9 Tarian Daerah NTB, dari Tari Lenggo Sampai Tari Nguri

Mas Bellboy
02 Feb 2025 - Waktu baca 4 menit

Setiap daerah di Indonesia memiliki tarian tradisional yang unik, begitu pula dengan Nusa Tenggara Barat. Tarian-tarian daerah NTB tidak hanya sekadar gerakan tubuh, tetapi juga merupakan cerminan masyarakatnya. Melalui berbagai tarian ini, kita dapat merasakan keharmonisan antara manusia dan alam serta kekayaan budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi di NTB.

Jika Bali terkenal dengan tarian Barong dan Legong, Nusa Tenggara Barat memiliki kekayaan tarian yang tak kalah menarik. Tarian-tarian ini telah ada sejak zaman dahulu dan terus berkembang seiring dengan perubahan zaman. Namun, esensi dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya tetap terjaga hingga kini. Apa saja tariannya, simak selengkapnya di bawah ini.

Macam-Macam Tarian Daerah NTB

Di bawah ini adalah macam-macam tarian dari NTB yang menarik untuk dibahas, mulai dari gerakannya, filosofi, dan sejarah di baliknya.

1. Tari Lenggo

Tari Lenggo adalah salah satu warisan budaya yang sangat berharga dari Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tarian ini memiliki sejarah panjang dan erat kaitannya dengan kerajaan Bima pada masa lalu. Gerakan yang lembut dan anggun mencerminkan sifat ramah dan santun masyarakat Bima. Diiringi oleh musik tradisional Bima, gerakan Tari Lenggo sangat lembut dan mengalir, menyerupai gerakan pohon yang tertiup angin sepoi-sepoi.

Kamu bisa menjumpai tarian ini dalam upacara adat pernikahan atau penyambutan tamu, serta di berbagai acara seperti festival budaya maupun perayaan hari besar. Ada dua jenis tari lenggo, yakni tari lenggo mone yang dilakukan oleh penari pria dan lenggo siwe yang dilakukan oleh penari wanita.

2. Tari Oncer

Diciptakan oleh Muhammad Tahir pada tahun 1960, nama "Oncer" terinspirasi dari gerakan ikan sepat yang sedang berenang, yang dalam bahasa Sasak disebut "ngoncer". Gerakan-gerakan dalam tarian ini mencerminkan semangat juang dan kepahlawanan, yang sangat relevan dengan sejarah perjuangan masyarakat Lombok.

Pertunjukan tari oncer biasanya dilakukan secara berkelompok yang menunjukkan pentingnya kerjasama dan gotong royong. Adapun musik yang mengiringinya berasal dari musik tradisional Lombok, seperti gendang beleq, suling, gong, dan ceng-ceng.

3. Tari Gandrung Sasak

Asal-usul Tari Gandrung Sasak masih menjadi perdebatan para ahli. Ada yang berpendapat bahwa tarian ini berasal dari pengaruh budaya Jawa, khususnya Banyuwangi, yang kemudian disesuaikan dengan budaya lokal Lombok. Namun yang pasti, Tari Gandrung telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Sasak selama berabad-abad. Tari Gandrung seringkali dipertunjukkan sebagai bentuk syukur atas hasil panen yang melimpah. Biasanya, pertunjukan tari gandrung dipimpin oleh seorang penari utama wanita yang disebut "Gandrung".

4. Tari Tandang Mendet

Berasal dari Desa Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, tari tandang mendet adalah tarian sakral. Tarian ini erat kaitannya dengan kepercayaan masyarakat Sembalun terhadap alam dan kekuatan gaib. Sebab, tari mendet dipercaya sebagai bentuk persembahan kepada para leluhur dan sebagai ungkapan syukur atas hasil panen yang melimpah serta perlindungan dari hama dan penyakit.

Menariknya, tari tandang mendet hanya ditarikan oleh para laki-laki. Para penari sendiri membawa atribut perang seperti tombak, tameng, dan pedang sebagai simbol kekuatan dan keberanian. Biasanya dilakukan pada malam hari di lapangan terbuka, prosesi tarian ini diawali dengan ritual-ritual tertentu. Setelah itu, para penari akan melakukan gerakan-gerakan yang telah ditentukan secara turun-temurun.

5. Tari Buja Kadanda

Tari Buja Kadanda berasal dari Desa Maria, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima. Tarian ini diciptakan untuk mengenang dan mengapresiasi perjuangan para prajurit dalam mempertahankan daerah mereka. Gerakan-gerakan dalam tarian ini menggambarkan pertarungan dua prajurit yang menggunakan tombak dan perisai sebagai senjata. Tari buja kadanda biasanya dibawakan oleh dua orang penari pria yang berperan sebagai prajurit. Kedua penari dilengkapi dengan tombak dan perisai sebagai properti utama.

6. Tari Gendang Beleq

Dipercaya telah ada sejak zaman kerajaan, tarian gendang beleq sering dikaitkan dengan upacara-upacara adat. Di dalam tarian tersebut terdapat makna sakral dan sering dikaitkan dengan ritual keagamaan. Selain sakral, Tari Gendang Beleq juga berfungsi sebagai hiburan dan ungkapan kegembiraan. Adapun alat musik utama dalam tarian tersebut adalah gendang besar yang disebut gendang beleq. Penari akan memukul gendang sambil menari.

7. Tari Peresean

Berasal dari Suku Sasak di NTB, Tari Peresean dilakukan untuk melatih ketangkasan untuk mengusir penjajah. Hal itu adalah untuk melatih Suku Sasak untuk mengusir penjajah pada masa lalu. Tarian ini juga menjadi pelampiasan emosional para raja saat menang melawan musuhnya. Terdapat dua alat utama yang selalu ada dalam Tari Peresean, antara lain adalah rotan dan juga perisai kulit yang disebut ende. Di balik tarian tersebut, ada pula alat musik yang mengiringinya, seperti gong, sepasang kendang, simbal, dan juga suling. Para penari nantinya akan menganggukkan kepala dan menggoyangkan kaki sambil menyerang satu sama lain.

8. Tari Tandak Gerok

Tarian ini unik karena tidak mengandalkan iringan musik, melainkan kekuatan ritme yang dihasilkan dari tepukan tangan dan gerakan kaki para penarinya. Nama "Tandak Gerok" sendiri berasal dari kata "tandak" yang berarti tarian bersama dan "gerok" yang merujuk pada burung. Konon, gerakan tarian ini terinspirasi dari gerakan burung saat terbang bersama. Semua penari bergerak secara sinkron, membentuk pola-pola yang indah dan teratur. Biasanya, tarian ini dimulai dengan formasi sederhana, kemudian secara bertahap membentuk formasi yang lebih kompleks.

9. Tari Nguri

Terakhir adalah Tari Nguri yang berasal dari Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Tari Nguri diciptakan oleh H Mahmud Dea Batekal sekitar tahun 1950 an (Kesultanan Sumbawa berakhir pada tahun 1958). Nama "Nguri" sendiri berasal dari tradisi pengembalian semangat. Dahulu, tarian ini diciptakan untuk mengembalikan semangat seorang pemimpin yang sedang mengalami kesulitan dan bencana.

Seiring berjalannya waktu, makna Tari Nguri berkembang menjadi simbol keramahan dan keterbukaan masyarakat Sumbawa. Penari biasanya membawa properti berupa "sito", yaitu nampan kecil yang terbuat dari logam. Sito ini memiliki makna simbolis sebagai wadah untuk menyajikan hidangan kepada tamu.

Itulah macam-macam tarian daerah NTB yang menarik untuk diketahui. Ternyata, masing-masing tarian memiliki makna filosofisnya tersendiri sehingga menarik untuk dipelajari. Selain mengetahui aneka macam tarian NTB, kamu juga perlu melihat keindahan pulau NTB lainnya dengan berkunjung langsung ke sana.

Dengan Traveloka, kamu bisa merencanakan liburan ke NTB dengan lebih praktis. Mulai dari pesan tiket pesawat, booking hotel atau penginapan, sampai dengan beli tiket masuk tempat wisata bisa dilakukan langsung melalui Traveloka.

Tags:

ntb

Dalam Artikel Ini

• Macam-Macam Tarian Daerah NTB
• 1. Tari Lenggo
• 2. Tari Oncer
• 3. Tari Gandrung Sasak
• 4. Tari Tandang Mendet
• 5. Tari Buja Kadanda
• 6. Tari Gendang Beleq
• 7. Tari Peresean
• 8. Tari Tandak Gerok
• 9. Tari Nguri
Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan