Tradisi Meugang untuk Menyambut Ramadan di Aceh

info Tradisi Meugang untuk Menyambut Ramadan di Aceh
April Putri
12 Mar 2025 - Waktu baca 7 menit

Bulan suci Ramadan yang datang hanya sekali setahun tentu disambut dengan meriah dari Sabang sampai Merauke, tak terkecuali masyarakat Aceh yang memiliki tradisi khas dan telah diwariskan secara turun-temurun, yaitu tradisi Meugang.

Tradisi ini menjadi momen penting yang tidak hanya menandai awal Ramadan, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antar keluarga dan tetangga. Dalam suasana penuh kekeluargaan, warga Aceh menyambut Ramadan dengan dengan berbagai kegiatan seperti menyembelih hewan, memasak daging, hingga menikmati hidangan olahan daging bersama-sama.

Tradisi Meugang di Aceh bukan sekadar pesta makan, melainkan simbol rasa syukur dan persiapan spiritual menyambut bulan penuh berkah. Kegiatan ini biasanya dilakukan satu atau dua hari sebelum Ramadan dimulai, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya masyarakat Aceh.

Agar kamu lebih tahu lagi tradisi Meugang Aceh yang menyimpan nilai sejarah, berikut ulasan lengkapnya dan seperti apa pelaksanaan tradisi tersebut saat Ramadan tiba.

Mengenal apa itu Tradisi Meugang

Mengenal apa itu Tradisi Meugang

Sebagai daerah yang mayoritasnya penduduk muslim, masyarakat Aceh tentunya memiliki tradisi unik saat menyambut Ramadan disebut Meugang. Tradisi Meugang Aceh ini memiliki beberapa nama, biasa disebut Makmeugang, Haghi Mamagang, Uroe Meugang atau Uroe Keuneukoh.

Arti Meugang dalam bahasa Aceh

Kata “Gang” dari Meugang di dalam bahasa Aceh diartikan pasar. Tradisi Aceh ini berkaitan dengan kegiatan di pasar, lokasi di mana masyarakat Aceh akan ramai berkumpul untuk jual beli ketika bulan Ramadan tiba, juga saat Idulfitri dan Idul Adha. Keseluruhan Makmeugang nama tradisi ini “Makmu that gang nyan” yang artinya makmur sekali pasar itu.

Sejarah Tradisi Meugang Aceh

Tradisi Meugang Aceh memiliki sejarah panjang hingga kini dilestarikan dan tetap rutin dilaksanakan saat menyambut bulan Ramadan. Meugang muncul bersamaan dengan penyebaran agama Islam di daerah Aceh.

Tepatnya pada abad ke-14 Masehi, kerajaan Aceh Darussalam yang berdiri kokoh pada waktu itu. Pada masa tersebut tradisi Meugang dilaksanakan di Istana karena pelaksananya adalah kerajaaan Aceh Darussalam. Saat Meugang berlangsung para Sultan Aceh, menteri, ulama dan para pembesar kerajaan akan hadir memeriahkan acara tersebut.

Biasanya raja akan memerintahkan balai fakir yang memang bertugas menangani fakir miskin dan dhuafa di masyarakat Aceh untuk membagikan berbagai barang kebutuhan dasar yang dibutuhkan fakir miskin untuk melaksanakan bulan Ramadan. Mulai dari beras hingga daging, yang biayanya berasal dari bendahara Silatu Rahim (lembaga penghubung antara kerajaan Aceh Darussalam dengan rakyat).

Berdasarkan sumber arsip sejarah Aceh, pada masa ini tradisi Meugang akan dilengkapi kegiatan peletakan karangan bunga di makam para sultan. Kegiatan ziarah ini berlangsung ramai sebagai bentuk rasa syukur menyambut bulan suci Ramadan.

Daging kerbau akan dipotong di pasar lalu dibagi-bagikan kepada rakyat. Bahkan di masa penjajahan Belanda di Indonesia, tradisi ini masih rutin dilaksanakan hingga terjaga sampai sekarang dan menjadi warisan budaya.

Kegiatan yang dilakukan saat Tradisi Meugang

Tradisi Meugang menjadi kegiatan yang sangat penting bagi masyarakat Aceh dari sejak dulu. Menyambut bulan suci Ramadan dengan meriah sudah kewajiban sekaligus anjuran dalam Islam. Maka dari itu, masyarakat Aceh akan melaksanakan berbagai kegiatan bagian dari pelaksanaan tradisi Meugang.

1. Penyembelihan hewan

Saat Meugang, masyarakat Aceh akan menyembelih beberapa hewan berupa; sapi, kerbau, kambing, ayam, hingga itik. Pelaksanaan penyembelihan hewan akan berlangsung dua hari sebelum Ramadan, dan ini juga dilakukan saat menyambut hari raya tanda Ramadan sudah berakhir, hari kemenangan tiba.

2. Memasak dan menikmati bersama hidangan

Setelah daging disembelih, dilanjutkan dengan kegiatan masak-memasak. Daging yang matang dihidangkan biasanya dinikmati bersama keluarga besar, kerabat, hingga tetangga. Memasak dan menikmati hidangan dari daging tradisi Meugang. Momen ini jadi ajang mempererat silaturahmi antara kerabat dan masyarakat sekaligus membangun kebersamaan agar hubungan semakin erat dalam masyarakat.

3. Berbagi dengan Kaum Dhuafa

Tak hanya dinikmati bersama kerabat, daging yang disembelih saat Meugang juga disisihkan untuk didistribusikan kepada kaum dhuafa. Masyarakat yang tergolong fakir miskin atau kaum dhuafa di Aceh akan menerima daging dari tradisi Meugang untuk dinikmati menjelang bulan suci Ramadan.

Pada masa kesultanan Aceh, Sultan akan membagikan daging kepada yatim dan dhuafa sebagai bentuk kepedulian kepada kaum mereka. Hingga saat ini tradisi berbagai daging saat Meugang ini masih dilaksanakan bagi yang merasa mampu akan berbagi kepada mereka yang kurang beruntung.

4. Berbelanja di pasar dadakan

Seperti filosofi dari nama tradisi Meugang ini, menjelang Ramadan akan ada pasar dadakan di Aceh. Pasar tersebut ramai dikunjungi dan beberapa penjual akan menjual daging segar. Semua masyarakat akan berbondong-bondong ke pasar membeli daging dan bahan makanan lainnya untuk dinikmati bersama keluarga saat sahur dan buka puasa di bulan Ramadan.

Kegiatan lain untuk sambut Ramadan di Aceh

Selain dari tradisi meugang turun temurun yang dilaksanakan di Aceh menjelang Ramadan. Daerah mayoritas Islam ini juga mengadakan festival tahunan yaitu festival Ramadan. Kegiatan yang dihadirkan mulai dari bazar umkm, lomba-lomba Islami, hingga pameran budaya Islam. Menjelang Ramadan, Aceh memang sangat meriah, kamu bisa berkunjung ke daerah ini untuk menikmati vibes Ramadan yang berbeda dari biasanya.

Rekomendasi Hotel di Aceh

Beberapa rekomendasi hotel di Aceh versi Traveloka ini bisa kamu pilih saat berlibur ke daerah ini. Tentunya dilengkapi fasilitas unggulan yang lengkap dan nyaman.

1. The Pade Hotel

The Pade Hotel

Jika kamu suka view dari dataran tinggi di Aceh, The Pade Hotel pilihan terbaik. Hotel ini tepatnya berada di Jalan Soekarno Hatta No.I Desa Daroy Kamue Kec, Darul Imara Lampeneurut, Banda Raya, Banda Aceh, Aceh, Indonesia, 23352.

Menawarkan layanan bintang 5, hotel ini menawarkan view dataran tinggi kota Banda Aceh dengan gaya desain ala Timur Tengah. Kamu bisa menyaksikan langsung pemandangan gunung lewat jendela kamar atau sambil berendam di bak kamar mandi yang sudah disediakan.

Keunggulan The Pade Hotel dari nuansa restorannya yang mengadopsi lobi gaya Maroko sehingga kamu tidak perlu jauh-jauh ke Timur Tengah untuk merasakan vibes tersebut. Selain itu, di hotel ini juga terdapat kolam renang outdoor dan ruang olahraga yang memiliki jendela setinggi langit-langit. Banyak spot foto ala Timur Tengah yang bisa kamu dapatkan di hotel ini.

Indonesia

The Pade Hotel

8.5/10

Banda Raya

Rp 937.081

Rp 864.270

2. Hermes Palace Hotel

Hermes Palace Hotel Banda Aceh

Hermes Palace Hotel adalah pilihan cocok buat kamu yang lebih suka pelayanan bintang lima. Hotel ini menawarkan pelayanan ala bintang 5 dengan lokasi strategis di pusat kota tepatnya berada d Jl. T. Panglima Nyak Makam, Lambhuk, Kec. Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, Aceh 23117.

Hermes Palace Hotel cocok untuk liburan keluarga, fasilitas yang disediakan hotel ini ramah bagi anak-anak. Mulai dari ruang keluarga hingga area bermain anak disediakan. Hotel ini memiliki area khusu terpisah antara anak-anak dan orang dewasa sehingga kedua kalangan dapat menikmati kenyamanan yang sama.

Kamu juga dapat memanjakan diri di pusat kebugaran dan spa. Selain itu, hotel ini juga dekat dari tempat menarik seperti museum dan tempat ibadah Masjid Raya Baiturrahman.

Indonesia

Hermes Palace Hotel Banda Aceh

8.4/10

Ulee Kareng

Lihat Harga

3. Kyriad Muraya Hotel Aceh

Kyriad Hotel Muraya Aceh

Kyriad Muraya Hotel Aceh masuk dalam list rekomendasi karena lokasinya yang strategis hanya 20 menit dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda. Hotel ini cocok jadi pilihan kamu jika datang dari luar kota, aksesnya mudah dan cepat. Lokasi tepatnya Kyriad Muraya Hotel Aceh berada di Jalan Tengku H. Mohd Daud Beureueuh No. 5 Kuta Alam, Banda Aceh, Aceh, Indonesia, 23122.

Desain hotel yang mewah membuat mata kamu akan nyaman selama berada di hotel ini. Banyak spot foto yang bisa didapat di hotel ini. Tak hanya fasilitas yang lengkap tetapi pelayanan hotel bintang 4 ini sudah seperti bintang 5, kamu bisa memanfaatkan layanan antar jemput bandara. Pastinya hotel ini ramah anak-anak dan penyandang disabilitas.

Indonesia

Kyriad Hotel Muraya Aceh

8.7/10

Kuta Alam

Rp 990.000

Rp 907.199

Aceh, yang dikenal juga sebagai Serambi Mekkah, menerapkan sistem syariat Islam di kehidupan masyarakat termasuk tradisi dan budaya saat menyambut Ramadan. Jika kamu ingin merasakan vibes tradisi Meugang saat Ramadan, Aceh bisa jadi tujuan liburan Lebaran kamu dengan memesan akomodasi yang aman di Traveloka.

Dapatkan promo terbaik di Traveloka mulai dari kode kupon Traveloka, promo bank, hingga penawaran spesial dari BCA untuk perjalanan kamu. Jangan lupa untuk memanfaatkan promo tiket pesawat, promo tiket kereta api, promo tiket bus, dan promo tiket travel & shuttle agar perjalanan kamu semakin sempurna hemat dan nyaman tentunya.

Dalam Artikel Ini

• Mengenal apa itu Tradisi Meugang
• Arti Meugang dalam bahasa Aceh
• Sejarah Tradisi Meugang Aceh
• Kegiatan yang dilakukan saat Tradisi Meugang
• 1. Penyembelihan hewan
• 2. Memasak dan menikmati bersama hidangan
• 3. Berbagi dengan Kaum Dhuafa
• 4. Berbelanja di pasar dadakan
• Kegiatan lain untuk sambut Ramadan di Aceh
• Rekomendasi Hotel di Aceh
• 1. The Pade Hotel
• 2. Hermes Palace Hotel
• 3. Kyriad Muraya Hotel Aceh
Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan