Saat berkunjung ke Bali, belum lengkap jika tidak menjelajahi daya tarik budayanya. Berkunjung ke pura menjadi salah satu agenda wisata yang menarik untuk dijelajahi. Meski sebenarnya tempat ibadah untuk umat Hindu, Pura Besakih menjadi salah satu tujuan wisata yang bisa dikunjungi untuk keperluan wisata.
Source : shutterstock
Bagi wisatawan lokal, Pura Besakih juga cukup populer karena merupakan Pura terbesar di pulau Bali. Selain itu Pura Besakih merupakan tempat sejarah, tempat beribadah agama Hindu, serta tempat budaya adat Bali yang telah lama sekali dibangun dan masih berdiri sampai saat ini untuk tujuan yang paling utama yaitu upacara keagamaan.
Source : shutterstock
Pura Besakih merupakan pura terbesar di Pulau Bali, tak heran jika banyak sekali para wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri datang berkunjung ke Pura Besakih. Pura Besakih adalah sebuah komplek pura yang terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, yang berjarak 52,1 km dari Renon.
Pura Besakih berada di lereng sebelah barat Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali. Letak Pura Besakih sengaja dipilih di desa yang dianggap suci karena letaknya yang tinggi, yang disebut Hulundang Basukih yang kemudian menjadi Desa Besakih.
Nama Besakih diambil dari Bahasa Sanksekerta, wasuki atau dalam bahasa Jawa Kuno basuki yang berarti selamat. Selain itu, nama Pura Besakih didasari pula oleh mithologi Naga Basuki sebagai penyeimbang Gunung Mandara. Komplek Pura Besakih terdiri dari 1 Pura Pusat (Pura Penataran Agung Besakih) dan 18 Pura Pendamping (1 Pura Basukian dan 17 Pura Lainnya). Sebutan mother of temple diberikan karena Pura Besakih merupakan pusat kegiatan dari seluruh Pura yang ada di Bali.
Pura Besakih di bangun tahun 1284 oleh Rsi Markandeya yang merupakan seorang pemuka agama Hindu keturunan India. Rsi Markandeya membangun Pura Besakih karena mendengar suara gaib ketika bermeditasi di Dataran Tinggi Dieng.
Pura Besakih merupakan bangunan sebagai lambang pemersatu dalam kehidupan masyarakat Bali yang menganut agama Hindu. Keberadaan fisik bangunan tidak sekedar tempat ibadah yang besar, tetapi juga keterkaitan latar belakang dengan makna Gunung Agung yang dianggap memiliki suatu kekuatan gaib yang harus disembah dan dilestarikan.
Kompleks Pura Besakih dibangun berdasarkan keseimbangan alam dalam konsep Tri Hita Karana. Dimana, penataan bangunan disesuaikan berdasarkan arah mata angin agar struktur bangunannya dapat mewakili alam sebagai simbolisme adanya keseimbangan.
Masing-masing arah mata angin disebut mandala dengan dewa penguasa yang disebut "Dewa Catur Lokapala". Mandala tengah sebagai porosnya, sehingga kelima mandala dimanifestasikan menjadi "Panca Dewata". Berdasarkan arah mata angin, struktur bangunan Pura Besakih dibuat dengan urutan sebagai berikut.
Pura Besakih merupakan pura terbesar di Pulau Bali, tak heran jika banyak sekali para wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri datang berkunjung ke Pura Besakih. Sehingga tidak jarang para wisatawan ingin mengetahui info tariff rute dan jam operasional dari Pura Besakih.
Jarak Kota Denpasar ke Pura Besakih berjarak berkisar 25 km ke arah utara. Perjalanan menuju Pura Besakih melewati panorama Bukit Jambul yang juga menjadi obyek wisata dan daya tarik di Kabupaten Karangasem. Bagi kamu yang ingin berkunjung, berikut harga tiket masuk Pura Besakih terbaru tahun 2024:
Tiket Domestik : 80.000
Tiket Tamu Asing : 150.000
Pemandu Wisata : 50.000-100.000
Harga Tiket tersebut sudah termasuk pemandu lokal, peminjaman kain sarung, dan satu kali pengantaran dengan shuttle buggy. Beberapa waktu sebelumnya, tersedia pula shuttle bus dari Parkir Manik Mas menuju Padma Buana Pura Agung Besakih gratis hanya untuk lanjut usia (lansia), ibu hamil, dan anak-anak.
Pengunjung lainnya juga bisa menggunakan fasilitas ini dengan pengenaan tarif sebesar Rp20.000 untuk sekali antar. Sebagai tempat pemujaan, kompleks pura buka 24 jam sehari, tapi jam berkunjung bagi wisatawan dan jalan-jalan dibatasi pada pukul 08.00 hingga 17.00.
Pura Besakih merupakan tempat bersembahyang umat Hindu, sehingga ada beberapa larangan bagi pengunjung dan bagi pedagang.
Kamu dilarang menggunakan produk plastik untuk membawa Tirta, dikhawatirkan dapat menyebabkan Tirta menjadi tercemar. Beberapa barang yang sebaiknya dihindari adalah kresek, sedotan plastik, styrofoam dan produk berbahan plastik sekali pakai lainnya.
Kamu juga dilarang membuang sisa lungsuran di kawasan Pura Besakih agar kebersihan dan kenyaman di Pura Besakih tetap terjaga. Selain itu, kawasan pura juga masih digunakan untuk beribadah sehingga area sekitarnya wajib dijaga agar tetap bersih.
Kamu diwajibkan memakai kain dan selendang saat memasuki area suci Pura Besakih. Biasanya, kamu akan disediakan kain dan selendang yang bisa dipindam di lokasi atau bisa membwanya sendiri.
Di saat sedang datang bulan untuk memasuki areal pura Besakih. Hal ini dianggap sebagai kebiasaan adat yang harus dipatuhi karena jika tetap dilakukan diyakini akan terjadi hal-hal buruk di kemudian hari.
Selain berkunjung ke Pura Besakih, kamu juga bisa sekalian berkunjung ke beberapa lokasi yang seru di sekitar Pura Besakih. Beberapa tempat wisata yang dekat dan searah dengan Pura Besakih di antaranya sebagai berikut.
Taman Edelweis Besakih terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang. Tepatnya di lereng Gunung Agung. Taman Edelweiss memiliki hamparan bunga Kasna yang indah, ditambah dengan udara yang sejuk akan memiliki kesan tersendiri jika berkunjung kesana. Hamparan bunga Hasna tersebut dijadikan spot foto oleh para wisatawan yang berkunjung.
Sungai ini berada didaerah Muncan Karang Asem Bali, letaknya yang berdekatan dengan Pura Besakih menjadi salah satu tujuan wisata yang wajib dikunjungi. Telaga Waja memiliki trek arung jeram terpanjang sekitar 17 kilometer atau sekitar 2,5–3 jam untuk sampai titik finish. Selain memiliki rute terpanjang, para wisatawan akan disuguhkan pemandangan indah disepanjang jalur arung jeram.
Bukit Jambul yang terletak di Kabupaten Karangasem. Bukit ini memberi pengalaman menikmati pemandangan dataran tinggi yang cantik di ketinggian 500 meter di atas permukaan laut (mdpl). Selain itu, Bukit Jambul juga mempunyai panorama terasering sawah yang cantik. Pemandangan di Bukit Jambul akan terlihat lebih istimewa jika para wisatawan datang pada sore hari.
Itulah berbagai informasi lengkap tentang Pura Besakih untuk wisata budaya yang seru. Melalui aplikasi Traveloka kamu bisa memilih paket wisata dan akomodasi dengan mudah. Dapatkan promo menarik untuk booking hotel, tiket kereta api, atau tiket pesawat. Rencanakan liburan seru dan praktis dengan Traveloka!
Penginapan dan Hotel di Bali
Cari Hotel dengan prom...
Lihat Harga