Eksistensi Taman Nasional Kutai menjadi bukti bahwa Kalimantan tidak hanya mengedepankan kemajuan kota dan modernitas, tapi juga memprioritaskan keberlangsungan alam. Di taman nasional ini, kamu bisa menjumpai berbagai macam flora dan fauna yang dijaga dengan baik agar keberadaannya tetap terjaga. Lebih dari itu, kebudayaan warga setempat juga dilestarikan di taman nasional ini.
Tertarik untuk mengenal lebih jauh dan berkunjung ke Taman Nasional Kutai? Sebelum itu, kenali dulu sejarah, flora dan faunanya, hingga tempat wisatanya berikut ini, yuk!
Sesuai namanya, Taman Nasional Kutai adalah taman nasional yang terletak di Kabupaten Kutai Timur di Kota Bontang. Jangan terkecoh, Kutai yang dimaksud di sini bukanlah Kutai Kartanegara yang sempat menjadi perbincangan hangat karena masuk dalam kawasan ibu kota Indonesia yang baru.
Memiliki luas hingga 192.709,55 ha, Taman Nasional Kutai memiliki berbagai daya tarik, salah satu yang paling utama adalah objek wisata dengan kondisi alam yang dijaga dengan baik. Terlepas dari pesona yang disuguhkan, ada sedikit hal negatif yang menghiasi taman nasional ini.
Jika di beberapa taman nasional, seperti Taman Nasional Kayan Mentarang yang bahu membahu dengan masyarakat Suku Dayak, pihak pengelola dan masyarakat sekitar hidup dalam satu visi yang sama, di Taman Nasional Kutai ini agak sedikit berbeda situasinya. Salah satu ancaman lingkungan terbesar bagi taman nasional ini adalah pembangunan rumah atau permukiman warga, yang perlahan mulai mengikis luas taman nasional ini. Padahal, penting bagi Kalimantan Timur, juga Kota Bontang, untuk tetap menjaga kelestarian taman nasional ini.
Taman Nasional ini juga memiliki sejarah yang panjang. Awal mulanya, taman nasional ini merupakan daerah pengelolaan warga Belanda yang bergerak di bidang minyak, dengan nama The Royal Batavian Oil Company.
Setelah melalui berbagai proses, lewat Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda Nomor: 3843/AZ/1934, berdirilah taman nasional ini yang mengatur luas hingga 2 juta ha. Sampai pada tahun 1997, telah terjadi pengurangan lahan yang lumayan drastis dari 2 juta ha hingga menjadi 198.629 ha.
Setelah melewati berbagai lapisan birokrasi dan perubahan, barulah pada tahun 2014 Menteri Kehutanan menyatakan bahwa Taman Nasional Kutai memiliki luas 192.509,55 ha dan dikomando langsung dari Balai Taman Nasional Kutai.
Mengunjungi Taman Nasional Kutai akan menjadi pengalaman yang berbeda dan seru, terutama bagi kamu yang menyukai alam dan memahami berbagai tipe jenis hewan dan tumbuhan. Alasannya, Taman Nasional Kutai memiliki tipe vegetasi dan fauna yang beragam. Beberapa di antaranya bahkan hampir punah.
Berikut beberapa flora dan fauna yang bisa kamu temukan di Taman Nasional Kutai:
Salah satu hal yang menjadi kebanggan dari Taman Nasional Kutai adalah predikat sebagai pemilik dari hutan ulin terluas di Indonesia. Pohon ulin yang akan memproduksi kayu ulin adalah bahan baku utama dari berbagai kebutuhan produksi bangunan, baik perumahan, gedung hingga infrastruktur.
Sifatnya yang kuat membuat kayu ini memiliki sebutan sebagai kayu besi. Fakta lainnya, pohon ulin bisa tumbuh sampai setinggi 30-35 meter!
Selain didominasi oleh 'kayu besi’, vegetasi yang ada di taman nasional ini juga beragam. Misalnya, ada juga pohon bakau, cemara laut, meranti, dan tidak juga ketinggalan beberapa jenis anggrek dan bunga raflesia.
Fauna atau hewan yang ada di taman nasional ini juga relatif serupa dengan taman nasional lainnya di Kalimantan, yang didominasi oleh primata. Mulai dari orangutan, bekantan, dan famili kera lainnya seperti kera ekor panjang dan juga kukang bisa kamu jumpai di sini!
Tidak hanya primata, Taman Nasional Kutai pun dihuni oleh hewan ungulata, yaitu mamalia yang menggunakan ujung kuku mereka untuk menahan berat. Kelompok ini diisi oleh rusa sambar, kijang, banteng, dan kancil.
Ekosistem alami yang ada di Taman Nasional Kutai ini juga memberikan efek positif kepada aspek wisata. Ada beberapa destinasi wisata yang berlokasi di taman nasional ini, di antaranya:
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Taman Nasional Kutai memiliki mangrove sebagai salah satu vegetasinya. Lebih lanjut, taman nasional ini memberikan pilihan destinasi wisata berbasis mangrove atau bakau dengan nama Bontang Mangrove Park.
Kamu tinggal memilih apakah mau melihat matahari terbit atau tenggelam, karena Bontang Mangrove Park juga dilengkapi dengan fasilitas menara setinggi 20 meter. Walaupun fungsi utama menjadi tempat pengamatan burung, kamu juga bisa menyaksikan pemandangan matahari terbit dan tenggelam di menara ini.
Bayangkan pengalaman langsung melihat orangutan dari habitatnya. Inilah pengalaman yang bisa kamu dapatkan di Prevab Mentoko. Perjalanan menuju objek wisata di Taman Nasional Kutai ini bisa dilalui oleh perahu selama 30 menit. Selama perjalanannya, kamu akan disuguhkan dengan pemandangan alami dan hijau yang memanjakan mata.
Dalam perjalanan, jika kamu beruntung, kamu bisa melihat orangutan bergelantungan di pohon-pohon. Setelah sampai, kamu akan mendapatkan pengalaman melihat orangutan liar secara langsung, yang tentunya berbeda jika dibandingkan dengan orangutan yang ada di kebun binatang.
Jika kamu ingin mengunjungi Taman Nasional Kutai di akhir tahun, ada baiknya kamu pergi pada bulan September. Setelah menjelajahi taman nasional, lengkap dengan pemandangan matahari terbit dan tenggelam dan juga menyaksikan habitat alami orangutan, kamu bisa menikmati atraksi budaya khas masyarakat Kutai dalam acara Festival Erau. Acara ini biasanya diadakan di Tenggarong pada bulan September setiap tahunnya.
Tidak hanya kaya akan pemandangan alam yang indah, Taman Nasional Kutai juga menawarkan pengalaman untuk masuk ke dalam gua yang memukau, yaitu Gua Lubang Angin. Dari Jl. Poros Bontang-Sangatta, kamu perlu jalan kaki sejauh 4 jam pada musim hujan. Namun, pada musim kemarau, perjalanan menuju gua itu bisa ditempuh dengan motor.
Ketika masuk ke dalamnya, kamu akan disambut dengan stalagmit besar yang masih hidup. Sirkulasi angin di dalam gua ini juga cukup baik karena dilengkapi dengan banyak lubang muara.
Objek wisata di Taman Nasional Kutai selanjutnya adalah Sangkima. Di sini, kamu bisa melihat berbagai macam flora, seperti tumbuhan ulin dan hutan alam yang menakjubkan. Tidak hanya itu, ada juga berbagai macam burung yang hidup di dalamnya, mulai dari kangkareng perut-putih (Anthracoceros albirostris), srigunting (Dicrurus spp.), hingga sempidan biru (Lophura ignita).
Para pengunjung yang main ke Sangkima sangat disarankan untuk tidak membuat kebisingan agar tidak mengganggu satwa liar yang ada di sana.
Memiliki hutan ulin terbesar di Indonesia, habitat alami orangutan hingga hutan mangrove atau bakau menjadi bukti bahwa taman nasional ini kaya akan potensi. Sayangnya, masih banyak ancaman yang menyertai seperti penebangan hutan, kebakaran lahan hutan sampai perburuan liar. Semoga semua ancaman ini bisa menyadarkan kamu dan pemerintah untuk memulai langkah menjaga paru-paru dunia yang kita miliki.
Nah, bagi kamu yang ingin liburan ke Taman Nasional Kutai, segera buat itinerary-nya sekarang, yuk! Jangan lupa untuk booking hotel terdekat dan tiket transportasinya hanya di Traveloka supaya mendapatkan penawaran harga terbaiknya.
Baca juga: Menjelajahi Taman Nasional Danau Sentarum