Thailand sangat terkenal di kalangan wisatawan. Tidak hanya memikat melalui keindahan alamnya, tetapi Thailand juga kaya akan warisan budaya. Salah satu aspek budaya yang paling menonjol adalah tarian tradisionalnya. Tarian tradisional Thailand tidak sekadar gerakan ritmis yang indah, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai dan kepercayaan masyarakat Thailand. Setiap tarian tradisional Thailand memiliki sejarahnya sendiri serta menyimpan makna yang mendalam. Makna yang penuh cerita dan pembelajaran yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Penasaran dengan ragam tarian tradisional yang ada di Thailand? Tenang, artikel ini akan mengulas aneka tarian tradisional Thailand beserta sejarah dan filosofi di baliknya. Baca ulasan ini sampai tuntas, ya!

Thailand memiliki warisan budaya yang beragam, termasuk seni tari tradisional yang masih dilestarikan hingga sekarang. Tarian tradisional Thailand sangat berhubungan dengan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat setempat. Berikut adalah beberapa macam tarian tradisional Thailand.

Pernah melihat tarian ini? Ram Thai adalah tarian yang sangat populer di Thailand. Tarian ini mengisahkan legenda Ramayana yang terkenal. Namun, cerita tersebut ditarikan dalam gerakan yang unik dan khas.

Seringkali tarian Ram Thai dipentaskan saat digelar acara kerajaan atau festival besar di Thailand. Gerakan tariannya sangat lembut, anggun, dan elegan. Gerakannya selaras dengan keindahan budaya negara Thailand. gerakan yang anggun dan elegan, serta menggunakan kostum yang menampilkan keindahan budaya Thailand. Tak semua orang bisa menarikan Ram Thai. Sebab, tarian ini membutuhkan keterampilan tingkat tinggi untuk menyampaikan emosi serta cerita.

Membicarakan tarian tradisional Thailand, maka tidak tarian Khon tidak boleh ketinggalan. Tarian ini telah diakui sebagai Warisan Budaya UNESCO. Khon merupakan simbol kebanggaan nasional Thailand dan salah satu seni tradisional yang berharga.

Dulu, Khon hanya dipentaskan di istana kerajaan sebagai bentuk hiburan eksklusif untuk keluarga kerajaan dan tamu kehormatan. Kini, Khon dapat dinikmati oleh khalayak umum di berbagai festival budaya. Sebagai tarian sering dipentaskan di istana kerajaan dengan penari bertopeng dan narator, Khon memiliki sejarah panjang. Tarian telah ada sejak 400 tahun lalu seiring dengan berkembangnya ritual dan tarian di kuil Hindu.

Khon biasanya dipentaskan oleh penari laki-laki yang mengenakan kostum dan topeng sesuai peran. Mereka bisa berperan sebagai pria, wanita, raksasa, pahlawan, dewi, raksasa, atau bahkan monyet. Uniknya lagi, tidak seperti tarian lain, Khon tidak menggunakan dialog dari penari. Cerita disampaikan oleh narator dan diiringi oleh musik tradisional dari orkestra piphat, sehingga menciptakan suasana yang dramatis.

Li-Khe atau disebut juga Likay adalah tarian tradisional Thailand yang tergolong tarian rakyat. Tarian ini sangat populer dan biasanya ditampilkan dengan kostum yang unik. Para penari mengenakan pakaian yang penuh hiasan, seringkali dengan warna-warna cerah, perhiasan, dan elemen dekoratif. Kostum tersebut memberikan daya tarik visual yang kuat.

Ciri khas lainnya, tarian Li-Khe menggabungkan antara tarian, nyanyian, drama, dan komedi. Terkenal dengan unsur komedinya, para penari berimprovisasi untuk menciptakan lelucon spontan yang sesuai dengan konteks cerita. Sementara itu, sebagian besar cerita yang dibawakan dalam Li-Khe berkisar tentang cinta, hubungan, atau konflik romantis. Sehingga, ceritanya relatable serta menghibur. Bagaimana cara melihat tarian Li-Khe? Biasanya, tarian ini ditampilkan di pasar malam, festival, atau acara komunitas di berbagai daerah di Thailand.

Selanjutnya, ada tarian yang disebut Fawn Thai. Menariknya, tarian asal Thailand ini ternyata terinspirasi dari keindahan buah mangga, lho. Alhasil, Fawn Thai Tarian memiliki gerakan yang lembut dan elegan. Gerakan tangan dan kaki tampak estetis.

Biasanya, Fawn Thai ditampilkan dalam pertunjukan kecil tanpa opera. Keunikan lain tampak pada para penari Fawn Thai yang mengenakan kuku jari kuningan panjang dan kostum yang spektakuler. Tarian Fawn sendiri terbagi menjadi beberapa jenis tarian, yaitu tarian kuku jari, tarian kupu-kupu, tarian bahagia, tarian lilin, dan tarian selendang. Misalnya Tari Lilin atau Fawn Tian merupakan tarian dari suku kheun Thailand yang dibawakan oleh delapan penari dengan membawa lilin di tangan.

Ram Wong sudah populer di Thailand pada 1941. Tarian ini umum dipentaskan saat acara pernikahan. Gerakan tarian Ram Wong mengutamakan gerakan tangan serta kaki yang anggun. Penari terdiri dari laki-laki dan perempuan yang menarik secara serasi. Mereka mengikuti tempo yang telah ditentukan, bahkan terkadang melambangkan teks lirik. Fakta menariknya, Ram Wong merupakan evolusi dari tarian Ramthone yang diiringi ketukan gendang.

Satu lagi tarian tradisional Thailand yang telah diakui UNESCO, yaitu Tari Nora atau dikenal juga dengan nama lakhon nora, nora chatri, manora, atau menora. Tarian ini dipentaskan dalam teater yang memadukan antara tari, akting, nyanyian, dan puisi yang berakar dari tradisi selama berabad-abad. Tarian Nora terkenal memiliki gerakan akrobatik yang bersemangat. Ceritanya tentang kehidupan Buddha atau pahlawan. Para penari mengenakan pakaian warna-warni, mahkota atau hiasan kepala, manik-manik, sayap seperti burung, syal hiasan, dan ekor angsa.

Lakhon Nai adalah juga termasuk salah satu tarian tradisional Thailand. Konon, awalnya tarian ini ditampilkan oleh para dayang istana pada zaman Ayutthaya. Lakhon Nai merupakan simbol kemegahan dan seni tradisional yang hanya dipersembahkan untuk kalangan bangsawan.

Ciri utama tarian ini terletak pada gerakannya yang anggun. Bila merujuk sejarahnya, Lakhon Nai ditarikan oleh para dayang perempuan dulu. Mereka melambangkan keanggunan dan kelembutan. Namun, seiring waktu, laki-laki juga diperbolehkan ikut serta. Penari laki-laki memperagakan tarian yang anggun juga dengan fokus pada gerakan tangan, tanpa banyak melibatkan bagian tubuh bagian bawah. Jadi, fokus utama dari Lakhon Nai adalah gerakan tubuh bagian atas, terutama tangan dan lengan, yang dilakukan dengan sangat anggun dan penuh ekspresi.

Penampilan tarian Lakhon Nai dilakukan secara berkelompok, dengan penari bergerak serempak untuk menciptakan harmoni visual dan narasi yang kuat. Cerita yang disampaikan dalam Lakhon Nai biasanya berasal dari mitologi atau literatur klasik, seperti Ramakien.

Terakhir, masih ada tarian Fon Poothai yang diketahui dari suku Poothai. Suki tersebut tinggal di wilayah timur laut Thailand. Ciri khas tarian Fon bisa dilihat dari makna gerakannya. Tarian sengaja dibuat untuk mencerminkan ketenangan lanskap pegunungan Thailand Utara dan sikap baik hati masyarakatnya. Sehingga, tarian ini tampak indah sesuai dengan kondisi alam dan sosial.

Mengulas ragam tarian tradisional Thailand seperti Khon, Nora, hingga Fon Poothai mengungkap betapa kayanya warisan budaya Negeri Gajah Putih tersebut, ya. Setiap gerakan tari yang anggun mengandung makna yang mencerminkan nilai-nilai dan sejarah panjang Thailand.

Baca juga: 12 Rekomendasi Destinasi Wisata di Thailand

Perlu kamu ingat, Thailand tidak hanya menawarkan keindahan budaya, tetapi juga pengalaman liburan yang tak terlupakan. Jika kamu berencana mengunjungi Thailand, menyaksikan langsung pertunjukan tarian tradisional di negara tersebut, rencanakan perjalanan dengan baik. Mulai dari pesan tiket pesawat hingga booking hotel atau penginapan bisa dilakukan lewat Traveloka. Tersedia banyak promo tiket pesawat dan hotel agar perjalananmu semakin hemat. Dengan perencanaan yang baik, kamu bisa menikmati kekayaan budaya Thailand sekaligus mendapatkan pengalaman perjalanan yang tak terlupakan.

Jadi, tunggu apa lagi? Segera rencanakan liburanmu ke Thailand. Jangan lupa sempatkan untuk menikmati tarian tradisional Thailand yang penuh makna.