Source: Taman Nasional Taka Bonerate
Berkunjung ke Sulawesi tidak melulu dihabiskan dengan menjelajah Kota Makassar. Pasalnya, Sulawesi menyimpan wisata bahari yang tak kalah luar biasa dengan wisata bahari populer di Bali atau Lombok. Salah satu wisata bahari yang memiliki atol terbesar di Asia Tenggara bahkan ketiga terbesar di dunia setelah Kwajalein di Kepulauan Marshall dan Suvadiva di Maladewa ternyata ada di Selatan Sulawesi, loh.
Taman Nasional Taka Bonerate menjelma menjadi destinasi wisata yang menawarkan keindahan sepotong surga bawah laut yang masih tersembunyi. Lokasinya berada di sebelah tenggara Kepulauan Selayar yang berbatasan langsung dengan Laut Flores atau berjarak sekitar 300 kilometer dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Nah, buat kamu yang masih awam dengan Taman Nasional Taka Bonerate, berikut Traveloka ulas informasi seputar taman nasional tersebut. Yuk, simak sampai habis.
Taman Nasional Taka Bonerate dikenal sebagai sepotong surga bawah laut yang berada di Selatan Sulawesi lantaran keberadaan atol (terumbu karang berbentuk cincin) terbesar di Asia Tenggara. Luasnya mencapai 530.765 hektar dan sekitar 220 ribu hektar merupakan terumbu karang yang membentuk atol dan terdiri dari laguna atau pulau-pulau kecil di tengahnya.
Menariknya, kawasan ini terdiri dari 17 gugusan pulau dengan 7 di antaranya termasuk pulau berpenghuni dan sisanya menjadi zona inti Taman Nasional Taka Bonerate. Taman ini menjadi habitat berbagai spesies terumbu karang, ratusan jenis ikan, ratusan jenis moluska, penyu, termasuk mamalia seperti lumba-lumba.
Nah, buat kamu yang ingin menikmati wisata bahari dengan pengalaman berbeda, Taka Bonerate bisa banget jadi destinasi wisata yang wajib kamu datangi saat berkunjung ke Makassar. Letaknya yang berada di sebelah tenggara Kepulauan Selayar atau sekitar 300 km dari Makassar menjadikan kawasan konservasi ini layak untuk dijelajahi. Selain menikmati keanekaragaman hayati laut dan keindahan alam yang masih asri, tempat ini menjadi surga bagi pecinta snorkeling atau scuba diving dengan spot-spot terbaik.
Taman Nasional Taka Bonerate berada di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Lokasinya berjarak sekitar 300 km dari Makassar sehingga kamu perlu melakukan perjalanan kembali ke ibu kota Kepulauan Selayar, Kota Benteng. Berikut rute menuju Taman Nasional Taka Bonerate dari Kota Makassar.
Waktu tempuh untuk sampai ke Kota Benteng menggunakan pesawat terbang sekitar 45 menit dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin menuju Bandara H. Aroepala di Kabupaten Kepulauan Selayar. Sementara itu, kalau kamu menggunakan jalur darat seperti bus atau mobil sewa memerlukan waktu yang lebih lama dan harus melanjutkan perjalanan melalui jalur laut.
Terdapat dua jalur lintasan objek wisata yang bisa dilakukan dari ibu kota ke kawasan taman nasional. Sebelumnya, kamu akan melakukan perjalanan darat ke Pelabuhan Pattumbukan dengan mobil sewa selama 1,5 jam perjalanan. Setelah itu, kamu bisa memilih jalur lintasan. Pertama, lintasan menuju Pulau Tinabo menggunakan kapal kayu jolloro sekitar 4-5 jam atau speed boat dengan waktu tempuh 1,5-2 jam. Kedua, lintasan menuju Pulau Jinato dengan waktu tempuh berkisar 6-7 jam dengan kapal kayu jolloro dan speed boat berkisar 2-2,5 jam perjalanan.
Taman Nasional Taka Bonerate memiliki daya tarik tersendiri yang tidak ada di destinasi wisata bahari lain di Indonesia. Berikut beberapa daya tariknya.
Spot scuba diving terbaik berada di Raja Ampat Wakatobi atau di Pulau Cocos Kosta Rika. Kini, kamu juga bisa menikmati pengalaman diving terbaik dengan spot diving menarik di Taman Nasional Taka Bonerate juga, loh. Tana Bonerate menawarkan potensi alam bawah laut yang tak kalah memukau. Dengan luas perairan sekitar 500 hektar dan keberadaan atol seluas 220 hektar mendukung kawasan ini memiliki beberapa spot diving yang bisa dijajal.
Beberapa spot diving menarik berada di Pulau Jinato. Dua di antaranya adalah The Rivers Spot dan Wall Paradise. The Rivers Spot menawarkan spot diving dengan karakteristik lokasi berupa slope atau dinding dan pola arus susur pantai. Di sana, kamu bisa melihat kondisi karang hidup yang mencapai 20-78 persen di kedalaman rata-rata 5-10 meter.
Sementara itu, Jinato Wall Paradise memiliki spot diving di kedalaman 5-15 meter yang didominasi hard coral dan soft coral dan berbagai jenis biota laut seperti cardinal fish, butterfly fish, grouper, angelfish, triggerfish, eagle rays, lobster, moray, dan kima atau kerang raksasa.
Nah, kalau kamu ingin menjajal spot lain seperti karang tepi atau reef edge, kamu bisa mencoba spot Mercusuar dengan kedalaman rata-rata 5-8 meter dan kondisi karang hidup mencapai 30-70 persen. Selain itu, kamu juga bisa menikmati spot diving Hantu Ceria yang berada di sebelah timur Pulau Tarupa ditemani satu orang guide atau buddy selam. Kedalaman spot di sana sekitar 10-30 meter yang didominasi hard coral dengan kerapatan 90 persen di kedalaman 5-8 meter dan lokasi tebing bawah laut kemiringan 90 derajat di kedalaman 8-30 meter dengan pemandangan ikan family balistidae.
Untuk memperkenalkan Taman Nasional Takabonerate secara lebih luas, pengelola setempat mengadakan festival tahunan yang dikenal dengan Festival Bonerate. Terdapat rangkaian kegiatan yang ditawarkan untuk memperkenalkan budaya lokal setempat, seperti tarian tradisional, drama musikal, pertunjukan bela diri hingga tradisi unik lainnya. Tak heran, kawasan konservasi ini menawarkan kearifan lokal yang unik yang bisa kamu lihat.
Nah, kalau kamu datang bertepatan dengan event festival, kamu bisa melihat kearifan lokal masyarakat di Pulau Jinato seperti proses pembuatan abon ikan, pembuatan permen gula merah, hingga pembuatan jaring untuk menangkap ikan. Kalau beruntung, kamu juga bisa melihat tradisi unik sorong lopi. Tradisi mendorong kapal yang baru selesai dibuat oleh masyarakat sekitar. Setelahnya, kamu akan menyantap bubur baladekdek yang terbuat dari tepung beras dan gula merah bersama masyarakat sekitar.
Berkunjung ke Taman Nasional Takabonerate, kamu akan mendapat pengalaman wisata bahari yang tak ada habisnya. Kawasan konservatif ini memiliki beberapa pulau berpenghuni dan tak berpenghuni yang bisa kamu eksplorasi. Nah, kalau Pulau Jinato dan Pulau Tarupa memiliki spot diving terbaik, maka Pulau Tinabo menawarkan fenomena alami baby shark yang tidak akan kamu jumpai di tempat lain.
Pulai Tinabo termasuk salah satu pulau yang tak berpenghuni tetapi masuk ke dalam zona inti Taman Nasional Taka Bonerate. Di bibir pantai Pulau Tinabo, kamu akan mendapati bayi hiu berjenis black tip yang ramah terhadap manusia. Pasalnya, kamu bisa berenang dan bermain dengan koloni bayi hiu tersebut tanpa khawatir digigit. Kendati demikian, tetap harus waspada, ya.
Selain itu, kamu juga bisa dive discovery, snorkeling, diving di beberapa spot menarik di Pulau Tinabo. Kalau berniat tinggal lebih lama, kamu juga bisa menikmati panorama sunset atau sunrise secara leluasa termasuk stargazing pada malam hari dengan harga yang terbilang kompetitif.
Taman Nasional Takabonerate merupakan kawasan yang terdiri dari 17 pulau di mana 7 pulau berpenghuni dan sisanya termasuk kawasan konservasi yang masuk ke dalam zona inti taman nasional. Kondisi geografis ini tentunya memungkinkan setiap wisatawan untuk island hopping dalam satu kawasan seperti menikmati diving dan melihat kearifan penduduk lokal di Pulau Jinato atau berenang bersama baby shark di Pulau Tinabo.
Uniknya, Taka Bonerate dulunya merupakan sisa gunung berapi dengan bagian lainnya yang terendam ke dasar laut. Kini, selain menjadi kawasan konservasi dan tempat tinggal penduduk lokal setempat, taman nasional ini juga menjadi habitat dari keanekaragaman hayati yang dihuni 295 jenis ikan, 244 jenis moluska, dan rumah bagi terumbu karang. Menarik sekali, ya.
Source: Taman Nasional Taka Bonerate
Berikut rekomendasi beberapa aktivitas menarik yang bisa dilakukan saat kamu berlibur ke Taman Nasional Taka Bonerate.
Satu-satunya aktivitas unik yang tidak akan kamu jumpai di tempat lain saat berwisata bahari adalah berenang sekaligus bermain bersama baby shark di Pulau Tinabo. Fenomena alami kemunculan koloni bayi hiu berjenis blacktip ini menjelma menjadi sebuah atraksi yang menarik para pengunjung. Di sana, kamu bisa merasakan sensasi bermain air bersama segelomboran bayi hiu di bibir pantai Pulau Tinabo. Tenang saja, bayi-bayi hiu tersebut terkenal ramah terhadap manusia sehingga kamu tidak akan digigit selagi berenang atau bermain bersama mereka.
Lokasinya yang strategis dengan kondisi geografis yang menakjubkan membuat kawasan Taman Nasional Taka Bonerate menjadi pilihan yang sangat ideal untuk menikmati panorama keindahan alam. Di sana, kamu bisa menikmati panorama sunset atau sunrise dengan tentram cenderung privat. Perpaduan pasir putih pantai, laut biru kehijauan, dan deretan pepohonan hijau di sekitar pulau tentunya akan membuat pengalaman liburanmu semakin berkesan. Selain itu, kamu juga bisa menjajal stargazing saat malam hari dengan melihat deretan bintang-bintang di langit malam Pulau Tinabo, Pulau Jinato, atau Pulau Tarupa.
Lantaran merupakan kawasan konservasi yang menawarkan wisata bahari yang memukau, Taman Nasional Taka Bonerate tentunya memiliki spot snorkeling dan diving yang menarik. Kawasan taman ini memiliki keanekaragaman hayati yang bisa kamu eksplorasi, mulai dari ikan, terumbu karang, hingga berbagai jenis moluska.
Nah, kalau kamu craving dengan berbagai aktivitas air yang seru, kamu bisa nih coba snorkeling di beberapa spot yang tersedia di Pulau Jinato atau Pulau Tinabo. Selain itu, beberapa lokasi juga menawarkan pengalaman menyelam yang luar biasa seperti The Rivers Spot dan Wall Paradise di Jinato atau spot diving Hantu Ceria di Pulau Tarupa. Setiap pulau menawarkan spot diving dengan karakteristik yang berbeda, mulai dari karakteristik lokasi wall atau dinding, karang tepi atau reef edge, hingga lokasi tebing bawah laut.
Kawasan taman nasional ini terdiri dari gugusan pulau yang saling berdekatan sehingga memungkinkan kamu untuk island hopping sekaligus. Island hopping atau mengunjungi pulau-pulau yang berdekatan tentunya akan memberikan kesan liburan yang berbeda. Dengan begitu, para wisatawan bisa menjelajahi berbagai pulau untuk menikmati keindahan alam sembari menjajal berbagai aktivitas seru dan menyenangkan.
Nah, kamu bisa mengunjungi Pulau Tinabo atau Pulau Lantigiang dari Pulau Jinato menggunakan kapal dengan waktu tempuh sekitar 30 menit perjalanan. Kedua pulau tersebut termasuk zona inti Taman Nasional Taka Bonerate yang tidak berpenghuni. Akan tetapi, di sana kamu akan menjumpai petugas pengelola yang akan membantu setiap wisatawan yang ingin menikmati berbagai aktivitas seru di kawasan tersebut. Selain itu, kamu juga bisa island hopping ke pulau berpenghuni seperti Pulau Rajuni untuk berinteraksi dan wisata budaya dengan penduduk lokal suku Bajo.
Selain menikmati keindahan alam sembari snorkeling atau diving, kamu juga bisa wisata budaya dengan mendatangi beberapa pulau berpenghuni di sana. Dua di antaranya adalah Pulau Jinato dan Pulau Rajuni. Di Pulau Jinato, kamu bisa melihat tradisi sorong lopi atau dorong kapal kalau kamu datang bertepatan dengan masyarakat yang baru selesai membuat kapal. Kalau datang di hari biasa, kamu bisa melihat setiap proses pembuatan permen gula merah penduduk setempat atau pembuatan abon ikan. Sementara itu, di Pulau Rajuni kamu akan bertemu dengan suku Bajo. Kalau datang bertepatan dengan Festival Takabonerate kamu akan dihibur dengan pertunjukan seni bela diri mereka yang termasuk ke dalam rangkaian Festival Bajo.
Alih-alih digali untuk membentuk sumur, sumur ikan justru terbentuk secara alami. Fenomena ini berupa berbagai jenis ikan yang berkumpul membentuk bundaran dan memanjang hingga puluhan meter ke dasar laut. Bentuknya yang menyerupai sumur itulah membuat fenomena ini disebut sebagai sumur ikan. Biasanya, sumur ikan terjadi saat air laut pasang dan mengalir melalui terumbu karang sehingga ikan-ikan berkumpul.
Lokasi spot wisata ini berada di Taka Lamungan sehingga kamu memerlukan waktu tempuh sekitar 1 jam perjalanan dengan kapal dari Pulau Tinabo Besar. Taka Lamungan juga menawarkan spot diving terbaik sehingga cocok banget buat kamu yang suka diving sembari menyaksikan fenomena alami yang unik dan mengesankan.
Taman Nasional Taka Bonerate menyediakan berbagai fasilitas dan layanan lengkap selama kamu berkunjung ke sana. Beberapa fasilitas tersebut meliputi penginapan, dive center seputar layanan diving, kafe, shelter, dermaga, musholla, pusat informasi, hingga gazebo. Selain itu, layanan yang disediakan pengelola Balai Taman Nasional tersebut di antaranya layanan diving, snorkeling, canoeing, transplantasi karang, hingga penyewaan perahu lokal atau perahu cepat untuk island hopping. Menariknya lagi, pihak pengelola memiliki generator dan panel surya sebagai sumber pembangkit listrik termasuk rainwater harvest.
Berikut beberapa akomodasi yang bisa kamu pilih ketika ingin berlibur ke Taman Nasional Taka Bonerate. Kamu bisa memilih penginapan yang terdapat di dalam pulau maupun mengambil penginapan di pusat Kota Benteng sebelum melanjutkan perjalanan ke kawasan taman nasional tersebut.
Taman Nasional Taka Bonerate tentunya menawarkan homestay yang bisa dipilih untuk setiap wisatawan. Kamu bisa memilih homestay di Pulau Tinabo, Pulau Jinato, hingga pulau Rajuni dengan harga yang terbilang variatif. Homestay tersebut dikelola oleh penduduk setempat dan pengelola Balai Taman Nasional Taka Bonerate. Fasilitas yang tersedia termasuk bungalow kayu atau pondokan yang bisa ditempati sekitar beberapa tamu. Selain itu, kamu juga bisa berinteraksi dengan penduduk setempat kalau kamu mengambil penginapan di Pulau Jinato atau Pulau Rajuni sembari wisata budaya.
Salah satu akomodasi yang bisa kamu pertimbangkan sebelum menuju kawasan Taman Nasional Taka Bonerate adalah Syafira Hotel Selayar. Lokasinya yang berada di pusat Kota Benteng menjadikan hotel ini sebagai pilihan populer wisatawan lantaran aksesnya yang mudah ke berbagai tempat. Hotel bintang 1 ini dekat dengan Bandara H. Aroepala dan jarak tempuh hotel ke Pelabuhan Pattumbukan berkisar 1 jam perjalanan.
Nah, kalau kamu ingin beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan laut ke kawasan taman nasional, Syafira Hotel Selayar boleh banget jadi opsi yang ideal. Harga kamar yang disediakan variatif mulai dari Rp300 ribuan per malamnya. Hotel ini beralamat di Jl. Jenderal Sudirman No. 21, Benteng, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Indonesia
Syafira Hotel Selayar
•
8.1/10
Benteng
Lihat Harga
Rayhan Square Hotel merupakan hotel bintang 3 yang masih terletak di pusat Kota Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, tepatnya di Jl. Jenderal Ahmad Yani, Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Terdapat 4 tipe kamar yang disediakan mulai dari standard, deluxe, suite, hingga VIP dengan harga yang kompetitif. Rayhan Square Hotel menawarkan harga kamar standard mulai dari Rp 300 ribuan dengan fasilitas lengkap setiap kamarnya seperti TV layar datar, AC, WiFi, dan sebagainya.
Indonesia
Rayhan Square Hotel
•
8.4/10
Benteng
Rp 450.000
Rp 438.915
Itu dia ulasan seputar Taman Nasional Taka Bonerate dengan daya tariknya yang memikat para pecinta wisata bahari. Destinasi tersebut cocok banget didatangi saat libur panjang lantaran kamu bisa melakukan berbagai aktivitas seru sembari mengeksplor beberapa pulau menarik di kawasan tersebut.
Bagi kamu yang berencana ke Makassar atau berniat berkunjung ke Kepulauan Selayar, Traveloka hadir untuk memudahkan setiap pemesanan kebutuhan transportasi dan akomodasi liburanmu. Mulai dari hotel, tiket pesawat, kereta api, bus, dan travel & shuttle. Gunakan kode kupon Traveloka dan pakai promo bank seperti promo BCA untuk menghemat budget perjalanan, ya.
Hotel dan Penginapan Terbaik di Sulawesi Selatan
Temukan di Traveloka
Lihat Harga