Sebelum berlibur ke mancanegara, kamu wajib menyiapkan dokumen perjalanan wisata ke luar negeri agar urusan administrasi menjadi lancar, terutama saat melewati pemeriksaan imigrasi di negara tujuan. Selama ini, dokumen perjalanan yang paling populer dikenal oleh masyarakat adalah paspor dan visa. Namun, tahukah kamu kalau masih ada beberapa dokumen perjalanan lain yang penting untuk kamu siapkan?

Bagi kamu yang punya rencana untuk berlibur ke Eropa, Jepang, atau negara-negara populer lainnya, mari kita simak dokumen perjalanan wisata ke luar negeri apa saja yang perlu disiapkan berikut ini.

Baca juga: Persiapan Kesehatan Penting Sebelum Traveling ke Luar Negeri

Paspor adalah bukti identitas diri yang wajib dibawa ketika bepergian ke luar negeri. Dokumen perjalanan ini akan diperiksa oleh pihak imigrasi di bandara ketika kamu masuk atau keluar dari negara yang dituju.

Sebagai informasi, paspor perlu diperpanjang atau diperbaharui setiap 5 tahun sekali jika masa berlakunya sudah habis. Jadi, ada baiknya kamu cek dulu masa berlaku paspormu sebelum bepergian ke luar negeri, ya!

Ada beberapa jenis paspor yang penting untuk diketahui, di antaranya:

Paspor biasa adalah paspor berwarna hijau yang paling umum dimiliki masyarakat. Jenis dokumen perjalanan ini bisa gunakan untuk bepergian ke luar negeri. Masa berlaku paspor biasa adalah 5 tahun dan bisa diperpanjang/diperbaharui di kantor imigrasi.

E-Paspor memiliki data biometrik yang lebih lengkap dan akurat sehingga menawarkan lebih banyak kenyamanan daripada paspor biasa. Saat kamu sampai di negara tujuan, pihak imigrasi yang berwenang bisa memindai e-paspor dengan cepat. Jadi, proses verifikasinya tidak membutuhkan waktu yang lama.

Penerapan e-paspor sendiri sudah dilakukan di beberapa negara maju seperti Australia, Inggris, Jepang, Amerika Serikat, dan masih banyak lagi. Jenis paspor ini juga sudah sesuai dengan standar yang diberlakukan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO).

Kelebihan lain dari e-paspor adalah pengajuan yang lebih mudah. Terlebih lagi, beberapa negara juga akan memberikan bebas visa bagi wisatawan yang memiliki e-paspor.

Keuntungan lain yang diterima oleh pemegang dokumen perjalanan satu ini adalah pengajuan visa jadi lebih mudah. Selain itu, beberapa negara juga memberikan bebas visa bagi mereka yang memiliki e-paspor.

Seperti namanya, jenis paspor ini memang dikhususkan bagi pegawai pemerintahan yang hendak melakukan perjalanan dinas ke luar negeri. Paspor ini berwarna biru dan biasanya dibutuhkan lampiran yang cukup banyak untuk bisa memperoleh jenis dokumen perjalanan ini. Beberapa dokumen yang harus disertakan adalah surat izin resmi dari atasan, surat bukti kelulusan beasiswa, dan seterusnya.

Paspor diplomatik dikeluarkan secara resmi oleh pemerintah bagi mereka yang hendak melakukan perjalanan diplomatik. Selain itu, paspor ini dikeluarkan langsung oleh Kementerian Luar Negeri. Inilah yang membedakan antara paspor dinas dan paspor diplomatik.

Jenis dokumen perjalanan wisata berikutnya adalah visa. Untuk bisa memasuki wilayah dari suatu negara secara legal, seseorang harus mengajukan visa terlebih dahulu. Jenis dokumen perjalanan ke luar negeri ini juga hadir dalam beberapa pilihan, di antaranya:

Sesuai namanya, visa ini hanya digunakan untuk tujuan wisata. Pengajuan dokumen perjalanan ke luar negeri satu ini dapat kamu lakukan di kantor kedutaan negara tujuan. Namun, perlu diperhatikan bahwa setiap negara memiliki syarat pengajuan visa yang berbeda. Oleh karena itu, pastikan bahwa dokumen yang kamu lampirkan sudah sesuai dengan prosedur pengurusan visa di kedutaan tersebut.

Berbeda dengan visa turis yang harus diurus beberapa minggu atau bahkan bulan di kantor kedutaan, jenis visa ini bisa didapatkan saat pertama kali tiba di negara tujuan (dapat diurus di bandara atau pelabuhan). Akan tetapi, visa on arrival hanya dikeluarkan oleh negara-negara tertentu yang umumnya memiliki hubungan dekat saja.

Visa kunjungan keluarga dibutuhkan saat kamu hendak mengunjungi keluarga yang tinggal di luar negeri. Sama seperti visa wisata, dokumen ini juga harus kamu urus sebelum berangkat ke negara tujuan.

Pada umumnya, pemegang visa kunjungan keluarga dapat tinggal selama tiga bulan di negara tempat anggota keluarganya menetap. Untuk pengurusan visa ini, tentunya diperlukan surat undangan dari keluarga yang menetap di negara tujuan. Maksudnya jelas, yaitu untuk memberitahukan bahwa mereka akan menjadi penjamin selama kamu berada di negara tersebut.

Visa belajar digunakan untuk tinggal secara legal di suatu negara, yang dalam praktiknya dikhususkan bagi para pelajar atau mahasiswa asing. Pemegang visa ini tetap diperbolehkan untuk mengambil pekerjaan sampingan, tetapi jumlah jam kerjanya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Baca juga: Jenis-Jenis Visa yang Diperlukan Sebelum Traveling ke Luar Negeri

Exit permit adalah dokumen perjalanan wisat ke luar negeri berupa lembaran kertas yang berisi stempel resmi dari kantor imigrasi. Lampiran ini akan ditempel pada paspor sebagai bukti kalau kamu sudah memasuki atau keluar dari wilayah negara tertentu. Perlu diketahui, masa berlaku dari exit permit biasanya tiga bulan, tetapi bisa jadi lebih panjang tergantung pada jenis visa yang diperoleh.

Re-Entry Permit adalah dokumen perjalanan wisata ke luar negeri yang umumnya diurus oleh mereka yang sudah mendapatkan izin tinggal di suatu negara dalam kurun waktu tertentu. Orang asing dapat kembali memasuki wilayah negara yang menjadi tempat tinggal barunya dengan mengajukan re-entry permit. Jenis dokumen perjalanan ini harus diurus sebelum keberangkatan orang tersebut ke negara asalnya.

Surat keterangan fiskal juga menjadi dokumen perjalanan wisata ke luar negeri yang penting untuk disiapkan. Dalam hal ini, fiskal dimaknai sebagai surat keterangan yang menunjukkan bahwa kamu sebagai warga negara sudah membayar pajak sesuai peraturan yang berlaku.

Saat ini, kamu bisa menunjukkan kepemilikan nomor pokok wajib pajak (NPWP) sebagai bukti bebas fiskal luar negeri kepada pihak otoritas bandara atau imigrasi.

Sertifikat kesehatan atau kartu sehat adalah dokumen perjalanan wisata ke luar negeri yang wajib dibawa ke negara-negara tertentu. Menurut istilah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kartu sehat disebut yellow card. Sertifikat ini diterbitkan oleh dinas kesehatan dan bisa digunakan saat kamu berwisata ke negara lain.

Pengurusan kartu ini didasari pada Undang-Undang Kesehatan Internasional yang diberlakukan oleh WHO. Fungsinya adalah membuktikan bahwa negara asal wisatawan sudah terbebas dari kasus penyakit menular, misalnya kolera, cacar air, dan lain-lain.

Asuransi perjalanan menjadi salah satu dokumen perjalanan wisata ke luar negeri yang penting untuk disiapkan. Umumnya, asuransi perjalanan bersifat jangka pendek atau paling lama enam bulan. Beberapa penyedia asuransi perjalanan umumnya akan memberi jaminan untuk beberapa kasus, seperti keterlambatan penerbanagan, kehilangan bagasi, atau kecelakaan saat liburan.

Itulah beberapa jenis dokumen perjalanan yang wajib kamu ketahui saat hendak melakukan perjalanan ke negara lain. Pastikan juga untuk memahami setiap detail persyaratan yang diminta dalam pengajuan setiap dokumen di atas, sehingga perjalanan ke luar negeri akan jadi lebih mulus. Saatnya eksplor dan #LihatDuniaLagi bersama Traveloka, Your Lifestyle Super App.

Baca juga: Mengintip Kemewahan dari Hotel-Hotel Mewah Populer di Indonesia