0

Traveloka Accomodation

03 Mar 2021 - 4 min read

Taman Nasional Manupeu Tanah Daru, Mematahkan Stigma Pulau Sumba

Taman Nasional Manupeu Tanah Daru, Mematahkan Stigma Pulau Sumba

Taman Nasional Manupeu Tanah Daru – Sebagian dari kita yang pernah mempelajari pelajaran geografi di bangku sekolah menengah pertama dan mengetahui bahwa Indonesia yang merupakan negara tropis hanya memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.

Sebagai negara yang dilintasi garis khatulistiwa, ditambah dengan faktor cuaca yang tidak menentu, membuat beberapa daerah mengalami fase yang yang tidak seimbang. Di beberapa daerah, periode musim hujan bisa terlalu panjang, sementara daerah lainnya kedapatan memiliki musim hujan yang pendek.

Ini membuat beberapa daerah memiliki cuaca yang identik, kota Bandung dan Malang misalnya, terkenal dengan cuacanya yang dingin. Sementara kota Yogyakarta dan Surabaya terkenal dengan cuaca yang panas.

Di timur Indonesia, pulau Sumba yang masuk provinsi Nusa Tenggara Timur juga dianggap sebagai daerah yang cukup panas dan gersang. Namun, keberadaan Taman Nasional Manupeu Tanah Daru bisa mematahkan anggapan tersebut.

Mengenal Taman Nasional Manepeu Tanah Daru

Potensi wisata alam yang ditawarkan oleh Indonesia tentunya berlimpah, terutama yang berada di luar pulau Jawa yang sayangnya, sudah disesaki oleh berbagai gedung perkantoran maupun perumahan.

Inilah yang membuat pemerintah mulai melirik daerah di luar pulau Jawa untuk membuat taman nasional atau konservasi untuk memelihara hewan-hewan endemik yang setiap harinya terancam.

Setelah sukses dengan Taman Nasional Laiwanggi Wanggameti, pemerintah daerah pulau Sumba berbenah dan mulai lebih memerhatikan alamnya, dan pada akhirnya berdirilah Taman Nasional Manupeu Tanah Daru lewat Surat Keputusan Menhut Nomor SK.576/Kpts-II/98 dengan luas 87.984,09 hektar pada tahun 1998.

Uniknya, Taman Nasional Manepeu Tanah Daru sebenarnya sudah ‘ada’ lebih dahulu, karena taman nasional ini merupakan gabungan dari beberapa hutan. Ada Hutan Lindung Manupeu dengan luas 9.500 ha, lalu Cagar Alam Langgaliru seluas 24.750 ha, diikuti oleh Hutan Produksi Terbatas Praingpalindi-Tanadaru seluas 10.534 ha dan terakhir, Hutan Lindung Tanadaru-Praimamongutidas seluas 43.750 ha. Total, Taman Nasional Manupeu Tanah Daru memiliki luas kurang lebih sekitar 88 ribu ha.

Taman Nasional Manepeu Tanah Daru sendiri berdiri di tiga wilayah administratif atau kabupaten yaitu Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Tengah dan Kabupaten Sumba Timur.

Bukan hanya bertindak sebagai wilayah konservasi untuk pemerintah, namun Taman Nasional Manupeu Tanah Daru juga ternyata mempunyai ‘laboratorium’ alami dalam bentuk goa-goa. Beberapa goa yang ada memiliki fungsi yang penting, yaitu untuk mengendalikan keseimbangan alam, sumber daya air hingga pemberdayaan masyarakat.

Ekosistem Taman Nasional Manupeu Tanah Daru

Seperti layaknya taman nasional yang menjadi wilayah konservasi, Taman Nasional Manupeu Tanah Daru juga menjadi rumah bagi beberapa flora dan fauna khas tanah Sumba.

Flora

Meskipun memiliki ketinggian yang cukup rendah, yaitu hanya berkisar 600 mdpl. Namun cikal bakal Taman Nasional Manupeu Tanah Daru yang merupakan gabungan dari beberapa hutan membuat flora yang ada di taman nasional ini cukup beragam. Mulai dari cemara gunung, kesambi hingga kemiri bertebaran di lahan seluas 88 ribu ha ini.

Tak hanya pohon-pohon, Taman Nasional Manupeu Tanah Daru juga memiliki kemiripan dengan Taman Nasional Laiwangi Wanggameti yaitu tanah sabana yang luas, yang dihiasi oleh alang-alang dengan variasi tinggi yang beragam.

Fauna

Luas wilayah yang relatif besar dengan tumbuhan yang asri membuat Taman Nasional Manupeu Tanah Daru ramai oleh berbagai macam hewan, utamanya burung. Taman nasional ini ‘menyimpan’ 87 jenis burung, dengan tujuh di antaranya adalah endemik atau khas Pulau Sumba. Nama-nama burung seperti punai sumba, sikatan sumba, hingga madu sumba bisa kamu temukan di taman nasional ini. Jika kamu suka memerhatikan burung atau fotografer hewan, maka Taman Nasional Manupeu Tanah Daru bisa menjadi tujuan kamu selanjutnya.

Kegiatan Selama di Taman Nasional Manupeu Tanah Daru

Dengan luas 88 ribu ha, tentunya Taman Nasional Manupeu Tanah Daru tidak hanya menawarkan pemandangan yang cantik, lengkap dengan burung-burung endemik. Lebih dari itu, Taman Nasional Manupeu Tanah Daru memberikan banyak pilihan untuk para wisatawan, apa saja itu?

Goa Kanawabulung

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Taman Nasional Manupeu Tanah Daru memiliki ‘laboratorium’ atau goa yang berfungsi untuk keseimbangan ekosistem di sana. Namun, sebagai wisatawan, kamu juga bisa mengunjungi beberapa goa ini, di antaranya adalah Goa Kanawabulung yang terletak di desa Kambatawundut. Dilengkapi dengan stalaktit, goa ini menawarkan pesona alam yang indah dari Taman Nasional Manupeu Tanah Daru.

Merasakan Kesegaran Dua Air Terjun

Air Terjun Lapopu

Di Taman Nasional Manupeu Tanah Daru, kamu bisa merasakan kesegaran dua air terjun yang bernama Air Terjun Laipopu dan Air Terjun Matayangu.

Air terjun Laipopu ini merupakan air terjun yang bertingkat dan debit air yang dihasilkan relatif stabil, sehingga mau kapanpun kamu mengunjungi Taman Nasional Manupeu Tanah Daru, kamu bisa merasakan berlimpahnya air terjun ini. Salah satu tantangan yang mesti kamu taklukan adalah rute ke air terjun lumayan sulit.

Sementara jika kamu punya waktu luang, kamu bisa mengunjungi Air Terjun Matayangu yang juga menawarkan kolam alami untuk berendam. Hal yang menarik dari air terjun yang satu ini adalah rute menuju ke sana yang melewati sabana yang hijau. Jika beruntung, kamu bisa melihat spesies burung langka seperti kakatua jambul jingga.

Misteri Sejarah di Pantai Konda Malomba

Salah satu nilai tambahan dari Taman Nasional Manupeu Tanah Daru adalah pantai Konda Malomba yang indah. Dengan pasir yang putih dan laut yang jernih, pantai ini cocok untuk melepas lelah di sore hari setelah kamu berkeliling sabana atau mendaki air terjun.

Selain menjadi tempat hutang mangrove tumbuh, pantai ini juga berdekatan dengan pulau kecil yang bernama Kubur Appu Ladu atau nenek matahari. Sayangnya hingga saat ini belum diketahui apa makna atau nilai dari pulau ini untuk masyarakat sekitar.

Rute Menuju Taman Nasional Manupeu Tanah Daru

Jika kamu berdomisili di luar pulau Sumba, kamu bisa memilih penerbangan dari kotamu menuju Bandar Udara Umbu Mehang Kuda. Setelah sampai, kamu bisa carter mobil menuju Taman Nasional Manupeu Tanah Daru. Selamat mencoba dan menikmati eksotisme Taman Nasional Manupeu Tanah Daru, ya!

Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan