Jakarta, kota metropolitan yang tak pernah tidur, ternyata menyimpan sebuah kisah unik tentang toleransi dan kerukunan beragama. Di tengah hiruk pikuknya, berdiri megah dua bangunan ikonik yang saling berdekatan: Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta. Dan di bawah tanah, ada sebuah terowongan silaturahmi yang menghubungkan keduanya, sebuah simbol nyata dari harmoni yang terjalin erat.
Artikel ini akan mengajak kamu menyelami lebih dalam tentang terowongan unik ini, dari sejarahnya hingga fungsinya, dan mengapa ia menjadi daya tarik yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Jakarta.
BACA JUGA: Mengenal Kemegahan Masjid Terapung Parepare
Ide brilian untuk membangun terowongan ini pertama kali dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2019. Kala itu, Presiden melihat betapa rumitnya akses bagi umat Katolik yang ingin parkir di area Masjid Istiqlal saat perayaan Paskah atau Natal. Begitu juga sebaliknya, umat Islam yang kesulitan mencari tempat parkir saat Idulfitri atau Iduladha karena area Gereja Katedral yang sempit.
Sebelum ada terowongan, parkir di sekitar kedua tempat ibadah ini seringkali menjadi masalah. Saat perayaan keagamaan, jalanan di sekitar lokasi sering macet total karena membludaknya kendaraan. Umat Katolik yang ingin beribadah di Katedral, misalnya, sering memanfaatkan area parkir di Masjid Istiqlal. Namun, mereka harus menyeberangi jalan raya yang padat dan terkadang berbahaya.
Terowongan ini hadir sebagai solusi praktis, bukan hanya untuk mengatasi masalah parkir, tetapi juga sebagai sebuah gestur persahabatan yang kuat. Namanya, Terowongan Silaturahmi, bukan sekadar sebutan. Ia merefleksikan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia: persatuan dalam keberagaman, saling tolong-menolong, dan menghormati keyakinan orang lain. Nama ini merupakan hadiah dari Presiden Jokowi kepada seluruh umat beragama di Indonesia.
Terowongan ini dibangun dengan serius dan memperhatikan setiap detailnya. Proyek ini merupakan bagian dari renovasi besar-besaran Masjid Istiqlal yang dimulai pada pertengahan 2019. Proses pembangunannya memakan waktu sekitar tiga tahun, sebuah masa yang cukup panjang karena harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak merusak struktur bangunan bersejarah di atasnya. Selama proses pengerjaan, para pekerja harus berhadapan dengan berbagai tantangan teknis, termasuk kondisi tanah yang tidak stabil dan volume lalu lintas yang tinggi di sekitarnya. Namun, berkat perencanaan matang, proyek ini berhasil diselesaikan dengan sukses.
Terowongan Silaturahmi memiliki panjang sekitar 126,1 meter dengan lebar 12,4 meter. Dibangun dengan desain yang modern, terowongan ini dilengkapi sistem ventilasi yang baik, pencahayaan yang terang, dan aksesibilitas untuk semua orang, termasuk penyandang disabilitas. Terdapat juga elevator dan tangga berjalan (eskalator) untuk memudahkan pergerakan.
Di dalam terowongan, kamu akan melihat dinding-dinding yang dihiasi dengan relief dan ornamen yang menggambarkan keberagaman budaya dan agama di Indonesia. Ada motif batik, ukiran khas suku-suku di Nusantara, hingga simbol-simbol keagamaan yang digambar secara abstrak, menyatu dalam satu kesatuan yang indah.
Untuk memastikan keamanan, terowongan ini dilengkapi dengan kamera CCTV di beberapa titik. Ada juga petugas keamanan yang selalu siap siaga. Kondisi terowongan yang bersih dan terawat membuat siapa pun merasa nyaman saat melintasinya. Aroma khas ruang bawah tanah yang sejuk juga memberikan sensasi unik saat berjalan di dalamnya.
Tue, 28 Oct 2025
Sriwijaya Air
Bali / Denpasar (DPS) ke Jakarta (CGK)
Mulai dari Rp 817.600
Fri, 17 Oct 2025
Lion Air
Medan (KNO) ke Jakarta (CGK)
Mulai dari Rp 1.135.100
Sat, 4 Oct 2025
Lion Air
Surabaya (SUB) ke Jakarta (CGK)
Mulai dari Rp 727.300
Terowongan ini bukan sekadar jalur penghubung. Ia adalah manifestasi dari semangat Bhinneka Tunggal Ika yang selama ini digaungkan. Ada beberapa alasan mengapa terowongan ini memiliki makna yang begitu mendalam dan penting bagi bangsa ini.
Ini adalah fungsi paling nyata dari terowongan ini. Dengan adanya jalur bawah tanah ini, jemaah dari kedua tempat ibadah tidak perlu lagi menyeberangi jalan raya yang padat. Ini sangat membantu, terutama saat perayaan keagamaan di mana jumlah jemaah bisa mencapai puluhan ribu. Kemacetan yang biasanya parah di sekitar lokasi kini bisa jauh berkurang, membuat aliran lalu lintas lebih lancar dan mengurangi potensi kecelakaan. Ini adalah sebuah solusi cerdas yang mengintegrasikan fungsi praktis dengan nilai-nilai sosial yang lebih besar.
Di banyak negara, konflik antar agama seringkali terjadi. Namun, di Jakarta, dua tempat ibadah dari keyakinan yang berbeda bisa berdiri berdekatan dan bahkan dihubungkan oleh sebuah terowongan. Hal ini mengirimkan pesan kuat ke seluruh dunia bahwa Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan. Terowongan Silaturahmi menjadi sebuah monumen hidup yang membuktikan bahwa perbedaan tidak menghalangi persaudaraan.
Terowongan ini kini menjadi salah satu daya tarik baru di Jakarta. Banyak wisatawan lokal maupun mancanegara datang tidak hanya untuk beribadah, tetapi juga untuk melihat langsung keunikan terowongan ini. Ini adalah kesempatan emas untuk belajar tentang sejarah toleransi di Indonesia. Bagi kamu yang suka mencari tempat unik dan bermakna untuk diunggah di media sosial, terowongan ini adalah pilihan yang sempurna.
Bagi kamu yang tinggal di luar Jakarta, merencanakan perjalanan untuk mengunjungi tempat bersejarah ini sangat mudah. Kamu bisa mencari tiket pesawat atau tiket kereta api dengan harga terbaik lewat aplikasi andalan. Setelah tiba di Jakarta, pesanlah hotel yang dekat dengan lokasi agar lebih praktis. Atau, kalau kamu lebih suka perjalanan darat, tiket bus dan shuttle juga bisa jadi pilihan. Jangan lupa, berbagai tiket atraksi dan wisata menarik di Jakarta juga siap menanti untuk melengkapi liburanmu. Semua bisa diakses dari satu tempat, jadi kamu tidak perlu repot.
Melintasi Terowongan Silaturahmi adalah pengalaman yang berbeda. Ketika memasuki terowongan dari area Masjid Istiqlal, kamu akan merasakan suasana yang tenang dan sejuk. Suara bising kota seolah lenyap, digantikan dengan ketenangan yang menyejukkan. Jarak yang ditempuh terasa tidak terlalu jauh, karena kamu akan disuguhkan dengan pemandangan ornamen-ornamen yang artistik di sepanjang jalan.
Di ujung terowongan, kamu akan keluar di area parkir Gereja Katedral. Perbedaan suasana langsung terasa, namun ada satu hal yang sama: aura kehangatan dan keramahan. Petugas keamanan dan masyarakat sekitar menyambut dengan senyum, menunjukkan bahwa di sini, yang berbeda bisa hidup berdampingan dengan damai. Kamu akan merasakan sebuah harmoni yang sulit dijelaskan dengan kata-kata, sebuah perasaan yang hanya bisa dirasakan langsung di tempatnya.
Jangan lewatkan kesempatan untuk mengambil foto di dalam terowongan. Desainnya yang unik dan pencahayaan yang apik membuatnya menjadi spot yang sangat estetik. Kamu bisa berfoto di depan relief-relief yang indah atau di area pintu masuk yang megah. Tentu, ini akan menjadi kenangan yang tak terlupakan dari perjalananmu. Ceritakan pengalamanmu ini kepada teman-teman dan keluarga, dan sebarkan pesan toleransi yang dibawa oleh terowongan ini.
Terowongan Silaturahmi adalah sebuah karya yang bukan hanya fungsional, tetapi juga monumental. Ia menjadi bukti bahwa infrastruktur bisa dibangun tidak hanya untuk tujuan praktis, tetapi juga untuk menyebarkan pesan-pesan moral yang penting. Di masa depan, diharapkan proyek-proyek serupa bisa terus digagas di berbagai kota di Indonesia, sebagai pengingat bahwa keharmonisan dan toleransi adalah fondasi dari bangsa yang kuat.
Dengan adanya terowongan ini, diharapkan hubungan antara umat beragama di Indonesia semakin erat. Jembatan persahabatan yang satu ini akan terus menjadi saksi bisu betapa indahnya hidup dalam keberagaman. Ia mengajarkan kepada kita semua bahwa di bawah satu atap, meskipun berbeda, kita tetap bersaudara. Ini adalah sebuah warisan berharga yang harus kita jaga dan lestarikan.
Jadi, saat kamu punya waktu luang dan ingin mencari tempat yang tidak hanya indah, tetapi juga penuh makna, jangan ragu untuk berkunjung ke Terowongan Silaturahmi. Rasakan sendiri pengalaman unik melintas di bawah tanah, menghubungkan dua tempat ibadah yang berbeda, namun dipersatukan oleh semangat persaudaraan yang tak lekang oleh waktu. Ini bukan sekadar jalan, melainkan sebuah terowongan silaturahmi yang menjadi cerminan sejati dari Indonesia.