Tradisi Tarawih - Tak hanya berpuasa, salah satu ibadah yang identik dengan bulan Ramadhan adalah salah tarawih. Salattarawihadalah salat sunah khusus pada bulan Ramadan yang pengerjaannya dilakukan setelah salat isya hingga sebelum memasuki waktu subuh. Dapat dilakukan 8 rakaat atau 20 rakaat, salah tarawih kemudian dilanjutkan dengan tiga rakaat salat witir dan doa untuk penutup.
Tak hanya dilakukan sebagai ibadah, tarawih juga identik dengan berbagai tradisi unik yang berbeda di setiap daerah di Nusantara. Seperti apa tawarih dilaksanakan di daerahmu? Yuk, lihat lebih dekat berbagai tradisi tarawih yang ada di Indonesia berikut!
Baca juga: Mengenal Asal-Usul Tradisi Mudik
Jika biasanya tarawih dilakukan setelah menunaikan salat isya, berbeda dengan salat tarawih di Masjid Kauman, Yogyakarta yang justru dilakukan pada saat dini hari, tepatnya pada pukul 02.00 dini hari.
Menunaikan salat tarawih pada dini hari diyakini dapat memberikan suasana ibadah yang lebih khusyuk.
Tak jauh dari Yogyakarta, tradisi tarawih menarik lainnya juga bisa kamu temukan di Kudus. Masyarakat Kudus memiliki tradisi yang dikenal dengan nama "Urak Wadalan" yang dilakukan setelah salah Tarawih. "Urak Wedalan" sendiri memiliki arti "kayu sedekah" dimana selepas salat tarawih, panitia masjid akan membagikan berbagai jajanan pasar kepada para jamaah. Tradisi tarawih di Indonesia satu ini sangat identik dengan kebersamaan di bulan Ramadhan.
Tradisi Tarawih
Tradisi tarawih di Indonesia selanjutnya adalah tradisi memaca satu juz Al-Quran seusai melakukan salah tarawih sehingga pada akhir bulan Ramadan jamaah menjadi khatam Al-Quran. Tradisi tarawih ini bisa kamu temukan di berbagai masjid di Indonesia seperti Masjid Jami, Sungai Jingah di Banjarmasin dan juga Masjid Al Falah di Jambi.
Tradisi unik salat tarawih selanjutnya bisa kamu temukan jika berkunjung ke Pondok Pesantren Mambaul Hikam di Desa Mantenan, Kecamatan Udanawu, Blitar dimana salat tarawih dilakukan secara kilat dalam waktu 10 menit saja!
Tradisi tarawih yang dipercaya telah dilakukan sejak jaman dahulu ini dan berusia lebih dari satu abad. Latar belakang dari tradisi tarawih ini adalah agar masyarakat yang telah lelah bekerja seharian tidak meninggalkan salat tarawih di bulan Ramadhan.
Jika salat tarawih sebelumnya hanya berlangsung hanya 10 menit, tradisi tarawih selanjutnya ini justru dilaksanakan selama 8 jam lamanya, lho! Dimulai bakda (usai) isya hingga waktu sahur, salat tarawih di Masjid Darussalam Ponpes Al Fatah, Desa Temboro, Kecamatan Karas ini juga menunaikan 23 rakaat.
Yang membedakannya adalah dari rakaat pertama hingga ke-20, imam akan membacakan 30 juz Alquran. Setiap rakaat imam akan membaca 1-1,5 juz dalam waktu sekitar 24 menit. Pembacaan ayat suci seterusnya dilakukan secara urut hingga juz ke-30 di akhir rakaat ke-20.
Dalam pelaksanaannya, ada 6 imam yang akan bergantian memimpin salat tarawih selama 8 jam, dimana setiap imam akan membacakan 5 juz Al-Quran. Tertarik mencoba salat tarawih selama 8 jam ini?
Unik sekali bukan berbagai tradisi tarawih yang ada di berbagai daerah di Indonesia tersebut? Di antara berbagai tradisi khas bulan Ramadhan yang ada di daerahmu, tradisi apa yang paling kamu tunggu-tunggu saat bulan Ramadhan tiba?