Anda ingin berlibur ke benua terbesar dan paling banyak populasi kedua di dunia? Pastikan, Anda mempersiapkan mental, budget, serta fisik terlebih dulu. Pasalnya, Afrika dan Indonesia memiliki perbedaan waktu, lho. Bahkan, zona waktu Afrika bisa memiliki perbedaan lebih dari lima jam.
Untuk itu, penting bagi Anda untuk mengetahui zona waktu Afrika sebelum mengunjungi kawasan tersebut. Tentunya, perbedaan waktu akan mempengaruhi pembuatan jadwal perjalanan dan pemesanan tiket dan akomodasi lainnya. Anda juga akan lebih waspada dengan kondisi fisik yang mungkin mengalami jetlag.
Seperti apa pembagian zona waktu Afrika? Berikut ini beberapa informasi yang bisa dikumpulkan untuk Anda seorang travelers. Semoga bermanfaat dan bisa melakukan perjalanan dengan lancar.
Tentunya, penentuan standar waktu sebuah daerah tidak terjadi begitu saja. Ada proses hingga akhirnya ketentuan zonasi tersebut bisa disepakati bersama. Begitu pula juga yang dialami zona waktu Afrika.
Sebelum menggunakan standar waktu yang dikenal sekarang ini, masyarakat Afrika sempat menggunakan waktu rata-rata lokal. Waktu ini berhubungan dengan jadwal kereta api dan telegraf yang pada saat itu memang banyak digunakan.
Waktu tersebut ditentukan ditentukan oleh beberapa perusahaan Inggris yang berkuasa di Rhodesia. Saat itu, Rhodesia mengikuti sistem tiga waktu, yakni UTC+01:30, UTC+2:15, dan UTC+2:3. Namun, ketentuan waktu tersebut justru melahirkan masalah.
Rhodesia menjadi negara pertama di Benua Afrika yang mengadopsi sistem zonasi waktu standar saat ini pada tahun 1899. Sedangkan Liberia menjadi negara Afrika terakhir yang mengadopsinya pada tahun 1972.
Ada berapa zona waktu Afrika sekarang ini? Sebenarnya, Benua Afrika ini memiliki enam zona waktu dengan 13 standar nama zona waktu. Perlu Anda ketahui, ada tiga negara Afrika yang menggunakan Daylight Saving Time. Selain itu Republik Demokrasi Kongo memiliki dua zona waktu.
Mau tahu seperti apa pembagian zona waktu Afrika? Berikut ini beberapa penjelasannya supaya Anda tidak salah mengatur perjalanan liburan selama berada di sana.
Di manakah Cape Verde? Kawasan ini berada di Kepulauan Pasifik. Tepatnya di sebelah pesisir barat Afrika. Daerah yang juga disebut Tanjung Verde ini menggunakan Cape Verde Time (CVT) sebagai penamaan zonasi waktunya.
Lalu, bagaimana dengan selisih waktu yang dimiliki oleh kawasan tersebut dengan Indonesia? Cape Verde ini menggunakan zonasi waktu UTC-1. Artinya, daerah ini memiliki interval waktu delapan jam lebih lama dibanding waktu Kota Jakarta. Perbedaan waktu tersebut sama dengan East Greenland Time dan November Time Zone.
Tahukah Anda kalau zonasi waktu ini diukur dari titik Greenwich Meridian atau Prime Meridian? Pengukurannya berdasarkan titik wilayah yang memiliki perbedaan 15 derajat garis bujur. Biasanya, akan ada perbedaan waktu sekitar satu jam. Lalu, apa itu Greenwich Mean Time Zone?
Zonasi waktu ini juga diamati sebagai Western Sahara Time Zone (WST) dan juga sesuai dengan Western European Time Zone (WET). Ketiga zona waktu tersebut dianggap tidak lebih cepat atau lama dibanding waktu standar UTC.
Ada beberapa negara yang masuk zonasi waktu Greenwich Mean Time Zone. Biasanya, kawasan zonasi tersebut ada di negara-negara Afrika bagian barat. Misalnya, Nigeria, Ghana, Pantai Gading, Burkina Faso, Senegal, Liberia, serta Togo. Untuk Maroko, hanya menggunakan zona WET saat musim dingin dan Western European Standard Time ketika musim panas.
Anda berniat untuk liburan ke Tunisia, Kamerun, Chad, Benin, atau Kongo? Supaya tidak bingung, Anda harus mengetahui zona waktu Afrika yang digunakan di tempat itu. Negara-negara yang disebutkan tadi mengacu pada pengaturan waktu West Africa Time (WAT).Oleh sebab itu, selisih waktunya UTC+1.
Artinya, interval waktu negara-negara itu delapan jam lebih cepat dibandingkan waktu Kota Jakarta. Zonasi ini membuat kawasan tersebut punya waktu yang sama dengan Western European Summer Time (WEST) ketika musim panas dan Central European Time (CET) saat musim dingin. Ada 15 negara di Afrika yang mengikuti zonasi waktu itu.
Ada lagi zona waktu Afrika lainnya yang perlu Anda ketahui. Apalagi untuk Anda yang mau melihat Piramida Giza di Mesir. Kawasan ini menggunakan standar waktu Central Africa Time (CAT). Hal ini membuatnya menjadi dua jam lebih cepat dibanding waktu UTC atau biasa disebut UTC+2.
Zonasi waktu ini biasa digunakan di negara tropis yang masuk dalam kawasan khatulistiwa. Tepatnya di daerah Afrika Selatan, Tengah, dan Utara. Beberapa negara tersebut adalah Mesir, Afrika Selatan, Botswana, Sudan Selatan, Zimbabwe, Namibia, dan Rwanda.
Zona waktu Afrika yang satu ini disebut East Africa Time atau EAT. Biasanya, kawasan yang masuk dalam zonasi waktu ini berada di sekitar garis khatulistiwa. Perbedaan waktunya pun hanya tiga jam lebih awal dari standar UTC atau UTC+3.
Ada sembilan negara di kawasan Afrika Timur yang menggunakan zonasi waktu tersebut. Misalnya, Kenya, Uganda, Tanzania, Ethiopia, Madagaskar, dan Somalia. Selisih waktu dari zona EAT ini sama dengan Arabia Standard Time, Moscow Time, serta Eastern European Summer Time.
Benua Afrika memang luas sekali. Sejumlah kawasannya bahkan mencapai Samudera Hindia. Tak heran bila ada perbedaan dengan negara yang berada di perairan tersebut. Misalnya, Mauritius dan Seychelles. Keduanya memiliki perbedaan waktu empat jam lebih cepat dibanding waktu UTC. Bisa dibilang dengan sebutan UTC+4.
Kira-kiira tempat wisata mana saja yang bisa dikunjungi di zona waktu Afrika, ya. Berikut ini beberapa rekomendasi obyek wisata yang wajib didatangi ketika berkunjung ke sana. Cek dan catat, ya!
Kalau mendatangi Mesir jangan sampai melewatkan untuk berkunjung ke piramida. Salah satu yang sering menjadi wishlist adalah Piramida Giza. bangunan ini diyakini berusia ribuan tahun dan merupakan makam para firaun. Tentunya, ini juga merupakan salah satu monumen ikonik di dunia. Melihatnya langsung pasti memberikan sensasi megah dan juga flashback ke masa lalu.
Apa yang Anda bayangkan ketika akan berlibur ke Benua Afrika. Pastinya, sebuah sabana luas yang di dalamnya bisa melihat sejumlah satwa liar tengah beraktivitas. Nah, ternyata itu bukan iklan belaka. Anda bisa mendatangi Taman Nasional Serengeti di Tanzania.
Kawasan wisata ini terkenal dengan aktivitas migrasi wildebeest tahunan yang bisa dilihat Anda secara langsung. Coba bayangkan jutaan hewan berjalan berkelompok di padang rumput. Ada jerapah, cheetah, zebra, hingga singa. Sungguh pemandangan tak terlupakan.
Tahukah Anda kalau air terjun yang satu ini ada di dua negara sekaligus, yakni Zambia dan Zimbabwe. Victoria Falls tersebut dikenal dengan asap yang seperti gunturnya. Tak heran gemuruhnya sangat keras.
Hal ini karena air terjun ini merupakan yang terbesar di Benua Afrika. Pastinya, Anda bisa merasakan semprotan airnya yang dapat mencapai ratusan meter. Dijamin Anda akan tercengang melihatnya.
Bagi Anda yang mendambakan kehidupan satwa liar dan keindahan alam, Masai Mara di Kenya bisa menjadi kawasan yang wajib didatangi. Di sini, Anda bisa melihat zebra, singa, gajah, hingga kuda nil yang hidup di alam bebas.
Selain itu, Anda juga dapat berinteraksi dengan suku Maasai. Suku di Afrika ini terkenal dengan tradisi dan budaya unik mereka. Pengalaman menginap di perkemahan safari akan semakin melengkapi petualangan Anda.
Tahukah Anda dapat berkunjung ke Kota Kemewahan di Afrika? Namanya Marrakesh di Maroko. Kota yang dijuluki Mutiara dari Selatan ini berada di barat daya Maroko. Tepatnya, di kaki Pegunungan Atlas. Tentunya, ini yang membuat pemandangan kota tersebut sangatlah istimewa.
Marrakesh mengajak Anda seperti kembali ke masa lampau. Anda dapat berpetualang di labirin gang-gang sempit sambil menikmati pasar tradisional yang menjual segala macam perlengkapan. Di kota ini, Anda juga dapat mengunjungi sejumlah bangunan bersejarah. Salah satunya adalah Jardin Majorelle yang indah.
Jalan-jalan ke Benua Afrika jangan sampai melewatkan untuk berkunjung ke Kota Cape Town. Ibu Kota Afrika Selatan ini punya pemandangan yang unik, lho. Di sini, Anda bisa menikmati pemandangan laut dan gunung secara bersamaan. Kota ini punya latar pemandangan Table Mountain yang menyegarkan.
Namun, ada juga pemandangan kesibukan pelabuhan dan pantai yang cocok untuk beraktivitas air. Tidak lupa di sana juga banyak restoran yang menyajikan kuliner khas lokal. Wajib coba da didatangi, ya!
Itulah tadi informasi seputar zona waktu Afrika yang bisa didapat. Jika Anda tertarik berlibur keliling Benua Afrika, perhatikan hal tersebut, ya. Yuk, segera pesan tiket perjalanan Anda melalui Traveloka. Dengan Traveloka, pesan tiket pesawat, tiket bus, dan tiket kereta api jadi lebih mudah. Tak hanya itu, Anda juga bisacek booking hotel, tiket bus, sewa mobil, dan tiket atraksi favorit, lho. Yuk, pesan sekarang!
Tiket The Great Asia Africa
9.3/10
Lembang
Rp 50.000
Rp 44.000
Sat, 31 May 2025
Emirates
Jakarta (CGK) ke Cape Town (CPT)
Mulai dari Rp 11.829.600
Sat, 31 May 2025
Qatar Airways
Jakarta (CGK) ke Cape Town (CPT)
Mulai dari Rp 15.372.800
Sat, 31 May 2025
Singapore Airlines
Jakarta (CGK) ke Cape Town (CPT)
Mulai dari Rp 19.830.500