Pulau Dewata memiliki daya tarik tersendiri bagi berbagai macam wisatawan. Salah satu kegiatan yang beberapa waktu terakhir banyak diminati adalah tradisi Melukat. Melukat adalah tradisi membersihkan diri dengan mandi suci di sungai atau sumber air suci. Nah, Tirta Empul ini merupakan salah satu sumber air yang dianggap suci untuk dijadikan lokasi dalam melaksanakan tradisi Melukat.
Tradisi Melukat sendiri banyak diminati baik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Pura Tirta Empul merupakan salah satu Pura yang dapat kamu kunjungi jika sedang berada di Pulau Bali. Mari kita simak beberapa informasi sebelum berkunjung ke Pura Tirta Empul.
Shutterstock.com
Pura Tirta Empul merupakan salah satu Pura yang sering dikunjungi oleh wisatawan karena letaknya yang tidak jauh dari tengah kota. Terletak di desa Manukaya, kecamatan Tampaksiring, kabupaten Gianyar. Pura Tirta Empul berjarak sekitar 52 kilometer dari Bandara Ngurah Rai atau perjalanan selama 1 jam 30 menit.
Jika kamu berencana stay di sekitar Ubud, maka Pura Tirta Empul adalah pilihan yang tepat untuk dikunjungi. Hanya berjarak 10 kilometer dari daerah Ubud, perjalanan dapat ditempuh sekitar 30 menit, baik menggunakan mobil atau motor. Pura Tirta Empul terletak di belakang Istana Kepresidenan Tampaksiring dan juga hanya berjarak 15 kilometer dari daerah wisata lainnya yaitu Desa Penglipuran.
Pura Tirta Empul buka setiap hari mulai dari pukul 09.00 - 17.00 WITA. Siapkan waktu 1 - 2 jam untuk menghabiskan waktu di Pura Tirta Empul, terutama jika kamu baru pertama kali melakukan tradisi Melukat. Terdapat beberapa aturan yang harus ditaati karena selain menjadi tempat wisata, Pura Tirta Empul juga merupakan tempat berdoa bagi orang Hindu di Bali. Waktu operasional dapat berubah-ubah sesuai dengan hari raya agama Hindu.
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Pura Tirta Empul akan dikenakan tiket masuk yang dibedakan sesuai dengan golongannya. Berikut adalah rincian harga tiket masuk di Pura Tirta Empul.
Untuk melakukan kegiatan Melukat, wisatawan diharuskan memakai kain panjang dan selendang kuning yang diikatkan di pinggang. Setelah membayar tiket masuk, kain dan selendang kuning ini akan dipinjamkan secara gratis dan telah disiapkan di pintu masuk.
Setelah selesai berkunjung, kain dan selendang kuning harus dikembalikan ketika keluar dari Pura. Jika akan melakukan tradisi Melukat di Pura Tirta Empul, pengunjung diwajibkan membawa sarana persembahan berupa pejati atau canang. Bagi pengunjung yang tidak sempat mempersiapkannya, dapat membeli di sekitar lokasi parkir.
Sebagai salah satu destinasi wisatawan di daerah Gianyar, fasilitas di Pura Tirta Empul cukup memadai. Di sini terdapat area parkir yang cukup nyaman, jika kamu berkendara saat mengunjungi Pura Tirta Empul. Terdapat pula toilet dan penitipan barang, serta beberapa kios kecil yang menjual cinderamata dan makanan kecil.
Traditional Balinese Dance "Barong Dance" & "Tirta Empul Temple" / Private 8 hour tour
Tegallalang
Rp 570.000
Rp 484.500
Dengan fungsi utamanya sebagai tempat sembahyang umat Hindu, Pura Tirta Empul sering dikunjungi untuk melakukan tradisi atau proses Melukat atau proses penyucian diri dengan air suci Tirta Empul. Proses Melukat boleh dilakukan oleh wisatawan yang bukan beragama Hindu. Pura ini memiliki beberapa daya tarik lainnya, yuk kita lihat apa saja yang menarik di Pura Tirta Empul.
1. Bangunan dan Pura yang Luas
Pura Tirta Empul merupakan pura dengan petirtaan yang masih digunakan untuk kegiatan peribadatan umat Hindu. Pura ini memiliki tiga bagian yaitu Nista Mandala atau Jaba Sisi (bagian luar), Madya Mandala atau Jaba Tengah (bagian tengah), dan Utama Mandala atau Jeroan (bagian utama Pura).
Setelah membayar tiket masuk, pengunjung akan melewati gapura yang merupakan pintu masuk ke Jaba Sisi pura. Di sini akan terlihat beberapa bangunan yang cocok untuk spot foto dan beberapa pedagang makanan sehingga kamu nggak perlu khawatir kelaparan selama berada di area Pura.
2. Terdapat sekitar 30 Mata Air
Kolam besar untuk penyucian diri ini memiliki sekitar 30 mata air yang terus menerus mengeluarkan air jernih dan segar. Mata air dipercaya memiliki banyak khasiat, salah satunya kegunaannya adalah menjadi bagian dari ritual Melukat atau penyucian diri, yang dipercaya dapat menghapus dosa-dosa selama hidup.
Sejarah di Pura Tirta Empul juga mengatakan bahwa mata air yang suci ini dahulu digunakan untuk mengobati pasukan yang terluka saat perang melawan pasukan Mayadenawa. Sehingga sampai saat ini, air suci tersebut memiliki khasiat yang luar biasa untuk menyembuhkan penyakit.
3. Dijadikan sebagai Tempat Melukat
Pada Madya Mandala atau Jaba Tengah, terdapat dua buah kolam besar berbentuk persegi panjang yang biasanya digunakan untuk pelukatan. Selanjutnya, di bagian Jeroan akan ada kolam besar yang menampung air yang akan disalurkan ke pancoran yang ada di kolam penyucian.
Karena banyaknya tirta atau mata air yang mengalir di Pura Tirta Empul, tempat ini digunakan dalam banyak prosesi Melukat pada waktu-waktu tertentu. Waktu untuk melakukan ritual Melukat adalah hari-hari baik agama Hindu, misalnya seperti Purnama, Tilem, dan Kajeng Kliwon. Prosesi Melukat dipimpin oleh seorang pemangku dan juga menggunakan pakaian yang diwajibkan.
4. Terdapat Area Kolam Ikan Koi
Selain kolam pemandian atau kolam untuk melukat, di Pura Tirta Empul juga terdapat kolam yang berisikan ikan koi besar. Wisatawan dapat memandangi kolam ini seraya merasakan asrinya suasana di Pura Tirta Empul.
Pura Tirta Empul masih digunakan oleh umat Hindu untuk beribadah, sehingga wisatawan yang mengunjungi tempat ini harus menaati tata tertib yang ada. Apa saja sih yang perlu diperhatikan sebelum mengunjungi Pura Tirta Empul?
Berikut adalah beberapa tips jika kamu akan melakukan ritual Melukat di Pura Tirta Empul.
Apakah kamu tertarik untuk mengunjungi Pura Tirta Empul dan melakukan ritual Melukat? Saatnya rencanakan perjalananmu ke Pura Tirta Empul dan penginapan di daerah Ubud untuk pengalaman yang menyenangkan. Booking lewat Traveloka untuk mendapatkan penawaran dan diskon menarik lainnya.