Lebaran adalah momen penting yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim setiap tahun . Bukan hanya di Indonesia, tradisi Lebaran juga banyak dilakukan di berbagai negara, salah satunya di benua Eropa. Eropa sendiri merupakan salah satu wilayah dengan peradaban islam yang cukup pesat berkembang hingga kini, sehingga di setiap negara Eropa memiliki ciri khasnya masing-masing dalam merayakan momen Lebaran.
Hotel dan Penginapan di Paris France
Temukan hanya di Trave...
Lihat Harga
Beberapa negara di Eropa, bahkan menggabungkan antara budaya lokal dengan tradisi Islam, menjadikan suasana Lebaran menjadi lebih unik, mulai dari perayaan kecil di Prancis, sampai pesat besar yang biasa di London. berikut ini adalah 6 tradisi unik Lebaran di Eropa yang bisa jadi belum pernah kamu dengar sebelumnya. Mungkin ada yang sudah kamu coba, atau mungkin ini adalah pengalaman baru yang menarik untuk dicoba di masa depan!
Lain benua, lain pula tradisinya. Berbeda dari Asia atau Timur Tengah, beberapa negara di Eropa ini melaksanakan tradisi Lebaran yang tak kalah menarik, meski mungkin populasi umat Muslimnya tidak sebesar di Asia dan Timur Tengah.
Fête sucrée adalah salah satu tradisi L’Aïd el - Fitr atau Lebaran di Prancis, di mana warga Muslim Perancis berbagi makanan-makanan manis seperti kue, pastry, dan berbagai hidangan manis lainnya. Tradisi ini dilakukan setelah salat Ied di masjid, mereka akan berkumpul dan membagikan makanan-makanan manis tersebut.
Selain menikmati hidangan, tradisi ini juga menonjolkan sisi kebersamaan, dengan saling berbagi cerita. Di acara ini, tamu-tamu yang datang juga menggunakan pakaian terbaiknya. Meskipun tidak ada acara festival besar, namun tradisi Petit Fête ini tetap menjadi momen spesial bagi para umat muslim di Prancis untuk berkumpul dan mempererat silaturahmi.
Mungkin Kamu pernah mendengar istilah tradisi Trick or Treat yang lekat dengan konteks Halloween. Namun rupanya, ada adaptasi unik tentang perayaan ini yang dilakukan oleh anak-anak Muslim di Rusia pada saat hari Lebaran. Saat pagi hari, anak-anak akan mengenakan pakaian terbaiknya dan berkunjung dari rumah ke rumah untuk meminta makanan, kue-kue khas Lebaran, juga permen. Mereka datang ke setiap rumah dengan membawa kantong atau keranjang kecil, yang kemudian diisi dengan aneka makanan.
Perayaan ini menciptakan suasana ceria dan meriah ke lingkungan sekitar, khususnya bagi anak. Selain itu, juga menjadi momen yang sangat dinantikan oleh. Selain makanan, orang dewasa juga memberikan hadiah berupa uang atau buah-buahan. Meskipun terinspirasi dari budaya barat, namun umat Muslim di Rusia telah mengadaptasinya dengan sentuhan khas Lebaran yang sakral dan penuh kebersamaan.
Tradisi berikutnya adalah Tukar Kado. Di Jerman, tradisi ini sudah menjadi kebiasaan yang sangat populer, khususnya di kalangan keluarga Muslim yang tinggal di kota besar seperti Berlin atau Frankfurt. Tradisi ini dilakukan dengan saling memberikan hadiah sebagai simbol rasa syukur dan kebahagiaan setelah melewati sebulan lamanya Ramadhan. Hadiah yang diberikan biasanya berupa pakaian, perhiasan, atau parfum. Namun, beberapa diantaranya juga memberikan hadiah berupa makanan khas Lebaran, seperti kue-kue atau roti yang dibuat khusus untuk momen tahunan ini.
Tradisi tukar kado juga menjadi media untuk mempererat hubungan sosial di komunitas Muslim di Jerman. Selain memberikan hadiah, banyak orang juga saling mengunjungi untuk merayakan Lebaran bersama. Pada momen inilah, mereka dapat bertemu dengan kerabat yang sudah lama tidak bertemu dan berbagi kebahagiaan. Seiring berkembangnya waktu, tradisi ini semakin mendekatkan umat Muslim di Jerman dengan budaya lokal, yang menjadikan Lebaran di sana terasa lebih spesial dan meriah.
Jika di beberapa negara Eropa merayakan Lebaran dengan tradisi pesta kecil, berbeda dengan London yang merayakan acara tahunan ini dengan festival besar di beberapa lokasi, salah satunya adalah Trafalgar Square. Meski digelar untuk perayaan Lebaran, namun festival ini tidak hanya dihadiri oleh umat Muslim, masyarakat umum yang tertarik untuk merasakan keunikan budaya Lebaran juga bisa menghadirinya. Di festival ini, pengunjung dapat menikmati berbagai acara, mulai dari pertunjukan musik tradisional, tari-tarian khas, hingga bazar makanan dengan berbagai hidangan lezat khas Lebaran dari seluruh dunia.
Selain hiburan dan makanan, festival ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan budaya Islam kepada masyarakat yang lebih luas. Banyak yang datang sekadar melihat-lihat, menikmati hidangan, bahkan belajar dan bertanya- tentang budaya Islam. Bagi umat Muslim di London, festival ini adalah cara yang sempurna untuk merayakan hari raya dengan meriah dan berbagi kebahagiaan dengan orang lain, sambil memperkenalkan tradisi mereka kepada dunia luar.
Salah satu tradisi Lebaran di Eropa yang menarik adalah Prasmanan Internasional di Islandia yang biasanya berlangsung di masjid setelah salat Ied. Meskipun negara ini memiliki populasi Muslim yang terbilang kecil, namun memiliki tradisi perayaan Lebaran yang sangat unik. Salah satu tradisinya yaitu Prasmanan Internasional, yang melibatkan hidangan dari berbagai negara. Biasanya dalam perayaan ini, komunitas muslim di Islandia bersama keluarga, sanak saudara, teman atau sahabat berbagi menu-menu makanan yang ada. Hal ini dilakukan untuk mencerminkan budaya Islam dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, Turki, dan negara Timur Tengah lainnya. Hidangan utama yang disajikan antara lain adalah nasi kebuli, baklava, dan sate.
Prasmanan internasional ini juga menjadi ajang untuk saling mengenal budaya dan kuliner khas Lebaran dari berbagai negara. Bagi banyak orang, ini adalah kesempatan langka untuk mencicipi masakan khas dari negara-negara yang berbeda. Meski namanya Prasmanan Internasional, namun tradisi ini bukan hanya soal makanan, tetapi juga tentang mempererat persahabatan dan persaudaraan antara umat Muslim dari berbagai latar belakang.
Jika di Islandia merayakan Lebaran dengan menjamu tamu dengan menu makanan khas berbagai negara, di Irlandia memiliki tradisi yang tak kalah unik, yaitu perayaan yang diadakan di stadion bernama Croke Park. Tempat ini menjadi tempat berkumpulnya umat Muslim untuk merayakan hari kemenangan ini. Perayaan di stadion ini diramaikan dengan berbagai kegiatan yang melibatkan seluruh komunitas Muslim, seperti doa bersama, hiburan, permainan untuk anak, dan acara makan bersama. Makanan Lebaran yang disajikan di stadion ini adalah hidangan khas, yang kaya rasa dan penuh warna, mulai dari nasi biryani, kebab, hingga berbagai jenis kue dan makanan manis. Selain di stadion, perayaan Idulfitri juga biasanya dilangsungkan di Islamic Cultural Centre di Dublin.
Selain untuk merayakan Lebaran, acara ini juga menjadi momen untuk mempererat tali persaudaraan antar umat Muslim di Irlandia. Di sini, semua orang dapat merayakan Lebaran dengan semangat yang tinggi, menjalin hubungan lebih erat, dan tentu saja, menikmati suasana yang meriah.
Jika selama ini perayaan Lebaran yang kita tahu adalah di negara-negara mayoritas Muslim, rupanya negara dengan umat muslim yang minoritas seperti Eropa juga memiliki tradisi unik untuk merayakan momen ini. Mulai dari pesta perayaan kecil di rumah, jamuan tamu dan tukar kado, festival, hingga perayaan di stadion besar. Setiap negara di sana memiliki ciri khas masing-masing dalam merayakan Lebaran.
Kamu tertarik untuk merayakan Lebaran di Eropa? Traveloka siap menjadi partner perjalanan yang asyik! Mulai dari pemesanan tiket pesawat, booking hotel, dan mencari transportasi lokal seperti travel/shuttle, semuanya bisa menjadi lebih praktis dan mudah. Selain itu, kamu juga bisa berkesempatan mendapatkan promo-promo terbaik dengan memilih metode pembayaran bank tertentu. Menarik sekali, bukan? Yuk, mumpung masih bulan Ramadhan, siapkan tiketmu sekarang juga bersama Traveloka!
United Kingdom
Courthouse Hotel
Soho
Lihat Harga