Mengetahui cara menghitung bunga deposito dengan benar adalah kunci untuk memaksimalkan keuntungan dari hasil investasi Anda di bank. Meski deposito sering dianggap pilihan investasi yang paling aman, banyak orang masih bingung bagaimana sebenarnya bunga dihitung, berapa pajaknya, dan faktor apa saja yang memengaruhi hasil akhirnya.
Artikel ini akan membongkar semua rahasia perhitungan paling efektif, rumus praktis, dan studi kasus nyata agar Anda bisa mengambil keputusan paling cerdas soal deposito. Tak hanya itu, semuanya akan dibahas dengan contoh dan formula yang mudah dipahami agar Anda tidak lagi merasa ragu saat hendak memulai investasi deposito.
Investasi deposito menjadi banyak pilihan masyarakat Indonesia berkat risikonya yang rendah dan keuntungan bunga yang tetap. Namun, beberapa poin penting perlu benar-benar Anda pahami sebelum menanamkan dana ke produk perbankan ini.
Ada beberapa konsep utama tentang bunga deposito yang wajib Anda kuasai. Mulai dari definisinya, karakteristik, hingga perbedaan mendasar dengan tabungan biasa. Deposito adalah produk penyimpanan dana di bank dalam jangka waktu tertentu dengan suku bunga tetap lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa.
Dana dalam deposito tidak bisa diambil sebelum masa jatuh tempo kecuali Anda siap menerima penalti. Karakteristik utama lain dari deposito adalah nilai setoran awal yang lebih besar, pilihan tenor beragam (1, 3, 6, 12 bulan, bahkan bisa tahunan), serta suku bunga yang lebih kompetitif dibanding produk tabungan.
Salah satu pembeda terbesar antara deposito dan tabungan reguler adalah fleksibilitas. Tabungan biasa bisa diambil kapan saja lewat ATM, aplikasi, atau teller. Sementara deposito hanya bisa dicairkan setelah tenor yang disepakati. Selain itu, setoran minimal deposito umumnya lebih besar, bunga deposito lebih tinggi, dan berperan sebagai instrumen investasi, bukan sekadar tempat penyimpanan dana sehari-hari.
Sebelum menaruh dana di deposito, penting untuk mencermati apa saja faktor yang memengaruhi besaran bunga yang akan Anda terima. Beberapa poin berikut ini sangat menentukan hasil akhirnya. Jumlah dana yang Anda setor di awal serta pilihan jangka waktu (tenor) sangat berpengaruh pada besaran bunga yang diperoleh.
Biasanya, semakin besar setoran dan semakin lama tenor, semakin besar pula bunga yang didapat. Namun, juga harus diingat, tidak semua bank menawarkan suku bunga proporsional pada setiap nominal. Beberapa bank mungkin memberikan tingkat bunga lebih tinggi bagi nominal tertentu atau untuk tenor tertentu.
Tiap bank menawarkan suku bunga deposito yang berbeda-beda. Perbedaan ini bisa dipengaruhi oleh kebijakan bank, kondisi pasar, dan regulasi dari pemerintah. Suku bunga bisa saja naik turun sewaktu-waktu, jadi penting untuk selalu membandingkan penawaran antar bank dan membaca syarat ketentuannya dengan teliti sebelum memutuskan membuka deposito baru.
Banyak individu yang belum menyadari bahwa bunga deposito tidak diterima secara penuh karena ada pemotongan pajak. Aspek ini sangat penting agar Anda tidak terkecoh dalam menghitung keuntungan bersih. Di Indonesia, bunga deposito dikenakan pajak sebesar 20% dari total bunga yang diperoleh.
Misalnya, jika Anda mendapatkan bunga deposito sejumlah Rp1 juta dalam satu periode, maka Anda hanya akan menerima hasil bersih Rp800.000 setelah pajak dipotong. Pajak bunga deposito secara signifikan memengaruhi hasil akhir yang Anda terima.
Banyak orang mengira keuntungan deposito bisa langsung dihitung dari simulasi tanpa menyertakan pajak. Padahal dalam praktiknya, hasil bersih selalu berkurang 20% dari total bunga. Oleh karena itu, jangan lupa masukkan faktor pajak dalam setiap perhitungan Anda agar profit yang diperkirakan benar-benar realistis.
Supaya semakin mudah dipahami, mari aplikasikan rumus dan formula bunga deposito ke dalam skenario nyata berikut ini.
Misalkan Anda menaruh dana sebesar Rp100 juta di deposito dengan suku bunga 6% per tahun dan tenor 1 bulan (30 hari). Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:
Angka 80% merupakan hasil pengurangan bunga karena potongan pajak 20%. Dengan formula ini, Anda tahu bunga bersih yang akan diterima tiap bulannya.
Pada studi kasus lain, misal dana Rp15 juta ditaruh selama 12 bulan dengan bunga tahunan 6%.
Jadi, keuntungan bersih setelah 12 bulan adalah Rp720.000.
Aturan praktisnya: bandingkan antara nominal kecil dan besar, serta lihat perbedaan di berbagai bank.
Misalnya Anda memiliki Rp10 juta di deposito 6% setahun. Dengan tenor 3 bulan (90 hari):
Sedangkan untuk nominal besar, misal Rp150 juta dengan tenor sama:
Asumsikan dua bank dengan bunga 5% dan 6% untuk nominal Rp100 juta dengan tenor 1 bulan:
Jelas, perbedaan suku bunga walaupun hanya 1% akan sangat terasa dalam kalkulasi keuntungan bulanan.
Mencapai keuntungan maksimal melalui deposito jelas membutuhkan cara pandang cermat dalam menghitung bunga deposito, memperhitungkan pajak, dan membandingkan suku bunga antar bank. Yuk pahaami cara menghitung bunga deposito dan menghitung keuntungan bersih dari investasi Anda!