Apa Itu Hedonic Treadmill, Ciri-Ciri & Cara Mengatasinya

Financial Bestie
26 May 2025 - Waktu baca 2 menit

Setiap kali berhasil mencapai sesuatu yang sudah lama kamu impikan, seperti liburan ke destinasi baru atau membeli gadget terbaru, apakah kamu merasa bahagia hanya sementara? Setelah beberapa saat, emosi positifmu perlahan menurun, lalu kamu mulai mencari pengalaman lain untuk mengulang rasa bahagia itu.

Fenomena ini disebut hedonic treadmill, dan ternyata sangat berpengaruh terhadap bagaimana kita mengejar kebahagiaan. Dalam blog ini, kita akan mengenal lebih dalam tentang pengertian hedonic treadmill, ciri-cirinya, serta tips untuk mengatasi jebakan siklus kebahagiaan yang cepat berlalu.

Apa Itu Hedonic Treadmill?

Hedonic treadmill adalah istilah dalam psikologi yang menggambarkan kecenderungan manusia untuk cepat kembali ke titik keseimbangan kebahagiaan setelah mengalami peristiwa-peristiwa menyenangkan ataupun tidak menyenangkan. Dengan kata lain, seberapa besar pun pencapaian atau perubahan dalam hidupmu, tingkat kebahagiaanmu akan segera kembali ke level semula.

Bayangkan ketika kamu mendapatkan promosi kerja. Pada awalnya, kamu sangat bahagia. Namun, setelah beberapa bulan, pekerjaan baru itu terasa biasa saja, dan kamu kembali mencari sesuatu yang bisa menaikkan kebahagiaanmu, seperti liburan atau belanja online. Proses inilah yang disebut dengan "berlari di treadmill kebahagiaan"; seakan-akan kamu tak pernah mencapai garis finish.

Teori Dasar Hedonic Treadmill

Konsep ini diperkenalkan oleh psikolog Philip Brickman dan Donald Campbell di tahun 1970-an. Riset mereka menunjukkan bahkan setelah perubahan signifikan dalam hidup, seperti menang undian atau mengalami kecelakaan, manusia cenderung "beradaptasi" sehingga emosi mereka kembali ke titik awal. Adaptasi ini membuat kita merasa kebahagiaan selalu singkat.

Ciri-Ciri Hedonic Treadmill dalam Hidup Sehari-hari

Bagaimana mengenali jika kamu sedang berada di hedonic treadmill? Berikut beberapa tandanya:

1. Sering Merasa Bosan Setelah Mendapat Hal Baru

Setelah mendapat barang atau pengalaman baru, kebahagiaan yang dirasakan hanya bertahan sebentar. Contohnya, membeli tiket pesawat ke tempat impian, tapi setelah perjalanan selesai, kamu mulai mencari destinasi baru lagi di Traveloka.

2. Selalu Terpacu untuk Mencari Pengalaman atau Barang Baru

Kamu merasa harus terus memiliki hal baru supaya bahagia, seperti upgrade smartphone, ganti gaya hidup, atau mencoba restoran hits.

3. Standar Kebahagiaan yang Terus Naik

Apa yang dulu membuatmu bahagia, kini terasa "biasa saja". Jika dulu staycation sudah cukup, sekarang kamu ingin road trip atau liburan ke luar negeri agar bisa merasakan sensasi seru yang sama.

4. Tidak Pernah Puas Meski Sudah Menggapai Banyak Hal

Seberapapun pencapaian atau pengalaman yang sudah diraih, ada perasaan kurang puas dan selalu ingin lebih.

5. Mudah Merasa Iri dengan Kehidupan Orang Lain

Saat melihat media sosial, kamu sering membandingkan dirimu dengan orang lain dan merasa kebahagiaanmu selalu tertinggal.

Cara Menangani Hedonic Treadmill

Meskipun terjebak di hedonic treadmill itu wajar, ada beberapa cara agar kamu bisa lebih menikmati kebahagiaan secara tahan lama. Berikut tips praktis yang bisa kamu coba:

1. Bersyukur secara Sadar

Rutin menuliskan tiga hal kecil yang kamu syukuri setiap hari bisa meningkatkan kebahagiaan dengan cara yang lebih berkelanjutan. Rasa syukur mendorongmu menikmati apa yang sudah dimiliki, bukan terus mencari hal baru.

2. Fokus pada Pengalaman daripada Barang

Penelitian menunjukkan bahwa pengalaman seperti traveling, mengikuti acara komunitas, atau belajar hobi baru cenderung memberikan kebahagiaan yang lebih tahan lama daripada membeli barang.

Kamu bisa mencoba fitur “Xperience” di Traveloka untuk mencari kegiatan seru tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk barang baru.

3. Praktikkan Mindfulness

Latihan mindfulness membantu kamu lebih hadir pada momen sekarang dan menikmati proses tanpa terus mengandalkan pencapaian eksternal.

4. Tentukan Tujuan yang Bermakna

Cari makna dalam setiap aktivitas, bukan sekadar hasil akhir. Ketika kamu travelling, misalnya, cari pengalaman yang memperluas wawasan atau membantu komunitas lokal.

5. Batasi Paparan Media Sosial

Terlalu sering membandingkan hidupmu dengan orang lain biasanya akan memperparah efek hedonic treadmill. Atur waktu khusus untuk membuka media sosial dan gunakan untuk inspirasi, bukan membandingkan diri.

6. Coba Pengalaman Baru bersama Orang Tersayang

Menurut psikologi positif, kebahagiaan lebih awet jika dibagikan bersama orang lain. Rencanakan perjalanan atau aktivitas bersama teman dan keluarga, bukan sendirian.

Kamu juga bisa menggunakan layanan TPayLater agar pengalaman liburan dan aktivitas seru bisa lebih mudah diakses, serta pembayaran lebih fleksibel. Untuk info lebih lengkap soal manfaat dan tips traveling hemat, cek artikel-artikel lainnya di blog Traveloka.

Hedonic treadmill memang bagian dari sifat alami manusia, tapi bukan berarti kita tidak bisa mengendalikannya. Dengan memperhatikan rasa syukur, memaknai pengalaman, dan menghindari perbandingan yang tidak sehat, kamu bisa menemukan kebahagiaan yang lebih stabil dan bermakna. Sudah saatnya kamu berhenti mengejar kebahagiaan yang semu, dan mulai menikmati setiap momen dalam hidup!

Dalam Artikel Ini

• Apa Itu Hedonic Treadmill?
• Teori Dasar Hedonic Treadmill
• Ciri-Ciri Hedonic Treadmill dalam Hidup Sehari-hari
• 1. Sering Merasa Bosan Setelah Mendapat Hal Baru
• 2. Selalu Terpacu untuk Mencari Pengalaman atau Barang Baru
• 3. Standar Kebahagiaan yang Terus Naik
• 4. Tidak Pernah Puas Meski Sudah Menggapai Banyak Hal
• 5. Mudah Merasa Iri dengan Kehidupan Orang Lain
• Cara Menangani Hedonic Treadmill
• 1. Bersyukur secara Sadar
• 2. Fokus pada Pengalaman daripada Barang
• 3. Praktikkan Mindfulness
• 4. Tentukan Tujuan yang Bermakna
• 5. Batasi Paparan Media Sosial
• 6. Coba Pengalaman Baru bersama Orang Tersayang
Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan