Otak memerankan fungsi vital dalam kehidupan manusia, seperti menyimpan memori, alat untuk menalar, dan alat koordinasi. Melalui otak juga, manusia bisa berkreasi dan memecahkan berbagai masalahnya. Oleh karena itu penting untuk menjaga dan mengetahui cara meningkatkan kecerdasan otak.
Otak yang prima mampu mengolah informasi lebih cepat, menyimpan lebih banyak memori, dan membantu menalar lebih baik. Dengan demikian, beragam masalah bisa terselesaikan secara baik dan efektif jika kondisi otak tetap sehat dan cerdas.
Menurut penelitian., kecerdasan otak ini secara alamiah memang akan mengalami penurunan ketika mencapai usia 20 tahun. Di usia ini, sel-sel otak akan lebih lambat berkembang, sehingga kemampuan nalar juga akan menurun.
Namun jangan khawatir, ada beberapa aktivitas yang bisa kamu lakukan untuk memperlambat proses tersebut, yaitu :
Ada cara agar otak encer dan pintar tanpa harus beraktivitas yang membuat jenuh seperti belajar, yaitu bermain musik. Kamu bisa main musik apa saja, mulai dari musik tiup, tabuh, atau petik. Namun sangat disarankan menggunakan instrumen tradisional agar melibatkan aktivitas motorik.
Berdasarkan lembaga riset dari Toronto, bermain musik atau belajar memainkan instrumen musik mampu memberikan efek positif bagi otak. Mulai dari menyembuhkan trauma otak, relaksasi, atau bahkan meningkatkan kemampuan motorik audiotori.
Bermain musik juga menjaga gelombang otak tetap baik dan seimbang. Selain itu juga bisa menjaga atau memperkuat koneksi antara saraf audiotori dengan saraf sensori. Otak akan lebih peka terhadap rangsangan suara dan lebih ekspresif untuk mereproduksi suara tersebut ke sebuah instrumen musik.
Pernahkah memperhatikan bahwa pada taman kanak-kanak atau tempat belajar anak, sering sekali terdapat aktivitas menggambar dan mewarnai? Ternyata aktivitas tersebut tidak hanya dipilih karena menyenangkan bagi anak, tetapi juga bisa menjadi cara meningkatkan kecerdasan otak anak.
Penelitian dari Universitas dari Waterloo pada tahun 2018 mengonfirmasi hal tersebut. Menggambar melibatkan banyak sekali aktivitas otak, mulai dari menangkap rangsangan, membuat mental-image dalam pikiran, serta merekonstruksi ulang hal ke sebuah lembar kertas atau kanvas.
Para peneliti menyebut aktivitas otak tersebut sebagai “Multi Modal” karena menggambar tidak hanya mencontoh, tetapi juga melakukan abstraksi dan simplifikasi. Menggambar juga melatih seseorang untuk lebih peka terhadap “bentuk” dari apa yang pancaindra rasakan.
Makanan memiliki peranan penting untuk tubuh manusia, terutama bila berkaitan dengan asupan yang masuk ke dalam tubuh. Makanan juga yang memiliki peranan penting untuk menjaga sel-sel tetap bekerja secara optimal serta menjaganya dari penuaan.
Harvard Medical School meneliti bahwa beberapa jenis makanan tertentu memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja otak dan mampu meningkatkan IQ.
Contohnya sayuran berjenis dedaunan yang kaya vitamin K, lutein, dan folat. Zat tersebut membantu melawan penurunan kemampuan kognitif di usia dewasa.
Sementara itu, Ikan dan kacang-kacangan yang memiliki kandungan omega-3 berlimpah, memiliki kemampuan untuk melancarkan peredaran darah. Hal ini bisa membuat otak lebih segar dan mudah menangkap informasi.
Namun bahan makanan saja tidak cukup untuk mendukung tumbuh kembang otak, sehingga harus diolah dengan baik dan sesuai porsinya. Anda bisa mengolahnya sendiri dengan bahan organik untuk mengontrol tingkat gula dan garamnya.
Penelitian Neurosains dari Havard Medical School memberikan bukti nyata bahwa orang tua (usia 40-50 tahun) yang melakukan meditasi secara rutin, mampu menjaga kesehatan otaknya sama seperti orang berusia 20-30 tahun. Salah satu indikatornya adalah sel abu-abu pada otak.
Sel abu-abu pada otak ini memiliki fungsi signifikan dalam menjaga memori, memusatkan perhatian, dan pengambilan keputusan. Berdasarkan penelitian dari Harvard Medical School, terdapat peningkatan pertumbuhan sel abu-abu pada pre-frontal cortex bila seseorang rutin meditasi.
Kondisi ini melancarkan otak untuk berpikir bagi orang dewasa maupun lanjut usia. Terutama yang berkaitan dengan pengambilan keputusan atau menjaga memori. Karena itu, tidak heran bahwa kamu sering mendengar orang yang sudah tua tetapi masih aktif bekerja.
Penelitian dari Medical News menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara bermain game dengan perkembangan otak. Game dapat memengaruhi otak pada beberapa aspek, seperti atensi, neuro-spasial, dan kesenangan.
Ketiga aspek ini mampu mendorong otak lebih cepat dalam menangkap informasi, memprediksi berbagai kemungkinan yang akan terjadi, hingga membantu mencari ide untuk mampu mengontrol situasi. Terlebih jika permainannya memberikan reward yang sangat menarik.
Game juga bisa berperan sebagai alat olahraga otak, yaitu simulasi bila menghadapi masalah di dunia nyata. Selain itu, bila game tersebut memberikan reward menarik, tentu bisa membuat hati bahagia dan lebih jernih dalam mengambil keputusan, seperti yang ada di Traveloka Reward Zone.
Pemain tidak hanya dilatih untuk fokus, berkonsentrasi, serta cekatan, tetapi juga mendapatkan benefit berupa poin. Poin ini nantinya bisa pemain tukarkan dengan beragam voucher, seperti voucher makanan dan tiket wisata. Ini membuat aktivitas melatih otak jadi lebih hemat.
Suka traveling? Wah pas banget ternyata hobi ini merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan kecerdasan otak orang dewasa lho. Penelitian dari Health News menunjukkan bahwa bepergian jarak jauh ternyata mampu menstimulasi otak dan kesehatan mental seseorang.
Hal ini karena pengalaman bepergian jarak jauh akan menuntut seseorang untuk bertemu dan berinteraksi dengan beragam kultur atau kondisi masyarakat. Secara naluriah, otakmu akan bekerja keras memikirkan cara beradaptasi dengan kondisi tersebut.
Selain itu, mengenal kultur baru juga membantu otak untuk menyimpan lebih banyak informasi, melihat fenomena dari sudut pandang berbeda, serta memiliki referensi pemecahan masalah melalui cara yang tidak terduga.
Buat kamu yang suka traveling, ada baiknya mengagendakan secara rutin perjalanan seperti ini. Kamu tidak perlu khawatir soal biaya, transportasi, atau penginapannya, karena sekarang ada Traveloka yang siap membantu keperluanmu.
Tingginya tuntutan pekerjaan dan prestasi membuat generasi muda saat ini mengurangi waktu tidurnya. Harapannya bisa lebih produktif, serta mampu menyelesaikan banyak hal sekaligus. Padahal justru ini bertentangan dengan hasil penelitian dari Departemen Kesehatan USA.
Penelitian menunjukkan bahwa kamu perlu istirahat yang cukup agar otak tidak lemot. Hal ini karena ketika tubuhmu kurang istirahat, sel neuron pada otak akan kesulitan untuk mentransmisikan sinyal, yang mengakibatkan kesulitan berpikir dan mengingat.
Dalam jangka panjang, kurangnya istirahat juga berdampak pada kemampuan otak dalam mengingat dan mengambil keputusan. Bahkan penelitian terbaru juga menunjukkan kalau kurang istirahat juga mengurangi kecerdasan emosional.
Yuk main di Reward Zone, cara meningkatkan kecerdasan otak dengan mudah!