Pengalaman sejarah di Indonesia merupakan pengalaman sejarah yang paling banyak didengarkan oleh kita. Hal ini karena, sejarah panjang Negara Indonesia sebagai negara yang pernah dijajah oleh negara lain, dan perjuangan tiap kerajaan setiap daerah di Indonesia untuk terlepas dari penjajah tersebut.

Aceh adalah daerah yang pernah berjuang untuk lepas dari zaman penjajahan tersebut. Benteng Indra Patra merupakan salah satu saksi bisu dari banyaknya perjuangan yang terjadi di daerah Aceh. Benteng ini dulunya adalah benteng pertahanan kerajaan di saat Aceh sedang di serang oleh penjajah.

Benteng Indra Patra sendiri telah berdiri sejak 604 masehi dan didirikan oleh Putra Raja Harsya menggunakan susunan batu gunung, kapur, tanah liat, kulit kerang, dan telur.. Putra Raja Harsya adalah pemimpin di sebuah Kerajaan Hindu yang bernama Kerajaan Lamuri. Yang menjadikan bukti bahwa Benteng Indra Patra adalah sebuah benteng peninggalan Kerajaan Hindu adalah ditemukannya dua sumur yang berbentuk stupa, sumur ini dipercaya digunakan oleh masyarakat Hindu untuk mensucikan diri ketika ingin melakukan ibadah

Benteng Indra Patra digunakan sebagai garis pertahanan Aceh hingga masa pemerintahan Kerajaan Aceh Darussalam. Kemudian di tahun 1607 - 1636, di masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, benteng ini dipimpin oleh Laksamana Malahayati untuk digunakan melawan penjajahan Portugis dan Belanda.

Jika dilihat secara menyeluruh, Benteng Indra Patra memiliki nilai tersendiri sebagai objek tujuan wisata. Seperti yang kita tau, Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang menawarkan berbagai destinasi wisata.

Daya tarik apa yang bisa didapatkan ketika berwisata ke Benteng Indra Patra, yaitu :

1. Lapangan Hijau

Daerah sekitar benteng ini, memiliki wilayah yang luas dan sejauh mata melihat, wisatawan akan disajikan sebuah pemandangan hamparan lapangan hiijau luas yang memanjakan mata.

2. Bangunan Yang Unik

Benteng Indra Patra memang dikenal sebagai benteng peninggalan Kerajaan Hindu. Hal ini lah yang membuat infrastruktur bangunannya menjadi menarik, karena didalamnya masih minim perubahan dari bentuk aslinya sehingga pengunjung masih dapat menikmati bentuk asli dari benteng tersebut.

3. Pemandangan Alam

Lokasi Benteng Indra Patra yang menghadap langsung ke arah pantai menambah kecantikan dari tempat ini. Wisatawan bisa memanjakan mata dengan melihat air laut yang berwarna biru muda. Selain itu, beberapa pohon kelapa yang terlihat juga dapat memanjakan mata memandang.

Dari ketiga hal tersebut, kita sudah mendapatkan berbagai macam pengalaman yang seru ketika berwisata ke Benteng Indra Patra.

Benteng Indra Patra terletak di kawasan Jalan Krueng Raya, Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Jika melakukan perjalanan dari pusat kota akan dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai. Letaknya yang tergolong strategis juga karena dekat dengan Bandara Internasional Iskandar Muda menjadikan salah satu destinasi yang sering dikunjungi para wisatawan.

Sebagai tempat wisata, tentunya Benteng Indra Patra memiliki jam operasional untuk mengatur waktu kunjungan dan memiliki harga tiket masuk yang digunakan sebagai uang perawatan objek wisata.

Untuk jam operasionalnya sendiri, Benteng Indra Patra dapat dikunjungi dari pukul 08.00 hingga pukul 17.00 WIB.

Harga tiket masuk Benteng Indra Patra tergolong karena sangat murah yaitu sebesar Rp 5.000, akan tetapi untuk pengunjung yang membawa kendaraan pribadi akan dikenakan pembayaran parkir sebesar Rp 5.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp 10.000 untuk kendaraan roda empat.

Jika dilihat dari sejarahnya, benteng ini sangat berpotensi sebagai destinasi wisata yang wajib dikunjungi ketika libur panjang tiba, apa lagi ketika liburannya bersama keluarga yang terdapat juga anak-anak kecil. Cerita sejarahnya yang masih melekat dengan keerajaan di kala itu, suasana sekitar yang bagus untuk rehat sebentar. Jadi tunggu apa lagi, kalau kalian penasaran dengan Benteng Indra Patra, tinggal pesan tiket perjalanan melalui Traveloka. Karena disini kalian bisa melakukan pemesanan mulai dari tiket penerbangan, akomodasi yang terjangkau di sekitar, dan paket kegiatan terjangkau yang ada.