Jika merasa tak bersemangat dan malas beraktivitas kembali setelah liburan, bisa jadi Anda sedang mengalami post holiday blues. Sindrom yang juga dikenal dengan nama vacation blues ini merupakan perasaan negative yang kerap muncul usai liburan. Sebenarnya apa itu post holiday blues? Apa gejala dan bahaya serta bagaimana cara menanganinya? Berikut informasi mengenai post holiday blues dari berbagai sumber terpercaya.
Post holiday blues adalah sindrom saat otak masih belum menerima hal-hal yang menyenangkan dan berkesan selama liburan. Sehingga kondisi ini merangsang otak untuk terus berisitirahat. Post holiday blues juga ditandai dengan beberapa perasaan negatif yang mirip dengam gangguan kecemasan.
Beberapa ahli mengungkapkan bahwa penyebab post holiday blues adalah penurunan adrenalin karena hormon stres berhenti secara mendadak setelah seseorang bersenang-senang usai liburan. Pasalnya, saat liburan seseorang merasakan kebahagiaan yang sesaat atau sifatnya tidak berlaku lama. Namun ada beberapa faktor yang turut menyebabkan terjadinya post holiday blues seperti perasaan kesepian, tertekan, dan kehilangan. Adapun jangka waktu seseorang mengalami post holiday blues bisa berbeda.
Ketika seseorang mengalami post holiday blues, mereka cenderung mengalami emosi yang beragam. Mulai dari merasa kesepian hingga stres. Berikut gejala post holiday blues yang umumnya dialami:
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi post holiday blues. Simak selengkapnya berikut ini.
Salah satu cara menangani post holiday blues adalah istirahat yang cukup. Anda harus memastikan jam tidur dalam sehari telah cukup agar tidak memicu insomnia yang berisiko tinggi terhadap depresi dan gangguan kecemasan. Tidur juga memiliki manfaat dalam memperbaiki segala jenis kerusakan fisik maupun mental. Saat tidur, kinerja otak akan melambat sehingga tubuh menjadi rileks.
Faktanya, olahraga bisa mengurangi gejala kecemasan yang muncul tiba-tiba. Perlu diketahui, kecemasan berhubungan dengan adrenalin dan kortisol yang membuat otot menegang. Oleh karena itu, lakukanlah olahraga untuk mengendurkan otot-otot serta mengalihkan perhatian dari hal yang memicu rasa cemas. Tak perlu olahraga berat, cukup lakukan yoga di rumah atau berjalan kaki di sekitar tempat tinggal Anda.
Anda juga bisa mengonsumsi makanan yang bisa mengurangi rasa stres, seperti ikan, dark chocolate, dan teh hijau. Berdasarkan suatu penelitian, orang yang mengonsumsi ikan bisa menurunkan risiko depresi sebesar 17 persen karena ada kemungkinan asam lemak omega-3 pada ikan mengubah struktur membran otak. Minum teh hijau yang mengandung asam amino atau L-theanine juga bisa membantu mengurangi stres.
Agar Anda bisa melupakan rasa kesepian maupun kehilangan, cobalah membuat rencana aktivitas untuk beberapa hari ke depan. Misalnya buat agenda bertemu dengan teman. Sebab, berinteraksi atau bersosialisasi secara langsung adalah hal penting untuk meningkatkan mood. Anda juga mungkin mendapatkan bantuan dari teman atau kerabat ketika menceritakan tentang apa yang sedang dirasakan.
Jika Anda merasa gejala post holiday blues terus berlanjut dan tak membaik, sebaiknya konsultasikan dengan ahlinya seperti psikolog. Anda bisa menceritakan gejala yang dirasakan sehingga psikolog akan memberi solusi yang tepat terhadap keluhan kesehatan Anda.
Demikian informasi mengenai post holiday blues, segera konsultasi ke psikolog jika gejala tak kunjung membaik!
Referensi:
Very Well Mind. 2022. What Are the Post-Holiday Blues? https://www.verywellmind.com/what-are-the-post-holiday-blues-5214403
PSYCOM. 2021. Understanding Post-Holiday Depression and Blues,https://www.psycom.net/depression/post-holiday-depression
Health Shots. 2022. Why do we feel blah post the holidayseason? An expert reveals it all. https://www.healthshots.com/mind/mental-health/post-holiday-blues-why-do-we-feel-sad-after-festive-season-is-over/
Psych Central. 2021. Keeping Your Spirits Up When the HolidaysEnd. https://psychcentral.com/lib/how-to-manage-post-holiday-depression