Ada rencana untuk liburan ke Manila untuk pertama kalinya? Biasanya ada kekhawatiran dan ketakutan liburan bakal berantakan. Tenang, survival guide di Manila ini bisa kamu gunakan sebagai pedoman untuk liburan yang menyenangkan dan aman.
Melalui guide ini, kamu yang masih newbie bisa belajar tentang apa-apa saja yang harus dipersiapkan sebelum berkunjung ke Manila. Kamu juga belajar bagaimana berinteraksi dan membangun relasi dengan orang Manila dan cara memilih makanan yang tepat di kota metropolitan ini.
Makin penasaran dan tidak sabar mengetahui guide-nya? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Sumber : Unsplash / Joshua
Meskipun sebagian besar orang Filipina, termasuk di Manila, mengerti bahasa Inggris, namun ada frasa-frasa tertentu yang sulit untuk orang Filipina jelaskan. Oleh karena itu, ada baiknya kamu mempelajari beberapa frasa untuk memudahkanmu ketika jalan-jalan di Manila.
Mempelajari frasa-frasa khas Manila akan memudahkanmu juga dalam melakukan negosiasi harga, menyapa penduduk lokal, dan berkenalan dengan mereka. Berikut beberapa daftar frasa yang setidaknya kamu harus ingat.
Frasa Bahasa Filipina | Makna |
Pinoy dan Pinay | Sebutan untuk laki-laki dan perempuan Filipina |
Ate dan kuya | Ate = mbak, kuya = masBiasanya frasa ini umum digunakan untuk memanggil orang yang baru kamu temui. Penggunaannya mirip dengan mas dan mbak di Indonesia. |
Magandang araw, magandang umaga, magandang hapon! | Ungkapan salam atau sapaan ketika bertemu. Mirip dengan selamat pagi, selamat siang, dsb. |
Oo, Hindi, Walang Anuman | Oo = iya/setuju, Hindi = tidak/menolak, Walang anuman = sama-sama |
Magkano | Untuk bertanya harga ketika ingin membeli sesuatu, mirip dengan ucapan “Berapa?” di Indonesia |
Para po, bayad po | Frasa wajib bila kamu menggunakan angkutan umum di Manila.“Para po” untuk minta berhenti, “bayad po” untuk tanya berapa ongkosnya |
|
|
Sumber: Unsplash / Yean
Sebagai ibu kota Filipina, Manila adalah kota yang cukup padat dan kaya akan keanekaragaman. Namun, solidaritas dan rasa kekeluargaannya cukup tinggi. Hal itu karena mereka bangga menjadi bangsa Filipina dan percaya bila saling mendukung sama lain, akan semakin menguatkan mereka.
Itulah sebabnya masyarakat metropolitan Manila cenderung memiliki sensitivitas tinggi bila membicarakan tentang negara atau masyarakatnya. Oleh karena itu, ada baiknya kamu menghindari topik yang sensitif, seperti politik, ekonomi, atau agama.
Mulailah mengobrol dengan topik-topik ringan, seperti makanan, kegiatan sehari-hari, atau curhatlah bila memiliki kesulitan selama berada di Manila. Orang Filipina pada umumnya memiliki karakteristik yang ramah dan senang membantu, sehingga mereka dengan senang hati menanggapi dan membantumu.
Orang Filipina juga akan menganggapmu sopan bila mau melakukan budaya pagmamano. Ini adalah gestur membungkuk sedikit, memegang tangan orang yang lebih tua, lalu menempelkan ke dahi. Dalam budaya Jawa, perilaku ini mirip dengan budaya “salim” ke orang yang lebih tua.
Sumber: Unsplash / yannes
Kota Manila memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan kota di Indonesia, terutama kondisi jalanannya. Ruas-ruas jalan cukup padat dengan pengendara mobil, motor, angkutan umum, dan bus kota. Terlebih lagi ketika jam-jam masuk kantor, kemacetan menjadi pemandangan biasa.
Melihat kondisi jalan yang sangat padat, ada baiknya kamu menghindari berkendara sendiri. Selain akan terjebak kemacetan, kamu juga bisa berpotensi tersesat karena belum terbiasa dengan rutenya. Ada baiknya memilih transportasi umum saja.
Fasilitas transportasi umum di Manila sangat baik, kamu bisa naik LRT, MRT, atau metromini angkutan kota (orang-orang menyebutnya Jeepney). Kamu tinggal menghafalkan rutenya saja.
Namun apabila lupa tanyalah pada orang sekitarmu. Mereka akan dengan senang hati menunjukkan moda transportasi yang tepat.
Sumber: Unsplash / Priscilla
Budaya sungkan ternyata tidak hanya berkembang di Indonesia, orang Manila juga memilikinya. Hal ini terlihat ketika orang Manila hendak menolak tawaranmu. Mereka cenderung akan bilang “We will see it” atau “I’ll try to make it”, untuk menolak halus tawaranmu.
Perilaku ini biasa orang Manila lakukan karena takut mengecewakan atau melukai perasaanmu bila langsung berterus terang. Hal ini juga berlaku bagimu ketika ingin menolak tawaran dari orang Manila. Terutama ketika berada di tempat wisata di Manila.
Alih-alih langsung menjawab dengan “No” sambil memalingkan muka, ada baiknya menolak secara halus. Misalkan ada orang menawari street food, kamu bisa menolak dengan menyatakan kalau kamu baru saja makan dan masih kenyang.
Dengan melakukan hal tersebut, kamu bisa meminimalisir kesalahpahaman dan ketidaknyamanan warga lokal.
Sumber: Unsplash / Eiliv
Secara umum, karakteristik makanan di Manila tidak jauh berbeda dengan di Indonesia. Cita rasa yang dominan biasanya adalah rasa manis, asin, dan gurih. Selain itu, orang Manila terbiasa mengolah apa saja menjadi makanan, termasuk jeroan (seperti usus, hati, ampela, dan sebagainya).
Orang Manila juga suka mencampurkan bahan makanan satu dengan lainnya. Inilah yang membuat makanan khas Filipina kaya cita rasa. Namun, bila kamu seorang muslim atau memiliki alergi, ada baiknya bertanya terlebih dahulu.
Siapa tahu, ada bahan-bahan yang harus kamu hindari. Orang Manila akan dengan senang hati menjawab dan menyajikan menu khusus bila kamu bila tak ingin menambahkan bahan-bahan tertentu. Jadi, jangan sungkan untuk bertanya ya!
Baca juga: 10 Inspirasi Destinasi Wisata di Filipina
sumber: Unsplash / Jacek
Sebagaimana kota metropolitan di Indonesia, mall di Manila menjadi pusat berkumpulnya orang-orang. Penduduk lokal biasanya masuk ke mall tidak hanya sekadar berbelanja, tetapi juga untuk nongkrong, mencari makan, atau mencari hiburan.
Oleh karena itu, tidak heran bila ada banyak sekali keanekaragaman fasilitas yang ada di mall-mall Manila. Kamu juga bisa mengikuti event atau konser di sana Sehingga tidak ada salahnya mampir sejenak ke mall, melihat bagaimana masyarakat berinteraksi, dan mempelajari kultur lokal.
Kamu juga bisa mencicipi berbagai jenis makanan dan jajanan khas Manila yang lebih higienis di mall. Oleh karena itu, bila liburanmu cukup panjang, ada baiknya mampir ke pusat perbelanjaan.
Sekitar mall biasanya juga ada penginapan yang nyaman. Fasilitasnya juga lumayan lengkap, bahkan tak sedikit yang memiliki kolam renang. Harganya juga terjangkau, sehingga komplet deh, fasilitas menginap enak dan dekat dengan pusat perbelanjaan.
Kamu bisa memesan hotel menggunakan aplikasi Traveloka, ya. Jadi, kamu tidak perlu repot eksplorasi dan bertanya sana-sini untuk cari penginapan.
Sumber: Unsplash / Avel
Budaya kekeluargaan di Manila sangat kental dan erat sekali. Salah satu bentuk penerapan budaya di Manila ini adalah dengan menawarkan makanan terhadap orang yang mereka anggap saudara. Bahkan orang Manila dengan senang hati mengajak makan bersama dengan keluarga besarnya.
Apabila kamu ketika liburan kemudian mendapatkan tawaran makan bersama, ada baiknya tidak menolak. Terimalah tawaran tersebut, karena itu artinya kamu sudah mereka anggap sebagai anggota keluarga.
Bila khawatir dengan pantangan makanan, kamu bisa menyampaikan pantangan tersebut. Orang Manila memiliki toleransi tinggi, sehingga mengerti kondisimu. Tak segan pula menyajikan makanan khusus untuk kamu nikmati bersama mereka.
Kamu tidak perlu takut walau pertama kali liburan ke Manila, karena masyarakatnya terkenal ramah. Untuk mempermudah kegiatanmu selama di Manila, download aplikasi Traveloka ya. Kamu mau pesan hotel atau tiket pesawat, gampang, tinggal klik saja.
Selain itu, ingatlah survival guide di Manila ini dan bereksplorasilah. Kamu akan menemukan keindahan dan keunikan khas Manila. Oleh karena itu, jangan ragu lagi, yuk rencanakan liburanmu sekarang!