Canyoneering atau biasa disebut juga dengan canyoning merupakan aktivitas menjelajahi sungai dan air terjun yang bisa dibilang cukup ekstrem. Nantinya, orang yang melakukan canyoneering bukan hanya menyusuri aliran sungai dengan berjalan biasa, tapi dengan turun dari tebing atau air terjun dengan teknik rappelling menggunakan tali. 

Di Indonesia, tempat alam terbuka yang cocok untuk melakukan aktivitas canyoneering antara lain Bali, Jawa Barat, Jawa Timur hingga Sulawesi. Dengan melakukan canyoneering, kamu bisa melihat sisi lain dari alam Indonesia yang jarang dirasakan banyak orang, sekaligus merasakan sensasi petualangan yang memicu adrenalin.  

Kalau kamu tertarik mencoba pengalaman canyoneering, berikut ini adalah beberapa rekomendasi tempat yang bisa dikunjungi:

Air Terjun Gitgit di kawasan Buleleng, Bali ini merupakan spot terbaik melakukan canyoneering di Pulau Dewata. Untuk ketinggian air terjunnya berkisar 35 meter dengan aliran air yang cukup deras. Air terjun ini berada di tengah hutan tropis sehingga kamu bisa melakukan rappelling sembari menyaksikan pepohonan rindang di sekitarnya. 

Suasananya begitu sejuk, dengan gemuruh air yang kencang membuat pengalaman canyoneering akan terasa semakin menegangkan. Di sini, pengunjung akan mendapatkan pendampingan penuh dari instruktur yang berpengalaman. Selain itu, jalur untuk tempat canyoneering-nya cukup jelas, dengan area kolam alami di bawahnya sehingga cocok untuk berenang setelah turun tebing atau rappelling.

Selain menawarkan pemandangan yang menakjubkan, fasilitas di tempat wisata ini sudah cukup memadai, seperti jalur trekking yang terarah, tempat parkir yang luas, pemandu lokal yang fasih berbahasa Inggris, serta terdapat warung-warung sederhana yang menjual makanan dan minuman.

Sambangan dikenal sebagai “Secret Garden” karena memiliki deretan air terjun indah yang letaknya berdekatan. Lokasi ini cocok untuk canyoneering karena jalurnya sangat bervariasi, mulai dari meluncur di bebatuan licin, melompat dari ketinggian hingga 10 meter, sampai rappelling di air terjun setinggi 20–25 meter. 

Keindahan alamnya begitu memukau dengan hutan tropis lebat, aliran sungai jernih, dan udara pegunungan yang segar. Nuansa “hidden paradise” membuat setiap aktivitas terasa seperti penjelajahan pribadi di alam liar.

Tingkat kesulitan Sambangan jauh lebih menantang dibandingkan Gitgit karena memiliki jalur yang panjang serta beberapa air terjunnya butuh keterampilan khusus untuk melakukan rappelling. Meski begitu, masih terdapat jalur alternatif untuk pemula yang ingin merasakan pengalaman aktivitas outdoor yang lebih ringan, seperti cliff jumping atau berenang di kolam alami. 

Di sini tersedia pemandu lokal berpengalaman, tempat penitipan barang, hingga paket wisata khusus canyoneering.

Baca juga: 8 Rekomendasi Aktivitas Outdoor, Siap Picu Adrenalin

Berikutnya ada Citumang River di Pangandaran, Jawa Barat yang punya area canyoneering dengan perpaduan antara aliran sungai, goa dan air terjun dalam satu jalur sekaligus. 

Kamu akan menyaksikan sungai yang cantik dengan warna air biru kehijauan, serta tebing-tebing batu kapur yang begitu eksotis. Nantinya, pengunjung harus melalui jalur trekking terlebih dahulu untuk menyusuri sungai, lalu melompat dari tebing rendah ke kolam alami, kemudian melakukan rappelling di dinding batu yang dialiri air. 

Meski terkesan ekstrem, namun nyatanya medan area di Citumang River cenderung ramah untuk para pemula. Jalurnya juga masih relatif aman dan aliran sungainya tergolong tenang. Untuk fasilitas di tempat wisata ini sudah sangat lengkap, seperti ada area parkir, toilet umum, gazebo, serta pemandu lokal yang siap menemani. 

Untuk kamu yang berada di kota Bogor, kamu bisa menjajal aktivitas canyoneering di Curug Ngelay. Panoramanya benar-benar asri dengan medan skala kecil hingga menengah. 

Meski tebing air terjunnya tidak terlalu tinggi, aliran airnya cukup deras. Kamu akan merasakan suasana yang begitu menenangkan dengan udara sejuk khas pegunungan, sehingga membuat jalur untuk trekking dan canyoneering akan sangat berkesan.

Salah satu curug populer di kawasan Bandung yang cocok untuk aktivitas canyoneering adalah Curug Malela atau biasa dijuluki ‘Niagara Mini’ karena air terjunnya begitu lebar dengan tinggi sekitar 60 meter.

Kamu akan menyaksikan tebing-tebing menjulang tinggi dengan pemandangan air terjun yang deras dan memukau. Di sekitarnya banyak perbukitan hijau dan persawahan sehingga area trekking akan terasa menantang sekaligus menyenangkan.

Namun perlu diingat bahwa tingkat kesulitan untuk canyoneering di sini cukup tinggi sehingga pastikan kamu sudah cukup berpengalaman. Walau begitu, proses untuk melakukannya akan tetap didampingi oleh instruktur profesional. 

Selanjutnya ada Kedung Kayang di Magelang, Jawa Tengah. Lokasinya berada di kawasan yang strategis, yaitu di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Dengan begitu, aktivitas canyoneering di sini akan terasa berkesan karena kamu bisa menikmati kemegahan gunung dari kejauhan. 

Untuk tingkat kesulitannya termasuk dalam kategori menengah karena ketinggian tebing air terjunnya mencapai 40 meter. Jadi, kamu perlu menyiapkan kondisi fisik yang prima, meskipun jalurnya bisa diakses dengan mudah bersama pemandu yang berpengalaman. 

Untuk fasilitas di tempat wisata ini cukup lengkap. Ada tempat parkir, warung sederhana, hingga beberapa spot khusus berfoto dengan latar Gunung Merapi.

Air Terjun Madakaripura berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Dikenal sebagai salah satu air terjun termegah di Indonesia, air terjun ini memiliki ketinggian mencapai 200 meter dengan tebing-tebing yang dikelilingi dengan lumut hijau sehingga memancarkan kesan yang eksotis. 

Pengalaman canyoneering di sini akan sangat menantang karena guyuran air terjunnya yang sangat deras dan beberapa tebing cukup licin untuk dipijak. Namun, kamu tak perlu khawatir karena selama rappelling, akan ada pemandu berpengalaman yang mendampingi.

Dari segi fasilitas, Madakaripura sudah cukup terkelola dengan baik. Tersedia area parkir, jalur trekking, serta beberapa warung di pintu masuk kawasan. Namun, karena lokasinya berada di area hutan lindung, suasananya tetap terjaga alami sehingga memberikan sensasi petualangan yang autentik. 

Terakhir, ada Air Terjun Moramo yang punya 7 tingkatan batu kapur dengan aliran air yang jernih sehingga terlihat seperti tangga alami. Masing-masing tingkatannya bisa dijadikan jalur untuk canyoneering, mulai dari yang pendek untuk pemula hingga turunan yang lebih tinggi untuk yang lebih berpengalaman.

Selain melakukan canyoneering, kamu juga bisa berenang di air kolam alami yang terbentuk secara tingkat. Belum lagi pemandangan hutan di sekelilingnya yang rindang, memberikan suasana yang damai dan eksotis. 

Karena ini merupakan tempat wisata alam yang populer, maka fasilitas yang tersedia sudah sangat mumpuni. Ada area parkir, jalur trekking yang terarah serta pemandu lokal yang profesional.

Menjelajahi berbagai tempat canyoneering di Indonesia butuh persiapan matang, termasuk soal transportasi. Dengan memesan sewa mobil di Traveloka, maka perjalananmu menuju lokasi air terjun bisa lebih praktis dan nyaman. Kamu bisa memesan berbagai jenis mobil sesuai kebutuhan, serta memilih layanan dengan sopir atau lepas kunci. 

Selain memberikan kemudahan, kamu juga bisa memanfaatkan berbagai promo menarik di Traveloka. Salah satunya dengan mengklaim kode kupon untuk mendapatkan potongan harga spesial. Dengan begitu, biaya perjalananmu akan jauh lebih hemat.

Dengan dukungan layanan sewa mobil di Traveloka, petualangan canyoneering di Indonesia akan terasa lebih aman, nyaman dan tentunya berkesan. Yuk, booking sekarang!