Tentang Tradisi Rambu Solo, Upacara Pemakaman Khas Suku Toraja

Travel Bestie
26 Mar 2025 - Waktu baca 4 menit

Foto: kemenparekraf.go.id

Setiap wilayah memiliki adat istiadat yang diwariskan oleh leluhurnya, termasuk wilayah Sulawesi Selatan. Suku Toraja hingga kini masih memegang teguh Tradisi Rambu Solo, sebuah upacara pemakaman adat yang sarat makna dan nilai budaya.

Tradisi Rambu Solo merupakan prosesi pemakaman yang digelar oleh Suku Toraja secara turun temurun dari nenek moyang. Upacara ini dilakukan setelah lewat tengah hari atau saat setelah matahari tenggelam dengan tujuan untuk menghormati arwah orang yang sudah meninggal.

Jika kamu ingin mengetahui prosesi pelaksanaan upacara Rambu Solo secara langsung, kamu bisa datang ke pemukiman Suku Toraja yang berada di Sulawesi Selatan. Pesan tiketnya di Traveloka dan dapatkan kemudahan perjalanan menyenangkan dengan praktis dan aman. Selain transportasi, kamu juga bisa memesan tempat istirahat berupa hotel atau penginapan agar lebih nyaman.

Tentang Tradisi Rambu Solo

Tradisi pemakaman tiap suku dan budaya di Indonesia sangatlah beragam, baik ditautkan dengan agama yang dianut atau dengan adat istiadat yang dimiliki sebagai warisan pendahulu. Termasuk tradisi pemakaman yang dimiliki oleh masyarakat Suku Toraja yang unik.

Dalam tradisi ini, keluarga yang ditinggalkan menyiapkan "rumah" sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi jenazah. Prosesi pemakaman juga diiringi dengan pagelaran seni khas Toraja, seperti tarian adat yang disaksikan oleh masyarakat sekitar. Selain itu, hidangan khas turut disajikan sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada almarhum.

Untuk melangsungkan upacara Rambu Solo dibutuhkan biaya yang besar. Maka perlu waktu untuk mengumpulkan dana agar bisa melakukan upacara dengan baik hingga tuntas. Selama upacara belum digelar, jenazah tidak langsung dimakamkan, melainkan diperlakukan seperti orang yang masih hidup. Keluarga tetap menyediakan makanan dan minuman di tempat peristirahatannya sebagai bentuk penghormatan hingga prosesi pemakaman selesai.

Sejarah Tradisi Rambu Solo

Tradisi Rambu Solo merupakan salah satu warisan leluhur yang berasal dari kepercayaan Aluk Todolo yang telah ada sejak abad ke-9. Istilah Rambu Solo berasal dari tiga kata yakni ‘aluk’ yang artinya keyakinan, ‘rambu’ yang berarti asap atau sinar dan ‘solo’ berarti turun. Jika digabungkan, maka bermakna keyakinan atau upacara yang dilakukan setelah matahari turun. Aluk Rambu Solo juga bisa disebut sebagai Aluk Rompi Matampu.

Upacara Rambu Solo dilakukan sesuai dengan status orang yang meninggal. Terdapat tingkatan strata sosial yang disesuaikan saat akan melangsungkan upacara Rambu Solo sebagai berikut:

Didedekan Palungan dan Dasilli: Upacara pemakaman untuk anak-anak.
Tudinai Tungga dan Dibai A’pa’: Dilaksanakan untuk kalangan masyarakat biasa.
Tedang Pitu, Tedong Kasera, dan Rapasan: Upacara khusus untuk kaum bangsawan atau golongan menengah ke atas, biasanya dilakukan dengan lebih megah dan melibatkan banyak kerbau sebagai simbol status sosial.

Upacara Rambu Solo melibatkan penyembelihan hewan berupa sapi dan atau babi. Bagi kalangan menengah ke bawah, melangsungkan upacara ini membutuhkan waktu yang lama karena mengumpulkan biaya yang besar, sehingga banyak jenazah yang diletakkan di atas atap hingga menunggu waktu upacara Rambu Solo dihelat.

Prosesi Upacara Rambu Solo

Terdapat serangkaian upacara yang dilakukan saat menjalankan Upacara Rambu Solo, di antaranya adalah sebagai berikut.

Persiapan Prosesi: Terdapat banyak sekali yang perlu dipersiapkan untuk melangsungkan acara Upacara Rambu Solo. Mulai dari tempat jenazah atau tongkonan kecil (rumah adat suku Toraja), tempat penyambutan tamu (lantang) atau pondok, serta hewan ternak khusus upacara Rambu Solo yakni kerbau dan babi dan bahan-bahan makanan untuk pengolahan hidangan acara.
Rante atau Pemakaman: Sebelum melangsungkan prosesi Rante, jenazah terlebih dahulu dibungkus menggunakan kain kafan yang berwarna perak keemasan oleh petugas (Ma’tudan Mebalun), kemudian menghias peti dengan benang emas atau perak (Ma’rato). Selanjutnya prosesi Rante, jenazah diarak keliling desa dengan lumbung rumah adat Tongkonan dan diiringi pertunjukan adat Suku Toraja.
Maeya atau Pemindahan Jenazah: Proses pemindahan jenazah dari rumah menuju tempat pemakaman berupa liang. Biasanya lokasinya berada di tebing batu. Suku Toraja beranggapan bahwa semakin tinggi lokasi pemakaman maka akan semakin cepat rohnya sampai ke alam baka.
Ritual Mantunu atau Prosesi Pengorbanan: Tahapan selanjutnya adalah menyembelih hewan kurban bagi strata tertentu. Biasanya menyembelih babi atau kerbau dengan jumlah yang bervariasi sebagai simbol penghormatan terakhir terhadap jenazah, dan berbakti terhadap orang tua.
Ma’ Popengkalo Alang: Prosesi selanjutnya adalah penurunan jenazah ke dalam lumbung atau gua yang telah disiapkan, untuk disemayamkan.
Ma’ Palao: Setelah diturunkan, selanjutnya dimakamkan di tempat yang sudah disediakan, dari Tongkanan ke tempat akhir berupa Lakkian. Konon, menurut masyarakat Adat Toraja, semakin tinggi lokasi pemakaman maka akan semakin cepat pula roh kembali ke nirwana atau puya (menurut kepercayaan suku Toraja).

Upacara pemakaman suku Toraja ini dinilai unik dengan memberikan penghormatan terbaik kepada pendahulu atau orang tua. Tentunya sangat menarik untuk kamu yang menyukai keanekaragaman budaya. Kamu bisa datang langsung ke kawasan suku Toraja yakni di Sulawesi Selatan. Biasanya prosesi ini dihelat di bulan Juli-Agustus. Tentukan keberangkatanmu sekarang dan pesan tiket dengan mudah di Traveloka.

Keunikan Tradisi Rambu Solo

Foto: jadesta.kemenparekraf.go.id

Tradisi pemakaman suku adat Rambu Solo memberikan berbagai perspektif baru terkait budaya dan sosial. Beberapa hal menarik bisa kamu dapatkan dengan mengetahui prosesi pelaksanaan Tradisi Rambu Solo seperti berikut.

Upacara Diiringi Tarian Khas Suku Toraja

Prosesi pemakaman tidak diiringi dengan tangisan yang menyedihkan, tetapi diantarkan dengan tarian-tarian khas suku Toraja. Hal ini dimaknai sebagai hiburan keluarga yang ditinggalkan serta penghormatan kepada keluarga yang meninggal untuk menuju alam puya dengan penuh makna.

Terdapat Sesi Penyembelihan Hewan Kurban

Semakin tinggi strata kehidupan orang yang meninggal, maka akan semakin banyak pula hewan yang dikorbankan. Hal ini sebagai bentuk bakti kepada orang tua atau yang meninggal dengan memberikan sajian yang baik dan mewah di hari kepergiannya.

Dimakamkan di Tempat yang Tinggi

Semakin tinggi tempat pemakaman maka dipercaya akan semakin cepat sampai ke alam arwah atau puya. Tak heran jika pemakaman yang dilakukan oleh suku Toraja adalah di atas tebing dan goa.

Menjaga Tradisi dengan Baik

Upaya yang dilakukan oleh suku Toraja merupakan cara menjaga warisan budaya sebelumnya. Meski sudah menjumpai masa yang berbeda, mereka masih melakukan upaya yang diajarkan oleh pendahulunya dalam memperlakukan orang yang meninggal.

Mempererat Kebersamaan antar Masyarakat

Upacara yang dihelat tentu membutuhkan tenaga yang besar sehingga membutuhkan kerjasama dan gotong royong banyak pihak terutama masyarakat sekitarnya.

Ada banyak pelajaran menarik yang bisa kamu dapatkan dari Tradisi Rambu Solo. Kamu bisa langsung mengunjungi dan mengikuti prosesi ke lokasi suku adat Toraja. Untuk memudahkan perjalanan pastikan kamu memilih Traveloka untuk menemukan hotel dan penginapan terbaik di Sulawesi Selatan. Nikmati pengalaman perjalanan menyenangkan bersama Traveloka.

Pesan Sewa Mobil di Traveloka

Mendapatkan pengalaman perjalanan yang menyenangkan merupakan idaman para traveler. Dengan Traveloka, kamu bisa merencanakan perjalanan dengan mudah, mulai dari pemesanan sewa mobil hingga airport transfer bisa dipesan online secara praktis

Kamu bisa memanfaatkan berbagai promo menarik dengan mengikuti event EPIC SALE, Traveloka Travel Fair, dan pakai kode kupon Traveloka untuk dapatkan lebih banyak promo dan diskon menarik. Tunggu apalagi? Yuk, temukan perjalanan seru dan menyenangkan bersama Traveloka!

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan