0

Traveloka Accomodation

27 Feb 2021 - 4 min read

Taman Nasional Kayan Mentarang, Ekosistem dan Masyarakat Adat

Taman Nasional Kayan Mentarang, Ekosistem dan Masyarakat Adat

Taman Nasional Kayan Mentarang – Kalimantan sekali lagi membuktikan bahwa keberadaannya bukan hanya penting bagi dunia, tapi juga Indonesia. Jutaan hektar hutan yang membentang dan tersebar di berbagai taman nasional terbukti benar-benar penting bukan hanya sebagai ‘cadangan’ oksigen, tapi juga ekosistem yang semakin hari semakin rapuh keberadaannya.

Keberadaan taman nasional bukan serta merta menjadi jaminan bahwa hutan di Kalimantan akan baik-baik saja. Namun, lebih dari itu, taman nasional adalah upaya pemerintah, baik pusat atau daerah, untuk menjaga ekosistem juga hewan-hewan langka tetap berkembang biak dan memiliki rumah yang aman.

Dari sekian banyak taman nasional yang ada di Kalimantan, tertera nama Taman Nasional Kayan Mentarang, yang terletak di Kalimantan Utara. Peran taman nasional ini ternyata bukan hanya untuk menjadi wilayah konservasi dan penelitian ekosistem juga hewan endemik, namun juga menyentuh sisi sosial politik, dan budaya untuk warga sekitar.

Sejarah Taman Nasional Kayan Mentarang

Satu kata yang terlintas ketika berbicara tentang taman nasional adalah keaslian alam. Itu jugalah yang menjadi ciri khas dari Taman Nasional Kayan Mentarang atau memiliki singkatan TNKM. Seperti beberapa taman nasional yang ada di Kalimantan, Taman Nasional Kayan Mentarang juga merupakan hutan primer, yang berarti ada beberapa jenis hutan yang berbeda.

Luas 1,35 juta ha, taman nasional ini berbatasan dengan negara bagian Sabah, Malaysia di utara, sementara untuk tengah dan selatan, juga negara bagian Malaysia yaitu Serawak. Untuk lokasi sendiri, secara administrasi, Taman Nasional Kayan Mentarang berada di dua kabupaten, yang keduanya ada di Kalimantan Utara, yaitu Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan.

Perjalanan taman nasional yang rata-rata diawali dari cagar alam atau hutang lindung juga dialami oleh taman nasional ini. Di tahun 1980, Taman Nasional Kayan Mentarang mengawali keberadaannya sebagai cagar alam. Desakan dari Suku Adat Dayak juga instansi sekaliber WWF membuat pihak pengelola, pemerintah daerah dan juga pusat akhirnya mengubah status Kayan Mentarang menjadi Taman Nasional, tepatnya pada tanggal 7 Oktober 1996 lewat Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 631/Kpts-II/1996.

Desakan tersebut membuktikan bahwa Suku Dayak, yang tinggal di taman nasional ini, mempunyai peran vital terkait dengan keputusan penting yang berkaitan dengan Taman Nasional Kayan Mentarang. Hal ini tentunya wajar, karena dengan perubahan menjadi taman nasional membuat salah satu hutan primer terbesar di Indonesia, bahkan Asia ini, akan lebih aman. Apalagi dengan luas 1,35 juta hektar yang harus dijaga.

Nama taman nasional ini, juga seperti taman nasional lainnya, biasanya berdekatan dengan ekosistem yang ada. Contohnya, Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya di Kalimantan Barat yang mengambil nama dua bukit yang ada di taman nasional tersebut.

Nama Taman Nasional Kayan Mentarang sendiri bukan diambil dari bukit, namun dua sungai yang mengaliri taman nasional ini. Dua sungai ini bertindak sebagai ‘portal’ karena Sungai Kayan menjaga bagian selatan, sementara Sungai Mentarang mengalir di bagian utara.

Namun, ada juga teori lain yang menyatakan bahwa nama taman nasional ini diambil dari dataran tinggi yang membentang dari utara ke selatan.

Flora dan Fauna di Taman Nasional Kayan Mentarang

Memiliki hutan primer nyatanya sangat berdampak kepada ekosistem yang ada di Taman Nasional Kayan Mentarang. Apalagi, Kalimantan juga sudah lebih dulu dikenal dengan kekayaan alam yang beragam.

Flora

Seperti taman nasional lain di Kalimantan, Taman Nasional Kayan Mentarang juga memiliki flora yang mirip seperti kayu ulin, ramin, rengas dan jelutong. Selain itu, ada juga beberapa jenis anggrek yang tumbuh liar di sini. Selain itu, nilai lebih dari taman nasional ini adalah beberapa jenis tumbuhan yang ada di sini belum bisa teridentifikasi. Bagusnya, ini menunjukkan bahwa Taman Nasional Kayan Mentarang memiliki potensi untuk digali lebih dalam.

Fauna

Taman Nasional Kayan Mentarang menjadi rumah bagi 100 spesies mamalia, dengan 15 di antaranya adalah hewan endemik. Nama-nama hewan seperti lutung dahi putih, banteng, beruang madu sampai macan dahan.

Satu hal yang disayangkan adalah ada 3 fauna pernah menjadikan Taman Nasional Kayan Mentarang sebagai rumahnya. Di utara taman nasional ini, pernah ada gajah kalimantan dan badak sumatera, sementara di tengah hingga selatan adalah lahan orangutan. Namun kini, ketiga fauna tersebut telah punah karena kegiatan perburuan liar yang pernah terjadi.

Menjelajah Taman Nasional Kayan Mentarang

Keberadaan masyarakat Suku Dayak terbukti vital untuk keberlangsungan Taman Nasional Kayan Mentarang. Berkat mereka, taman nasional bukan hanya tumbuh menjadi pusat konservasi, namun juga lekat dengan nilai budaya dan juga wisata. Apa saja opsi wisata yang bisa kamu coba di taman nasional ini?

Seni dan Budaya Suku Dayak

Suku Dayak

Besar dan tumbuh secara turun temurun di pedalaman Kalimantan membuat Suku Dayak tak dapat dipisahkan dengan alam Kalimantan, dalam kasus ini adalah Taman Nasional Kayan Mentarang. Jika kamu beruntung dan memutuskan untuk tinggal lebih lama, Suku Dayak akan menampilkan beberapa budaya, termasuk tarian yang bisa terjadi pada perayaan hari-hari besar, pernikahan, panen hingga kunjungan dari tamu.

Padang Rumput Long Tua

Destinasi wisata kedua ini termasuk yang menjadi favorit pengunjung dari tahun ke tahun. Seperti namanya, Padang Rumput Long Tua adalah padang rumput yang terhampar luas. Alasan kenapa tempat ini sangat digemari adalah karena merupakan habitat banteng liar yang tersisa di Pulau Kalimantan, ditambah sesekali ada rusa dan juga babi hutan yang juga berkeliaran.

Air Terjun U’ung Melu’ung

Tak ada yang lebih menenangkan daripada alam dan keunikannya. Selain bersantai dan menikmati alam di Padang Rumput Long Tua, Taman Nasional Kayan Mentarang juga bisa menenangkan kamu, memberikan spot untuk merefleksikan diri di Air Terjun U’ung Melu’ung yang. Waktu tempuh selama setengah jam sangat sepadan dengan pemandangan yang diberikan. Fakta unik lainnya adalah di air terjun ini, juga terdapat sumber air asin yang terkadang mengundang satwa liar untuk menemani momen ketenangan kamu.

Destinasi wisata hingga budaya yang kental di Taman Nasional Kayan Mentarang menjadi bukti bahwa pemerintah dan masyarakat sekitar bisa bahu membahu untuk menjaga alam Kalimantan, juga Indonesia, untuk anak cucu kita mendatang.

Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan