Jika kamu berencana mengunjungi Makassar dalam waktu dekat, jangan lewatkan kesempatan untuk memperoleh kain tenun khasnya sebagai kenang-kenangan. Dengan melihat keberanian warnanya yang cerah, kamu pasti akan dengan mudah mengidentifikasi kain khas dari Makassar. Meskipun demikian, kain-kain yang ditawarkan memiliki berbagai jenis yang berbeda.
Ternyata, setiap jenis kain khas Makassar memiliki kegunaan dan nilai tersendiri. Jika kamu tertarik dengan kain tradisional, koleksi kain tenun dari Makassar juga merupakan pilihan yang tepat. Oleh karena itu, mari kita temukan ulasan menyeluruh mengenai berbagai jenis kain khas Makassar!
Shutterstock.com
Kain khas Makassar memang memiliki beberapa jenis yang paling terkenal di kawasan Sulawesi Selatan. Ada Kain Tenun Sengkang, Kain Tenun Bugis, dan Kain Tenun Toraja. Dari ketiga jenis itu yang paling terkenal di kawasan Makassar adalah Kain Tenun Sengkang.
Tenun Sengkang sendiri memang sudah sangat dikenal dari Sulawesi Selatan (Sulsel). Aslinya berasal dari Sengkang yang dijuluki sebagai Kota Sutera. Lokasinya sendiri berjarak sekitar 250 kilometer dari Makassar dan menjadi sentra kain sutra terbesar di wilayah Sulsel.
Tidak hanya digunakan sebagai penutup tubuh saja, ternyata tenun Sengkang sudah memiliki sejarah panjang. Dahulu bahkan digunakan sebagai status simbol atau gengsi. Dianggap suci dan banyak digunakan di berbagai upacara adat yang dilakukan masyarakat Bugis.
Sekarang banyak digunakan untuk pesta pernikahan dan adat masyarakat Bugis lainnya. Tak jarang pula jadi alat untuk menyambut tamu-tamu penting yang datang ke Makassar. Setiap motif dari kain tenun Sengkang juga punya nilai historisnya sendiri. Pemilihan warnanya juga dipertimbangkan, tidak asal cerah saja.
Seperti kebanyakan tenun lainnya, proses pembuatan kain khas Makassar ini juga terbilang rumit dan membutuhkan waktu yang panjang. Karena itulah, tidak heran juga jika harganya juga cukup mahal. Alat-alat yang digunakan juga masih sangat tradisional dan hampir semua tahapannya masih manual.
Proses pembuatan kain tenun Sengkang bahkan dimulai dari pembuatan benang sutera dari kepompong ulat sutera. Mulai dari orang-orang mengambil ulat dari pohon arbei dan lain-lain. Nah, dari pembibitan sampai pemintalan benang, produksi benang sutera kana memakan waktu kurang lebih 28 hari.
Setelah benang sutera jadi tahapan selanjutnya adalah proses pewarnaan. Lalu langsung ke penghanian (massau) atau penggulungan benang dan lanjut ke pencucukan. Jika benang sudah siap bisa langsung proses penenunan (mattenung) dan terakhir finishing atau penyempurnaan.
Ciri khas yang dimiliki kain khas Makassar adalah pembuatannya sering menggunakan teknik ikat celup. Dengan begitu, membuat motifnya lebih beragam. Mulai dari tanaman, bunga, sampai dengan abstrak.
Pemilihan warna dari kain khas Makassar juga akan dipikirkan sedemikian rupa. Karena setiap warna yang dipilih memiliki arti tersendiri. Misalnya saja warna merah menunjukkan sosok yang berani karena benar, lalu hijau artinya subur, putih adalah kesucian, kuning merupakan keindahan dan kemuliaan, dan lain sebagainya.
Shutterstock.com
Bagi masyarakat Bugis yang tinggal di Sulawesi Selatan, menenun merupakan tradisi turun temurun yang sepertinya tidak akan lekang oleh zaman. Pasalnya, tradisi menenun sudah ada sejak tahun 1400-an dan sekarang juga masih jadi komoditi utama. Bahkan produknya sudah disalurkan sampai mancanegara.
Awalnya, kain tenun di Makassar dibuat dengan benang sutera saja. Tapi dalam perkembangannya, sudah ditambah dengan benang perak atau emas pada abad ke-15 dan 16 Masehi. Sampai menjadi berbagai motif dan warna yang beragam seperti saat ini.
Kain tenun awalnya menjadi simbol kedudukan di masyarakat, hanya bangsawan dan kerajaan yang menggunakannya karena harganya yang mahal. Kain sutera yang dipakai di masa lalu banyak dibentuk sarung untuk kegiatan sehari-hari atau hadiri upacara adat.
Sekarang sudah banyak digunakan untuk acara pernikahan. Baik digunakan sebagai hadiah atau busana untuk kedua mempelai. Nama bajunya sendiri adalah Baju Bodo yang juga ada unsur kain tenunnya.
Bahan baku pembuatan kain tenun khas Makassar adalah benang sutera yang biasanya diolah sendiri. Kemudian ditambah dengan benang emas dan perak untuk membuat corak dan warnanya kian cantik. Namun bagi yang ingin benang sutera saja juga masih bisa, namun perlu dicustom sendiri.
Alat yang dipakai untuk membuat kain tenun dari Makassar ini bernama gedongen. Sebuah alat tradisional yang digerakkan tangan yang banyak tersebar di Makassar dan sekitarnya. Selain itu banyak pula Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang juga digunakan. Seperti ATBM roll atau kerek, ATBM dobbi, dan ATBM jacquard.
Shutterstock.com
Ada beragam motif dari kain khas Makassar yang bisa dipilih. Dan setiap motifnya punya nilai tradisi dan budaya yang diturunkan nenek moyang. Bagi kamu yang berencana membelinya, juga perlu tahu nilai historisnya supaya tidak salah kaprah.
Motif Ballo Renni memang jadi contoh yang populer, ciri khasnya adalah punya corak kotak-kota kecil dari hasil kombinasi garis vertikal dan horizontal. Warna atau coraknya cenderung terang namun masih lembut. Biasanya, tenun dengan motif ini dipakai wanita Bugis yang belum menikah.
Harga kain tenun khas Makassar dengan motif satu ini dibanderol ratusan ribu. Bahkan, jika menggunakan benang sutera asli, harganya mulai dari 1 jutaan. Prosesnya lebih rumit dan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan pakai benang campuran.
Jika motif ballo renni digunakan untuk wanita yang belum menikah, kain tenun balo lobang dipakai para pria lajang. Cirinya adalah punya motif bentuk garis yang tebal dan ukurannya besar. Pemilihan warnanya juga tegas, biasanya merah keemasan atau bahkan merah menyala yang akan memberikan kesan maskulin.
Kisaran harga dari tenun dengan motif ini juga ratusan ribu per potongannya. Dan menariknya, kamu sudah bisa beli di marketplace. Namun tentu saja harganya akan jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan beli di tempatnya langsung.
Ada juga namanya motif cobo yang punya karakteristik corak segitiga yang ramping dan runcing di ujungnya. Coraknya akan terus menyambung saat kain dijahit. Nah, untuk kain tenun motif satu ini biasanya digunakan oleh orang yang sudah memiliki calon pasangan hidup, baik itu pacaran, taaruf, sampai proses melamar.
Harganya pun juga berkisar ratusan ribu sampai dengan jutaan. Tergantung dengan benang yang digunakan. Semakin original dengan menggunakan benang sutera, maka harganya pun semakin mahal.
Wah, ternyata Makassar juga punya kain khas yang sayang buat dilewatkan jika berkunjung. Jika sudah tak sabar untuk jalan-jalan ke Kota Daeng, jangan ragu pesan kebutuhan liburan di Traveloka saja. Kamu bisa pesan berbagai akomodasi jauh-jauh hari dengan hanya lewat aplikasi.
Baca juga: 11 Tempat Wisata Terbaik di Makassar
Pesan akomodasi di Traveloka, kamu akan dapatkan segudang keuntungan. Mulai dari proses pesannya yang mudah, promonya yang banyak, sampai pilihan akomodasinya super lengkap. Yuk liburan nyaman dengan gunakan Traveloka untuk lengkapi keperluanmu ya.
Penginapan dan Hotel di Makassar
Cari Hotel di Makassar...
Lihat Harga