Taman Nasional Gunung Merbabu– Selain memiliki banyak destinasi wisata, termasuk gunung, yang tersebar dari barat ke timur, Pulau Jawa juga dianugerahi dengan beberapa gunung yang berdekatan. Bagi para pendaki berpengalaman, tentunya ini bisa menjadi alternatif untuk menghemat anggaran.
Di Jawa Barat misalnya, salah satu gunung yang ‘berpasangan’ adalah Gunung Gede-Pangrango yang juga merupakan taman nasional. Di Jawa Tengah, ada beberapa ‘pasang’ gunung yaitu Gunung Slamet dan juga Sumbing, yang memiliki vegetasi yang berbeda. Selain ‘pasangan’ tersebut, ada juga Gunung Merapi dan Merbabu yang posisinya saling berdekatan.
Taman Nasional Gunung Merbabu sendiri kerap menjadi destinasi favorit para pendaki. Salah satu faktor yang mendorong hal ini adalah jalur masuk gunung yang banyak dan juga ‘pilihan’ tiga puncak untuk ditaklukan.
Gunung Merbabu | Sumber gambar: Wikipedia
Serupa dengan Taman Nasional Gunung Merapi, Taman Nasional Gunung Merbabu juga pernah mencicipi dikelola oleh pemerintahan Belanda, tepatnya di awal abad 20.
Tak hanya itu, kemiripan dengan Gunung Merapi juga terletak di status awal yaitu hutan lindung. Taman Nasional Gunung Merbabu juga pernah menjadi hutan lindung, yang saat itu dikelola langsung oleh Perusahaan Hutan Negara Indonesia atau Perhutani.
Sempat juga menjadi wilayah konservasi, Gunung Merbabu akhirnya resmi menjadi Taman Nasional di tahun 2004. Lewat Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.135/Menhut-II/2004 tanggal 4 Mei 2004, Gunung Merbabu resmi menjadi Taman Nasional Gunung Merbabu dengan luas 5.752 ha.
Berbeda dengan Taman Nasional Gunung Merapi yang memiliki siklus erupsi sehingga menyebabkan sedikit terbuka dan gersang, Taman Nasional Gunung Merbabu memiliki tipe vegetasi yang rimbun lengkap dengan pepohonan.
Baca juga: 7 Rekomendasi Destinasi Wisata di Ambarawa
Faktor yang juga membuat Gunung Merbabu menarik adalah tiga puncak yang tersebar di gunung dengan ketinggian 3.145 mdpl ini. Puncak yang paling populer adalah Puncak Kenteng Songo di ketinggian 3.142 mdpl, diikuti Puncak Syarif di angka 3.119 mdpl dan terakhir Puncak Trianggulasi yang juga memiliki ketinggian 3.142 mdpl. Ketiga puncak ini bisa diakses tergantung dari jalur masuk yang kamu pilih, jadi kamu harus lebih dulu melakukan riset sebelum mendaki Gunung Merbabu.
Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merbabu terkenal terkenal sangat baik. Tak heran banyak pendaki dari berbagai daerah yang selalu datang kembali ke tempat ini. Apalagi ada lima jalur masuk yang bisa diakses dari berbagai kabupaten.
Jalur masuk yang paling popular tentu adalah Selo-Boyolali, namun kamu juga bisa mengakses gunung ini lewat jalur Suwanting-Magelang, Wekas-Magelang, Cuntel-Semarang dan Thekelan-Semarang.
Menjadi salah satu jalur pendakian yang ramai membuat Jalur Pendakian Selo-Boyolali memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat sekitar, terutama desa terakhir sebelum Gunung Merbabu yaitu Genting Desa Tarubatang.
Sinergi antara pihak pengelola dengan perwakilan desa berhasil meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar, karena beberapa jasa yang ditawarkan termasuk warung makan, jasa porter hingga travel dari dan ke destinasi ini berhasil menambah pemasukan untuk warga sekitar.
Meskipun daya tarik utama dari Taman Nasional Gunung Merbabu adalah Gunung Merbabu dengan keindahannya, namun taman nasional ini juga mempunyai beberapa destinasi hidden gem yang jarang diketahui oleh orang lain.
Ini tidak mengherankan karena mayoritas para pengunjung biasanya memang lebih memilih hanya mendaki gunung saja. Padahal, Taman Nasional Gunung Merbabu memiliki beberapa destinasi wisata, mulai dari bumi perkemahan hingga air terjun yang segar.
Kopeng
Namanya memang relatif unik, sama seperti pengalaman yang ditawarkan dari objek wisata ini. Masuk dalam kompleks Taman Nasional Gunung Merbabu, Kopeng ini berlokasi di kecamatan Getasan, kabupaten Semarang.
Berlokasi di ketinggian 1.300 mdpl, Kopeng adalah tempat wisata yang berada di dalam hutan yang berdekatan dengan sumber air. Meskipun relatif tinggi, namun kamu jangan khawatir karena akses menuju Kopeng sudah beraspal. Di Kopeng, kamu bisa berkemah santai dengan keluarga atau teman kamu, atau bisa juga menginap di hotel yang sudah disediakan oleh pengurus Kopeng.
Memutar agak jauh dari Taman Nasional Gunung Merbabu, kamu bisa mengunjungi Ketep Pass yang berlokasi di Kabupaten Magelang. Apa saja yang ditawarkan di Ketep Pass? Selain informasi tentang dua taman nasional, yaitu Taman Nasional Gunung Merapi dan Taman Nasional Gunung Merbabu, kamu juga bisa berfoto dengan kedua gunung ini sebagai latar untuk dijadikan kenang-kenangan.
Seperti taman nasional yang terletak di ketinggian, Taman Nasional Gunung Merbabu juga memiliki wisata air terjun, dengan nama Kedung Kayang di kabupaten Magelang dan sesuai dengan jalur Ketep Pass. Berlokasi di ketinggian 1.100 mdpl, air terjun ini memiliki ketinggian 10-12 meter yang cocok untuk kamu untuk bersantai.
Kesinambungan antara masyarakat dan pihak pengelola membuat Taman Nasional ini juga menawarkan pengalaman budaya bagi para pengunjungnya. Mayoritas penduduk yang merupakan petani, karyawan dan pedagang bukan hanya menyambut para pendaki dengan kehangatan, namun juga menawarkan pengalaman budaya seperti kuda lumping, ketoprak dan budaya lainnya.
Pengalaman menyeluruh, mulai dari mendaki gunung sampai mencicipi berbagai destinasi wisata membuat Taman Nasional Gunung Merbabu bisa menjadi alternatif liburan kamu selanjutnya. Lokasinya yang berada di 3 kabupaten dan bertetangga dengan Taman Nasional Gunung Merapi membuat kamu bisa langsung mendaki dua gunung tersebut secara beruntun dan menikmati beberapa destinasi dan keramahan warga Jawa Tengah, khususnya warga Yogyakarta.
Baca juga: Mengenal Taman Nasional Gunung Merapi