Membayangkan keindahan serpihan salju yang menari di udara? Atau aroma hangatnya ramen di tengah hawa dingin? Selamat datang di Jepang saat musim dingin! Di sini, kita akan membantu kamu menyusun itinerary 7 hari yang sempurna untuk memaksimalkan momenmu di Negeri Sakura saat berselimut salju.
Hokkaido merupakan permata utara Jepang. Ketika musim dingin tiba, banyak pengunjung datang untuk menikmati olahraga musim dingin seperti ski dan snowboarding di gunung. Mulai petualanganmu dengan berkunjung ke Niseko, surganya pencinta olahraga salju.
Setelah itu, kunjungi Otaru untuk melihat kanal-kanal bersejarah yang semakin indah dengan salju sebagai latar belakangnya. Jangan lupa pula untuk mencicipi makanan khas Hokkaido seperti ramen Sapporo dan seafood segar yang menjadi ciri khas pulau ini. Tak hanya menawarkan keindahan alam, Hokkaido juga kaya dengan budaya dan tradisi yang mencerminkan keunikan daerah tersebut.
Sumber: Shutterstock @Peera_stockfoto
Setiap tahunnya, Sapporo Snow Festival menarik jutaan pengunjung dari seluruh dunia untuk melihat patung salju dan es yang megah. Dekorasi lampu di Odori Park, patung salju dan ice bar di tengah kota menunjukkan betapa Sapporo merayakan musim dingin.
Selain itu, jika kamu pencinta bir, maka wajib untuk mengunjungi Museum Bir Sapporo dan memahami sejarah serta proses pembuatan bir khas kota ini. Bagi yang ingin pengalaman belanja yang unik, Tanukikoji Shopping Arcade menawarkan toko tradisional dan modern yang menjual beragam barang, mulai dari oleh-oleh khas Hokkaido hingga fashion terbaru.
Jangan lewatkan juga kesempatan untuk menikmati onsen atau pemandian air panas yang tersebar di berbagai tempat di Sapporo, yang tentunya akan memberikan kenyamanan dan kehangatan di tengah udara dingin. Di malam hari, rasakan semaraknya kehidupan malam di Susukino dengan sajian makanan lokal yang menggoda selera.
Aomori, salah satu prefektur paling utara di Pulau Honshu, Jepang, adalah surga bagi pencinta sejarah, seni, dan kuliner. Ayo cicipi hidangan lokal seperti Nokkedon, yaitu nasi dengan topping seafood yang disajikan dalam mangkuk. Setelah itu, kunjungi museum Nebuta Warasse untuk melihat replika lentera raksasa dari festival Nebuta.
Begitu matahari terbenam, nikmati pemandangan di Festival Lentera Salju Hirosaki. Festival musim dingin ini menampilkan karya seni salju yang dipadukan dengan lentera, menciptakan suasana magis yang memesona di tengah malam yang dingin. Bayangan lentera yang bercahaya di atas salju menambah keindahan suasana dan menjadi pemandangan yang tak terlupakan.
Akita, terletak di pantai barat pulau Honshu, adalah kombinasi sempurna dari keajaiban alam dan budaya tradisional. Tazawako, danau vulkanik terdalam di Jepang, memberikan pemandangan indah dengan latar gunung yang tertutup salju. Cobalah naik perahu untuk merasakan kesunyian danau yang tenang dan memandang refleksi gunung di air yang jernih. Selain itu, kawasan ini juga menawarkan berbagai onsen atau pemandian air panas alami yang dikelilingi oleh alam. Berendam di onsen sambil menikmati pemandangan salju tentunya menjadi salah satu pengalaman yang tak terlupakan.
Ketika malam tiba, kota Yokote menjadi sorotan dengan festival Kamakura. Lentera es yang diletakkan di dalam igloo-igloo kecil menciptakan pemandangan yang menawan dan mistis. Sambil berjalan-jalan, kamu bisa mencoba mochi panggang yang hangat, makanan tradisional yang disajikan selama festival.
Selain itu, Akita juga dikenal dengan sake-nya yang berkualitas. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi salah satu dari banyak kura atau tempat pembuatan sake untuk mempelajari proses pembuatannya dan tentu saja, mencicipinya.
Selain alam dan festivalnya, Akita juga memiliki warisan sejarah dan seni yang kaya, termasuk tarian tradisional seperti Akita Kantō, dimana para penari menari dengan memegang lentera bambu raksasa. Setiap momen di Akita menawarkan pengalaman baru dan memikat, menjadikannya sebagai destinasi yang wajib dikunjungi bagi mereka yang ingin merasakan esensi dari Jepang yang autentik.
Pastikan kamu membekali diri dengan pakaian hangat, terutama jika kamu berencana untuk banyak beraktivitas di luar ruangan. Dan jangan lupa, selalu cek perkiraan cuaca sebelum berangkat.
Desa tradisional ini, dengan rumah-rumah Gassho-zukuri-nya, tampak seperti keluar dari halaman buku dongeng. Cobalah menginap di salah satu rumah tradisional untuk merasakan kehidupan lokal yang autentik.
Pagi di Shirakawago menawarkan pemandangan yang menenangkan, dengan kabut tipis yang mengapung di atas desa dan suara aliran sungai yang lembut. Desa ini, yang terletak di Lembah Shogawa, telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO karena keunikan arsitektur dan metode konstruksinya yang telah bertahan selama berabad-abad. Rumah-rumah Gassho-zukuri, dengan atapnya yang menyerupai tangan yang disatukan dalam doa, dirancang demikian agar tahan terhadap salju tebal di musim dingin.
Kanazawa, sering disebut "Kyoto dari pantai barat," memang kaya akan warisan budaya dan seni. Di Kenrokuen Garden, salah satu dari tiga taman paling indah di Jepang, kamu akan menemukan kolam yang tenang, jembatan batu yang anggun, dan pohon pinus khas yang melengkung dengan indah. Saat musim dingin, taman ini menjadi semakin menawan dengan yukitsuri, sebuah metode tradisional untuk melindungi cabang-cabang pohon dari berat salju dengan tali-tali yang menyerupai jaring raksasa.
Sementara di distrik Higashi Chaya, suasana zaman Edo masih terasa kuat. Dengan jalan-jalan berbatu dan rumah-rumah teh tradisional, distrik ini merupakan tempat terbaik untuk meresapi budaya Jepang yang autentik. Selain menikmati matcha, kamu juga bisa mencicipi kue-kue tradisional Jepang yang manis dan lezat. Bagi penggemar kerajinan, Kanazawa terkenal dengan produksi kimononya yang indah dan daun emas yang halus. Pastikan untuk mengunjungi beberapa toko kerajinan lokal untuk melihat bagaimana benda-benda indah ini dibuat dan, mungkin, membawa pulang satu atau dua sebagai kenang-kenangan dari kota seni yang memesona ini.
Nagano, yang dikenal juga sebagai gerbang ke Pegunungan Alpen Jepang, menawarkan lebih dari sekedar pemandangan alam yang menakjubkan. Jigokudani Monkey Park, yang terletak di kawasan ini, adalah tempat di mana monyet salju, atau dikenal juga sebagai monyet Jepang, datang untuk berendam di onsen alami selama musim dingin. Melihat hewan-hewan ini dengan ekspresi santai mereka sambil berendam di air panas dengan latar belakang salju putih adalah pengalaman yang benar-benar unik.
Kota ini juga memiliki warisan budaya yang kaya, dengan kuil-kuil seperti Zenko-ji yang bersejarah dan menawarkan kedamaian spiritual bagi mereka yang mengunjunginya. Bagi pencinta kuliner, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi soba khas Nagano yang terbuat dari buckwheat dan biasanya disajikan dengan kuah yang gurih. Akhiri harimu dengan berjalan-jalan di sekitar kota, menikmati atmosfer tenang dan lampu-lampu kota yang berkelip, sebelum kembali untuk bersantai dan jika berkesempatan, berendam di onsen bersama para monyet salju.
Ingin mendapatkan informasi lebih detail dan lengkap untuk petualanganmu di Jepang? Unduh guidebook Let’s Go! with Traveloka! Dalam format PDF yang mudah dibawa, buku panduan ini akan menjadi teman setiamu selama berkelana di Jepang.