Hal pertama yang terlintas ketika kita berbicara tentang taman nasional adalah hutan yang rindang dan juga pepohonan. Baik itu di Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Sumba hingga Kalimantan, hampir setiap taman nasional yang tersebar di Indonesia memiliki ekosistem hutan yang terawat.
Anggapan bahwa taman nasional hanya terpaku pada hutan terbantahkan lewat Taman Nasional Danau Sentarum. Berlokasi di Kalimantan Barat, Taman Nasional Danau Sentarum seperti namanya, diisi oleh danau yang luas. Meskipun begitu, satwa atau tumbuhan yang ada di taman nasional ini tidak selalu oleh hewan atau tumbuhan yang ada di air, tapi relatif beragam.
Kalimantan Barat memang menjadi salah satu pusat konservasi di Pulau Kalimantan. Selain nama Taman Nasional Danau Sentarum, ada dua nama taman nasional lain yaitu Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya yang keduanya berlokasi atau beririsan dengan Kalimantan Barat.
Taman Nasional Danau Sentarum juga dilalui oleh Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Kalimantan yang menjadi habitat berbagai flora dan fauna langka atau di ambang punah.
Baca juga: Taman Nasional Terbesar Di Dunia
Danau Sentarum | Sumber gambar: Wikipedia
Seperti kebanyakan taman nasional, Taman Nasional Danau Sentarum juga dahulu berstatus sebagai cagar alam atau lebih tepatnya suaka margasatwa. Pada awalnya, pengelolaan dan pertanggungjawaban danau sentarum sepenuhnya dilimpahkan kepada Departemen Kehutanan lewat tangan Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam.
Jika Taman Nasional Betung Kerihun sempat masuk menjadi daftar usulan warisan dunia dari UNESCO, Taman Nasional Danau Sentarum memiliki prestasi yang nyaris serupa. Pada tahun 1994, saat itu masih dengan nama Suaka Margasatwa Danau Sentarum ditetapkan sebagai situs Ramsar, sebuah inisiatif yang juga datang dari UNESCO. Suaka Margasatwa Danau Sentarum masuk ke dalam daftar Ramsar List of Wetlands of International Importance, sebuah daftar yang menganggap bahwa Danau Sentarum penting keberadaannya untuk daerah resapan air di muka bumi.
Dua tahun berselang atau tepatnya pada tahun 1996, Suaka Margasatwa Danau Sentarum mengalami penambahan luas dengan menyertakan beberapa di ekosistem di sekitar danau, termasuk beberapa bukit. Baru pada tahun 4 Februari 1999, Taman Nasional Danau Sentarum resmi berdiri lewat Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 34/Kpts II/1999. Surat keputusan ini turut mengatur luas Taman Nasional Danau Sentarum yaitu 132.000 ha, meskipun hingga kini beberapa zona penyangga di sekelilingnya belum ditentukan luasnya.
Menjadi lokasi serapan terbaik di bumi bukan menjadi satu-satunya kontribusi Taman Nasional Danau Sentarum kepada dunia. Menggandeng Brunei Darussalam dan Malaysia, Indonesia membuat inisiatif bernama Heart of Borneo yang dimulai pada tahun 2007 yang juga menyertakan Taman Nasional Danau Sentarum sebagai langkah inisiasi ini.Terbaru, bersama Taman Nasional Betung Kerihun yang lokasinya berdekatan, Taman Nasional Danau Sentarum masuk dalam agenda UNESCO, yang langkah finalnya adalah menjadikan kedua taman nasional ini sebagai cagar biosfer dengan nama Cagar Biosfer Betung Kerihun Danau Sentarum Kapuas Hulu.
Taman Nasional Danau Sentarum yang didominasi oleh rawa, memiliki beberapa zonasi tipe vegetasi yang ditentukan oleh masyarakat sekitar. Total, ada 7 jenis hutan yang ada di taman nasional ini, yaitu hutan Rawa Kerdil, hutan Rawa Terhalang, hutan Rawa Tinggi, hutan Riparian, hutan Rawa Gambut, hutan Dataran Rendah Perbukitan dan juga hutan Kerangas.
Tujuh tipe hutan ini juga berpengaruh terhadap flora dan fauna yang ada di Taman Nasional Danau Sentarum
Dari tujuh tipe hutan yang ada, hanya Hutan Kerangas yang tidak tergenang air dan memiliki tumbuhan yang tidak berbasis air, sisanya memiliki tipe vegetasi yang serupa.
Hutan Rawa Kerdil didominasi oleh tanaman perdu yang memiliki tinggi tidak lebih dari 8 meter. Beberapa tumbuhan tersebut adalah belati, pungu hingga mentangis. Sementara Hutan Rawa Terhalang berkisar di angka 6 sampai 25 meter dengan tumbuhan seperti mentangur, musi hingga kemelat.
Di hutan ketiga, Rawa Tinggi, ekosistemnya sudah mulai terbuka sehingga tanaman yang ada lebih bervariasi, rengas merah, cempedak hingga belantik. Hutan keempat yang lokasinya dekat dengan pemukiman warga menjadikan lokasi ini memiliki tanaman yang relatif lebih tinggi, berkisar di angka 22 meter, tanaman yang ada banyur hutan, nipis kulit hingga puduk.
Salah satu keunikan dari Taman Nasional Danau Sentarum adalah tumbuhan yang membuat taman nasional ini ‘saudara’ dengan hutan amazon yaitu pohon pungguk.
Ada berbagai jenis hewan yang hidup dan membangun habitat di Taman Nasional Danau Sentarum ini. Mulai dari yang hampir punah hingga hewan endemik. Dimulai dari ikan, ada dua jenis ikan yang bisa ditemui di Taman Nasional Danau Sentarum, Ikan tawar berjumlah 265 yang berhasil diidentifikasi, dua contohnya adalah ikan tapah dan ikan linut. Ada juga ikan patin dan ikan arwana super merah yang merupakan jenis arwana yang sudah hampir punah.
Sementara hewan endemik dari kelompok mamalia ada kepuh, ungko tangan hitam hingga kelempiau kalimantan. Selain ketiga hewan ini adalah hewan endemik, mereka juga sudah masuk kategori hampir punah.
Dari kategori burung, ada 310 jenis burung yang sekali lagi, masuk kategori hampir punah. Delapan jenis rangkong dan karau paruh merah masuk kategori ini.
Terakhir, dari kategori reptil, ada dua jenis buaya, yaitu buaya muara dan buaya sinyulong. Ada juga ular dan labi-labi yang berkembang biak di taman nasional ini. Ini tak mengherankan mengingat hutan rawa yang tersebar di sekitar taman nasional ini.
Ada beberapa rekomendasi aktivitas menarik yang bisa kamu lakukan saat berkunjung ke Taman Nasional Danau Sentarum. Berikut rekomendasinya.
Keunikan Taman Nasional Danau Sentarum tidak akan kamu temukan di taman nasional lainnya. Sekalipun ada, pasti suasananya sangat berbeda. Peluang untuk mengamati hewan liar dan merasakan pengalaman baru di taman nasional ini adalah hal yang mesti kamu rasakan. Selain itu, kamu juga bisa mengunjungi wisata budaya Suku Dayak dan Suku Melayu yang tinggal di sekitar taman nasional ini.
Melihat faktor-faktor ini, sudah seharusnya kamu mulai memikirkan taman nasional ini sebagai destinasi liburanmu selanjutnya. Untuk liburan yang lebih matang dan hemat, rencanakan liburanmu bersama dengan Traveloka! Ada banyak promo menarik yang menantimu dan siap kamu gunakan. Tunggu apa lagi? Download aplikasi Traveloka, sekarang!