Bahaya Radang Amandel dan Penyebab yang Bisa Memicunya

Anna Cendana
13 Jul 2022 - Waktu baca 4 menit

Radang amandel adalah salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami oleh anak-anak. Rentang usianya antara 3 hingga 7 tahun. Namun, orang dewasa juga berisiko mengalami radang ini.

Amandel sendiri salah satu bagian tubuh manusia. Keberadaan amandel normal tidak berbahaya dan justru baik bagi anak-anak, karena bisa mencegah infeksi. Namun, semakin dewasa si amandel akan mengecil dan fungsinya tergantikan oleh daya tahan tubuh.

Bahaya Radang Amandel (Tonsilitis)

tonsilitis pada anak

Tentunya salah satu efek amandel bengkak adalah tubuh merasa tidak nyaman. Bahkan mungkin kamu tidak akan produktif. Belum lagi, ada beberapa masalah kesehatan lain yang mengintai ketika radang ini dibiarkan. Apa saja bahaya kondisi ini?

1. Sleep Apnea

Komplikasi pertama yang bisa terjadi karena tonsilitis adalah sleep apnea. Ini terjadi karena ada penyumbatan pada saluran pernapasan sehingga kamu tidak bisa bernapas dengan normal.

Jika kamu mengalami sleep apnea karena tonsilitis, maka perlu diambil tindakan operasi. Jadi, jangan menganggap remeh kondisi ini, ya.

2. Abses Peritonsil

Ketika kamu membiarkan amandel membengkak tanpa pengobatan yang tepat, maka bisa berujung pada tumbuhnya benjolan di dekat tonsil. Benjolan ini berisi nanah dan biasa dikenal dengan nama abses peritonsil.

Saat benjolan ini muncul, kamu akan semakin sulit membuka mulut. Bau mulut juga makin tak sedap, lho.

3. Radang Ginjal

Masalah yang terjadi di ujung tenggorokan bisa memengaruhi kondisi ginjal. Khususnya jika amandel meradang akibat serangan bakteri Streptococcus.

Ini bisa terjadi karena bakteri tadi masuk ke dalam aliran darah dan menyerang glomeruli yang bertugas untuk mengeluarkan kotoran dari darah di ginjal. Glomeruli akan meradang dan membentuk jaringan parut sehingga mengganggu aktivitas penyaringan darah.

4. Infeksi Telinga

Masalah kesehatan telinga, hidung, dan tenggorokan seringkali terkait satu sama lainnya. Ketika tonsilitis tidak kamu obati dengan baik, maka ini bisa memicu infeksi sekunder di telinga bagian tengah.

Perlu kamu tahu bahwa jaringan amandel tak hanya berupa tonsil (dua benjolan kecil di ujung tenggorokan) saja. Lebih dari itu ada bagian tubal, adenoid, hingga palatine. Ketika bagian amandel bengkak, maka virus dan bakteri lebih mudah masuk.

Waspadai Hal yang Bisa Jadi Pemicu Amandel Bengkak

pemeriksaan radang amandel

Amandel adalah garis pertahanan pertama untuk melawan berbagai penyakit. Ia bisa memproduksi sel darah putih untuk membantu tubuh melawan infeksi bakteri dan virus yang masuk melalui mulut dan hidung.

Bagaimanapun, amandel juga rentan mengalami radang karena beberapa kondisi seperti:

1. Strep

Bakteri yang paling sering menjadi pemicu radang pada tonsil adalah Streptococcus pyogenes. Meski fungsi utama tonsil sebagai pertahanan pertama, namun saat usia bertambah mereka makin rentan terhadap infeksi.

Saat terinfeksi, amandel akan bengkak. Beberapa gejala radang ini adalah demam, tenggorokan sakit, napas bau, amandel berwarna merah, sakit kepala, serak, dan lain-lain.

2. Adenovirus

Virus ini termasuk sering ditemukan di berbagai penyakit yang menyerang tenggorokan, mata, dan pencernaan. Saat menyerang amandel, maka bisa memicu terjadinya infeksi berulang. Apalagi jika kamu memiliki imun yang buruk.

Pengobatan tonsilitis karena virus ini cenderung lebih mudah karena dengan istirahat sudah bisa membaik. Hanya saja kamu perlu minum obat penurun panas.

3. Virus Epstein-Barr

Infeksi karena virus Epstein-Barr bisa menyebabkan demam kelenjar pada tubuh. Perlu kamu ketahui, radang pada amandel hanya jadi salah satu gejala terjadinya infeksi virus ini.

Akan muncul gejala lain seperti demam, lelah, radang tenggorokan, hingga kelenjar getah bening yang membengkak. Bahayanya, infeksi virus ini bisa menular melalui transplantasi organ tubuh, air liur, hubungan seksual, hingga transfusi darah.

4. Flu

Ini adalah salah satu penyakit yang umum dialami masyarakat Indonesia, khususnya di cuaca yang tidak menentu seperti sekarang. Ketika menderita flu, orang cenderung mengalami sakit tenggorokan, pusing, hingga amandel membengkak.

Kamu bisa mengatasi pembengkakan amandel karena flu dengan istirahat cukup dan asupan cairan yang cukup.

5. Campak

Meski tak terkait langsung dengan amandel, beberapa kasus campak bisa berdampak pada tonsil. Salah satu jurnal penelitian menyebutkan bahwa pasien tonsilitis ternyata juga mengalami infeksi virus campak.

Gejala utama dari infeksi campak adalah ruam pada kulit. DItambah dengan batuk, demam, hidung meler, dan lain-lain.

Apa yang Bisa Kamu Lakukan saat Radang Amandel?

gunakan spray tenggrokan

Selain tindakan medis, kamu bisa membantu mengatasi tonsilitis dengan pengobatan rumahan. Tentunya jenis pengobatan yang disarankan ini lebih kepada bagaimana kamu perlu meringankan rasa sakit yang mungkin terasa.

1. Minum Air Lebih Banyak

Posisi amandel yang ada di tenggorokan bisa membuatmu tidak nyaman saat menelan atau berbicara. Ketika mengalami radang, kamu bisa konsumsi air lebih banyak.

2. Istirahat

Ketika sakit, istirahat selalu jadi pilihan terbaik. Kamu bisa membatasi aktivitas agar proses penyembuhan berjalan dengan lebih cepat. Kurangi bicara dan aktivitas lain terkait dengan tenggorokan.

3. Kumur dengan Air Garam Hangat

Penderita radang amandel disarankan untuk menggunakan air garam hangat sebagai cairan kumur. Garam memiliki kandungan yang baik untuk melawan bakteri dan membersihkan mulut. Selain mulut terasa lebih ringan dan bersih, kamu juga akan merasa lebih nyaman.

4. Buat Lingkungan di Rumah Nyaman

Untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi penderita tonsilitis, kamu bisa menyalakan humidifier. Alat ini berfungsi untuk melembapkan udara di dalam rumah. Sebaiknya hindari asap rokok di dalam rumah agar tidak mengganggu penderita.

5. Buat Tenggorokan Nyaman

Kamu bisa gunakan semprotan tenggorokan dan tablet hisap untuk membuat tenggorokan lebih nyaman. Selain itu, es dan makanan beku juga bisa jadi pilihan. Obat radang amandel di apotek seperti ibuprofen atau acetaminophen juga dapat kamu konsumsi untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.

6. Hindari Pantangan Amandel

Masalah kesehatan satu ini juga punya pantangan, lho. Contohnya seperti produk olahan susu, kuning telur, gula, kafein, alkohol, makanan pedas, hingga makanan berminyak.

Cobalah untuk mengonsumsi makanan sehat dan menghindari minyak agar gejala cepat mereda. Lagipula kalau kamu pikir, misalkan tenggorokan sakit karena tonsil bengkak. Apakah kamu nyaman makan makanan pedas dan berminyak?

Ini justru akan membuat tenggorokan makin tidak nyaman. Sama halnya dengan produk olahan susu yang biasanya meninggalkan bekas saat dikonsumsi.

Wah, ternyata tonsilitis tidak boleh kamu remehkan, ya. Meski terlihat sepele, namun bahaya komplikasi dan potensi untuk mengganggu aktivitas harian cukup besar.

Saat ini, banyak masyarakat yang memilih layanan dari rumah untuk efisiensi waktu dan tenaga. Kamu juga bisa kok, mencoba konsultasi dengan dokter dari rumah saat muncul gejala radang amandel. Jadi, kamu bisa dapat resep obat amandel yang tepat.

Yuk selalu jaga kesehatan dan jangan menyepelekan bahaya radang amandel.

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan