Bali tak hanya identik dengan pantai dan budaya yang kaya, tapi juga menyimpan sisi lain yang cocok untuk para pecinta petualangan alam: jalur-jalur hiking yang menakjubkan. Mulai dari mendaki Gunung Batur untuk menyaksikan matahari terbit dari ketinggian, menjelajahi hutan lebat di kaki Gunung Agung, hingga menyusuri bukit-bukit hijau di Campuhan atau desa-desa asri seperti Sidemen, semuanya menawarkan sensasi yang berbeda.
Hiking di Bali bukan hanya soal fisik, tapi juga pengalaman spiritual dan visual. Kamu akan menemui pemandangan spektakuler, udara segar, dan kadang-kadang interaksi hangat dengan penduduk lokal. Ini adalah cara terbaik untuk mengenal Bali dari sisi yang lebih alami dan damai, jauh dari hiruk-pikuk turis dan dekat dengan esensi sejatinya
Berikut beberapa tempat hiking populer di Bali yang menawarkan keindahan alam dan tantangan yang beragam:
Kalau kamu suka petualangan alam yang seru tapi tidak terlalu ekstrem, mendaki Gunung Batur bisa jadi pilihan yang pas. Gunung ini terletak di daerah Kintamani, Bali, dan punya ketinggian sekitar 1.717 meter di atas permukaan laut.
Jalurnya cukup bersahabat, bahkan untuk kamu yang belum pernah hiking sebelumnya. Salah satu momen paling ikonik dari Gunung Batur adalah saat sunrise. Kamu akan mulai mendaki sekitar pukul 3 dini hari, dan setelah sekitar 2 jam perjalanan, kamu akan disuguhi pemandangan matahari terbit yang luar biasa dari puncaknya. Dari sana, kamu bisa melihat Danau Batur, Gunung Abang, bahkan Gunung Rinjani di kejauhan jika cuaca cerah.
Selain pemandangan yang indah, kamu juga bisa merasakan sensasi unik berjalan di medan berpasir vulkanik dan batu-batu lava hitam. Banyak juga yang membawa telur untuk direbus di uap panas kawah sebagai bagian dari pengalaman.
Kalau kamu mencari tantangan hiking yang lebih serius di Bali, Gunung Agung adalah destinasi yang wajib kamu coba. Gunung ini adalah yang tertinggi di Bali, dengan ketinggian sekitar 3.031 meter di atas permukaan laut.
Mendakinya bukan hal yang mudah, perjalanan bisa memakan waktu 6 hingga 8 jam, tergantung dari jalur yang kamu pilih, yaitu jalur Pura Besakih atau Pura Pasar Agung. Jalur dari Besakih lebih panjang dan berat, tapi kamu akan benar-benar sampai ke puncak tertinggi.
Apabila kamu lagi cari tempat hiking yang ringan tapi tetap menyegarkan jiwa, Bukit Campuhan di Ubud bisa jadi pilihan yang tepat. Jalurnya tidak terlalu panjang atau terjal, jadi cocok banget buat kamu yang pengin jalan santai sambil menikmati suasana alam Bali yang tenang. Kamu cukup jalan sekitar 15–30 menit di jalur setapak yang membelah perbukitan hijau, dengan pemandangan lembah dan pepohonan yang menyejukkan mata.
Waktu terbaik untuk hiking di sini adalah pagi atau sore hari. Kalau kamu datang saat matahari baru terbit, suasananya benar-benar magis, langit oranye keemasan, embun pagi yang segar, dan udara yang masih bersih dari polusi. Bukit Campuhan juga dikenal sebagai tempat healing atau refleksi diri. Banyak orang datang bukan cuma untuk olahraga, tapi juga untuk menenangkan pikiran.
Kamu suka suasana alam yang asri dan menyegarkan? trekking ke Munduk Waterfall wajib banget kamu coba. Lokasinya ada di Desa Munduk, Buleleng, Bali Utara, jauh dari keramaian wisata Bali yang biasa kamu kenal. Jalur trekking di sini seru banget karena kamu bakal melewati beberapa air terjun sekaligus, seperti Air Terjun Munduk, Melanting, dan Golden Valley. Trekking-nya tidak terlalu berat, tapi tetap menantang dan bikin kamu berkeringat.
Di sepanjang jalur, kamu akan disuguhi pemandangan hutan tropis, perkebunan kopi dan cengkeh, serta suara alam yang menenangkan. Udara di sini juga sejuk, cocok buat kamu yang ingin menjauh dari panasnya kota. Beberapa jalur agak licin dan menurun, jadi pastikan kamu pakai sepatu yang nyaman dan anti selip, ya.
Kalau kamu ingin merasakan sisi Bali yang masih alami dan jauh dari keramaian, trekking di Desa Sidemen bisa jadi pilihan yang pas banget. Desa ini terletak di Karangasem, dikelilingi oleh sawah terasering yang hijau, sungai jernih, dan latar belakang megah Gunung Agung yang bikin kamu serasa ada di lukisan alam. Jalur trekking di Sidemen cocok buat kamu yang suka suasana tenang, sambil tetap aktif menjelajah.
Selama trekking, kamu bakal melewati sawah, kebun, jembatan bambu, dan sesekali ketemu petani lokal yang ramah menyapa. Kamu bisa belajar tentang kehidupan masyarakat Bali yang masih memegang adat kuat, termasuk sistem irigasi tradisional mereka yang disebut subak. Jalurnya bervariasi ada yang datar, ada juga yang menanjak ringan, jadi kamu tetap butuh stamina, tapi tidak sampai bikin lelah berlebihan.
Kalau kamu lagi cari destinasi trekking unik dan Instagramable di Bali, Bukit Mende di Desa Subaya, Kintamani, Bangli wajib kamu pertimbangkan. Bukit ini menawarkan pengalaman seperti berjalan di awan, terutama saat pagi hari ketika kabut lembah tertutup dan hanya puncaknya yang terlihat. Perjalanan ke sana memang menantang jalur setapak dengan kemiringan mencapai 60 derajat serta akses jalan sempit dan berbatu menuntut stamina dan kendaraan yang prima.
Kalau kamu pengin menikmati pengalaman alam Bali yang berbeda, Bukit Asah di Desa Bugbug, Karangasem, wajib kamu jelajahi. Bukit ini unik karena berada di atas tebing yang menghadap langsung ke Samudra Hindia, menyajikan padang rumput hijau yang tenang dan laut biru yang membentang luas dari kejauhan. Jalan ke sana memang menanjak dan terkadang berbatu, tapi kamu tetap bisa mencapai puncak dengan kendaraan pribadi atau motor.
Kalau kamu mencari pendakian yang unik dan tanpa keramaian di Bali, Gunung Abang adalah pilihan yang cocok. Gunung ini adalah puncak tertinggi ketiga di Bali dengan ketinggian sekitar 2.152 meter di atas permukaan laut. Jalurnya dimulai dari Desa Suter, melalui hutan tropis yang sejuk, dan kamu akan menemui beberapa pura sebagai pos istirahat sepanjang trekking. Menuju puncak yang bisa dicapai dalam waktu sekitar 2,5–3 jam tergantung fisik kamu, kemudian kamu akan disuguhi panorama Danau Batur, Gunung Batur, bahkan Gunung Agung yang megah jika cuaca mendukung.
Tegalalang Rice Terrace adalah salah satu ikon wisata alam di Bali yang terletak sekitar 10 km utara Ubud, di Kabupaten Gianyar. Terasering sawah ini dikelola dengan sistem irigasi tradisional subak yang telah diakui UNESCO karena keberlanjutan budaya dan ekologisnya. Pemandangannya menakjubkan: undakan hijau yang rapi, aliran air, dan suasananya sangat tenang, cocok buat kamu yang ingin relaksasi atau foto estetik.
Berikut 3 tips hiking yang aman di Bali yang wajib kamu perhatikan sebelum memulai petualangan:
Beberapa jalur hiking di Bali, seperti Gunung Agung atau jalur hutan di Munduk, bisa membingungkan dan berbahaya jika kamu belum pernah ke sana. Dengan pemandu lokal, kamu tidak hanya lebih aman, tapi juga bisa belajar banyak tentang alam dan budaya setempat. Mereka tahu jalur tercepat, tempat istirahat terbaik, dan bisa membantu saat keadaan darurat.
Sebelum hiking, pastikan kamu mengecek kondisi cuaca. Hindari mendaki saat musim hujan karena jalur bisa licin dan berbahaya. Persiapkan juga kondisi fisikmu dengan cukup tidur, makan sehat, dan jangan lupa pemanasan sebelum naik. Bawa juga perlengkapan dasar seperti jas hujan, senter, air minum, dan camilan.
Bali punya banyak lokasi hiking yang dianggap suci, seperti Gunung Agung dan beberapa area di Ubud. Jadi, penting untuk bersikap sopan, tidak berbicara kasar, dan tidak membuang sampah sembarangan. Kalau kamu melewati pura atau tempat ibadah, berhentilah sejenak dan hormati tempat tersebut sesuai adat.
Hiking di Bali adalah cara seru menikmati keindahan alam sekaligus mengenal budaya lokal yang unik. Dari gunung, bukit, hingga air terjun, semuanya menawarkan pengalaman tak terlupakan. Untuk perjalanan yang praktis dan nyaman ke Bali, kamu bisa pesan sewa mobil di Bali lewat Traveloka. Prosesnya mudah, pilihan rutenya lengkap, dan harganya transparan.
Menariknya, kamu juga bisa menggunakan berbagai promo seperti promo tiket pesawat, promo hotel, promo transportasi darat, promo tiket bus & travel, promo pembayaran dengan Traveloka Paylater, dan berbagai promo spesial lainnya! Yuk, langsung pesan tiketmu sekarang di Traveloka!