan api raksasa menerangi langit pulau.
Selama tiga hari festival juga akan berlangsung kontes olahraga tradisional. Salah satu kontesnya adalah deumdol yang pada zaman dahulu merupakan bagian tak terpisahkan dari upacara kedewasaan penduduk pulau tersebut.
Peserta yang mengikuti kontes ini akan membawa batu seberat 130 kg di tangan mereka. Pesaing yang melewati jarak terjauh adalah pemenangnya.
Festival ini mencapai puncaknya dalam acara adat, pertunjukan berbagai budaya dan kembang api yang terlaksana pada malam hari.
Selain Fire Festival yang meriah, Pulau Jeju juga memiliki segudang aktivitas seru yang bisa kamu lakukan, dapatkan tiket ke berbagai atraksi serunya hanya di Traveloka!
Ketika kamu berencana untuk datang ke sana, sebaiknya booking hotel juga dipersiapkan dari jauh-jauh hari.
Kamu bisa booking hotel di Traveloka dengan mudah kapan pun dan di mana pun. Traveloka juga sering memberikan promo menarik yang bisa menghemat budget.
Karena pelaksanaan Jeju fire festival masih cukup lama, kamu bisa menabung mulai dari sekarang. Jangan lupa gunakan aplikasi Traveloka untuk pesan tiket pesawat dan booking hotel!
Tags:
cg event
city guides
jeju fire festival
jeju
korea selatan