Pernah bayangkan merayakan Lebaran di negara dengan penduduk 100% beragama Islam? Di Maladewa atau Maldives, Lebaran bukan cuma tentang ibadah, tapi juga perayaan yang penuh warna dan kebahagiaan. Tradisi Lebaran di Maladewa menawarkan perpaduan unik antara budaya lokal dan nilai-nilai keislaman yang kental.
Dari salat Ied di tepi pantai, hidangan lezat khas Maladewa, hingga berbagai aktivitas seru bersama keluarga, setiap momennya bikin kamu makin jatuh cinta. Yuk, simak 7 tradisi meriah yang bikin Tradisi Lebaran di Maladewa begitu spesial dan berbeda dari yang lain! Siapa tahu, ini bisa jadi inspirasi liburan Lebaranmu berikutnya!
Baca Juga: 8 Spot Wisata Populer di Maldives
Lebaran di Maladewa bukan hanya tentang ibadah dan silaturahmi, tetapi juga penuh dengan tradisi unik yang mencerminkan budaya khas negeri tropis ini. Yuk, jelajahi lebih dalam tradisi Lebaran di Maladewa yang membuat perayaan ini semakin istimewa!
Hari raya akan terasa lebih meriah dengan pertunjukan musik dan tari tradisional. Salah satu Tradisi Lebaran di Maladewa yang paling seru dan menggembirakan adalah Boduberu, pertunjukan musik dan tarian tradisional yang penuh energi diiringi tabuhan drum yang khas. Boduberu bukan hanya hiburan, tetapi juga bagian dari identitas budaya Maladewa yang diwarisi sejak abad ke-11.
Setelah merayakan Idulfitri dengan ibadah dan silaturahmi, masyarakat Maladewa berkumpul untuk menikmati dentuman ritmis drum besar yang dimainkan dengan penuh semangat. Musik ini biasanya dibawakan oleh 20 orang yang juga termasuk 3 penabuh drum dan seorang penyanyi. Dimulai dengan tempo pelan lalu semakin cepat, para penonton dijamin akan ikut menari sepanjang pertunjukan.
Tradisi Lebaran di Maladewa semakin meriah dengan Koadi Kendun, permainan tradisional yang penuh semangat dan kebersamaan. Dalam tradisi ini, pria-pria di desa bersama-sama membuat dan menghias Koadi, yaitu tongkat kayu dari pohon kelapa yang dihiasi daun kelapa. Setelah itu, permainan dimulai dengan para pria berusaha memanjat pohon kelapa untuk mengambil Koadi, sementara para wanita berusaha melindunginya dengan berbagai cara yang seru dan menghibur.
Selain menjadi ajang hiburan, Koadi Kendun juga mempererat hubungan masyarakat dan melestarikan budaya khas Maladewa. Suasana semakin ramai dengan iringan musik tradisional, tawa, dan semangat kebersamaan yang menjadikan tradisi Lebaran di Maladewa semakin berkesan.
Maali Hingun atau Maali Parade menambah semarak tradisi Lebaran di Maladewa dengan menghadirkan parade kostum yang unik dan penuh warna. Dalam perayaan ini, peserta mengenakan kostum dan memakai makeup yang menggambarkan setan atau makhluk legenda dari cerita rakyat Maladewa. Parade ini mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi masyarakat Maladewa dalam merayakan Idul Fitri.
Musik drum tradisional boduberu mengiringi parade yang berlangsung di jalanan desa, menciptakan suasana meriah dan penuh kegembiraan. Selain sebagai hiburan, Maali Hingun juga menjadi cara masyarakat Maladewa melestarikan kisah-kisah budaya mereka.
Sehingga tradisi Lebaran di Maladewa lebih dari sekadar perayaan, tetapi juga simbol identitas, kebersamaan, dan warisan budaya yang terus dijaga dari generasi ke generasi. Momen ini menjadi salah satu yang paling dinantikan oleh masyarakat, terutama anak-anak yang antusias menyaksikan kostum-kostum unik dan atraksi seru.
Sebagai negara dengan penduduk 100% beragama Islam, momen salat Idulfitri jadi pemandangan terbaik yang tidak bisa dilupakan. Saat Lebaran tiba, warga Maladewa berbondong-bondong ke masjid untuk melaksanakan salat Idulfitri.
Masjid-masjid di sana, terutama masjid utama di kota-kota besar, dipenuhi jamaah yang mengenakan pakaian terbaik mereka. Suasana khidmat dan kebersamaan terasa begitu kuat, mencerminkan kuatnya nilai spiritual dalam masyarakat Maladewa.
Salat Idulfitri di Maladewa tidak cuma sekadar ibadah, tapi juga jadi ajang silaturahmi. Setelah salat, warga saling bersalaman, berpelukan, dan mengucapkan kata selamat hari raya sekaligus saling bermaaf-maafan. Tua, muda, hingga anak-anak dan lansia hadir memeriahkan salat Ied di masjid-masjid Maldives. Tradisi Lebaran di Maladewa ini membuat suasana kebersamaan makin terasa.
Setelah salat Idulfitri, warga Maladewa biasanya berkumpul di rumah untuk menikmati hidangan khas Lebaran. Di Maladewa, aneka olahan makanannya biasanya menggunakan ikan sebagai bahan dasar favorit, termasuk untuk santapan saat Lebaran. Kuliner Lebaran di Maladewa punya cita rasa unik yang membuat lidah bergoyang!
Salah satu menu wajibnya adalah gulha, camilan berbentuk bulat-bulat yang diolah dari ikan dan parutan kelapa. Selain itu, ada juga hidangan bernama kulhi boakibaa. Masakan ini adalah sejenis otak-otak ikan (fish cake) yang terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan tuna segar/tuna asap, kemudian dipanggang.
Bila kita di Indonesia punya opor dan kari, maka kamu bisa mencoba bambukeylu hitin saat Lebaran di Maladewa. Hidangan ini merupakan kari tradisional khas Maladewa yang dibuat dari sukun, santan, dan rempah-rempah aromatik yang sedap. Bayangkan duduk di tepi pantai Maladewa dengan laut toska yang jernih, sambil menikmati aneka hidangan lezat bersama orang tercinta. Dijamin, pengalaman kuliner akan jadi sangat berkesan!
Lebaran di Maladewa juga identik dengan kebiasaan berbagi rezeki. Warga Maladewa percaya bahwa berbagi adalah bagian penting dari merayakan kemenangan setelah sebulan berpuasa. Mereka biasanya memberikan sedekah dalam bentuk uang atau pakaian kepada tetangga, kerabat, maupun orang-orang yang kurang mampu.
Beberapa keluarga bahkan menyiapkan paket makanan untuk diberikan kepada fakir miskin atau anak-anak yatim. Selain itu, ada juga kebiasaan memberikan uang Lebaran kepada anak-anak sebagai bentuk kasih sayang dan kebahagiaan. Tidak hanya itu, banyak komunitas dan organisasi sosial juga turut mengadakan program amal untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Kegiatan berbagi ini mencerminkan nilai-nilai Islam yang mengajarkan kepedulian dan kedermawanan, menjadikan Idul Fitri sebagai momen yang lebih bermakna dan penuh kebersamaan.
Sama seperti tradisi di sini, momen Lebaran di Maladewa tidak lengkap tanpa pakaian baru! Warga Maladewa, terutama anak-anak, sangat antusias mempersiapkan pakaian terbaik mereka untuk hari raya. Biasanya, beberapa hari sebelum Lebaran, pasar dan toko-toko di Maladewa ramai dikunjungi warga yang ingin membeli baju baru.
Pakaian baru ini bukan sekadar gaya, tapi juga simbol kebahagiaan dan rasa syukur atas berkah yang diterima. Saat Lebaran tiba, semua orang tampil fresh dengan pakaian terbaik mereka, baik itu baju tradisional Maladewa seperti Libaas (pakaian tradisional berupa blus panjang dengan aksen keemasan di bagian leher) atau busana modern yang elegan.
Momen ini semakin spesial karena keluarga besar berkumpul, saling memuji penampilan satu sama lain, dan mengabadikan momen bahagia dengan foto bersama. Tradisi Lebaran di Maladewa ini benar-benar menghadirkan suasana penuh keceriaan dan kebersamaan!
Nah, itulah serunya 7 tradisi Lebaran di Maladewa! Dari salat Idulfitri di masjid yang khidmat, menikmati hidangan khas yang menggugah selera, berbagi rezeki dengan penuh kasih, hingga mengenakan pakaian baru yang bikin percaya diri, setiap momennya bikin Lebaran di Maladewa terasa begitu spesial dan berkesan. Bagaimana, sudah terbayang, kan, betapa meriahnya merayakan Lebaran di tengah pemandangan pantai eksotis Maladewa?
Maldives
The Ritz-Carlton Maldives, Fari Islands
Kaafu Atoll
Rp 121.130.500
Rp 90.847.875
Buat kamu yang ingin merasakan langsung Tradisi Lebaran di Maladewa, Traveloka siap bantu wujudkan impianmu! Cari tiket atau paket liburan hemat di Traveloka. Jangan lupa pakai kode kupon atau cek promo bank dan promo BCA untuk diskon tambahan. Mau beli tiket pesawat, kereta api, bus, atau shuttle, semua bisa diatur dengan mudah di Traveloka. Yuk, rencanakan liburan Lebaranmu sekarang dan rasakan pengalaman unik merayakan Tradisi Lebaran di Maladewa!