0

Xperience Team

23 Feb 2022 - 3 min read

Penyebab & Gejala Long COVID yang Perlu Diketahui

Tahukah Anda bahwa penyintas COVID-19 bisa mengalami long COVID? Sebenarnya apakah itu long COVID? Di tengah merebaknya virus Corona, gejala yang dialami pasien tak hanya terjadi saat virus menyerang. Namun gejala kerap dirasakan setelah dinyatakan sembuh. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi dan apa saja gejalanya? Traveloka Health merangkum informasi mengenai long COVID dari berbagai sumber terpercaya berikut ini.

Apa Itu Long COVID?

Long COVID adalah kondisi penyintas COVID-19 masih merasakan gejala penyakit akibat terinfeksi virus Corona dalam jangka waktu yang lama, bahkan gejala masih dirasakan usai dinyatakan sembuh dari COVID-19. Gejala tersebut bisa berlangsung selama 4-5 minggu. Berdasarkan studi penelitian University of Leicester, 70% dari 1.000 pasien yang dirawat di rumah sakit di Inggris pada tahun 2020 belum sepenuhnya pulih hingga rata-rata lima bulan setelah meninggalkan rumah sakit. Sementara di Indonesia, terdapat 63,5% penyintas COVID-19 yang mengalami gejala long COVID.

Penelitian juga mengungkapkan bahwa long COVID rentan dialami kelompok pasien tertentu. Di antaranya wanita, kelompok lanjut usia (lansia) di atas 50 tahun, dan orang-orang dengan indeks massa tubuh yang tinggi atau kegemukan. Namun bukan berarti kelompok pasien lain aman dari risiko long COVID.

Gejala Long COVID

Beberapa orang yang mengalami long Covid kerap merasakan gejala umum yang sama. Adapun gejala umum long COVID adalah kelelahan/fatigue, batuk, dan nyeri otot. Berikut gejala umum long COVID lainnya:

Kelelahan
Batuk
Kesulitan bernapas
Sakit kepala
Gejala yang memburuk setelah aktivitas fisik atau mental
Kesulitan berpikir atau berkonsentrasi (kabut otak)
Sakit dada atau perut
Detak jantung cepat atau berdebar
Nyeri sendi/otot
Pusing saat berdiri (kepala terasa ringan)
Perasaan tertusuk jarum
Sulit tidur
Ruam
Diare
Demam
Perubahan suasana hati
Perubahan bau atau rasa
Perubahan siklus haid.

Penyebab Long COVID

Riset The Public Library of Science ONE (PLOS ONE) menunjukkan produksi auto-antibodi yang bekerja selama terinfeksi COVID-19 berminggu-minggu hingga mengganggu sistem kekebalan, kemudian mengakibatkan aktivasi berlebihan pada protein kekebalan dan peradangan. Dengan kata lain, berbagai penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa antibodi memicu terjadinya long COVID. Namun masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Antibodi yang dimaksud menargetkan enzim yang banyak bekerja selama terinfeksi COVID-19 adalah ACE2. Enzim ini sangat penting bagi partikel virus corona SARS-CoV-2 untuk memasuki sel inang karena mereka masuk melalui reseptor ACE2 di permukaan sel. Pada infeksi khas, ACE2 memecah protein kekebalan, mengakibatkan penurunan aktivasi sistem kekebalan. Hal ini yang kemudian mencegah sistem kekebalan melakukan kerusakan pada sel saat melawan infeksi. Namun ketika SARS-CoV-2 menginfeksi sel dan mengikat reseptor, itu mencegah ACE2 mengurangi aktivitas kekebalan.

Peneliti juga berhipotesis bahwa pada penyintas COVID-19 yang mengalami long Covid, tubuh menciptakan antibodi otomatis terhadap ACE2 yang bertahan lama, menghasilkan aktivitas ACE2 yang lebih rendah dan kerusakan dari sistem kekebalan yang terlalu aktif. Penelitian masih terus berjalan untuk mengkonfirmasi bahwa antibodi ini adalah penyebab gejala long Covid.

Cara Menanganani Long COVID

Hingga saat ini, cara terbaik untuk menghindari long COVID adalah dengan mendapatkan vaksinasi. Jika penyintas COVID-19 belum divaksin, vaksinasi dapat diikuti tiga bulan setelah dinyatakan sembuh. Para penyintas COVID-19 juga dapat memperbanyak istirahat, mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, mengurangi kafein, mengurangi kegiatan yang dapat menyebabkan sesak napas, dan melakukan pemeriksaan klinis bagi yang mengalami gejala parah.

Jika Anda terkonfirmasi positif COVID-19, segera konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan arahan isolasi mandiri atau dirawat di rumah sakit. Sebab, gejala COVID-19 pada setiap orang bisa berbeda sehingga penanganannya juga berbeda. Selalu waspadai penularan virus Corona dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dengan tepat dan tidak berkerumun.

Demikian informasi mengenai long Covid, tetap jaga kesehatan dengan pasti ya!

Referensi:

WebMD. 2021. What IsLong COVID (PASC)? https://www.webmd.com/lung/what-is-long-covid-pasc#1

BBC News. 2022. Long Covid: Whatis it and what are the symptoms? https://www.bbc.com/news/health-57833394

PLOS ONE. 2021. Development ofACE2 autoantibodies after SARS-CoV-2 infection. https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0257016

Tags:
covid-19
covid
long-covid
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan