Saat si kecil demam dan ruam serta bintik merah, ibu dan ayah harus mewaspadainya dengan gejala flu Singapura. Perlu diketahui, penyakit yang sebenarnya bernama hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau penyakit tangan kaki mulut memang kerap dikenal dengan sebutan flu Singapura. HFMD atau flu Singapura adalah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus, terutama Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71).
HFMD/flu Singapura adalah penyakit yang mudah menular dan sering menyerang anak-anak dalam rentang usia 5–10 tahun. Namun tak menutup kemungkinan, HFMD juga bisa menyerang orang dewasa. Umumnya, HFMD tidak berbahaya dan sembuh dalam 2 minggu. Namun dalam kasus langka, flu Singapura pada anak bisa menyebabkan komplikasi serius seperti polio, meningitis, hingga kematian.
Ada beberapa gejala flu Singapura pada anak maupun bayi. Umumnya, gejala HFMD diawali dengan demam 1-2 hari, kemudian timbul bintik-bintik merah di rongga mulut (umumnya berawal di bagian belakang langit-langit mulut). Pada 1-2 hari selanjutnya muncul juga ruam-ruam kulit dan bintik-bintik merah di telapak tangan dan kaki. Berikut daftar ciri-ciri flu Singapura pada anak dan bayi:
Walaupun HFMD pada umumnya menunjukkan gejala yang ringan, namun pada beberapa kasus penyakit anak ini dapat menyebabkan komplikasi berat. Misalnya lesi pada bagian mulut dapat menyebabkan kesulitan minum dan makan sehingga anak mengalami dehidrasi. Dilansir dari IDAI, beberapa laporan menyebutkan kasus HFMD berat seperti meningitis (radang selaput otak) dan ensefalitis yang mengakibatkan pasien harus dirawat intensif atau bahkan mengakibatkan kematian.
Beberapa penelitian juga mengungkapkan HFMD bisa menyebabkan komplikasi berupa lepasnya kuku jari tangan dan kaki dan terjadi beberapa minggu setelah fase akut HFMD. Namun kelainan ini bersifat sementara dan kuku dapat tumbuh kembali.
Penderita HFMD dapat menyebarkan virus HFMD melalui sekret/cairan hidung (ingus), tenggorokan (ludah, dahak), lesi kulit yang pecah, dan tinja. Penyebaran virus dengan mudah terjadi jika terdapat kontak erat dengan penderita (berbicara, memeluk, dan mencium), melalui udara (bersin dan batuk), kontak dengan tinja pasien, dan kontak dengan objek atau permukaan yang tercemar oleh virus HFMD (memegang gagang pintu, permukaan meja, perabotan yang tercemar virus tersebut, dan saat mengganti popok).
Penderita HFMD umumnya sangat menularkan virus pada minggu pertama sakit. Beberapa pasien bahkan masih menularkan virus beberapa hari atau minggu setelah gejala dan tanda infeksi hilang. Untuk menghindari penyebaran virus HFMD, pastikan menggunakan alat makan secara terpisah yang dicuci dengan air panas atau alat makan sekali pakai. Jika ada beberapa anak di rumah, jauhkan anak yang sakit dari anak lainnya.
Berikut cara mencegah penularan flu Singapura/HFMD:
Hingga kini, belum ada obat flu Singapura pada bayi maupun anak. Adapun pengobatan yang biasanya diberikan oleh dokter bersifat simptomatik untuk mengatasi keluhan yang ditimbulkannya. Berikut obat flu Singapura/HFMD yang bisa diberikan pada anak:
Jika anak Anda merasakan gejala di atas, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Selalu jaga kebersihan agar tak tertular flu Singapura/HFMD ya!
Referensi:
IDAI. 2016. Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD). https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/hand-foot-mouth-and-disease-hfmd
WebMD. 2022. Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD). https://www.webmd.com/children/guide/hand-foot-mouth-disease
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 2021. Symptomsand Diagnosis of Hand, Foot, and Mouth Disease. https://www.cdc.gov/hand-foot-mouth/about/signs-symptoms.html
Mayo Clinic. 2020. Hand-foot-and-mouth disease. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hand-foot-and-mouth-disease/symptoms-causes/syc-20353035
Tags:
penyakit anak