8 Upacara Adat Lampung Lengkap, Wajib Tahu!

Mas Bellboy
08 Mar 2024 - Waktu baca 4 menit

Lampung merupakan sebuah provinsi yang terletak di ujung selatan Pulau Sumatera. Provinsi ini terkenal dengan siger yang berwarna emas yang banyak digunakan oleh pengantin wanita. Selain itu, berbagai tradisi adat dan budaya Lampung juga masih dilakukan hingga hari ini, termasuk berbagai upacara adat.

Upacara adat Lampung dilakukan oleh berbagai suku dengan berbagai tujuan, seperti suku Lampung Pepadun, suku Lampung Saibatin, dan suku Lampung Abung. Berbagai upacara adat Lampung merupakan warisan budaya yang kaya dan bermakna, serta merupakan wujud kepercayaan, tradisi, serta nilai-nilai masyarakat Lampung.

Berikut adalah beberapa contoh upacara adat Lampung yang terkenal dan masih dilestarikan hingga hari ini.

Upacara Adat Lampung

1. Upacara Gawi

Foto: budaya-indonesia.org

Upacara Gawi adalah ritual adat yang dilakukan oleh masyarakat Lampung Pepadun untuk merayakan peristiwa penting, seperti pernikahan, atau pemberian gelar adat. Upacara ini biasanya berlangsung selama 7 hari 7 malam atau lebih dan melibatkan seluruh anggota keluarga dan masyarakat.

Upacara Gawi dimulai dengan acara pernikahan. Setelah pernikahan, calon penyimbang akan menjalani prosesi adat yang disebut "Cakcak Pepadun". Dalam prosesi ini, calon penyimbang akan diberikan gelar adat “Begawi Cakak Pepadun” oleh para tetua adat.

Selama upacara Gawi berlangsung, berbagai ritual adat dilakukan, seperti memanjatkan doa dan persembahan kepada para leluhur, pertunjukan seni dan budaya, seperti tari-tarian dan musik tradisional, serta memberikan jamuan untuk para tamu.

2. Upacara Perkawinan Adat Peminggri (Rebah Diah)

Foto: indonesiakaya.com

Upacara adat perkawinan Rebah Diah adalah upacara adat perkawinan yang dilakukan oleh masyarakat Lampung Pepadun. Upacara ini merupakan salah satu upacara adat yang paling penting dalam masyarakat Lampung.

Upacara adat perkawinan Rebah Diah memiliki beberapa tahapan. Mulai dari Hibal Batin yang merupakan upacara bertunangan di rumah mempelai pria. Lalu, melakukan pesta adat di rumah mempelai wanita dan tahap saling mengenal keluarga masing-masing. Tak lupa pula diiringi dengan tarian adat Lampung, yaitu tarian tigel- tari perang (gawel) yang merupakan simbol kesetiaan dan cinta kedua mempelai.

Selanjutnya adalah proses upacara naik tahta di rumah mempelai wanita dimana ia akan menerima ucapan dari para tamu. Setelahnya, ada upacara mandi yang dilakukan oleh kedua mempelai sebagai lambang atau penyucian diri .

3. Kukhuk Limau

Kukhuk Limau adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat adat Pepadun Buay Nuban di Lampung. Upacara ini bertujuan untuk memohon keselamatan dan kelancaran kehamilan, serta untuk mendapatkan keturunan sesuai yang diharapkan.

Ada tiga tahapan upacara ini, yaitu tahap persiapan, dimana utusan dari keluarga ibu hamil akan pergi ke tokoh adat untuk meminta doa dan petunjuk dengan menyiapkan berbagai alat dan bahan.

Setelah itu, upacara dilakukan dengan tokoh adat akan membacakan ayat suci Al-Qur'an dan memberikan nasihat kepada ibu hamil. Selain itu, tokoh adat juga akan menjelaskan pantangan-pantangan yang harus dihindari oleh ibu hamil, seperti tidak boleh tidur pada siang hari, tidak boleh keluar rumah pada Dzuhur dan Magrib, tidak boleh duduk di tanah, dan tidak boleh makan buah yang bergetah.

Setelahnya, acara ditutup dengan doa bersama untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan bagi ibu hamil dan janinnya.

4. Tayuhan

Foto: budaya-indonesia.org

Tayuhan adalah upacara adat Lampung yang dilakukan untuk merayakan suka cita, seperti pernikahan, khitanan, hasil panen yang berlimpah, hingga pembangunan rumah. Upacara ini biasanya melibatkan seluruh anggota keluarga besar.

Tayuhan diawali dengan rapat keluarga atau rapat adat yang dinamakan Himpun. Dalam rapat ini, dibahas tentang rencana pelaksanaan Tayuhan, termasuk tanggal, waktu, dan lokasi pelaksanaan.

Pada hari pelaksanaan Tayuhan, keluarga besar akan berkumpul di rumah keluarga yang mengadakan Tayuhan. Mereka akan membawa berbagai peralatan dan bahan-bahan, seperti Tandang Bulung, Kecambai, Begulai, Nyani Buwak, hingga Khambak Bebukha.

Setelah semua peralatan dan bahan-bahan siap, Tayuhan pun dimulai. Acara ini biasanya diawali dengan pembacaan doa dan persembahan kepada para leluhur. Setelah itu, dilanjutkan dengan makan bersama dan hiburan.

5. Belangiran

Belangiran adalah upacara adat Lampung yang dilakukan menjelang bulan suci Ramadan. Upacara ini bertujuan untuk menyucikan diri dan mempererat tali silaturahmi antar sesama warga.

Dalam pelaksanaannya, Belangiran dilakukan dengan cara mandi bersama di sungai. Namun, mandi yang dilakukan bukanlah mandi biasa, melainkan mandi yang disyaratkan dengan beberapa peralatan ritual, seperti air langir, bunga tujuh rupa, setanggi, dan daun pandan.

Ritual mandi suci ini dipercaya dapat membersihkan diri dari segala dosa dan kotoran, sehingga umat muslim dapat menyambut bulan Ramadan dengan hati yang bersih dan suci.

Selain itu, Belangiran juga menjadi ajang untuk berkumpul dan saling berbagi antar sesama warga. Upacara ini juga menjadi daya tarik wisata yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

6. Ngumbay Lawok

Upacara Ngumbai Lawok | Pariwisata Indonesia

Foto: pariwisataindonesia.id

Ngumbay Lawok, atau "mencuci laut", adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat pesisir Lampung untuk mengungkapkan rasa syukur atas hasil laut yang diperoleh dan memohon keselamatan saat melaut ke depannya. Upacara ini biasanya melibatkan seekor kerbau yang dijadikan tumbal sebagai simbol ungkapan rasa terima kasih dari para nelayan.

Upacara ini dilaksanakan setiap tahun di titik yang berbeda. Hal ini juga bertujuan agar para wisatawan tertarik untuk mengunjungi berbagai daerah pesisir di Lampung.

Upacara Ngumbay Lawok merupakan tradisi yang penting bagi masyarakat pesisir Lampung. Upacara ini merupakan wujud kepercayaan mereka terhadap penguasa laut dan merupakan sarana untuk memohon perlindungan dari bahaya.

7. Ngambabekha

Foto: budaya-indonesia.org

Upacara adat Ngambabekha adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Lampung untuk memohon izin dari penunggu hutan sebelum membuka hutan untuk dijadikan lahan perkebunan atau perkampungan. Upacara ini biasanya dilakukan dengan cara memberikan sesajen dan persembahan kepada penunggu hutan.

Upacara Ngambabekha merupakan wujud kepercayaan masyarakat Lampung terhadap kekuatan gaib yang ada di hutan. Upacara ini juga merupakan sarana untuk menjaga hubungan baik antara manusia dan alam.

8. Upacara Adat Lampung dalam Masa Kelahiran

Masa kelahiran merupakan salah satu momen penting dalam kehidupan manusia. Masyarakat Lampung memiliki berbagai upacara adat untuk merayakan kelahiran bayi, yaitu:

Teppuk Pusokh adalah upacara untuk membersihkan dan menanam ari-ari bayi.
Betebus adalah upacara untuk mendoakan bayi dan menebus bayi dari dukun bersalin.
Becukokh adalah upacara untuk mencukur rambut bayi untuk pertama kalinya.
Ngekuk/Ngebuyu/Mahau Manuk adalah upacara untuk memberikan makanan tambahan kepada bayi.

Upacara adat Lampung merupakan salah satu daya tarik wisata di provinsi ini. Upacara-upacara ini menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk mengenal lebih dekat budaya dan tradisi Lampung.

Bagi kamu yang tertarik untuk mengetahui fakta menarik lainnya tentang Lampung, jangan lupa kunjungi blog Traveloka di sini, ya. Ada berbagai informasi menarik seputar budaya dan kekayaan Indonesia, lho!

Penginapan dan Hotel di Lampung

Cari Hotel dengan prom...

Lihat Harga

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan