Berkat kekayaan budayanya yang istimewa, ada banyak upacara adat di Bali yang menarik dan menjadi daya tarik tersendiri di mata turis. Tidak jarang wisatawan lokal atau asing menyempatkan diri untuk duduk bersama warga setempat dan merasakan langsung serunya pengalaman mengikuti upacara adat di sana.
Bali memang identik dengan kekayaan alamnya yang luar biasa, seperti pegunungan dan juga lautan. Tapi kalau kamu penasaran dengan daya tarik lainya dari Pulau Dewata, mari simak daftar upacara adat di Bali berikut ini.
Baca juga: Berbagai Destinasi Pura Terindah di Bali
Upacara Melasti | Sumber gambar: Website Resmi Pemerintah Kabupaten Buleleng
Dilakukan setiap tahun sekali sebagai bagian dari rangkaian Hari Raya Nyepi di Bali, upacara Melasti bertujuan sebagai penyucian diri bagi penduduk pemeluk agama Hindu. Selama upacara adat di Bali yang diadakan tiga sampai empat hari menjelang Nyepi ini, para penduduk mendatangi beberapa sumber mata air sakral seperti danau, mata air, dan laut yang dipercaya menyimpan mata air kehidupan dan menyucikan diri dengan mengambil tirta amertha (keabadian).
Pada saat upacara adat di Bali satu ini berlangsung, pemangku Hindu akan memercik air suci ke kepala setiap penduduk agar membersihkan semua kotoran dan hal buruk dalam tubuh sehingga jiwa dan raga kembali suci. Untuk menjadi bagian dalam acara adat ini, kamu bisa memilih menginap di hotel-hotel yang berdekatan dengan kuil Hindu besar sekitaran daerah Kuta atau Uluwatu.
Hotel & Penginapan di Uluwatu
Temukan lebih banyak p...
Lihat Harga
Upacara Ngaben di Bali
Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Berbeda dari budaya penguburan jenazah yang dilakukan ketika seseorang meninggal di daerah lain, penduduk Bali punya upacara adat Ngaben yang terkenal. Upacara adat tersebut merupakan ritual khusus yang bertujuan untuk mengantar kepergian jenazah.
Ketika upacara Ngaben digelar, tubuh jenazah dibakar dalam rangkaian ritual megah lengkap dengan arak-arakan. Karena prosesnya cukup rumit dan banyak biaya yang harus dikeluarkan dalam sekali mengadakan upacara Ngaben, kamu tidak akan menjumpai upacara ini sesering upacara adat di Bali lainnya.
Upacara Ngaben terbagi menjadi tiga jenis, yakni Ngaben Sawa Wedana, Ngaben Asti Wedana, dan Swasta. Upacara Ngaben Sawa Wedana dilakukan setelah jenazah diawetkan sebelum waktu ritual pembakaran berlangsung. Sementara itu, Ngaben Asti Wedana dilakukan setelah jenazah dikubur terlebih dahulu. Terakhir, upacara Swasta dilakukan bagi penduduk Bali yang meninggal di luar daerah atau yang jasadnya tidak ditemukan.
Bagi penduduk Bali, upacara Ngaben adalah sebuah ritual yang menggembirakan sebab keluarga berhasil mengantar orang-orang yang mereka kasihi pergi ke nirwana. Dalam acara adat di Bali ini, keluarga dan kerabat bahkan dilarang untuk tidak menangis.
Tradisi Perang Pandan | Sumber gambar: Wikipedia
Upacara Mekare-kare atau dikenal juga dengan julukan “perang daun pandan” adalah ritual adat yang berasal dari Desa Tenganan. Upacara adat di Bali ini diperuntukan bagi penduduk pria dan menjadi ajang menunjukkan kemampuan mereka dalam bertarung menggunakan daun pandan berduri tajam.
Ritual adat Bali ini digelar sebagai penghormatan atas Dewa Indra yang terkenal sebagai dewa perang dalam kepercayaan Hindu. Setelah peperangan menggunakan daun pandan ini digelar, para partisipan akan dirawat dan didoakan oleh orang yang dituakan agar mereka tidak merasakan sakit. Untuk menjadi bagian dari upacara adat di Bali ini, segera rencanakan perjalanan di awal Juni menuju Desa Tenganan di Bali dengan Traveloka.
Upacara Saraswati digelar untuk merayakan ilmu pengetahuan. Lewat upacara adat di Bali satu ini, umat pemeluk agama Hindu mengadakan ritual pemujaan Dewi Saraswati yang dipercaya membawa ilmu pengetahuan ke muka bumi sehingga manusia menjadi terpelajar.
Semua yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan seperti buku dan kitab didoakan dalam upacara Saraswati. Tak hanya itu, dalam rangkaian upacara adat di Bali ini, kamu bisa menonton pentas tari dan pembacaan cerita hingga semalam suntuk.
Pawai Ogoh-Ogoh | Sumber gambar: Website Resmi Pemerintah Kabupaten Buleleng
Masih termasuk dalam rangkaian acara Hari Raya Nyepi, upacara Ngerupuk digelar dengan tujuan mengusir Bhuta Kala agar tidak menggangu kehidupan manusia saat sedang melakukan brata penyepian.
Upacara adat Bali ini dilakukan tepat sehari sebelum Hari Raya Nyepi tiba dan masyarakat wajib melakukan persembahan kepada Bhuta Kala. Ritual dimulai dengan mengobori rumah, menyemburi rumah serta pekarangan dengan mesiu, dan memukul benda hingga menimbulkan suara gaduh. Setelah ritual adat di Bali ini selesai, kamu bisa menyaksikan pawai ogoh-ogoh yang diarak bersama obor mengelilingi kawasan tinggal warga.
Upacara Galungan | Sumber gambar: Wikipedia
Istilah galungan berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti ‘Menang’. Sesuai dengan asal namanya, upacara adat di Bali yang satu ini bertujuan merayakan kemenangan melawan kejahatan. Selain itu, upacara Galungan juga digelar untuk memperingati terciptanya alam semesta beserta isinya. Upacara adat Bali ini dilakukan setiap 6 bulan sekali dalam perhitungan kalender Bali dan dilakukan selama 10 hari berturut-turut.
Upacara Mepandes | Sumber gambar: Website Resmi Pemerintah Kota Denpasar
Dikenal juga dengan nama Metatah atau Mesuguh, upacara adat Mepandes dilakukan ketika seorang anak mulai memasuki masa remaja. Upacara pemotongan gigi ini digelar dengan tujuan untuk menghilangkan nafsu buruk seperti keserakahan, kecemburuan, amarah, dan sebagainya.
Baik anak lelaki yang suaranya sudah memberat dan anak perempuan yang telah mendapatkan menstruasi pertama akan melakukan ritual keagamaan sebelum gigi mereka dipotong oleh orang yang dituakan secara adat sebagai simbol pendewasaan.
Tumpek Landep adalah upacara adat di Bali di mana masyarakat menyucikan senjata dan peralatan yang dimiliki, dengan sesaji dan doa-doa. Sebagai informasi, upacara adat ini dipimpin langsung oleh pemuka adat dan dilakukan di Pura yang sakral serta memiliki lokasi yang tepat.
Dalam upacara adat di Bali ini, senjata dan peralatan yang dimiliki oleh masyarakat akan disucikan, dengan harapan memberikan keberkahan bagi masyarakat yang memiliki senjata dan peralatan tersebut.
Oh iya, Upacara Tumpek Landep dirayakan oleh masyarakat pemeluk agama Hindu setiap 210 hari, tepatnya pada saniscara kliwon wuku landep.
Kalau kamu lagi berwisata ke daerah Banjar Kaja, Sesetan, kamu bisa melihat upacara adat Bali bernama Omed-omedan yang biasanya dihelat sehari setelah Hari Raya Nyepi. Perlu diketahui, upacara ini dilangsungkan dalam rangka pencarian jodoh.
Dalam prosesinya, dua kelompok laki-laki dan perempuan yang belum menikah akan dihadapkan dengan harapan agar mereka bisa menjadi sebuah pasangan. Banyak pengunjung yang datang ke sini sambil membawa jas hujan karena upacara adat Bali ini juga dijuluki sebagai festival air.
Kamu bisa menjadi bagian dari berbagai upacara adat di Bali yang unik dan menarik tersebut saat berlibur ke Pulau Dewata. Yuk, mulai rencanakan liburanmu ke Bali dengan pesan tiket perjalanan langsung di Traveloka! Tak hanya mengakomodasi kamu dengan berbagai penawaran tiket penerbangan, Traveloka juga punya serangkaian layanan lain yang pastinya akan membuat kunjunganmu ke Bali jadi makin nyaman.
Untuk meminimalisir pengeluaranmu, kamu bisa mendapatkan berbagai penawaran menarik, mulai dari hotel dan penginapan, dan kegiatan-kegiatan seru di Traveloka Xperience! Download aplikasi Traveloka sekarang!
Hotel & Penginapan Terbaik di Bali
Temukan lebih banyak p...
Lihat Harga