Di tengah arus megah Sungai Barito, Kalimantan Selatan, tersembunyi sebuah destinasi alam nan memikat, Pulau Bakut. Meski tak seluas pulau-pulau wisata populer lainnya, tempat ini menyimpan kekayaan ekologis serta pengalaman unik tak kalah menarik dari destinasi-destinasi lain. Pulau Bakut bukan hanya pulau kecil biasa, tetapi juga bagian dari Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Bakut, sebuah kawasan konservasi serta rumah bagi flora dan fauna endemik Kalimantan.
Kalau kamu sedang mencari alternatif wisata di Banjarmasin dan sekitarnya yang menawarkan ketenangan, edukasi, hingga interaksi langsung dengan alam liar, Pulau Bakut adalah destinasi alternatif untuk lengkapi itinerary perjalananmu.
Pulau Bakut terletak di Kabupaten Barito Kuala, tepatnya di bawah Jembatan Barito yang menghubungkan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Letaknya hanya sekitar 10–15 km dari pusat Kota Banjarmasin, sehingga mudah dijangkau sebagai bagian dari perjalanan sehari atau weekend getaway.
Untuk mencapai pulau ini, kamu cukup menempuh perjalanan darat menuju kawasan Jembatan Barito, kemudian menyebrang menggunakan perahu klotok dari dermaga terdekat. Perjalanan menyeberang biasanya hanya memakan waktu sekitar 5–10 menit, namun sensasi menyusuri Sungai Barito sambil melihat kapal-kapal kayu hingga rumah-rumah apung akan menjadi pengalaman menyenangkan tersendiri.
Daya tarik utama Pulau Bakut adalah keberadaan bekantan, primata berhidung panjang endemik Kalimantan. Satwa ini memiliki peran penting dalam ekosistem hutan bakau dan rawa, sekaligus menjadi ikon provinsi Kalimantan Selatan. Di Pulau Bakut, kamu berkesempatan menyaksikan langsung aktivitas harian bekantan: meloncat dari pohon ke pohon, bersantai di dahan, hingga makan buah-buahan liar.
Selain bekantan, kawasan ini juga dihuni oleh satwa liar lainnya seperti:
Kehadiran berbagai jenis flora khas rawa seperti pohon galam, nipah, ketapang, hingga waru juga menambah keunikan vegetasi di pulau ini. Keanekaragaman hayati inilah yang menjadikan Pulau Bakut sebagai laboratorium alam hidup nan dinamis.
Meskipun Pulau Bakut merupakan kawasan konservasi, pengelola tetap membuka akses bagi wisatawan dengan menerapkan sistem wisata berbasis edukasi dan ramah lingkungan. Hal ini memungkinkan kamu menikmati keindahan alam sekaligus belajar mengenai pentingnya pelestarian satwa dan habitatnya. Beberapa aktivitas menarik yang bisa kamu lakukan di sini antara lain:
Pulau Bakut memiliki jalur trekking alami melintasi hutan dan tepian pulau. Jalur ini sudah dilengkapi dengan papan informasi edukatif seputar flora-fauna, jembatan kayu di atas rawa, hingga menara pandang yang memungkinkan kamu mengamati lanskap dari ketinggian. Sambil berjalan santai, kamu bisa mengenal lebih dekat ekosistem pulau serta proses konservasi yang sedang berlangsung. Cocok untuk pelajar, keluarga, hingga pencinta alam untuk menikmati keindahan wisata alam sambil belajar.
Pengalaman mengamati satwa liar di habitat alaminya adalah daya tarik utama di Pulau Bakut. Kamu bisa melihat langsung bekantan berayun di antara dahan pohon atau burung raja udang yang beterbangan di sekitar rawa. Beberapa menara pengintai sudah disediakan di titik-titik strategis, membuat aktivitas ini jadi lebih nyaman serta aman. Membawa kamera atau teropong adalah ide bagus agar kamu tidak melewatkan momen-momen langka.
Bagi pecinta fotografi, Pulau Bakut dapat menjadi destinasi kaya akan objek visual: dari lanskap alami nan rimbun, siluet Jembatan Barito di kejauhan, hingga momen eksotik ketika bekantan muncul dari balik pepohonan. Kondisi pencahayaan alami di pagi ataupun sore hari juga sangat mendukung untuk hasil foto estetik sekaligus dramatis.
Kalau kamu ingin menikmati suasana tenang dan bebas dari keramaian, Pulau Bakut adalah tempat yang pas. Tersedia gazebo dan tempat duduk alami di beberapa titik yang bisa kamu manfaatkan untuk istirahat, piknik santai, atau sekadar menikmati suasana hutan tropis. Dikelilingi suara burung serta desiran angin sungai, tempat ini ideal untuk healing sekaligus melepas penat dari rutinitas kota.
Fri, 25 Jul 2025
Lion Air
Jakarta (CGK) ke Banjarmasin (BDJ)
Mulai dari Rp 925.700
Tue, 29 Jul 2025
Super Air Jet
Jakarta (CGK) ke Banjarmasin (BDJ)
Mulai dari Rp 939.600
Wed, 30 Jul 2025
Batik Air
Jakarta (CGK) ke Banjarmasin (BDJ)
Mulai dari Rp 1.026.100
Pulau Bakut bukan hanya menawarkan wisata hiburan, tapi juga mendorong kesadaran akan pentingnya konservasi. Sebagai kawasan yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan, setiap aktivitas wisata di sini diarahkan agar tetap selaras dengan pelestarian lingkungan.
Beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat berkunjung:
Dengan mengikuti prinsip-prinsip ekowisata ini, kamu bukan hanya mendapatkan pengalaman liburan menyenangkan, tapi juga turut berkontribusi menjaga keseimbangan alam.
Waktu terbaik untuk mengunjungi Pulau Bakut adalah pagi hingga sore hari di musim kemarau, yaitu sekitar Juni hingga September. Pada saat ini, jalur trekking cenderung kering dan aktivitas satwa lebih mudah diamati.
Untuk masuk ke kawasan TWA Pulau Bakut, kamu akan dikenakan tiket masuk sangat terjangkau, sekitar Rp 5.000 - 10.000 per orang (harga bisa berubah sesuai kebijakan pengelola). Biaya penyeberangan perahu biasanya ditentukan berdasarkan kesepakatan dengan pengemudi klotok.
Pulau Bakut bisa menjadi titik awal sempurna untuk memulai petualanganmu menjelajahi beragam destinasi menarik di Kalimantan Selatan. Setelah menikmati suasana hutan tropis, mengamati bekantan, serta meresapi ketenangan alam, kamu bisa melanjutkan perjalanan ke sejumlah tempat ikonik yang berada tak jauh dari lokasi Pulau Bakut.
Berikut beberapa destinasi yang bisa kamu sambangi setelah dari Pulau Bakut:
Tak lengkap rasanya ke Kalimantan Selatan tanpa melewati Jembatan Barito, jembatan gantung pertama dan terpanjang di Indonesia yang membentang di atas Sungai Barito. Dari sini, kamu bisa menikmati pemandangan sungai yang luas dan aliran perahu tradisional yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Banjar.
Ingin melihat kehidupan masyarakat sungai yang otentik? Kampung Terapung di kawasan Alalak bisa jadi destinasi menarik berikutnya. Rumah-rumah kayu berdiri di atas sungai mencerminkan bagaimana masyarakat setempat hidup berdampingan dengan air. Ini bukan hanya wisata visual, tapi juga budaya.
Salah satu ikon wisata budaya Kalimantan Selatan. Di pasar ini, para pedagang berjualan langsung dari atas perahu sejak pagi hari. Kamu bisa mencicipi aneka kuliner khas Banjar seperti lupis, kue apam, dan soto Banjar, sambil menikmati suasana pasar tradisional nan unik dan penuh warna. Cocok untuk berburu foto, souvenir, atau oleh-oleh khas daerah.
Petualangan di Kalimantan Selatan tak hanya menawarkan keindahan alam, tapi juga kekayaan kearifan lokal. Dan semuanya bisa kamu susun menjadi rangkaian perjalanan lengkap, mulai dari ekowisata, wisata budaya, hingga kuliner otentik.
Pulau Bakut menawarkan pengalaman wisata yang langka: menyatu dengan alam, mengenal satwa endemik Kalimantan, hingga menyusuri hutan tropis yang masih terjaga. Semua ini bisa kamu nikmati tanpa harus jauh dari kota. Dengan akses cukup mudah, suasana menenangkan, hingga pemandangan alam menakjubkan, Pulau Bakut layak menjadi destinasi impian bagi siapapun untuk melepas penat sekaligus menambah wawasan tentang konservasi.
Agar liburanmu lebih nyaman dan tersusun rapi, kamu bisa mulai dengan pesan tiket pesawat menuju Banjarmasin, kota terdekat dari Pulau Bakut. Setelah itu, booking hotel terbaik di lokasi-lokasi strategis sesuai rencana perjalananmu. Jangan lupa juga untuk mencari dan membeli tiket wahana rekreasi serta atraksi lokal melalui Traveloka, agar seluruh itinerary kamu sudah siap bahkan sebelum berangkat.
Dengan semua kemudahan ini, kamu hanya perlu fokus pada satu hal, menikmati setiap detik petualanganmu di Kalimantan Selatan. Jadikan Pulau Bakut sebagai bagian dari kisah perjalanan yang bukan hanya menyenangkan, tapi juga penuh makna dan kepedulian terhadap alam.