10 Tradisi di Indonesia yang Unik Beserta Penjelasannya

Mas Bellboy
14 Jul 2024 - Waktu baca 4 menit

Tradisi di Indonesia memang begitu beragam karena latar belakang budayanya yang berbeda-beda. Hal itu menjadi hal yang menarik untuk dibahas karena menjadi perhatian dunia. Tak banyak yang tahu, tradisi tersebut menjadi sebuah warisan budaya tak benda yang sebenarnya perlu untuk dilestarikan.

Makin banyaknya tradisi di sebuah negara, maka itu menandakan bahwa negara tersebut kaya akan budaya. Di Indonesia, ada banyak sekali tradisi di berbagai suku dan yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Berikut ini adalah beberapa tradisi yang menarik untuk diketahui.

Macam-Macam Tradisi di Indonesia

1. Ritual Tiwah

Ritual yang pertama ini berbentuk upacara adat yang hingga kini masih dilestarikan di Kalimantan Tengah. Keberadaan ritual tersebut tak lepas dari masyarakat suku Dayak Ngaju yang menjadikannya sebagai salah satu upacara kematian adat dalam budaya mereka. Pelaksanaan ritual ini terdiri dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan saat seseorang yang beragama Kaharingan di suku Dayak Ngaju meninggal.

Pertama, mereka akan mengumpulkan tulang belulang orang yang akan ditiwahkan, lalu jenazah yang masih utuh akan dipisahkan dari dagingnya. Setelah itu, puncak ritualnya akan berlangsung hingga satu bulan lamanya. Prosesi Tiwah juga dilengkapi dengan pengorbanan hewan yang ditombak.

2. Tradisi Tabuik

Selanjutnya, Tabuik menjadi salah satu tradisi dari Kota Pariaman, Sumatera Barat. Tradisi ini diselenggarakan untuk memperingati kematian Husein bin Ali, yakni cucu Nabi Muhammad SAW. Dilaksanakan mulai dari tanggal 1 Muharram sampai 10 Muharram puncaknya, ada tujuh rangkaian ritual yang dilakukan.

Ritual tersebut dimulai dari mengambil tanah, menebang batang pisang, mataam, mengarak jari-jari, mengarak sorban, tabui naik pangkek, hoyak tabuik, dan membuang tabuik ke laut. Setiap tahunnya, tradisi ini disaksikan oleh puluhan ribu pengunjung dari berbagai penjuru Sumatera Barat. Titik yang biasanya digunakan untuk penyelenggaraan Tradisi Tabuik sendiri ada di Pantai Gandoriah.

3. Tradisi Kerik Gigi

Mendengar tradisi ini bagi beberapa orang mungkin merasa heran, tetapi tradisi kerik gigi memang benar-benar ada di Suku Mentawai yang ada di barat Pulau Sumatra. Dalam kepercayaan mereka, gii yang runcing merupakan simbol dari kecantikan wanita. Gigi yang dikerik juga menjadi tanda bahwa seorang wanita sudah dewasa.

Maka dari itu saat wanita di Mentawai beranjak dewasa, ketua adat akan melakukan tradisi kerik gigi pada mereka. Adapun alat yang digunakan adalah besi atau kayu yang sudah diasah. Hal yang membuat orang luar heran adalah tradisi ini dilakukan tanpa obat bius sehingga terasa menyakitkan. Mereka hanya akan menggigit daun pisang untuk menahan rasa sakitnya.

4. Tradisi Pemakaman Suku Minahasa

Suku Minahasa juga memiliki tradisi pemakaman yang unik. Berbeda dengan wilayah lainnya, mereka meletakkan jenazah ke arah utara dengan kaki ditekuk, tumit menempel pada pantat, dan kepala mencium lutut.

Tradisi tersebut masih dijalankan sampai saat ini karena memiliki unsur simbolik tersendiri. Hal itu menandakan bahwa nenek moyang suku Minahasa berasal dari Utara. Sementara jenazahnya akan dikubur di bangunan batu bernama waruga. Konon, jenazah yang dimakamkan di dalam waruga akan berubah menjadi abu secara alami.

5. Tradisi Seba

Tradisi Seba

Source: Kemendikbud

Salah satu tradisi yang paling unik dari suku Baduy adalah tradisi Seba. Tradisi ini merupakan ritual yang dilakukan untuk menunjukkan rasa syukur karena hasil panen yang melimpah. Sejak dulu, Seba diwariskan antar generasi dan akan dilakukan setiap musim panen. Biasanya, mereka melakukannya di antara bulan September-Oktober.

Masyarakat akan berkumpul di tempat yang disebut Sebaan untuk melakukan tradisi ini. Kemudian, mereka akan berdoa bersama, mengadakan upacara, can merayakan keberhasilan panennya. Pada pelaksanaan tradisi Seba, masyarakat juga mengenakan pakaian adat dan membawa alat musik tradisional untuk mengiringinya.

6. Ritual Ma’nene

Masyarakat Toraja mengenang leluhurnya dengan tradisi atau ritual Ma’nene. Ritual ini merupakan kegiatan membersihkan, mengganti pakaian, dan mendandani fosil orang tua maupun leluhur yang sudah meninggal puluhan hingga ratusan tahun lamanya. Fosil nenek moyang atau leluhur mereka itu dirias seperti mereka masih hidup.

Bukan tanpa alasan, ritual Ma’nene dilakukan untuk mewujudkan cinta dan penghargaan kepada leluhur yang sudah meninggal. Keluarga dan kerabat akan berkumpul di tempat upacara, kemudian fosil dikeluarkan, dan dibawa ke tempat upacara atau ritual Ma’nene. Ritual ii terdiri dari serangkaian upacara.

7. Tradisi Potong Jari

Tradisi selanjutnya cukup ekstrem, yakni tradisi potong jari yang dilakukan oleh suku Dani di Papua. Suku Dani merupakan suku asli Papua yang ada di Dataran Tinggi Tengah dan Lembah Baliem. Nah, tradisi potong jari dilakukan saat ada seseorang yang kehilangan salah satu anggota keluarga mereka.

Bukan hanya meratapi kepergian keluarga dengan menangis, mereka akan memotong salah satu jari sampai putus. Proses pemotongan jari itu bisa dengan pisau, kapak, maupun parang. Mereka mempercayai bahwa memotong jari menjadi simbol rasa sakit dan kesedihan. Selain itu, memotong jari juga bermaksud sebagai doa agar malapetaka yang merenggut nyawa keluarga mereka tidak terulang lagi.

8. Ritual Ngaben

Ritual Ngaben tentu sudah jadi ritual yang familiar di telinga masyarakat Indonesia. Tradisi ini memang unik dan hanya ditemukan di beberapa daerah, utamanya adalah Bali. Upacara Ngaben sebenarnya merupakan ritual yang dipercaya bisa mengembalikan roh orang yang sudah meninggal kembali ke asalnya dengan lebih cepat daripada dikuburkan di tanah. Pada saat ritual, mayat seseorang akan dibakar sampai tak tersisa dan menjadi abu.

9. Tradisi Adu Betis

Masyarakat di Sulawesi Selatan, khususnya daerah Makassar masih memiliki tradisi adu betis yang dilakukan sampai sekarang. Dalam tradisi ini, dua orang akan berhadapan, berpegangan tangan, dan saling menekan betis.

Bukan bertujuan untuk melukai, tetapi untuk menunjukkan kekuatan dan ketahanan. Dalam budaya di Sulawesi Selatan, adu betis juga mencerminkan persaudaraan, kebersamaan, dan keberanian.

10. Tradisi Batombe

Terakhir, tradisi Batombe adalah seni berbalas pantun dari Minangkabau, Sumatra Barat. Tradisi ini berkembang di masyarakat Nagari Abai, Solok Selatan. Menurut cerita, tradisi ini muncul saat masyarakat bergotong royong membangun masjid.

Mereka mulai berpantun dan dibalas hingga sahut-sahutan. Tradisi batombe sendiri dimainkan ileh dua orang laki-laki dan perempuan maupun berkelompok. Selanjutnya, pantun tersebut akan mengalir sendiri tanpa harus ada panduan khusus.

Itulah beragam tradisi di Indonesia yang ternyata begitu beragam. Bagi orang di daerah tersebut, tradisi ini mungkin dianggap sebagai hal yang biasa. Namun, tidak dengan masyarakat luar yang menganggapnya sebagai sebuah hal yang unik dan menakjubkan.

Jika kamu ingin menjelajahi berbagai tradisi yang ada di Indonesia, pastikan kamu sudah mengetahui jadwal hari libur nasional, tanggal merah, dan cuti bersama agar maksimalkan waktu liburamu.

Rencanakan perjalananmu bersama Traveloka, mulai dari tiket pesawat, penginapan dan hotel, serta tiket wisata bisa kamu dapatkan dengan harga terbaik di Traveloka. Kamu bisa mendapatkan beragam pengalaman berharga setelah menjelajahi berbagai tradisi di Indonesia bersama dengan Traveloka!

Hotel & Penginapan Terbaik di Jakarta

Temukan lebih banyak p...

Lihat Harga

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan