Apa Itu Scam AI, Contoh dan Cara Menghindari

Financial Bestie
26 Aug 2025 - Waktu baca 4 menit

Dalam beberapa tahun terakhir, ancaman scam AI atau penipuan berbasis kecerdasan buatan semakin mencuat di Indonesia. Teknologi yang seharusnya menjadi solusi cerdas justru berbalik menjadi alat kejahatan digital yang bisa mengelabui siapa saja, mulai dari remaja, eksekutif perusahaan, hingga masyarakat umum. 

Jika dulu penipuan digital hanya sebatas pesan singkat yang menakutkan, kini bertransformasi jadi skema yang lebih canggih dan sulit terdeteksi. Artikel ini akan membahas secara mendalam definisi scam AI, contoh nyata yang sering terjadi, hingga langkah mitigasi agar Anda tidak menjadi korban.

Apa Itu Scam AI?

Perlu dipahami, scam AI bukan sekadar penipuan online biasa. Teknologi kecerdasan buatan memungkinkan pelaku untuk membuat modus penipuan yang jauh lebih meyakinkan dan berbahaya dibandingkan metode konvensional. Dengan memahami bagaimana scam AI bekerja, Anda bisa beradaptasi dan mengantisipasi berbagai ancaman digital.

Dalam era digital, scam AI adalah bentuk penipuan yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menciptakan identitas palsu, gambar, suara, atau pesan teks yang sangat mirip dengan aslinya. Modus ini sengaja dirancang agar sulit Anda bedakan dari komunikasi sungguhan, misalnya telepon dari keluarga atau email resmi dari bank. Realitas digital yang kian mirip dengan kehidupan nyata membuat kita rentan menjadi target scam AI, terutama jika tidak teliti dalam berinteraksi secara online.

Contoh Scam AI

Variasi modus scam AI di Indonesia berkembang sejalan dengan kemajuan teknologi. Penipu kini memanfaatkan kecanggihan AI untuk memanipulasi video, suara, hingga pesan teks secara sangat meyakinkan.

1. Modus Deepfake dalam Penipuan Digital

Teknologi deepfake memungkinkan penjahat digital memanipulasi wajah dan suara agar terlihat seperti orang lain. Untuk membayangkan bahayanya, bayangkan Anda mendapat panggilan video dari "adik" yang meminta transfer dana karena terjebak masalah hukum, padahal itu hanya video hasil rekayasa AI.

Penyalahgunaan Suara dan Wajah Palsu untuk Meretas Akun

Metode ini banyak digunakan untuk meretas akun dan menguras saldo di bank digital. Pelaku bisa merekam suara dan video korban dari media sosial, kemudian menggunakannya untuk login ke sistem keamanan biometrik atau mengelabui petugas call center. Di sejumlah kasus, deepfake digunakan untuk meretas sistem keamanan berlapis dengan menyamar sebagai pemilik akun.

Penyebaran Video Manipulasi yang Menjebak Korban

Kasus di Singapura dan Indonesia sempat heboh ketika pelaku memeras eksekutif dengan video deepfake tidak senonoh yang ternyata rekayasa digital. Korban dipaksa membayar tebusan dalam bentuk mata uang kripto agar video palsu tidak disebarluaskan ke publik. Skema pemerasan semacam ini kini mulai terjadi di Indonesia, tidak hanya menimpa tokoh publik tetapi juga masyarakat biasa.

2. Penipuan Smishing dan Phishing Berbasis AI

Selain deepfake, scam AI menjamur lewat pesan SMS dan email yang tampak valid. Modus ini dikenal sebagai smishing (SMS phishing) atau phishing berbasis AI.

SMS Phishing dengan Tautan Malware

Penipu mengirim SMS secara massal yang berisi tautan ke situs malware. AI digunakan untuk menghasilkan pesan teks yang sangat meyakinkan, kadang seolah dikirim oleh bank, marketplace, atau institusi pemerintahan. Jika korban mengklik tautan tersebut, data pribadi langsung dicuri dan disalahgunakan.

Email dan Pesan Teks yang Meniru Institusi Resmi

Phishing berbasis AI mampu meniru gaya bahasa dan format email dari institusi resmi, membuat banyak orang terjebak dan menyerahkan data login, nomor rekening, bahkan PIN bank kepada penipu. Teknologi AI bahkan bisa mendeteksi preferensi dan kebiasaan pengguna agar pesan tampak lebih relevan dan tak mencurigakan.

3. Pemalsuan Identitas dan Kloning Suara

Modus lain yang sangat mengancam adalah kloning suara dan pemalsuan identitas. Dengan AI, penipu bisa mendesak korban melakukan transfer dana dengan menyamar sebagai keluarga atau rekan kerja.

Penelepon yang Mendesak Transfer Dana dengan Suara Keluarga

Kasus terbaru menampilkan pelaku penipuan menelepon korban dengan menggunakan suara mirip anggota keluarga, menuntut transfer dana atas nama keadaan darurat. AI memungkinkan kloning suara dari rekaman singkat yang tersedia di media sosial atau telepon sebelumnya.

Pemanfaatan Rekaman Media Sosial untuk Manipulasi

Media sosial menjadi ladang data bagi penipu. Foto, video, dan suara dari akun publik dijadikan referensi oleh AI untuk menciptakan identitas palsu. Modus ini kerap digunakan untuk pencurian data, pemerasan, atau membuat akun palsu dengan nama dan gambar Anda.

Cara Menghindari Scam AI

Ancaman scam AI memang kian nyata, tetapi Anda tak perlu panik. Ada banyak strategi praktis untuk melindungi diri dari penipuan digital berbasis AI. Pertama-tama, Anda harus menerapkan prosedur keamanan sederhana yang sering diabaikan namun sangat efektif.

1. Verifikasi Identitas dan Konfirmasi Permintaan Secara Langsung

Selalu pastikan semua permintaan sensitif, seperti transfer dana atau pemberian data login, diverifikasi secara langsung, baik melalui telepon ataupun pertemuan fisik dengan pihak terkait. Jangan mudah percaya pada panggilan, pesan, atau video yang mengaku sebagai keluarga atau teman, apalagi jika merasa ada kejanggalan dalam permintaan tersebut.

2. Gunakan Autentikasi Dua Faktor dan Perangkat Keamanan Digital

Manfaatkan fitur keamanan digital seperti autentikasi dua faktor (2FA) di aplikasi perbankan, email, dan media sosial. Autentikasi 2FA memberikan lapisan proteksi tambahan, sehingga sekalipun data login jatuh ke tangan scammer, akses ke akun tetap terjaga. Rajinlah memperbarui password dan pastikan perangkat yang digunakan selalu dilengkapi antivirus terbaru.

3. Kenali Tanda Kejanggalan pada Gambar Video dan Pesan

Perhatikan detail pada gambar, video, atau pesan yang Anda terima. Deepfake biasanya menyisakan kejanggalan, seperti gerakan bibir yang tidak sinkron, warna kulit yang berbeda, atau suara yang terdengar "robotik". Jika ragu, jangan klik tautan dan segera konfirmasi pada pihak resmi.

4. Ikut Edukasi dan Berita Terbaru tentang Keamanan Siber

Jangan ragu untuk mengikuti seminar, kursus online, atau berita terbaru seputar keamanan siber. Banyak platform edukasi, baik swasta maupun pemerintah, rutin memberikan tips dan informasi penting tentang penipuan digital. Semakin tinggi literasi digital Anda, semakin sulit penipu scam AI mengelabui Anda.

Cara Mencegah Scam AI

Tindakan pencegahan yang konsisten sehari-hari adalah kunci melawan scam AI.

1. Tidak Mudah Tergoda Tawaran Investasi atau Hadiah Besar

Jangan pernah tergoda dengan tawaran investasi "pasti untung", hadiah besar, atau promosi berlebih yang datang dari pesan digital. Penipu memanfaatkan euforia, rasa ingin tahu, dan keinginan kaya instan untuk mengelabui para korban.

2. Menjaga Kerahasiaan Data Pribadi di Media Sosial

Hindari membagikan data sensitif seperti nomor KTP, tanggal lahir, dan rekaman suara di media sosial. Data tersebut mudah dicuri dan digunakan scam AI untuk membuat akun palsu atau melakukan kloning identitas. Aktifkan privasi akun agar hanya teman terpercaya yang bisa melihat unggahan Anda.

Jadi, jangan sampai lengah. Lindungi diri dari scam AI, tingkatkan literasi digital, dan pilih aplikasi perjalanan yang aman!

Dalam Artikel Ini

• Apa Itu Scam AI?
• Contoh Scam AI
• 1. Modus Deepfake dalam Penipuan Digital
• Penyalahgunaan Suara dan Wajah Palsu untuk Meretas Akun
• Penyebaran Video Manipulasi yang Menjebak Korban
• 2. Penipuan Smishing dan Phishing Berbasis AI
• SMS Phishing dengan Tautan Malware
• Email dan Pesan Teks yang Meniru Institusi Resmi
• 3. Pemalsuan Identitas dan Kloning Suara
• Penelepon yang Mendesak Transfer Dana dengan Suara Keluarga
• Pemanfaatan Rekaman Media Sosial untuk Manipulasi
• Cara Menghindari Scam AI
• 1. Verifikasi Identitas dan Konfirmasi Permintaan Secara Langsung
• 2. Gunakan Autentikasi Dua Faktor dan Perangkat Keamanan Digital
• 3. Kenali Tanda Kejanggalan pada Gambar Video dan Pesan
• 4. Ikut Edukasi dan Berita Terbaru tentang Keamanan Siber
• Cara Mencegah Scam AI
• 1. Tidak Mudah Tergoda Tawaran Investasi atau Hadiah Besar
• 2. Menjaga Kerahasiaan Data Pribadi di Media Sosial
Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
NewsletterForm.titleMessage
NewsletterForm.subtitleMessage
NewsletterForm.subscribeButton